Anda di halaman 1dari 21

DISKUSI MODUL ENDODONTIK

Capping Pulpa
medical-mask.png

Nama : Giffari Adrian jusuf


NIPP : 20184020009
Pendahuluan

• Perlindungan jaringan pulpa atau kaping pulpa adalah pemberian suatu


material bioaktif di atas jaringan pulpa untuk mempertahankan vitalitas
pulpa dan merangsang pembentukan dentin reparatif. Dentin reparatif, yang
menjadi tujuan utama perawatan kaping pulpa , terbentuk dari sel-sel
odontoblas dan sel-sel pulpa lainnya yang mengindikasikan adanya respon
reparatif dari jaringan pulpa
• Kaping pulpa ada 2 jenis, yaitu kaping pulpa direk dan kaping pulpa indirek.
Kaping pulpa direk adalah sebuah perawatan untuk gigi dengan keadaan
pulpa terbuka karena karies, faktor iatrogenik, atau karena trauma terhadap
sebuah material, sedangkan kaping pulpa indirek merupakan perawatan
yang bertujuan untuk mencegah terbukanya pulpa. Kaping pulpa indirek
dapat dilakukan untuk lesi karies yang dalam tetapi belum mengenai pulpa.
Pendahuluan

Tujuan dari capping pulpa direct adalah untuk mempertahankan pulpa di


bawahnya dan mempertahankan vitalitas pulpa dengan meregenerasi
dentin reparative yang berfungsi sebagai “segel biologis”

Pada direct pulp capping dentin yang terbentuk adalah dentin reparative
yang di bentuk oleh odontoblast like cell terdeferensiasi dari stem pulpa
gigi atau residual pulpa gigi, dentin reparative terbentuk tepat disisi pulpa
yang terekspos dikarenakan hilangnya odontoblast dan diperlukannya
pembentukan jembatan dentin (dentinal bridge) pada daerah tersebut
Pendahuluan

Sedangkan tujuan dari indirect pulp capping adalah untuk mempertahakan


vitalitas pulpa sekaligus menghentikan proses karies

Pada indirect pulp capping dentin yang terbentuk adalah dentin reaksioner
yang dibentuk oleh original odontoblast yang tidak mengalami injury
sebagai reaksi penyembuhan akibat cedera ringan pada permukaan pulpa
Pendahuluan

Bahan yang ideal untuk pulpa capping:

Bersifat bakteriostatik
Mampu menahan tekanan di bawah restorasi
Mampu menjaga vitalitas pulpa
Bakterial seal
Dapat menstimulasi dentin reparatif
Pendahuluan
Bahan Pulp capping

Kalsium hidroksid

• Kalsium Hidroksida banyak digunakan juga karena


kemampuannya dalam membuat dentin reaparatif melalui
diferensiasi seluler, pembentukkan matriks ekstraseluler dan
mineralisasi. Selain itu, bahan ini juga melindungi pulpa dari
stimulus thermoelectro berupa aksi antrimikroba
• Kalsium hidroksida juga mempunyai kekurangan yaitu dapat
terjadi tunnel defect pada pembentukan jembatan dentin yang
akan memudahkan masuknya bakteri dan memperlambat proses
penyembuhan
Pendahuluan

Zinc Oxide Eugenol

• ZOE telah digunakan dalam kedokteran gigi selama bertahun-tahun


sebagai basis, liners, semen dan bahan restoratif sementara. Namun
penggunaannya untuk direct pulp capping masih dipertanyakan,
dikarenakan eugenol sangatlah sitotoksik Hal ini diketahui bahwa ZOE
dapat melepaskan eugenol dalam konsentrasi yang sitotoksik. Manfaat
eugenol dalam pengendalian nyeri disebabkan karena kemampuan
memblokir transmisi impuls saraf. Selain itu, penelitian menunjukan
terjadinya inflamasi kronis setelah aplikasi ZOE. ZOE juga
menyebabkan kebocoran tepi yang tinggi.
Pendahuluan

MTA

• Mineral trioxide aggregate (MTA) adalah bahan yang biasa digunakan pada
perawatan endodontik., MTA sering digunakan sebagai perawatan apeksifikasi
dan apeksogenisis pada gigi permanen muda, pulpotomi gigi disidui dan pulp
capping gigi permanen.

• MTA merupakan salah satu bahan kedokteran gigi yang serbaguna dan
biokompatibel Mineral trioxide aggregate (MTA) adalah bahan yang paling
banyak direkomendasikan dan dirancang dengan komponen fisik yang cocok
untuk perawatan pulpotomi serta relatif mudah digunakan dalam kondisi
apapun. Sebagai bahan yang mempunyai sealing ability, MTA mampu
memperbaiki perforasi pada furkasi di saluran akar gigi dan mampu mengurangi
kontaminasi bakteri
Pendahuluan

• Mineral trioxide aggregate (MTA) juga merupakan bahan dengan


biokompatibel yang tinggi serta dapat menginduksi reaksi penyembuhan
jaringan dengan sangat baik Suatu studi menemukan bahwa MTA dapat
menginduksi proliferasi sel pulpa, pelepasan sitokin, pembentukan
jaringan keras dan sintesis interface dengan dentin yang dalam
komposisinya menyerupai hidroksiapatit. MTA memiliki kekuatan tekan
yang relatif tinggi dan memiliki pH basa tinggi
Pendahuluan

Semen Ionomer Kaca (SIK)


• Semen Ionomer Kaca (SIK) bertujuan memberikan sifat translusen dan
pelepasan flour pada semen silikat, serta memiliki kemampuan adhesi
secara kimiawi pada struktur jaringan gigi Tujuan SIK digunakan untuk
pengisi kavitas untuk memperbaiki dentin lunak karena SIK memiliki
kemampuan untuk meremineralisasi dentin

• Adapun jenis semen ionomer kaca (SIK) dapat dibagi berdasarkan


kegunaannya yaitu, tipe I digunakan sebagai bahan perekat, II sebagai
bahan restorasi, dan III sebgai basis atau pelapis/liner
Pendahuluan

• Semen ionomer kaca banyak digunakan sebagai liner karena


mempunyai kemampuan untuk memperbaiki jaringan yang terkena
karies dan terbukti biokompatibel.
• Kandungan SIK yaitu semen silikat dan semen polikarboksilat, berikatan
dengan jaringan gigi secara kimiawi dan tidak mengiritasi pulpa
Menurut penelitian Massara dkk., penggunakan SIK dapat membuat
proses remineralisasi sehingga bahan ini direkomendasikan sebagai
liner pada perawatan kaping pulpa indirek. Sistem perlekaan SIK yaitu
dengan pertukaran ion dimana asam polialkenoat dapat melunakkan
struktur gigi dan menginfiltrasi ke dalam sehingga menggantikan ion-ion
kalsium dan phospat.
Identitas Pasien
Nama : Tn. DT
Usia : 28 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat : Jln Kaliurang
Pekerjaan : Mahasiswa
No CP3DG : 41972
LAPORAN KASUS

Kunjungan 1
( 01 nov 2023)
SUBJECTIVE

Pasien datang dengan keluhan terasa sedikit ngilu pada


giginya. Kondisi tersebut dirasakan sejak beberapa bulan
yang lalu, pada gigi depan kiri atasnya. Kondisi ngilu tersebut
dirasakan hanya ketika pasien mengonsumsi air dingin, tidak
ada yang memperparah rasa ngilu tersebut, Sebelumnya pada
gigi tersebut pernah dilakukan penambalan sekitar 2 tahun
yang lalu, kondisi yang di rasakan pasien saat ini belum
pernah diperiksakan ke dokter gigi.
OBJECTIVE
Terdapat tumpatan resin komposit
pada bagian mesial gigi 22.
PLANNING
Sondasi (-) Palpasi (-)
Perkusi (-) CE (+) 1.KIE
2.Capping Pulpa
3.Kontrol dan evaluasi
ASSESSMENT
Dx: Pulpitis reversible
INTERPRETASI RO
Prosedur Perawatan

1. Mempersiapkan alat dan bahan.


2. Operator mencuci tangan dengan 6 langkah WHO dan
menggunakan APD.
3. Persiapan pasien dengan menginstruksikan pasien untuk
duduk di dental unit, menggunakan pollybib dan
diinstruksikan untuk berkumur dengan larutan povidone
iodine.
4. Melakukan pemeriksaan subyektif, pemeriksaaan obyektif,
assessment, dan treatment planning.
Prosedur Perawatan

5. Lakukan preparasi kavitas dengan menghilangkan karies


menggunakan round bur dan stainless steel bur.
6. Pembentukan kavitas menggunakan bur fissure diamond.​
7. Steriliasasi kavitas menggunakan chlorhexidine digluconate
2% menggunakan cotton pellet kemudian dikeringkan.​
8. Aplikasi dentin conditioner menggunakan microbrush.
9. Manipulasi calcium hydroxide hard setting menggunakan
paper pad dan spatula agate dengan perbandingan base dan
katalis 1:1 hingga homogeny.
Prosedur Perawatan

11. Aplikasi calcium hydroxide menggunakan ball aplikator


pada titik terdalam kavitas dan ditunggu hingga setting.
Bersihkan sisa calcium hydroxide.
12. Manipulasi GIC tipe lining dengan perbandingan powder
dan liquid 1:1 di atas paper pad menggunakan spatula
agate hingga
13. Aplikasi GIC tipe lining menggunakan plastis instrument
dan ditunggu hingga setting.
14. Aplikasi tumpat sementara menggunakan plastis
instrument.
Prosedur Perawatan

12. 1 minggu kemudian dilakukan evaluasi terhadap hasil


capping, apabila pemeriskaan subjektif dan objektif baik
maka dilakukan tumpatan permanen
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai