Anda di halaman 1dari 6

Sasaran belajar

Nama : andres migael hidalgo


Nim : 1911111110010

1. Definisi bahan pelindung pulpa


Bahan pelindung pulpa merupakan bahan yang dirancang sebagai pelengkap
bahan restorasi untuk melindungi pulpa dari trauma kimian dan panas.
Anusavisce KJ. 2013. Philips Scrence of Dental Material 12th. Ed.
Missouri; Elsevier; Sounders
Bahan pelindung pulpa adalah lapisan tipis material yang digunakan sebagai
barrier untuk melindungi dentin dari reaktan residual yang berdifusi keluar
dari restorasi. Bahan yang digunakan untuk menutupi permukaan yang
terekspos, bertujuan untuk melindungi dari trauma lebih lanjut, menjaga
kevitalan gigi, mempertahankan fungsi serta aktivitas biologis gigi.
Chandrasekhar et al. 2016. Efficiet Agents Pulp Protection. J.Pharm; 8(11).

3. Fungsi bahan pelindung pulpa


Penutupan pulpa adalah pengobatan yang menggunakan zat pelindung
dioleskan pada pulp saat terkena trauma cedera, faktor mekanis atau karies
gigi, untuk memungkinkan penyembuhan pulpa dan untuk mempertahankan
vitalitas pulpa dan fungsinya . Semen gigi juga digunakan sebagai bahan
pelindung melindungi pulpa setelah persiapan rongga trauma lebih lanjut,
seperti isolasi termal dan kimia dasar di bawah restorasi logam.
Chandrasekhar, H., & Sharma, S. (2016). Efficient Agents for Pulp
Protection: A Review. Journal of Pharmaceutical Sciences and
Research, 8(11), 1308.

Perlindungan pulpa sangat penting dalam perawatan endodontik dan agen


pelindung pulpa digunakan untuk melindungi pulpa dari iritan eksternal.
Ada berbagai bahan pelindung pulp seperti kalsium hidroksida, semen
ionimer kaca, semen seng fosfat, semen polikarboksilat seng. Beberapa
keuntungan agen ini adalah mencegah penetrasi produk korosi, menetralkan
asam yang berpindah ke pulp, dan melindungi pulp dari cedera termal,
sengatan galvanik dan iritasi kimia. Jika agen pelindung pulpa tidak
digunakan maka akan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada pulpa dan
mengakibatkan kematian jaringan pulpa.
Chandrasekhar, H., & Sharma, S. (2016). Efficient Agents for Pulp
Protection: A Review. Journal of Pharmaceutical Sciences and
Research, 8(11), 1308.

Ada beberapa sifat ideal untuk pelindung pulp bahan seperti

• Merangsang pembentukan dentin reparatif


• Menjaga vitalitas pulpa
• Harus melepaskan fluoride untuk mencegah karies sekunder
• Harus bersifat bakterisidal atau bakteriostatik
• Harus mematuhi bahan restoratif
• Ini harus Menahan gaya selama penempatan restorasi dan selama masa
pemulihan.
• Harus Steril
• Seharusnya Radiopak
• Menyediakan bakteri

7. definisi GIC
Glass Ionomer Cement ,atau Semen ionomer kaca adalah bahan tambal
sewarna gigi yang komponen utamanya terdiri dari likuid yang merupakan
gabungan air dengan polyacid (Asam poliakrilat, maleat, itakonat, tartarat)
dan bubuk berupa fluoroaluminosilicate glass. Bahan tersebut bersifat anti
kariogenik karena mampu melepaskan flourida, mempunyai thermal
compatibility dengan enamel gigi, serta mempunyai biokompatibilitas yang
baik. Sulastri S. 2017. Dental Material. Jakarta; EGC
Glass ionomer cement merupakan suatu bahan restorasi yang memiliki nilai
kekasaran permukaan yang cukup tinggi terutama setelah berkontak dengan
minuman asam. Sundari, I. (2016). Perbedaan Kekasaran Permukaan Gic
Tanpa dan Dengan Penambahan Kitosan Setelah Perendaman Minuman
Isotonik. Jurnal Material Kedokteran Gigi, 5(1), 49-55.

8. jenis GIC
Jenis GIC yang sekarang mulai berkembang adalah GIC dengan modifikasi
pada material pengisi di dalamnya, yaitu light-cured GIC atau dikenal juga
sebagai resin-modified GIC. Resin-modified GIC (RMGIC) merupakan
suatu pengembangan dari konvensional GIC untuk mengatasi kekurangan
yang ada pada konvensional GIC. RMGIC memiliki sifat fisik, kimia dan
biologis yang lebih baik dibandingkan dengan konvensional GIC. Kelebihan
lain yang dimiliki oleh RMGIC adalah sifatnya yang lebih tahan terhadap
kontaminasi air pada tahap awal berlangsungnya setting time dari GIC.
Devara, A. R., Lunardhi, C. G., & Yuanita, T. (2016). Perbedaan Kebocoran
Tepi antara GIC Konvensional dan Resin Modified GIC pada Restorasi
Kelas V (Difference on Microleakage of Conventional GIC and Resin
Modified GIC in Class V Restoration). Conservative Dentistry Journal, 6(2),
19-23.

9 . komposisi gic.
bubuk
• Silica (SiO2)
• Alumina (Al2O3)
• Aluminium Fluoride (AlF3)
• Calcium Fluoride (CaF2)
• Natrium Fluoride (NaF)
• Aluminium Fosfat (AlPO4)
Cairan
• asam poliakrilat (40- 50%)
Septishelya PF, Nahzi MYI, Dewi N. 2016. Kadar kelarutan fluor Glass
Ionomer Cement setelah perendaman air sungai dan akuades. Majalah
Kedokteran Gigi Indonesia. 2(2): 96.
12. sifat GIC
Sifat mekanis: Compressive strength lebih rendah dari silikat Tensile
strength lebih tinggi dari silikat Hardness, lebih lunak dari silikat Fracture
Toughness, beban yang kuat, dapat terjadi fraktur.
Sifat Kimia: Semen Ionomer Kaca melekat dengan baik ke enamel dan
dentin, perlekatan ini berupa ikatan kimia antara ion kalsium dari jaringan
gigi dan ion COOH dari Semen Ionomer Kaca.
Sifat Biologi: Semen Ionomer Kaca memiliki sifat biokompabilitas yang
cukup baik artinya tidak mengiritasi jaringan pulpa sejauh ketebalan sisa
dentin kea rah pulpa tidak kurang dari 0,5 mm. Sulastri S. 2017. Dental
Material. Jakarta; EGC
 sifat fisik
Tahan terhadap abrasi,Biokompatibel
 sifat mekanis
Bersifat brittle/rapuh ,Nilai compressive strength: 150 Mpa
 sifat kimia
Tahan terhadap suasana asam
 sifat biologi
Antikaries karena ion fluor yang dilepaskan terus menerus dari
material
Powers JM, Wataha JC. 2008. Dental Materials Propertied and
Manipulation. Edisi 9. India: Elsevier.
Menambahkan ; Kitosan merupakan suatu polisakarida yang
dihasilkan melalui proses deasetilasi kitin.
Kitosan dapat meningkatkan sifat mekanik GIC karena kitosan
memiliki muatan parsial positif kuat yang mampu berikatan dengan
gugus hidroksil dan gugus karboksilat pada GIC. Reaksi tersebut
menurunkan tegangan permukaan, namun meningkatkan perlekatan
antar komponen GIC sehingga terjadi peningkatan sifat mekanik yang
dapat mempengaruhi ketahanan GIC terhadap erosi. Ketahanan
terhadap erosi sangat diperlukan terutama saat bahan restorasi berada
dalam rongga mulut untuk mencegah terjadinya kekasaran permukaan
ketika berkontak dengan minuman asam. Sundari, I. (2016).
Perbedaan Kekasaran Permukaan Gic Tanpa dan Dengan Penambahan
Kitosan Setelah Perendaman Minuman Isotonik. Jurnal Material
Kedokteran Gigi, 5(1), 49-55.

13. kekurangan dan kelebihan Gic


Kelebihan : melekat secara fisika kimia dengan jaringan gigi, mengandung
fluor, melepaskan fluor, tidak mengiritasi jaringan mulut dan gingiva,
bersifat bakteriostatik, dan berfungsi sebagai reservoir fluor selama
tumpatan berada di mulut dan dalam keadaan baik.

Kekurangan : tidak dapat menerima tekanan kunyah yang besar, mudah


abrasi dan erosi, dan translusent-nya lebih rendah. Lengkey CHE, Manati
NW, Pangemanan DHC. 2015. Gambaran penggunaan Bahan Tumpatan di
Poliklinik Gigi Puskesmas Kota Bitung Tahun 2014. Jurnal e-Gigi (Eg): Vol
3 (2).

Kekurangan GIC
• Menyerap Air 43%
• Brittle (mudah rapuh)
• Mudah terkikis sehingga menyebabkan peningkatan kekerasan permukaan
• Permukaan yang keras dapat mempercepat kolonisasi bakteri
• Rentan abrasi dan erosi
• Bersifat porus
• Susah dipoles
• Kekuatan tarik, kekuatan tekan, kekerasan rendah
• Transluensi lebih rendah daripada resin komposit
Diansari V, Ningsih D, Moulinda C. 2016. Evaluasi Kekerasan Permukaan
Glass Ionomer Cement Konvensional setelah Perendaman dalam Minuman
Berkarbonasi. Cakradona Dent J; 8 (2): 112. 
KELEBIHAN GIC
◦ Memiliki kemampuan berikatan dengan struktur gigi secara kimiawi.
◦ Memiliki tingkat elastisitas yang baik.
◦ Bersifat biokompabilitas.
◦ Memiliki koefisien termal yang rendah.
◦ Dapat melepaskan fluoride yang berfungsi sebagai anti mikroba dan
kariostatik  (Permatasari, 2016)
Permatasari, A. P., Nahzi, M. Y. I., & Widodo, W. (2016). KEKASARAN
PERMUKAAN RESIN-MODIFIED GLASS IONOMER CEMENT
SETELAH PERENDAMAN DALAM AIR SUNGAI (Penelitian
Menggunakan Air Sungai Desa Anjir Pasar, Barito Kuala, Kalimantan
Selatan). Dentino, 1(2), 57-61.
14. manipulasi gic
Pembersian jaringan karies, Aplikasi dentin conditioner untuk
menghilangkan smear layer sehingga meningkatkan adhesi,Bilas dengan air
dan kavitas dalam keadaan lembab agar reaksi GIC terjadi. Jika kering, GIC
akan mengambil air dari tubuli dentin.Penumpatan dengan cara isolasi
daerah kerja masukkan GIC ke kavitas hingga penuh lalu bentuk sesuai
anatomis Aplikasi varnish atau cocoa butter, untuk mencegah water in /
water on Pemolesan, dengan cmenggunakan enhance setelah 1 x 24 jam
dalam keadaan bawah. Soeprapto A. 2017. Pedoman dan Tatalaksana
Praktik Kedokteran Gigi. Yogyakart: STPI Bina Insan Mulia.

Dilakukan pada glass plat yang dilapisi paperpad menggunakan agaat spatel,
Perbandingan bubuk dengan cairan = 3: 1 (sesuai aturan pabrik), waktu
meneteskan cairan posisi botol vertical, agar udara ke luar, kemudian
dicampur dan diaduk dengan cepat , posisi melipat, selesai dalam waktu 30-
40 detik (Sulastri, 2017) Sulastri S. 2017. Dental Material. Jakarta; EGC

Anda mungkin juga menyukai