Anda di halaman 1dari 25

SEMEN

KEDOKTERAN
GIGI
Kelompok 5
DEFINISI
Semen merupakan suatu bahan non logam yang
digunakan untuk restoratif. Semen juga berfungsi
sebagai perekat pada logam dan juga sebagai luting,
basis, liner dan varnis
1. Semen Sebagai Restorasi
2. Semen Sebagai Luting
3. Semen Sebagai Basis
4. Semen Sebagai Liner Dan Varnish
syarat
1. Tidak beracun dan tidak mengiritasi pulpa serta
jaringan yang lain
2. Tidak mudah larut dalam saliva
3. Sifat mekanis
4. Melindungi pulpa dari :
5. Sifat optis mempunyai warna serupa warna gigi
6. Dapat melekat baik pada enamel, dentin, porselen,
akrilik, alloy, tetapi tidak lengket pada alat K.G.
7. Bakteriostatik
8. Tidak mengurangi sensitivitas dentin
9. Sifat rheological yaitu Kekentalan yang rendah (sesuai
dengan kebutuhan) dan ketebalan selapis tipis (film
thickness)
FAKTOR KEGAGALAN
1. Perbandingan bubuk dan air tidak tepat
2. Cara pengadukan
3. Cara pengerasan (contoh pada bracket)
4. Kontaminasi bahan lain
5. Adanya kontaminasi atau penambahan air pada saat
penambahan adonan sehingga mempercepat reaksi
pengerasan , jadi waktu manipulasi cepat.
6. Jika email tidak ada resiko untuk bocor sangat besar
7. Kebocoran miko pada foramen ,menyebabkan cairan
masuk, jaringan periapikal sepanjang interfacial
antara bahan pengisi saluran akar
8. Karna kurangnya daya adhesi antara bahan semen
dan gigi
ZINC PHOSPHATE CEMENT
Komposisi
Powder
1. Zinc Oxide Approximately 90% as main
active ingredient
2. Other Metallic Oxides Approximately 10%
Liquid
1. Aqueous solution of Phosphoric Acid 50
60% concentration
2. AI PO4 dan Zn3(PO4)2 up to 10% as buffers
ZINC PHOSPHATE CEMENT
Sifat
1. Memiliki pengaruh pada pulpa karena sifat asamnya
tapi pH akan netral setelah 48 jam
2. Melidungi pulpa dari restorasi logam oleh karena efek
galvanis
3. Kelarutan dalam air rendah tapi pada cairan dengan
pH rendah akan memiliki kelarutan tinggi
4. Tidak membentuk ikatan kimia dengan enamel dan
dentin, beikatan secara mechanical interlocking
5. Sifat mekanik lebih baik daripada zinc oxide eugenol
6. Memiliki sifat optik (opaque), tidak tembus cahaya
ZINC PHOSPHATE CEMENT
Fungsi
1. Sebagai bahan tambalan sementara
2. Sebagai bahan basis dan pelapik
3. Sebagai bahan perekat inlay, jembatan dan pasak inti
Kelebihan :
1. Insolator panas yang baik
2. Daya larut relatif rendah di dalam air
3. Compressive strength yang tinggi
Kekurangan :
1. Keasamanan semen cukup tinggi
2. Iritatif terhadap pulpa
ZINC OXIDE EUGENOL CEMENT
Komposisi
Powder
1. Zinc oxide Primary
reactive ingredient
2. Zinc acetate (15%) to
improve strength
Liquid
1. Eugenol Primary
reactive ingredient
2. Olive oil (515%) To
control viscosity
ZINC OXIDE EUGENOL CEMENT
Sifat
1. Efek pada pulpa kecil jadi direkomendasikan
untuk kavitas yang dalam dekat dengan pulpa
2. Dapat memproteksi pulpa
3. Tidak melekat pada email dan dentin
4. Memiliki kelarutan sangat tinggi
5. Sifat mekanik paling lemah dibandingkan semen
lain kecuali kalsium hidroksida
6. Sifat optik : opaque pada semen yang mengeras
7. Bakteriostatik
ZINC OXIDE EUGENOL CEMENT
Fungsi:
Sebagai bahan perekat restorasi sementara dan
permanen
Sebagai basis dan pelapik
Sebagai bahan pengisi saluran akar (sealer) pada
perawatan pulpotomi
Klasifikasi :
Tipe1 digunakan untuk semen sementara.
Tipe2 digunakan untuk semen permanen dari restorasi
atau alat-alat yang dibuat di luar mulut.
Tipe3 digunakan untuk restorasi sementara dan basis
penahan panas.
Tipe4 digunakan untuk pelapik kavitas
ZINC OXIDE EUGENOL CEMENT
Kelebihan :
1. Meminimalkan kebocoran mikro
2. Memberikan perlindungan terhadap pulpa
3. Daya antibakteri
Kekurangan :
1. Mempunyai potensi iritasi terhadap jaringan
ZINC POLYCARBOXYLATE CEMENT
Komposisi
Powder : Zinc Oxide Dan Magnesium Oxide
Liquid : Larutan Polyacrilic Acid (32-42%)
Itaconic Acid
Tartaric Acid
Sodium Hydroxide
- Untuk menstabilkan cairan
- Penyimpanan lama dapat berubah
menjadi gel
ZINC POLYCARBOXYLATE CEMENT
Sifat
1. Perlekatan optimum memerlukan permukaan
gigi yang bersih
2. Iritasi terhadap pulpa kecil
3. Thermal diffusivity rendah
4. Kekuatan compressive untuk luting lebih
rendah dibandingkan semen zinc phospate,
tetapi kekuatan tensile 40% lebih tinggi

ZINC POLYCARBOXYLATE CEMENT
Fungsi:
1. Cementation of crowns and bridges
2. Cementation of inlays and onlays
3. Orthodontic cementation of bands and
brackets
4. Base or lining material under composite,
amalgam or glass ionomer
ZINC POLYCARBOXYLATE CEMENT
Kelebihan
1. Tidak mengiritasi pulpa
2. Merekat baik pada struktur gigi
3. Perlekatannya melalui ikatan kimia dengan
hirdoksiapatit sehingga tidak mudah lepas
4. Insulator panas yang baik
ZINC POLYCARBOXYLATE CEMENT
Kekurangan
1. Waktu kerja pendek
2. Disintegrasi tinggi
3. Tidak melekat baik pada logam mulia
4. Tidak sekaku semen fosfat
5. Sifat mekanis dibandingkan dengan semen
Zinc Phospate Kekuatan kompresi ini
lebih rendah. Kekuatan tarik garis tengahnya
sedikit lebih tinggi. Modulus elastisitasnya
kurang dari setengah.
6. Daya larut semen di dalam air memang
rendah, tetapi jika terpajan asam-asam
organik dengan pH 4,5 atau kurang, daya
larutnya meningkat sangat besar.
GLASS IONOMER CEMENT
Komposisi
1. Powder : Sodium aluminosilicate glass with
about 20% CaF and other minor additives
2. Liquid : Aqueous solution of acrylic
acid/itaconic acid copolymer or Aqueous
solution of maleic acid polymer or
maleic/acrylic copolymer and Tartaric acid in
some products to control setting
characteristics
GLASS IONOMER CEMENT
Klasifikasi Semen Ionomer Kaca
1. Conventional Glass Ionomer Cements
2. Resin Modified Glass Ionomer Cements
(Conventional with addition of HEMA =
Hybrid Ionomer Cements = Dual-cured Glass
Ionomer Cements)
3. Tri-cure Glass Ionomer Cements
4. Metal-reinforced Glass Ionomer Cements
GLASS IONOMER CEMENT
Kegunaan Semen Ionomer Kaca
1. Tipe I : Luting Cement
2. Tipe II : Restorative Cement
3. Tipe III : Liner And Basis Cement
4. Tipe IV : Fissure Sealants
5. Tipe V : Orthodontic Cements
6. Tipe VI : Core Build Up
7. Tipe VII : Fluoride Releasing
8. Tipe VIII : ART(Atraumatic Restorative
Technique)
9. Type IX : Deciduous Teet
GLASS IONOMER CEMENT
Sifat
1. Compressive strenght > zinc phospate, tensile
strength = zinc phospate
2. Solubility GIC dalam air lebih tinggi
daripada semen yang lain, tetapi pada asam
lebih rendah
3. Bacteriostatic/bactericidal dan
antikariogenik fluoride release
4. Untuk kavitas dekat pulpa dianjurkan
menggunakan subbase
5. Thermal diffusivity rendah
6. Estetik bagus dan melekat pada enamel dan
dentin
GLASS IONOMER CEMENT
Kelebihan :
1. Tahan terhadap penyerapan air dan kelarutan dalam air
2. Kemampuan berikatan dengan email dan dentin
3. Memiliki angka retensi gigi
4. Biokompabilitas
5. Estetika (penambahan radio opak untuk penyamaan warna dengan gigi)
6. Mempunyai kekuatan kompresi yang tinggi.
7. Bersifat adhesi.
8. Tidak iritatif.
9. Mengandung fluor sehingga mampu melepaskan bahan fluor untuk mencegah
karies lebih lanjut.
10. Mempunyai sifat penyebaran panas yang sedikit.
11. Daya larut yang rendah.
12. Bersifat translusent atau tembus cahaya.
13. Perlekatan bahan ini secara fisika dan kimiawi terhadap jaringan dentin dan email.
14. Anti bakteri, terutama terhadap koloni streptococcus mutant
GLASS IONOMER CEMENT
Kekurangan :
1. Tidak dapat menahan tekanan kunyah yang besar
2. Tidak tahan terhadap keausan
3. Daya lekat pasta lebih kecil terhadap dentin
4. Setelah restorasi butuh proteksi
5. Kekerasan kurang baik
6. Rapuh dan sensitive terhadap air pada waktu pengerasan
7. Dapat larut dalam asam dan air
HYBRID IONOMER/RESIN MODIFIED
GIC
Self cured hybrid ionomer
1. Powder : fluoroaluminosilicate glass,
potassium persulfate, ascorbic acid catalyst
system
2. Liquid : polycarboxylic acid modified dgn
methaacrylate, hydroxyethyl methacrylate
(HEMA), tartaric acid
Light cured hybrid ionomer
1. Powder : fluoroaluminosilicate glass,
copolymer acrylic, camphoroquinone
(initiator light curing)
2. Liquid : maleic acid, HEMA, water
HYBRID IONOMER/RESIN MODIFIED
GIC
Sifat
1. Compressive dan tensile strength = GIC
2. Fracture toughness lebih tinggi dengan seman
yang lain, tetapi lebih rendah drpada
composite cement
3. Very low solubility
4. Fluoride release = GIC
5. Postoperative sensitivity minimal
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai