Anda di halaman 1dari 2

KARIES PROFUNDA

Karies ini sudah mencapai dentin yang dalam sampai perbatasan dengan pulpa atau
sampai ke pulpa. Lubang gigi akan terlihat tanpa alat. Bila pulpanya masih hidup, pasien akan
mengeluh sakit senut-senut sampai tiddak bisa tidur. Bila pulpanya sudah mati pasien tidak
mengeluh sakit tapi bila dipakai mengunyah akan terasa sakit karena biasanya jaringan di sekitar
akar gigi sudah terinfeksi. Bila tetap didiamkan lama kelamaan gusi menjadi bengkak dan
bernanah. Pengobatan pada gigi dengan profunda ini lebih sulit dan kunjungannya harus
beberapa kali. Bila sudah bengkak dan bernanah sudah tidak dapat ditolong lagi sehingga harus
dicabut (Kementerian Kesehatan RI. 2012).

PROFUNDA PERFORASI

Karies bila dibiarkan akan bertambah besar dan dapat mencapai pulpa, yaitu rongga
dalam gigi yang berisi jaringan syaraf dan pembuluh darah. Bila sudah mencapai kamar pulpa,
akan terjadi proses peradangan yang menyebabkan rasa sakit yang berdenyut. Lama
kelamaan, infeksi bakteri dapat menyebabkan kematian jaringan dalam kamar pulpa dan
infeksi dapat menjalar ke jaringan tulang alveolar, sehingga dapat terjadi abses (Burkhart, 2008).
Pada kasus ini karies sudah melibatkan enamel dan dentin, dimana hanya tertinggal
selapis dentin yang menutupi ruang pulpa atau telah terjadi perforasi atap pulpa/pulpa sehingga
terjadi peradangan pada pulpa, karies ini disebut dengan karies profunda dengan perforasi.
Biasanya terasa sakit tiba-tiba tanpa rangsangan apapun dan untuk perawatan selanjutnya akan
lebih lama dibandingkan pada karies-karies lainnya. Perawatan yang biasa dilakukan untuk
karies profunda adalah dengan
penumpatan (Yanagisawa, 2006).

Daftar Pustaka

Burkhart N.W., DeLong L. 2008. General and Oral Pathology for The Dental Hygiene
.USA: Lippincott Williams & Wilkins. p. 304-7.
Kementerian Kesehatan RI. 2012. Buku Panduan Pelatihan Kader Kesehatan Gigi dan
Mulut di Masyarakat. Jakarta
Yanagisawa, T. Miake, T. 2006. Prevention of Caries and Restoration of Initial
Enamel Caries by Remineralization Enhanced with Xylitol +2 Gum. Finnish Dental Journal

Anda mungkin juga menyukai