Anda di halaman 1dari 60

CAIRAN SULKUS GINGIVA

YANI CORVIANINDYA RAHAYU


BAGIAN BIOLOGI ORAL
FKG UNIVERSITAS JEMBER
CAIRAN SULKUS GINGIVA
GINGIVAL CREVICULAR FLUID (GCF)
• Produk filtrasi fisiologis dari pembuluh darah yang termodifikasi.
• Berasal dari jaringan gingiva, dan serum darah yang terdapat
dalam sulkus gingiva dalam keadaan sehat maupun meradang.
• Cairan krevikular gingival atau gingival crevicular fluid (GCF)
pada manusia dianggap sebagai transudat.
• Pada gingiva yang normal, cairan krevikular gingiva sangat
sedikit bahkan tidak ada.
• Pada GCF dari gingival yang meradang jumlah
polimorfonuklear leukosit, makrofag, limfosit,
monosit, ion elektrolit, protein plasma dan
endotoksin bakteri bertambah banyak, sedangkan
jumlah urea menurun.
• Komponen seluler dan humoral dari darah dapat
melewati epitel perlekatan yang terdapat pada
celah gusi.
GCF SEBAGAI BIOMARKER INFLAMASI

• Aliran CKG pada awalnya disebabkan oleh gradient


osmotic (transudat) dan selanjutnya juga dapat
dipengaruhi oleh mekanisme inflamatorik pada daerah
sekitar sulkus gingival.
• Dengan demikian, cairan krevikuler gingiva (CKG) dapat
digunakan sebagai penanda diagnostic (diagnostic marker)
aktivitas penyakit periodontal, karena mengandung
beberapa faktor biokimiawi yang berkaitan erat dengan
status penyakit periodontal.
• Cairan Krevikuler gingiva (CKG) adalah cairan yang dapat
ditemukan pada runag fisiologis (sulkus gingiva) dan dapat
merupakan ruang pathologis (poket gingiva) dan dapat
merupakan eksudat ataupun transudat.
• Selain itu, volume CKG bisa digunakan sebagai penanda
sederhana untuk mengetahui status inflamasi jaringan
periodontal.
Kedalaman probing
Normal 2-3 mm

Permeabilitas Junctional
epitelium :
- substansi yg berpenetrasi
 albumin, phenitoin,
histamin,endotoksin
 BM 1000 kDa
MEKANISME PEMBENTUKAN CAIRAN SULKUS GINGIVA

• aliran cairan ini bersifat sekunder pada peradangan yang disebabkan


oleh pengumpulan mikroba di daerah perlekatan dentogingiva.
• Pada keadaan normal cairan sulkus gingiva yang mengandung
leukosit akan melewati epitel perlekatan menuju ke permukaan gigi.
• Cairan mengalir dari kapiler menuju ke jaringan subepitel, terus ke
epitel perlekatan. Kemudian cairan disekresikan dalam bentuk cairan
sulkus gingiva yang bercampur dengan saliva di dalam rongga mulut.
MEKANISME PEMBENTUKAN CSG

Komponen selular & humoral dari darah dapat melewati


epitel perlekatan yang terletak pd celah gingiva dalam
bentuk CSG
CSG mengalir secara terus menerus melalui epitel dan
masuk ke sulkus gingiva dengan aliran yg sangat lambat
 0,24-1,56 μl/menit pd daerah yg tidak mengalami
inflamasi.
Aliran akan meningkat pada gingivitis dan periodontitis
PENGARUH PENYAKIT PERIODONTAL TERHADAP VOLUME
CAIRAN KREVIKULER GINGIVA

• Tingkat cairan sulkus gingiva lebih tinggi dari IL-18


yang ditemukan di daerah radang dari pasien
periodontitis dibandingkan dengan pasien dengan
gingivitis saja.
LEUKOSIT DALAM CAIRAN SULKUS GINGIVA

• Leukosit dalam cairan sulkus gingiva sebagian dibentuk di


sumsum tulang  granulosit, monosit, serta sedikit limfosit
dan di jaringan limfe  limfosit dan sel-sel plasma yang
mempunyai peranan penting dalam sistem pertahanan tubuh.
• Setelah proses pembentukan sel-sel ini kemudian diangkut
dalam darah menuju berbagai bagian tubuh untuk digunakan
secara khusus pada daerah yang terinfeksi dan mengalami
peradangan untuk menyediakan pertahanan yang kuat dan
cepat terhadap setiap agen infeksius.
• Di dalam cairan sulkus gingiva banyak mengandung leukosit PMN
yang berasal dari pembuluh darah jaringan ikat pada dasar sulkus
yang keluar melewati epitel menuju sulkus gingiva.
• Hadirnya leukosit pada sulkus gingiva merupakan indikator
penting dalam menentukan diagnosis adanya radang karena
epitel jungsional akan berdegenerasi menjadi lebih permeabel
sehingga leukosit dapat bermigrasi dari jaringan ikat gingiva
melalui perlekatan epitelium menuju sulkus gingiva kemudian
akan memfagosit mikroorganisme yang masuk ke dalam gingiva.
• Meskipun pada kondisi sangat sehat, infiltrasi leukosit
PMN pada gingiva tetap ditemukan.
• Leukosit dapat ditemukan secara klinis pada sulkus gingiva
sehat  Dengan bertambahnya jumlah leukosit PMN
menandakan peningkatan pertahanan tubuh (Carranza)
• Konsentrasi leukosit PMN pada jaringan periodontal lebih
tinggi dibandingkan dalam darah, terutama ketika terjadi
periodontitis.
PENCEGAHAN TERHADAP KARIES

• Hancock dkk  CSG mempunyai aksi mekanis dan


pertahanan terhadap bakteri dan benda asing lainnya
• Carranza  CSG berfungsi untuk membersihkan sulkus
dari materi-materi patogen
• Grant dkk  bila bakteri atau benda asing tertentu masuk
ke sulkus gingiva segera akan lenyap dari sulkus krn keluar
oleh aliran CSG
• McGehee  pd gingiva yg sehat CSG bersifat alkali shg
dpt mencegah terjadinya karies gigi pd permukaan
enamel & sementum yg halus.
• Sifat ini disebabkan oleh daerah mikrosirkulasi setempat
bersifat alkali menunjang netralisasi asam yg dpt
ditemukan dlm proses karies di area gingival margin
• Mikrosirkulasi adalah sirkulasi di dlm pembuluh darah dgn
diameter kurang dari 100μm
FUNGSI CAIRAN SULKUS GINGIVA

• Cleansing mencuci daerah leher gingiva, mengeluarkan sel-sel


epitelial yang terlepas, leukosit, bakteri, dan kotoran lainnya
• protein plasma dapat mempengaruhi perlekatan epitelial ke gigi
• mengandung agen antimikrobial misalnya lisosim dll
• Sistem imun Membawa leukosit PMN dan makrofag yang dapat
membunuh bakteri. Juga menghantarkan IgG, IgA, IgM dan faktor-
faktor lain
• Penanda Diagnostik  Jumlah cairan gingiva dapat diukur dan
digunakan sebagai indeks dari inflamasi gingiva, penyakit
periodontal dan sistemik
METODE PENGUKURAN GCF

• Sebagai seorang dokter gigi penting untuk mengetahui cara mengukur


cairan krevikular gingival untuk membantu pelaksanaan diagnosa.
• Untuk mengukur GCF terdapat berbagai metode yang telah dicoba
 paper strip serap,
 twisted threads (benang pilin) diletakkansekitar dan ke dalam sulkus
 mikropipet
 pembersihan intrakrevikular.
• Tujuan dari pemeriksaan CSG adalah untuk menganalisis
bagaimana kondisi inflamasi dari jaringan periodontal
yang kemungkinan akan mengakibatkan resorbsi jaringan
periodontal yang lebih lanjut.
FAKTOR YANG BERPERAN DALAM PENGUKURAN CAIRAN
SULKUS GINGIVA
• Circadian Periodicity. Terjadi peningkatan bertahap dalam jumlah CSG
dari pukul enam pagi sampai pukul sepuluh malam dan menurun
setelah itu.
• Hormon Seksual. Hormon seksual wanita meningkatkan CSG, mungkin
karena permeabilitas vaskularnya bertambah besar. Kehamilan, ovulasi,
dan kontrasepsi hormonal semuanya meningkatkan produksi cairan
ginggival.
• Stimulasi Mekanis. Mengunyah dan menggosok gigi dengan sangat kuat
menstimulasi aliran dari CSG. Bahkan stimulasi kecil dengan
memberikan strip kertas dapat memperlihatkan kenaikan produksi
cairan.
• Merokok. Merokok memproduksi secara singkat, tetapi jelas
meningkatkan aliran CSG.
• Terapi Periodontal. Terdapat peningkatan produksi CSG selama
periode penyembuhan setelah operasi periodontal.
• Obat-obatan pada cairan sulkus gingiva. Seluruh CSG yang
diekskresikan oleh obat-obatan dapat berguna saat terapi
periodontal. Bader dan Goldgaber mendemonstrasikan pada
anjing bahwa tetrasiklin diekskresikan pada CSG; penemuan ini
menyebabkan penelitian lebih jauh yang memperlihatkan
konsentrasi tetrasiklin dibandingkan dengan serum. Metronidazole
antibiotik lainnya yang ditemukan dalan CSG manusia.
MEKANISME PERTAHANAN PADA
CAIRAN SULKUS GINGIVA
• Respon imunitas selular dengan adanya sitokinin, tetapi tidak jelas
adanya petunjuk antara sitokinin dan penyakit. Meskipun begitu,
interleukin 1- alfa dan interleukin 1- beta diketahui meningkatkan PMNs
dan monosit/makrofag kepada endotelial sel , menstimulasi produksi
dari protaglandin E2 (PGE2), dan melepaskan enzim lisosom, kemudian
menstimulasi resorpsi tulang. Bukti juga mengindikasi keberadaan dari
interferon- α di GCF, yang mungkin mempunyai peran protektif pada
penyakit periodontal karena kemampuannya mencegah resorpsi
tulang.

Anda mungkin juga menyukai