Anda di halaman 1dari 2

Pulpitis hiperplastik (polip pulpa) adalah bentuk pulpitis ireversibel pada pulpa yang terinflamasi

secara kronis hingga timbul ke permukaan oklusal. Polip pulpa dapat terjadi pada pasien muda oleh
karena ruang pulpa yang masih besar dan mempunyai pembuluh darah yang banyak, serta adanya
perforasi pada atap pulpa

yang merupakan drainase. Polip pulpa ini merupakan jaringan granulasi yang terdiri dari serat
jaringan ikat dengan pembuluh kapiler yang banyak. Polip pulpa biasanya asimtomatik dan terlihat
sebagai benjolan jaringan ikat yang berwarna merah mengisi kavitas gigi di permukaan oklusal. Polip
pulpa disertai tanda klinis seperti nyeri spontan dan nyeri yang menetap terhadap stimulus termal.
Pada beberapa kasus, rasa nyeri yang ringan juga terjadi ketika pengunyahan (Marcos, 2004: 89).

1.1 gambaran klinis pulpitis hioerplasia

Gigi dengan diagnosis Pulpitis hiperplastik kronis ireversibel dirawat dengan perawatan saluran
akar. Pulpitis hiperplastik kronis, merupakan hasil dari respon reparatif jaringan pulpa pada
keadaan pulpitis kronis. Hiperplasia dari jaringan granulasi merupakan indikasi perbaikan dari
jaringan pulpa yang menguntungkan.

Jaringan pulpa memiliki resistensi tinggi dan suplai darah yang baik. Warnanya dapat bervariasi dari
merah ceri jaringan granulasi hingga putih opak dari epitelium berkeratin. Biasanya tidak ada gejala,
kecuali saat pengunyahan, saat tekanan bolus makanan dapat menyebabkan rasa tidak

nyaman. Tes sensitivitas elektris dan thermal dapat memperlihatkan respon normal. Pada gambar 1.
2 Secara hitopatologis, permukaan polip biasanya memperlihatkan epitelialisasi atau bahkan
keratinisasi penuh. Jaringan dalam ruang pulpa seringkali berubah menjadi jaringan granulasi, yang
keluar dari pulpa kedalam lesi karies. Adapula fi brosis dan degenerasi kalsifi k pada beberapa pulpa
korona
Gambar 1.2 gambaran hpa pulpitis hiper plasia

Sumber

1. Marcos, J.F. 2004. Aetiology, Classification and Pathogenesis of Pulp and Periapical Disease. Med
Oral Pat Oral Cir Bucal; 9: 52-62.

2. Dewiyani, Sari.2014.Perawatan endodontik pada kasus periodontitis apikalis kronis(Endodontic


treatment on chronis apical periodontitis case). Jakarta; jurnal PDGI

Anda mungkin juga menyukai