Anda di halaman 1dari 2

Degenerasi pada Gigi (pulpa) Degenarasi pulpa ini jarang ditemukan namun perlu diikutkan pada suatu deskripsi

penyakit pulpa. Degenerasi pulpa pada umunya ditemui pada penderita usia lanjut yang dapat disebabkan oleh iritasi ringan yang persisten. Kadang-kadang dapat juga ditemukan pada penderita muda seperti pengapuran. Degenerasi pulpa ini tidak perlu berhubungan dengan infeksi atau karies, meskipun suatu kavitas atau tumpatan mungkin dijumpai pada gigi yang terpengaruh. Tingkat awal degenerasi pulpa biasanya tidak menyebabkan gejala klinis yang nyata. Gigi tidak berubah warna, dan pulpa bereaksi secara normal tehadap tes listrik dan tes termal. Ada beberapa macam degenerasi pulpa yaitu degenerasi kalsifik, degenerasi atrofik, degenerasi fibrous. Perubahan pulpa volume ruangpulpa menyempit ok/dentin reparative jumlah sel berkurang, jumlah saraf bertambah secara histologis, jaringan pulpa terlihat lebih padat dapat terjadi pengapuran yang tida teratur (pulp stones) tjd pengurangan jumlah dan penurunan kualitas dinding pembuluh >reaktifitas berkurang Degenerasi kalsifik. Pada degenerasi kalsifik, sebagian jaingan pulpa digantikan oleh bahan mengkapur; yaitu terbentuk batu pulpa atau dentikel. Kalsifikasi dapat terjadi baik di dalam kamar pulpa ataupun saluran akar, tapi umumnya dijumpai pada kamar pulpa. Bahan mengapur mempunyai struktur berlamina seperti kulit bawang, dan terletak tidak terikat di dalam badan pulpa. Dentikel atau batu pulpa demikian dapat menjadi cukup besar untuk memberikan suatu bekas pada kavitas pulpa bila masa mengapur tersebut dihilangkan. Pada jienis kalsifikasi lain, bahan mengapur terikat pada dinding kavitas pulpa dan merupakan suatu bagian utuh darinya. Tidak selalu mungkin untuk membedakan satu jenis lain pada radiograf. Diduga bahwa dentikel dijumpai pada lebih dari 60% orang dewasa. Batu pulpa dianggap sebagai pengerasan yang tidak berbahaya, meskipun rasa sakit yang, menyebar (referred pain) pada beberapa pasien dianggap berasal dari kalsifikasi ini pada pulpa. Degenerasi Atrofik Pada pasien degenerasi ini, yang diamati secara histologis pada pulpa orang tua, dijumpai lebih sedikit sel-sel stelat, dan cairan interseluler meningkat. Jaringan pulpa kurang sensitif daripada normal. Yang disebut Atrofi retikular adalah suatu artifak (artifact) dihasilkan oleh penundaan bahan fiksatif dalam mencapai pulpa dan hendaknya tidak dikelirukan dengan degenerasi atrofik. Tidak terdapat diagnosis klinis. Degenerasi Fibrous Bentuk degenerasi pulpa ini ditandai dengan pergantian elemen seluler oleh jaringan penghubung fibrous. Pada pengambilan dari saluran akar, pulpa demikian punya penampila khusus serabut keras. Penyakit ini tidak menyebabkan gejala khusus untuk membantu dalam diagnosis klinis. Artifak Pulpa Pernah diperkirakan bahwa vakuolisasi odontoblas adalah suatu jenis degenerasi pulpa ditandai dengan ruang kosong yang sebelumnya diisi oleh odontoblas. Kemungkinan ini adalah suatu artifak yang disebabkan karena fiksasi jelek spesimen jaringan. Degenerasi lemak pulpa, bersama-sama dengan atrofi retikuler dan vakuolisasi, semuanya mungkin artifak dengan sebab sama, yaitu fiksasi

yang tidak memuaskan. Metastasis sel-sel tumor Metastasis sel-sel tumor ke pulpa gigi jarang terjadi, kecuali mungkin pada tingkat akhir. Mekanisme terjadinya keterlibatan pulpa demikian pada kebanyakan kasus adalah perluasan local langsung dari rahang. Satu laporan mencatat keterlibatan pulpa gigi molar pada pasien berusia 11 tahun dengan kondromiksosarkoma rahang bawah. Dari 39 pasien yang diperiksa dengan tumor maligna di dalam mulut, hanya satu di mana ditemuka sel-sel tumor di dalam pulpa

DAFPUS Walton, Richard E. 1997. Prinsip dan Praktik Ilmu Endodonsi. Ed.2. Alih bahasa; Narland Sumawinata, editor; Narland Sumawinata. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai