Anda di halaman 1dari 15

IDENTTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH DIMASYARAKAT DENGAN

METODE CARL DAN PENENTUAN TARGET

Disusun oleh :
NUR NAILIS (PO7125218026)

Dosen pembimbing: Wirza, S.ST. M.kes

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH
2018/2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunianya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Shalawat beriring salam tak lupa pula kita sanjung sajikan kepada Nabi Muhammad SAW,
keluarga, sahabat dan pengikut-pengikutnya hingga akhir zaman. Makalah ini dibuat sebagai
bahan acuan mahasiswa untuk mengetahui “IDENTTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH DIMASYARAKAT
DENGAN METODE CARL DAN PENENTUAN TARGET”

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing
dan seluruh pihak yang terkait dalam penyelesaian penulisan makalah ini serta media buku yang
tulisannya penulis kutip sebagai bahan penulisan makalah ini. Apabila ada kesalahan penulisan
ataupun pendapat, penulis mohon maaf mengingat penulis masih dalam tahap pembelajaran.
Terakhir penulis berharap adanya kritik dan saran serta masukan dari pembaca dan dosen yang
membangun untuk pembenahan kedepannya. Semoga makalah ini berguna bagi kami dan kita
semua.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Aceh Besar, 09 Mei 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan ................................................................................... 1
D. Metode Penelitiian ..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
A. Langkah-langkah Sebelum Penentuan Prioritas Masalah ......................... 3
B. Identifikasi Masalah ...................................................................................
C. Langkah-langkah Menentukan Prioritas Masalah ......................................
D. Cara dalam Penyusunan Prioritas Masallah .................................................
E. Macam-macam Pendekatan dalam Pemecahan Masalah .............................
F. Menentukan Bobot Masalah ........................................................................
G. Proses Penyesuaian Prioritas yang Efektif
BAB III PENUTUP ................................................................................................
A. Kesimpulan ...................................................................................................
B. Saran ............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam upaya peningkatan kualitas perencanaan program kesehatan, dibutuhkan
suatu upaya perencanaan yang dapat menghasilkan rencana yang komprehensif dan
holistik. Perencanaan kesehatan adalah kegiatan yang penting untuk dilakukan di masa
yang akan datang guna menghadapi berbagai masalah dalam bidang kesehatan. Langkah-
langkah perencanaan pada dasarnya sama dengan alur pikir siklus pemecahan masalah,
langkah-langkah pokok yang perlu dilakukan adalah analisis situasi, identifikasi masalah
dan menetapkan prioritas, menetapkan tujuan, melakukan analisis untuk memilih
alternatif kegiatan terbaik, dan menyusun rencana operasional.
Kegiatan untuk menentukan prioritas pada suatu masalah adalah suat proses yang
dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode-metode tertentu untuk
menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai yang kurang penting.
Penentuan prioritas masalah ini dinilai oleh sebagian besar staf di bidang kesehatan
sebagai inti proses perencanaan. Langkah yang mengarah pada titik ini dapat dikatakan
sebagai suatu persiapan untuk keputusan penting dalam penetapan prioritas. Setelah
prioritas dari masalah telah ditetapkan, langkah berikutnya dapat dikatakan merupakan
gerakan progresif menuju pelaksanaan.
Masalah akan timbul apabila terdapat kesenjangan (gap) di antara harapan dan
kenyataan. Oleh karena itu, perumusan masalah yang baik adalah suatu rumusan yang
jelas menyatakan adanya kesenjangan. Kesenjangan tersebut dapat dikemukakan baik
secara kualitatif maupun kuantitatif. Identifikasi dan prioritas masalah kesehatan
merupakan bagian dari proses perencanaan yang harus dilaksanakan dengan baik dan
melibatkan seluruh unsur terkait, termasuk di dalamnya adalah masyarakat. Dengan
demikian, masalah yang akan ditanggulangi seyogyanya merupakan masalah dari
masyarakat, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan untuk menanggulangi masalah
kesehatan yang ada, masyarakat dapat berperan aktif didalamnya.
Penetapan prioritas dari sekian banyak masalah kesehatan di masyarakat saat ini
merupakan tugas yang penting dan semakin sulit untuk dilakukan. Manajer kesehatan
masyarakat sering dihadapkan pada masalah yang semakin menekan dengan sumber daya
yang semakin terbatas. Metode untuk menetapkan prioritas secara adil, masuk akal, dan
mudah dihitung merupaka perangkat manajemen yang penting. Dari berbagai masalah
kesehatan yang diidentifikasi, ada beberapa masalah kesehatan yang sangat penting untuk
diatasi. Munculnya sejumlah masalah dari analisis permasalahan secara simultan, yang
nampaknya mempunyai bobot permasalahan yang sama, menghadapkan pengambil
keputusan kepada pertanyaan, masalah manakah yang memerlukan penanggulangan
segera.
Dalam menetapkan prioritas masalah ada beberapa pertimbangan yang harus
diperhatikan, yakni besarnya masalah yang terjadi, pertimbangan politik, persepsi
masyarakat, bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah :
1. Apa sajakah Langkah-Langkah Sebelum Penentuan Prioritas Masalah ?
2. Bagaimana Identifikasi Masalah ?
3. Bagiaman Langkah-Langkah Menentukan Prioritas Masalah ?
4. Apa saja cara dalam Penyusunan Prioritas Masalah ?
5. apa Macam-Macam Pendekatan Dalam Pemecahan Masalah ?
6. bagiamana Menentukan bobot masalah ?
7. bagaimaa Proses Penyusunan Prioritas yang Efektif ?

C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan pembahasanya adalah :
1. Untuk mengetahui Langkah-Langkah Sebelum Penentuan Prioritas Masalah
2. Untuk mengetahui Identifikasi Masalah
3. Untuk mengetahui Langkah-Langkah Menentukan Prioritas Masalah
4. Untuk mengetahui cara dalam Penyusunan Prioritas Masalah
5. Untuk mengetahui Macam-Macam Pendekatan Dalam Pemecahan Masalah
6. Untuk mengatahui Menentukan bobot masalah
7. Untuk mengetahui Proses Penyusunan Prioritas yang Efektif
BAB II
PEMBAHASAN
A. Langkah-Langkah Sebelum Penentuan Prioritas Masalah

Masalah merupakan suatu kesenjangan antara apa yang diharapkan (expected )


dan apa yang aktual terjadi (observed ). Idealnya semua permasalahan yang timbul harus
dicari jalan keluarnya. Namun, karena keterbatasan sumber daya, dana, dan waktu
menyebabkan tidak semua permasalahan dapat dipecahkan sekaligus, untuk itu perlu
ditentukan masalah yang menjadi prioritas. Setelah merumuskan masalah, maka
dilanjutkan dengan menetapkan prioritas masal ah yang harus dipecahkan. Prioritas
masalah didapatkan dari data atau fakta yang ada secara kualitatif, kuantitatif, subjektif,
objektif serta adan ya pengetahuan yang cukup. Penetapan prioritas dinilai oleh sebagian
besar manager sebagai inti proses perencanaan. Langkah yang mengarah pada titik ini,
dapat dikatakan sebagai suatu persiapan untuk keputusan penting dalam penetapan
prioritas. Sekali prioritas ditetapkan, langkah berikutnya dapat dikatakan merupakan
gerakan progresif menuju pelaksanaan. Dalam penentuan prioritas, aspek penilaian dan
kebijaksanaa banyak diperlukan bersama-sama dengan kecakapan unik untuk mensintesis
berbagai rincian yang relevan. Hal ini merupakan bagian dari proses perencanaan yang
biasanya dikatakan paling naluriah. Namun, penetapan prioritas mungkin dapat jauh lebih
bermanfaat dibandingkan dengan langkah-langkah lain bila dibuat eksplisit dan menjadi
tindakan yang ditentukan secara jelas.
Keterampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas adalah
menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat
berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula.
Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu
dimensi. Seorang ahli epidemiologi cenderung untuk menilai penetapan prioritas
terutama sebagai suatu masalah penentuan mortalitas dan mortabiditas relatif dari
masalah-masalah kesehatan tertentu. Pendekatan ini dipakai secara berlebihan dalam
versi pertama “Metode Amerika Latin” dalamm perencanaan kesehatan. Ilmuwan sosial,
politikus, dan masyarakat umum cenderung memandang penetapan prioritas sebagai
suatu tanggapan atas perasaan populer mengenai hal-hal yang penting. Bagi mereka
pertimbangan-pertimbangan yang penting adalah : Pertama, apa yang diinginkan
masyarakat untuk dilakukan dan yang kedua adalah program kesehatan yang dapat
diterima. Para administrator cenderung mengkaji prioritas terutama dalam hubungannya
dengan yang disebut oleh metode perencanaan kesehatan Amerika Latin sebagai
“kerawanan” masalahmasalah kesehatan tertentu. Perhatiannya ada pada ketersediaan
metode teknis untuk mengendalikan penyakit-penyakit atau kondisi-kondisi yang
memerlukan perhatian.
Keterbatasan paling serius di Negara berkembang yang bahkan mungkin
seringkali lebih berat dari pada kerangka kerja administratif untuk menyediakan
pelayanan dan personil yang diperlukan. Para ekonom memberi penekanan khusus pada
biaya. Hal ini biasanya merupakan kendala akhir yang menentukan apa yang akan
dilakukan, ongkos-ongkos relatif berbagai program pengendalian harus diseimbangkan.
Kebijakan penting dalam menyeimbangkan ongkos perencanaan kesehatan umumnya
adalah menyediakan pelayanan kesehatan ke masyarakat secara maksimum dari pada
memberikan pelayanan dengan mutu tertinggi kepada sekelompok kecil masyarakat
Perencanaan kesehatan harus mengembangkan keterampilan dalam semua disiplin
ilmu yang diperlukan agar dapat melakukan pendekatan perencanaan yang seimbang.
Yang terutama diperlukan adalah indeks-indeks tertentu yang valid di dalam informasi
baik kualitatif maupun kuantitatif yang digunakan dalam penilaian ini. Tanpa
mengindahkan semua usaha pada pengukuran dan pengelompokkan khusus, si perencana
pada akhirnya harus bersandar pada elemen-elemen kebijaksanaan yang tak pasti
berdasarkan pengalaman atau evaluasi rencanarencana sebelumnya dalam membuat
keputusan akhir .
Dalam penentuan prioritas, aspek penilaian dan kebijaksanaan banyak diperlukan
bersama-sama dengan kecakapan unik untuk mensintesis berbagai rincian yang relevan.
Namun, penetapan prioritas mungkin dapat jauh lebih bermanfaat dibandingkan dengan
langkah-langkah lain bila dibuat eksplisit dan menjadi tindakan yang ditentukan secara
jelas. Keterampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas adalah
menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat
berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula
sehingga mengurangi terjadinya kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu
banyak pada satu dimensi.
Terdapat perbedaan dari cara penetepan prioritas pada seorang ahli epidemiologi,
administrator dan ahli hukum. Seorang ahli epidemiologi cenderung untuk menilai
penetapan prioritas terutama sebagai suatu masalah penentuan mortalitas dan
mortabiditas relatif dari masalah-masalah kesehatan tertentu. Pendekatan ini dipakai
secara berlebihan dalam versi pertama “Metode Amerika Latin” dalam perencanaan
kesehatan. Para administrator cenderung mengkaji prioritas terutama dalam hubungannya
dengan yang disebut oleh metode perencanaan kesehatan Amerika Latin sebagai
“kerawanan” masalahmasalah kesehatan tertentu. Perhatiannya ada pada ketersediaan
metode teknis untuk mengendalikan penyakit-penyakit atau kondisi-kondisi yang
memerlukan perhatian. Sedangkan para ekonom memberi penekanan khusus pada biaya.
Hal ini biasanya merupakan kendala akhir yang menentukan apa yang akan dilakukan.
Kebijakan penting dalam menyeimbangkan ongkos perencanaan kesehatan
umumnya adalah menyediakan pelayanan kesehatan ke masyarakat secara maksimum
dari pada memberikan pelayanan dengan mutu tertinggi kepada sekelompok kecil
masyarakat. Agar dapat melakukan pendekatan perencanaan yang seimbang maka
perencanaan kesehatan harus mengembangkan keterampilan dalam semua disiplin ilmu.
Yang terutama diperlukan adalah indeks-indeks tertentu yang valid di dalam informasi
baik kualitatif maupun kuantitatif yang digunakan dalam penilaian ini. Perencana harus
bersandar pada elemen-elemen kebijaksanaan yang tak pasti berdasarkan pengalaman
atau evaluasi rencana-rencana sebelumnya dalam membuat keputusan akhir.
B. Identifikasi Masalah
Suatu perencanaan pada dasarnya merupakan bentuk rancangan pemecahan
masalah. Oleh karena itu langkah selanjutnya dalam perencanaan kesehatan adalah
mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan. Sumber masalah kesehatan masyarakat
dapat diperoleh dari berbagai cara antara lain: laporan-laporan kegiatan dari program-
program kesehatan yang ada, surveilans epidemiologi atau pemantauan penyebaran
penyakit, survei kesehatan yang khusus diadakan untuk memperoleh masukan
perencanaan kesehatan, dan hasil kunjungan lapangan supervisi. Dalam menemukan
masalah kesehatan diperlukan ukuran-ukuran. Ukuran-ukuran yang paling lazim dipakai
adalah angka kematian (mortalitas) dan angka kesakitan (morbiditas). Masalah kesehatan
harus diukur karena terbatasnya sumber daya yang tersedia sehingga sumber daya yang
ada betul-betul dipergunakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang penting dan
memang bisa diatasi.
Ada 3 cara pendekatan yang dilakukan dalam mengidentifikasi masalah
kesehatan, yakni:
1. Pendekatan logis.
Secara logis, identifikasi masalah kesehatan dilakukan dengan mengukur
mortalitas, morbiditas dan cacat yang timbul dari penyakit-penyakit yang ada dalam
masyarakat.
2. Pendekatan Pragmatis. Pada umumnya setiap orang ingin bebas dari rasa sakit dan
rasa tidak aman yang ditimbulkan penyakit/kecelakaan. Dengan demikian ukuran
pragmatis suatu masalah gangguan kesehatan adalah gambaran upaya masyarakat
untuk memperoleh pengobatan, misalnya jumlah orangyang datang berobat ke suatu
fasilitas kesehatan.
3. Pendekatan Politis. Dalam pendekatan ini, masalah kesehatan diukur atas dasar
pendapat orang-orang penting dalam suatu masyarakat.

Mengidentifikasi suatu masalah merupakan langkah pertama yang di lakukan di


dalam tahap analisis sistem. Masalah ini yang terkadang menyebabkan sasaran dari
sistem tidak dapat dicapai seperti apa yang diharapkan. Oleh karena itu pada tahap
analisis sistem, langkah pertama yang harus dilakukan oleh analisis sistem adalah
mengidentifikasi terlebih dahulu masalah-masalah yang terjadi

C. Langkah-Langkah Menentukan Prioritas Masalah


Penentuan terhadap masalah yang akan diteliti merupakan tahap yang penting
dalam melakukan penelitian, karena pada hakikatnya seluruh proses penelitian yang
dijalankan adalah untuk menjawab pertanyaan yang sudah ditentukan sebelumnya.
Menentukan masalah juga merupakan hal yang tidak mudah karena tidak adanya panduan
yang baku. Meskipun demikian, dengan latihan dan kepekaan ilmiah, penentuan masalah
utama yang harus segera diatasi dapat dilakukan dengan tepat.

Kriteria berikut ini akan mempermudah kita menemukan masalah:


a. Masalah sebaiknya merumuskan setidak-tidaknya hubungan antar dua variable atau
lebih
b. Masalah harus dinyatakan secara jelas dan tidak bermakna ganda dan pada
umumnya diformulasikan dalam bentuk kalimat tanya.
c. Masalah harus dapat diuji dengan menggunakan metode empiris, yaitu
dimungkinkan adanya pengumpulan data yang akan digunakan sebagai bahan untuk
menjawab masalah yang sedang dikaji.
d. Masalah tidak boleh merepresentasikan masalah posisi moral dan etika.

Dalam upaya menetapkan prioritas masalah, ada beberapa hal yang harus
dilakukan, yaitu:
1. Pengumpulan data
Untuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan, perlu tersedia data yang
cukup. Untuk itu perlu dilakukan pengumpulan data. Data yang perlu dikumpulkan
adalah data yang berkaitan dengan lingkungan, perilaku, keturunan, dan pelayanan
kesehatan, termasuk keadaan geografis, keadaan pemerintahan, kependudukan,
pendidikan, , sosial budaya, pekerjaan, mata pencaharian, dan keadaan kesehatan.

2. Pengolahan Data
Setelah data telah berhasil dikumpulkan, maka data tersebut harus diolah,
maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat
yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut. Teknik dalam melakukan pengolahan
data yang dikenal ada tiga macam, yaitu secara manual, elektrik, dan mekanik.

3. Penyajian Data
Data yang telah diolah perlu disajikan, ada tiga macam penyajian data yang lazim
digunakan yaitu tekstual, tabulasi, dan grafik.

4. Pemilihan Prioritas Masalah


Hasil penyajian data akan memunculkan berbagai masalah. Tidak semua masalah
dapat diselesaikan. Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah, dalam arti masalah
yang paling penting untuk diselesaikan. Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah
suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode
tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan
kurang penting. Penetapan priori tas memerlukan perumusan masalah yang baik, yakni
spesifik, jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif, serta
dirumuskan secara sistematis.
Dalam menetapkan prioritas masalah ada beberapa pertimbangan yang harus
diperhatikan, yakni :
a. Besarnya masalah yang terjadi
b. Pertimbangan politik
c. Persepsi masyarakat
d. Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan.
D. Penyusunan Prioritas Masalah
Masing-masing organisasi secara garis besar mempunyai pernyataan yang jelas
mengenai prioritas program yang diacu secara resmi dan diperbarui setiap jangka waktu
tertentu. Prioritas tersebut menjadi dasar pengambilan keputusan yang juga dipengaruhi
oleh ketersediaan sumber daya. Akan tetapi, dalam kenyataannya banyak organisasi yang
baru menyadari bahwa mereka tidak memiliki prioritas yang jelas hingga organisasi
tersebut mengalami masalah dan krisis.
Penentuan prioritas merupakan proses mengidentifikasi aktivitas yang paling
penting dalam sebuah organisasi. Prioritas ( priority setting ) dikembangkan sebagai dasar
pembuatan keputusan. Penentuan prioritas perlu dikembangkan dengan memahami
sumber-sumber daya yang bermanfaat untuk mencapai hasil (outcomes) dan pengaruh
(impact) yang diharapkan. Ketersediaan dari sumber daya dapat menjadi faktor utama
dalam penentuan prioritas.
Prioritas masalah disusun berdasarkan tingkat kebutuhan dan disesuaikan dengan
visi, misi, dan tujuan yang ingin dicapai. Pada umumnya, penyusunan prioritas akan
memperhatikan masalah-masalah dasar yang dihadapi maupun faktor-faktor yang
menghambat tercapainya suatu tujuan. Oleh karena itu, pemahaman terhadap akar
permasalahan yang dihadapi menjadi modal utama bagi pengambil keputusan, khususnya
yang terkait dengan masalah fundamental. Efektifitas penentuan prioritas masalah
berhubungan erat dengan proses pengambilan keputusan. Dalam hal ini, pengambilan
keputusan harus mempertimbangkan tujuan organisasi, baik jangka pendek maupun
jangka panjang.
Setiap langkah yang dilakukan memiliki tujuan sendiri. Analisis situasi sebagai
langkah awal dalam perencanaan harus dilakukan sebaik mungkin, sehingga dapat
diperoleh gambaran tentang masalah kesehatan yang ada serta faktor-faktor yang
mempengaruhi masalah kesehatan tersebut, yang merupakan tujuan dari anali sis ini.
Pada akhirnya akan diperoleh hasil dari analisis ini yang merupakan titik tolak
perencanaan kesehatan terpadu dan dalam langkah sel anjutnya diikuti oleh kegiatan
untuk merumuskan masalah secara jelas, sekaligus menentukan prioritas masalahmasalah
tersebut. Yang dimaksud dengan masalah dalam perencanaan kesehatan tidak terbatas
pada masalah gangguan kesehatan saja, akan tetapi meliputi semua faktor yang
mempengaruhi kesehatan penduduk (lingkungan, perilaku, kependudukan dan pelayanan
kesehatan).
Beberapa poin berikut ini merupakan alasan mengapa penentuan prioritas masalah
dipandang penting:
a. Agar tetap fokus pada hal-hal yang berada pada prioritas utama atau menuntun
perencanaan dan proses update program.
b. Untuk mengawasi agar penggunaan sumber daya langka dapat lebih efektif.
c. Untuk membangun komunikasi mengenai proyek/aktivitas antar stakeholder.
d. Untuk menghubungkan antara kebijakan dan tujuan ekonomi sosial pemerintah.
Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh
sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan peringkat
masalah kesehatan. Penentuan prioritas ini dilakukan karena disebabkan oleh
pertimbangan sumberdaya, yaitu:
a. Man atau sumber daya manusia
b. Money atau biaya
c. Material atau bahan
d. Methode atau metode/teknik.
e. Machine atau peralatan
f. Market atau pasar/konsumen atau pelanggan
g. Time atau waktu
Prioritas berfungsi untuk memudahkan pengambilan keputusan merupakan suatu
proses yang kompleks. Seseorang tidak dapat menggunakan satu pendekatan yang sesuai
untuk semua kebutuhan. Oleh karena itu, pihak yang bertanggung jawab dan terlibat
dalam penetapan prioritas perlu mengetahui beberapa pendekatan utama dan kendala-
kendala yang mungkin muncul dalam penetapan prioritas, sekaligus bagaimana cara
untuk mengatasi kendala tersebut.

E. Macam-Macam Pendekatan Dalam Pemecahan Masalah


Ada 3 cara pendekatan yang dilakukan dalam mengidentifikasi masalah
kesehatan, yakni :
1. Identifikasi masalah kesehatan dilakukan dengan mengukur mortalitas, morbiditas
dan cacat yang timbul dari penyakit-penyakit yang ada dalam masyarakat.
2. Pendekatan Pragmatis
Pada umumnya setiap orang ingin bebas dari rasa sakit dan rasa tidak aman yang
ditimbulkan penyakit/kecelakaan. Dengan demikian ukuran pragmatis suatu
masalah gangguan kesehatan adalah gambaran upaya masyarakat untuk
memperoleh pengobatan, misalnya jumlah orangyang datang berobat ke suatu
fasilitas kesehatan.
3. Pendekatan Politis
Dalam pendekatan ini, masalah kesehatan diukur atas dasar pendapat orangorang
penting dalam suatu msyarakat (pemerintah atau tokoh-tokoh masyarakat).

Dalam menentukan prioritas, terdapat beberapa pertanyaan petunjuk ( guidance


question) yang dapat digunakan, yaitu:
1. Apa prioritas utama berdasarkan pemikiran dan kebutuhan yang diidentifikasi
selama analisis situasi?
2. Apa yang kita ketahui mengenai prioritas-prioritas tersebut?
3. Apakah sumber daya tersedia dan dapat diakses untuk menjalankan prioritas
tersebut?
4. Apakah ada orang, kelompok, atau organisasi lain yang lebih mampu melaksanakan
prioritas tersebut?
5. Siapa yang sudah atau sedang terlibat dalam pekerjaan berkaitan dengan prioritas
tersebut?
6. Siapa partner yang potensial?

F. Menentukan bobot masalah


Menentukan bobot masalah adalah suatu proses pemberian nilai terhadap kriteria
yang telah dipilih. Tujuannya adalah agar dapat membandingkan antara satu kriteria
dengan kriteria lainya yang dilihat dari nilai bobot tersebut.
Langkah-langkah dalam menetapkan bobot masalah:
1. Kriteria yang sudah ditetapkan dikaji dan dibahas secara rinci sehingga
kesahihannya (validitas) setiap kriteria diterima oleh semua anggota.
2. Masing-masing anggota menentukan, memberikan bobot terhadap kriteria yang
ada. Biasanya bobot yang diberikan berkisar antara 1-5 atau 1-10 apabila ingin
memperoleh variasi nilai yang cukup luas.
a) Kriteria yang sangat penting : Skor 5
b) Kriteria yang penting : Skor 4
c) Kriteria yang cukup penting : Skor 3
d) Kriteria yang kurang penting : Skor 2
e) Kriteria yang tidak penting : Skor 1

3. Bobot yang telah ditentukan pada masing-masing kriteria dijumlahkan untuk


mendapatkan nilai rata-ratanya sehingga didapatkan bobot sebenarnya.
4. Menetapkan skor permasalahan yang dihadapi atas dasar kriteria yang telah
ditentukan. Caranya dengan menjumlahkan skor dari setiap kriteria, sehingga
didapatkan skor total bagi setiap masalah yang ada. Dari total inilah diperoleh
urutan atau prioritas masalah kesehatan

G. Proses Penyusunan Prioritas yang Efektif


Dalam penentuan prioritas, aspek penilaian dan kebijaksanaan banyak diperlukan
bersama-sama dengan kecakapan unik untuk mensintesis berbagai rincian yang relevan.
Hal ini merupakan bagian dari proses perencanaan yang biasanya dikatakan paling
naluriah. Namun, penetapan prioritas mungkin dapat jauh lebih bermanfaat dibandingkan
dengan langkah-langkah lain bila dibua eksplisit dan menjadi tindakan yang ditentukan
secara jelas. Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas adalah
menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat
berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula.
Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu
dimensi.
Perencanaan kesehatan harus mengembangkan ketrampilan dalam semua disiplin
ilmu yang diperlukan agar dapat melakukan pendekatan perencanaan yang seimbang.
Yang terutama diperlukan adalah indeks-indeks tertentu yang valid di dalam informasi
baik kualitatif maupun kuantitatif yang digunakan dalam penilaian ini. Tanpa
mengindahkan semua usaha pada pengukuran dan pengelompokkan khusus, si perencana
pada akhirnya harus bersandar pada elemen-elemen kebijaksanaan yang tak pasti
berdasarkan pengalaman atau evaluasi rencana-rencana sebelumnya dalam membuat
keputusan akhir.
Karakter organisasi (struktur, budaya, dan sejarah) sangat berpengaruh terhadap
penyusunan prioritas. Selain itu, proses dokumentasi prioritas program dan kondisi pada
saat penyusunan prioritas juga akan mempengaruhi penyusunan prioritas yang efektif.

H. Metode CARL
Metode CARL adalah metode yang cukup baru di bidang kesehatan. Metode
CARL merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan untuk menentukan prioritas
masalah jika data yang tersedia adalah data kualitatif. Metode ini dilakukan dengan
menentukan skor atas kriteria tertentu, seperti kemampuan, kemudahan, kesiapan, serta
pengungkit. Semakin besar skor semakin besar masalahnya, sehingga semakin tinggi
letaknya pada urutan prioritas. Penggunaan metode CARL untuk menetapkan prioritas
masalah dilakukan apabila pengelola program menghadapi hambatan keterbatasan dalam
menyelesaikan masalah.
Metode CARL didasarkan pada serangkaian kriteria yang harus diberi skor 0-10.
Kriteria CARL tersebut mempunyai arti :
C = Capability yaitu ketersediaan sumber daya (dana, sarana dan peralatan)
A = Accessibility yaitu kemudahan, masalah yang ada mudah diatasi atau tidak.
Kemudahaan dapat didasarkan pada ketersediaan metode / cara / teknoloi
serta penunjang pelaksanaan seperti peraturan atau juklak.
R = Readiness yaitu kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan sasaran,
seperti keahlian atau kemampuan dan motivasi.
L = Leverage yaitu seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain
dalam pemecahan masalah yang dibahas.
Setelah masalah atau alternatif pemecahan masalah diidentifikasi, kemudian
dibuat tabel kriteria CARL dan diisi skornya. Bila ada beberapa pendapat tentang nilai
skor yang diambil adalah rerata. Nilai total merupakan hasil perkalian: C x A x R x L
Contoh pemakain metode CARL adalah sebagai berikut :

No Daftar C R L A Total Nilai Urutan


Masalah
1 A 9 8 8 8 4608 I
2 B 9 8 8 8 4098 II
3 C 8 6 7 7 2352 III
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Analisis situasi, Identifikasi dan prioritas masalah kesehatan merupakan salah satu
bagian dari proses perencanaan. Dalam analisis situasi, kita berurusan dengan informasi
yang mencerminkan masalah-masalah yang adalah di lapangan. Masalah yang kerap
terjadi di sini adalah orang terbiasa dengan informasi rutin untuk pelaporan. Mereka biasa
memahami maksud dari data selain berkaitan dengan target kegiatan. Data terbiasa
dipakai untuk mengukur hasil. Padahal data bisa digunakan untuk memahami lebih jauh
tentang apa yang tidak beres dengan program. Yang penting adalah Manager kesehatan
bisa memilah-milah mana yang harus ia masukkan ke dalam kolom status kesehatan,
pelayanan kesehatan, dan masyarakat. Dalam melakukan identifikasi masalah kesehatan,
ada beberapa cara pendekatan yang perlu diperhatikan sehingga masalah yang
dikemukakan merupakan masalah yang benar-benar penting dan memang harus segera
diselesaikan. Selain itu diperlukan ukuran-ukuran dan data untuk menemukan masalah
kesehatan yang ada.
Penentuan prioritas masalah merupakan hal yang sangat penting setelah masalah
masalah kesehatan teridentifikasi. Penentuan prioritas masalah harus memperhatikan
beberapa faktor, antara lain : besarnya masalah, pertimbangan politik, persepsi
masyarakat dan bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman berkenan kiranya
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis. Hal itu akan menjadikan
pertimbangan dalam perbaikan makalah ini di kesempatan- kesempatan berikutnya.
Terima kasih
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmojo, Sukidjo. Pengantar Ilmu Perilaku. FKM UI, Jakarta. 1985
Shortell SM, Kaluzny, AD, Essentials of Healthcare Management,1997,
Philipines : Delmar Publisher.
Supriyanto dan Damayanti. 2007. Perencanaan dan Evaluasi. Surabaya:
Airlangga University Press
Yuwono, SR. 2008. Penggunaan Interpersonal Skills dalam Problem
Solving Cycles Sebagai Upaya Peningkatan Efektivitas. Tim Penerapan Riset
Operasional di RSU dr. Soetomo Surabaya, Disertasi. Surabaya: Universitas Airlangga.

Anda mungkin juga menyukai