poliakrilik. Penggunaan asam poliakrilat membuat GIC mampu mengikat terhadap struktur
gigi. GIC dianggap lebih unggul dari banyak jenis semen karena sifatnya yang lengket dan
tembus pandang. Polimer yang larut dalam air dan monomer yang dapat dipolimerisasi
telah menggantikan bagian dari kandungan cairan. Partikel logam, logam-keramik, dan
keramik telah ditambahkan ke beberapa produk untuk meningkatkan sifat mekanik.
Formulasi baru ini mampu dikeraskan secara kimiawi, maupun dengan cahaya, atau
keduanya.
Fungsi
GIC menurut penggunaannya dibagi dengan 3 tipe, tipe 1 digunakan untuk bahan perekat
untuk crown, bridge, dan orthodontic bracket; tipe 2 untuk bahan restorasi (aesthetic dan
reinforced) , dan tipe 3 untuk basis atau pelapik (Anusavise, 2013).
KOMPOSISI
Komposisi GIC terbagi menjadi 2, yaitu Glass composition dan Liquid composition:
1. Glass komposisi
Komposisi kaca dalam GIC bervariasi tapi selalu
mengandung silika, calcia, alumina, dan uoride Rasio alumina dengan silika adalah kunci
reaktivitasnya dengan asam poliakrilat. Barium, strontium, atau oksida logam bernomor
atom lebih tinggi lainnya ditambahkan ke kaca untuk meningkatkan radiopasitas. Kaca
silika meleleh pada suhu antara 1100 °C dan 1500 °C tergantung pada bahan baku dan
komposisi keseluruhan.
2. Liquid Composition
Awalnya, larutan berair asam poliakrilat (sekitar 40% hingga 50%) digunakan, tetapi cairan
seperti itu kental dan memiliki umur simpan yang pendek karena gelasi. Saat ini, cairan
tersebut adalah kopolimer dari asam itakonat, maleat, atau trikarboksilat.
fi
fl
3. Asam tartarat adalah aditif pengontrol laju dalam cairan GIC yang
memungkinkan penggunaan lebih luas dari gelas, meningkatkan sifat penanganan,
menurunkan viskositas, memperpanjang umur simpan sebelum pembentukan gel cairan
terjadi, meningkatkan waktu kerja, dan mempersingkat waktu pengerasan
Indikasi:
1 Bahan restorasi estetik anterior untuk kavitas Kelas III.
2 Bahan restorasi untuk daerah yang tererosi dan restorasi Kelas V
3.Sebagai agen luting untuk restorasi dan braket ortodontik.
4 Sebagai liner
5 Untuk membangun basis
6.Penumpatan pit dan sura oklusal
7.Cavity - the sandwic technique. This combines the
Kontra-indikasi:
1.gigi yang menerima tekanan kunyah berat.
2 Kurang cook untuk area labial yang luas
3 Kehilangan cusp
SIFAT
Mekanik
-Kekuatan tekanan Jenis luting -6.2 Mpa, Jenis restoratif-6.6 Mpa Kekerasan(49 KHN)
-Kurang lebih keras dari silikat. Kekerasannya juga jauh lebih rendah jika dibandingkan
menjadi komposit.
-Modulus elastisitas(7.3 GPa) Ini adalah ukuran kekakuannya.
Biologis
1.Biokompatibilitas baik
2. Flour relase
Kimia
Ini melekat dengan baik ke email dan dentin. Ikatan ini teriadi karena reaksi antara
karboksil dari asam poliacid dan kalsium pada email dan dentin. Ikatan ke email selalu
lebih tinggi daripada dentin, mungkin karena kandungan anorganik email yang lebih besar
dan homogenitasya yang lebih besar.
.
.
.
.
.
.
fi
Fisika
GIC kurang tembus cahaya dan memiliki tekstur permukaan yang kasar. Kemungkinan
ternoda seiring waktu. GIC restoratif tersedia dalam berbagai warna. Estetika cukup untuk
memulihkan lesi serviks dan efek minor pada zona nonestetik. Semen luting lebih tembus
cahaya daripada semen restoratif.
MANIPULASI
Kelebihan
1 Tahan terhadap penyerapan air dan kelarutan dalam air
2 Kemampuan berikatan dengan email dan dentin
3.Mempunyai kekuatan kompresi yang tinggi
4 Bersifat adhesi dan tidak iritatif
5 Mengandung uor sehingga mampu melepaskan bahan uor untuk mencegah karies
lebih laniut
6 Bersifat translusent atau tembus cahaya
Kekurangan
1 Setelah restorasi butuh proteksi
2 Rapuh dan sensitive terhadap air pada waktu pengerasan
3 Dapat larut dalam asam dan air