Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah :
1. Jelaskan pengertian amalgam ?
2. Apa itu Glass Ionomer ?
3. apa itu fuji 9 dan fuji 7
4. Jelaskan pengertian dari Disclosing
5. jelaskan pengertian Cement ?

C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan pembahasannya adalah :
1. Untuk mengetahui amalgam
2. Untuk mengetahui GI
3. Untuk mengetahui fuji 9 dan 7
4. Untuk mengetahui Disclosing
5. Untuk mengetahui Cement
BAB II
PEMBAHASAN

A. Amalgam

1. Kelebihan :
Dapat dikatakan sejauh ini amalgam adalah bahan tambal yang paling kuat
dibandingkan dengan bahan tambal lain dalam melawan tekanan kunyah, sehingga
amalgam dapat bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama di dalam mulut (pada
beberapa penelitian dilaporkan amalgam bertahan hingga lebih dari 15 tahun dengan
kondisi yang baik) asalkan tahap-tahap penambalan sesuai dengan prosedur. Ketahanan
terhadap keausan sangat tinggi, tidak seperti bahan lain yang pada umumnya lama
kelamaan akan mengalami aus karena faktor-faktor dalam mulut yang saling berinteraksi
seperti gaya kunyah dan cairan mulut. Penambalan dengan amalgam relatif lebih simpel
dan mudah dan tidak terlalu “technique sensitive” bila dibandingkan dengan resin
komposit, di mana sedikit kesalahan dalam salah satu tahapannya akan sangat
mempengaruhi ketahanan dan kekuatan bahan tambal resin komposit.

2. Kekurangan :.
Secara estetis kurang baik karena warnanya yang kontras dengan warna gigi,
sehingga tidak dapat diindikasikan untuk gigi depan atau di mana pertimbangan estetis
sangat diutamakan. Dalam jangka waktu lama ada beberapa kasus di mana tepi-tepi
tambalan yang berbatasan langsung dengan gigi dapat menyebabkan perubahan warna
pada gigi sehingga tampak membayang kehitaman. Pada beberapa kasus ada sejumlah
pasien yang ternyata alergi dengan logam yang terkandung dalam bahan tambal
amalgam. Selain itu, beberapa waktu setelah penambalan pasien terkadang sering
mengeluhkan adanya rasa sensitive terhadap rangsang panas atau dingin. Namun
umumnya keluhan tersebut tidak berlangsung lama dan berangsur hilang setelah pasien
dapat beradaptasi. Mengakibatkan rasa nyeri bila menimbulkan arus galvanis bersama
dengan tumpatan logam lain. Solusinya dengan melepas tumpatan logam lain sebelum
memakai tumpatan amalgam.

3. Pengaplikasian
Pemanipulasian amalgam dilakukan dengan cara mencampurkan alloy amalgam
dengan merkuri. Rasio powder alloy amalgam dengan merkuri yang biasa digunakan
adalah 1:1.1-3 Pada alloy spherical, rasio powder : liquid biasanya lebih kecil, dengan
kandungan merkuri sekitar 45%.
Proses selanjutnya adalah triturasi, yaitu pengadukan powder dengan liquid yang
dapat dilakukan secara manual menggunakan mortar dan pastel maupun secara mekanis
menggunakan amalgamator dan kapsul. Hasil dari proses triturasi adalah didapatnya
suatu massa plastis yang disebut amalgam. Setelah triturasi, amalgam dimasukkan ke
dalam kavitas menggunakan amalgam carrier dan dilanjutkan dengan kondensasi yaitu
memberikan tekanan yang besar menggunakan amalgam stopper agar dapat berkontak
rapat dengan dinding kavitas. Kondensasi yang baik perlu dilakukan untuk membuang
kelebihan merkuri, karena merkuri yang berlebihan dapat melemahkan struktur amalgam
dan menyebabkan porositas pada amalgam.
4. Indikasi dan kontraindikasi
Dental Amalgam: A Scientific Review and Recommended Public Health Service
James S. Benson – 1999}
Indikasi amalgam :
a) Untuk gigi posterior
b) Karies pit dan fisur gigi posterior, karies proksimal gigi posterior, karies
permukaan halus (sisi bukal atau lingual)
c) Pasien dengan insidensi karies tinggi
Kontra indikasi :
a) Mengutamakan estetik untuk gigi posterior
b) Restorasi kecil sampai sedang yang tidak dapat dilakukan isolasi dengan baik
c) Restorasi kelas 6 yang kecil

B. Glass ionomer semen


Glass ionomer semen merupakan suatu semen hybrid dari semen silikat dan
semen polikarboksilat. Glass ionomer semen adalah semen yang berbasis air yang akan
mengalami setting berdasarkan reaksi asam basa antara asam polyalkenoik dengan glass
floroaluminosilikat,disebut juga sebagai semen glass-polyalkenoate. Berisi glass
aluminosilikat dengan kandungan flour yang tinggi.5 Merupakan bahan yang brittle,oleh
karna itu kadangkala dimodifikasi dengan menambah partikel metal (perak atau
emas),proses penyatuan yang akan menghasilkan cerment (ceraic-metal) atau
penambahan partikel alloy amalgam (admix)
Semen ini berikatan secara kimia dengan email dan dentn gigi. Ikatan ini
disebabkan oleh karena adanya kemampuan GIC meremineralisasi dari dentin yang
terkena karies,melepas flour dan meningkatkan ketahanan terhadap microleakage
disbanding dengan resin komposit oleh karena glass ionomer memiliki koefisien termal
yang hamper sama dengan dentin. Glass ionomer telah direkomendasikan sebagai liner
untuk resin skomposit terutama pada daerah perluasan gingival margin yang melampaui
daerah cement-enamel junction (Schwartz,An. derson,da Pelleu 1990) Pada proses
pengadukan kedua komponen (bubuk dan cairan) ion hidrogen dari cairan mengadakan
penetrasi ke permukaan bubuk glass. Proses pengerasan dan hidrasi berlanjut, semen
membentuk ikatan silang dengan ion Ca2+ dan Al3+ sehingga terjadi polimerisasi. Ion
Ca2+ berperan pada awal pengerasan dan ion Al3+ berperan pada pengerasan
selanjutnya.
Secara fisik, ikatan bahan ini dengan jaringan gigi dapat ditambah dengan
membersihkan kavitas dari pelikel dan debris. Dengan keadaan kavitas yang bersih dan
halus dapat menambah ikatan semen ionomer kaca. Air memegang peranan penting
selama proses pengerasan dan apabila terjadi penyerapan air maka akan mengubah sifat
fisik glass ionomer. Saliva merupakan cairan di dalam rongga mulut yang dapat
mengkontaminasi glass ionomer selama proses pengerasan dimana dalam periode 24 jam
ini glass ionomer sensitif terhadap cairan saliva sehingga perlu dilakukan perlindungan
agar tidak terkontaminasi. Kontaminasi dengan saliva akan menyebabkan glass ionomer
mengalami pelarutan dan daya adhesinya terhadap gigi akan menurun. Glass ionomer
juga rentan terhadap kehilangan air beberapa waktu setelah penumpatan. Jika tidak
dilindungi dan terekspos oleh udara, maka permukaannya akan retak akibat desikasi.
Baik desikasi maupun kontaminasi air dapat merubah struktur glass ionomer
selama beberapa minggu setelah penumpatan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal
maka selama proses pengerasan glass ionomer perlu dilakukan perlindungan agar tidak
terjadi kontaminasi dengan saliva dan udara, yaitu dengan cara mengunakan bahan isolasi
yang efektif dan kedap air. Bahan pelindung yang biasa digunakan adalah varnis yang
terbuat dari isopropil asetat, aseton, kopolimer dari vinil klorida, dan vinil asetat yang
akan larut dengan mudah dalam beberapa jam atau pada proses pengunyahan.

Komposisi :
a) Powder
b) Liquid
c) Kopolimer Asam poliakrilik

Ada 3 macam asam yang berperan penting dalam liquid semen glass ionomer:
a) Asam itakonik
 menyebabkan reaksi antara glass dan liquid
 mencegah pembentukan gelasi dalam liquid akibat adanya ikatan hydrogen
antara 2 rantai asam poliakrilik
b) Asam polymaleik
 asam yang lebih kuat dari asam poli akrilik dan menyebabkan semen menjadi
keras dan kehilangan sensitifitas terhadap kelembaban yang lebih cepat
 hal ini dikarenakan asam polimalerik mempunyai gugus karboksil (COOH)
yang lebih banyak sehingga lebih cepat berikatan silang dengan gugus
polykarboksilat.
c) Asam tartaric
 memperpanjang waktu kerja dan menyebabkan terjadinya setting yang cepat
dengan cara memfasilitasi pengeluaran ion dari partikel glass
 mempermudah manipulasi

C. Glass ionomer fuji VII


Semen glass ionomer tipe VII adalah bahan tumpat yang berbasis air yang akan
mengalami setting berdasarkan reaksi asa polyalkenoik dengan glass
flouroaluminosilikat,seringkali dikenal sebagai semen glass-polyalkenoate. Berisi glass
aluminosilikat dengan kandungan flour yang tinggi Glass ionomer semen (GIC) Fuji VII
biasa digunakan sebagai bahan restorasi gigi desidui. Salah satu kelebihan glass ionomer
Fuji VII adalah dapat melepas ion fluor ke gigi dan saliva, sehingga dapat menghambat
pertumbuhan bakteri dan memperkuat email gigi.
Tujuan dirancang fuji VII ini dirancang sebagai sebuah fluorida tinggi yang
melepaskan glass ionomer dengan free-flowing konsistensi untuk memastikan efektif
membasahi dan adhesi ke permukaan gigi. fluoroaluminosilicate glas fiber
memungkinkan menyelesaikan permukaan halus dan penggabungan stronsium dalam
kaca itu terjadi radiopacity, kemampuan remineralization ditingkatkan dan sharp set
tajam.Pengaturan lebih lanjut karakteristik bisa dipercepat dengan menggunakan halogen
light curing untuk 20-40 detik (hanya pink shade ).
D. Defenisi Disclosing
Disclosing adalah preparat dalam bentuk tablet cair atau dari permen yang berisi
pewarna atau pewarna lainnya. Raybin pada tahun 1943 mendefenisikan disclosing agent
sebagai larutan yang bila diaplikasikan pada gigi, membuat noda kasar dan benda asing
pada gigi terlihat (materi asing berarti meliputi plak mucinous, kalkulus dan permukaan
material) disclosing agent digunakan untuk identifikasi plak bakteri, yang sebaliknya
mungkin tak terlihat oleh mata telanjang.
disclosing agent adalah pewarna dalam bentuk cair atau tablet dengan pewarna
khusus, terutama untuk menunjukkan plak pada gigi.

kegunaan disclosing agent:


a. Instruksi dan motivasi pribadi pasien
b. Evaluasi diri oleh pasien
c. Untuk mengevaluasi efektivitas pemeliharaan kebersihan mulut
d. Perhitungan indeks plak

Disclosing agent yang digunakan untuk plak :


a) Preparat Yodium
b) preparat mercurochrome
c) Bismark brown
d) Merbromin
e) Erythrosine
f) Hijau Cepat
g) Fluoroscein
h) Larutan 2 tone (noda tua plak biru dan merah yang lebih baru)
i) Basic fuchsin

Resep
Berbagai macam disclosing agent telah digunakan. Larutan Skinner yodium
sebelumnya paling banyak digunakan. Gas pewarna anilin telah terbukti memiliki potensi
karsiogenik. Oleh karena itu penggunaan fuchsin basic dan beta rose telah dilarang.
a. Preparat Iodine
i. Larutan Skinner yodium :
Kristal-Iodine 3,3%
Kalium yodium - 16%
Zinc yodium - 10%
Air (disaring) -16%
Gliserin -16%
ii. Tingtur yodium Dilured
Tingtur yodium - 21%
Air (disaring) -15%
Larutan berbasis Yodium

Keuntungan dari larutan basis yodium adalah sangat mencolok, plak yang
bernoda sangat-cokelat atau hitam dan inflamasi gingiva juga muncul sebagai daerah
gelap. Perubahan warna pada kenyataannya menghilang hanya dalam beberapa menit.
b. Preparat mercurochrome
1. Larutan Mercurochrome - 5%
Air (disaring) untuk membuat -30%

2. Larutan disclosing mercurochrome flavor


Mercurochrome -13,5 gm
Air (disaring) -3.0ml
Minyak peppermint -3 tetes
3. Bismark brown (larutan Easlick disclosing)
Bismark -3.0 coklat gm
Etil alkohol -10.0 ml
Gliserin - 120 ml
Anise (flavoring) -1 tetes
4. Merbromin
Merbromin NF -450 MG
Minyak peppermint - 1 tetes
Air disaring untuk membuat - 100 ml

Keuntungan dari erythorsin merah


1. Ini memudar dalam waktu singkat
2. Tidak terlihat pada jenis restorasi komposit permanen
3. Tidak bernoda permanen pada pakaian atau peralatan gigi
4. Tidak memiliki efek samping seperti yang diketahui mungkin pada
yodium atau noda merkuri

E. Semen
1. Pengertian semen
Semen kedokteran gigi adalah campuran powder dan liquid yang merupakan
reaksi kimia antara asam dan basa. Powder yang bersifat basa dan liquid yang bersifat
asam membentuk konsistensi berupa pasta kental yang kemudian akan mengeras menjadi
massa yang padat.
2. Fungsi Semen
a. Bahan Perekat
Pada awal abad 20, material kedokteran gigi yang digunakan sebagai retensi dan
marginal seal pada protesa-protesa seperti inlays, onlays, crowns dan bridges hanyalah
semen Zinc Oxide Eugenol dan semen Zinc Phosphate. Pada abad ke 20, material yang
dapat digunakan dalam menempelkan protesa pada gigi hanya semen, oleh karena itu
Zinc Oxide Eugenols memperbaiki protesa dengan menempelkan protesa pada gigi
disebut sementasi (Anusavice dalam Nugroho, A.2011) Namun menjelang akhir abad
ke 20, mulai bermunculan variasi-variasi material kedokteran gigi yang bersifat adhesif.
Pada akhir abad ke 20 juga mulai bermunculan variasi-variasi semen kedokteran gigi
seperti Zinc Polycarboxylate, Glass Ionomer, dan Resin Modified Glass Ionomer
Cements.
Dalam perkembangannya, semen kedokteran gigi tidak hanya digunakan dalam
menempelkan protesa dengan gigi, oleh karena itu proses menempelkan protesa pada
gigi disebut sebagai luting bukan lagi sementasi. (Craig dalam Nugroho, A. 2011)
Semen sebagai luting agent berfungsi untuk melekatkan restorasi yang dilakukan
diluar mulut dimana diharapkan perlekatan tersebut kuat dan bertahan untuk waktu
yang lama.

3. Syarat Semen sebagai bahan perekat


a) Biocompatibility
Semen yang digunakan sebagai luting biasanya diperlukan dalam pemasangan
mahkota gigi dan inlays, semen yang digunakan akan menutupi dentin pada gigi.
Bahan luting tersebut nantinya juga akan menjalankan peran yang sama dengan dentin,
yakni melindungi pulpa, maka dari itu bahan semen sebagai luting haruslah material
yang biocompatibel dan tidak toksik terhadap pulpa sementasi (Craig dalam Nugroho,
A. 2011).
Bahan luting yang baik tidak hanya melapisi seluruh permukaan dentin dan
protesa dengan baik, namun juga perlu material yang bersifat anti bakteri agar pulpa
terlindungi dari bakteri yang merugkan (Mc Cabe dalam Nugroho, A. 2011).
b) Retensi
Peran utama semen sebagai luting adalah menghasilkan retensi pada restorasi.
Pada semen dengan bahan dasar air seperti semen zinc phosphate, retensinya diatur oleh
geometri dari gigi yang telah dipreparasi, kontrol pada saat insersi, dan kemampuan
dalam memberikan mechanical keying pada permukaan yang tidak rata.
Kurangnya retensi merupakan penyebab utama kegagalan dalam luting. Pada
proses adisi, bahan adhesif bisa ditambahkan untuk meningkatkan retensi secara
signifikan dan resin adhesif technologies (Power, J dalam Nugroho, A.2011)

4. Persyaratan Bahan Semen Kedokteran Gigi


a) Harus tidak berisfat racun serta tidak mengiritasi pulpa dan jaringan lainnya.
b) Tidak larut dalam saliva dan cairan lain yang dimasukkan ke dalam mulut.
c) Sifat- sifat mekanis harus memenuhi persyaratan untuk tujuan penggunaan bahan
tersebut, misalnya semen untuk cavity lining haruslah menghasilkan kekuatan yang
cukup dalam waktu cepat untuk memungkinkan bahan tambal dimasukkan ke dalam
kavitet.
d) Perlindungan jaringan pulpa terhadap pengaruh bahan restorasi lainnya:
e) Penghambat panas, lapisan semen diberi di bawah suatu restorasi besar yang terbuat
dari bahan logam (misal amalgam) untuk melindungi pulpa terhadap perubahan suhu.
f) Pelindung kimia, suatu semen haruslah dapat mencegah penetrasi zat kimia yang
bersifat merusak dari bahan restorasi ke dalam pulpa.
g) Penghambat arus listrik antara restorasi logam untuk mengurangi pengaruh

5. Sifat dan Karakteristik Semen


a) Keteblan dan Konsistensi
Ketebalan semen sangat menentukan adaptasi restorasi dari gigi. Retensi
juga dapat dipengaruhi oleh ketebalan semen. Ketebalan maksimum dari semen adalah
25 μm. Semakin tebal konsistensi maka semakin besar juga ketebalan semen yang
mengakibatkan restorasi kurang sempurna. Ketebalan semen bergantung pada ukuran
partikel dari powder, konsentrasi powder dalam liquid, kekentalan liquid dan
konsistensi dari semen. Konsistensi merupakan hal yang sangat utama dalam proses
sementasi.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Beberapa tetes preparat berkonsentrat ditempatkan dalam cangkir dan
ditambahkan air untuk pengenceran yang tepat. Anjurkan pasien untuk mengibaskan dan
kumur dengan larutan sehingga teraplikasikn pada semua permukaan gigi. Disclosing
agent adalah preparat dalam bentuk tablet cair atau dari permen yang berisi pewarna atau
pewarna lainnya

B. Saran
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman berkenan kiranya
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis. Hal itu akan menjadikan
pertimbangan dalam perbaikan makalah ini di kesempatan- kesempatan berikutnya.
Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai