SISTEM GASTRO
ENTERO HEPATOLOGI
(G.E.H)
Disampaikan Oleh :
Dr. H. NIZAMUDDIN, MS
SALURAN CERNA
Merah Bibir
Epidermis mengandung banyak keratohialin dan
stratum lusidumnya tebal, sehingga menjadi lebih
transparan.
Pada dermis di bawahnya tampak papil-papil
tinggi dan banyak pleksus pembuluh darah dan
ujung-ujung saraf sensorik.
Email
Email yang menutupi dentin pada mahkota gigi, berasal
dari ekodermal dan merupakan bahan terkeras dari tubuh.
Email dibentuk oleh ameloblas. Pada email tampak garis
konsentris sejajar yang disebut garis incremental (Garis
Retzius). Tepian bawah email berbatasan dengan sementum
pada leher gigi.
Sementum
Sementum menutupi dentin akar gigi mulai dari leher
sampai ujung bawahnya dan berfungsi untuk mengikat gigi
pada membran periodontal. Gabungan serat kolagen kasar
berhubungan dengan serat-serat dari membran periodontal
yang menembus sementum sebagai serat Sharpey.
Pulpa
Pulpa gigi berasal dari jaringan mesenkim dan mengisi
rongga pulpa. Setiap gigi mempunyai rongga pulpa yang
berisi jaringan ikat, yang berhubungan melalui satu atau
lebih lubang kecil, atau foramen apikal, dengan jaringan
ikat sekitar atau membran periodontal, yang menahan gigi
pada alveolusnya.
Membran Periodontal
Membran periodontal merupakan
suatu jaringan ikat fibrosa padat jenis
khusus, yang terletak di antara tulang
alveolar dengan gigi dan turut
menyokong gingiva pada leher gigi.
Gusi (Gingiva)
Gusi (Gingiva) mengelilingi tiap gigi dan
merupakan membran mukosa yang terletak
di antara dan berhubungan dengan
periosteum tulang alveolar pada tonjolan dan
bagian atas leher gigi.
Kelenjar-kelenjar Liur Utama
Untuk membasahi membran mukosa rongga
mulut, vestibulum dan bibir, liur disekresikan secara
terus menerus oleh kelenjar-kelenjar kecil yang
jumlahnya banyak dan berhubungan dengan rongga
mulut.
Kelenjar Sublingual
Merupakan kelenjar campur, tubuloalveolar
kompleks, sebagian besar asinya bersifat mukosa,
beberapa di antaranya mengandung bukan sabit
serosa.
Saluran Cerna Tubular
Terdiri dari esofagus, lambung, usus kecil, usus
besar, rektum dan anus. Semua bagian tersebut
mempunyai 4 lapisan atau tunika yaitu :
1. Tunika Mukosa
2. Tunika Submukosa
3. Tunika Muskularis
4. Tunika Serosa (Adventisia)
Tunisa Mukosa
Terdiri atas :
1. Suatu membran epitel permukaan yang basah,
dilapisi mukus dan terdapat di atas suatu lamina
basal.
2. Di bawahnya terdapat lapisan penyokong terdiri
dari jaringan ikat areolar longgar yaitu lamina
propria.
3. Suatu lapisan tipis otot polos di luarnya yaitu
muskularis mukosa, umumnya tersusun dalam 2
lapisan, yang disebelah dalam jalannya sirkular
dan yang di sebelah luar jalannya longitudinal.
Tunika Submukosa
Terdapat di antara jaringan mukosa dan
muskularis dan terdiri atas jaringan ikat areolar
kasar, dengan serat-serta elastin yang tampak cukup
menyolok, tetapi sel-selnya lebih sedikit daripada
lamina propria. Berisi pleksus pembuluh darah besar
dan saraf serta beberapa sel ganglion parasimpatis,
disebut pleksus submukosa (Meissner)
Tunika muskularis (Eksterna)
Terdiri dari 2 lapisan berizas serat otot polos, lapis
dalam berjalan sirkular (melingkar) dan lapis luar
berjalan longitudinal (memanjang). Di antara lapis
dalam dan lapis luar terdapat pleksus vascular dan
pleksus saraf yang berhubungan dengan banyak
ganglion kecil, disebut pleksus mienterikus Auerbach,
dan terutama terdiri atas serat serta saraf parasimpatis
dengan beberapa serta saraf simpatis pasca ganglion.
Tunika muskularis mendorong bahkan memakan
di dalam lumen saluran cerna yang disebut peristaltik.
Tunika Serosa (Adventisia)
Merupakan lapis terluar, dibentuk oleh jaringan
areolar elastis yang relatif padat. Sering kali bersatu
dengan jaringan ikat bangunan-bangunan di
sekitarnya, dan pada keadaan ini disebut sebagai
adventisia.
2. Tunika Submukosa :
Mengandung serat-serat elastin
3. Tunika Muskularis :
Pada 1/3 bagian atas : merupakan otot rangka
Pada 1/3 bagian tengah : berkas serat otot polos
bercampur dengan serta otot rangka
Pada 1/3 bagian bawah : serat otot polos
4. Tunika Adventisia:
Menyatu dengan jaringan ikat organ di
sekitarnya. Bagian esofagus yang pendek,
terdapat di bawah diafragma, diliputi oleh
tunika serosa.
LAMBUNG
1. Tunika Mukosa
Epitel selapis silindris (Kolumnar)
Mukosa lambung mengandung massa kelenjar
lambung yang bermuara ke permukaan melalui
sumur-sumur atau Foveolae. Beberapa kelenjar
bermuara ke dalam satu sumur. Kelenjar
lambung bentuknya tubular simpleks atau
tubular bercabang, masuk jauh ke dalam
mukosa, hingga mendekati muskularis mukosa.
Berdasarkan perbedaan-perbedaan pada kelenjar
dan sumur, dapat dibedakan 3 zona yaitu :
A. Kelenjar Kardia : Terletak pada daerah sempit,
berbentuk cincin mengelilingi kardia, sumur-
sumur di daerah ini panjangnya 1/3 1/4, tebal
mukosa. Terdapat sel penghasil mukus, sedikit sel
parietal dan beberapa sel enteroendokrin.
B. Kelenjar Fundus : Terletak di daerah fundus dan
badan lambung. Sumur-sumur di daerah ini
panjangnya 1/4 tebal mukosa. Terdapat sel
parietal, Chief Cell (Zimogen) Mucous Neck
Cell dan Sel enteroendokrin.
C. Kelenjar Pilorus : Terletak di antrum dan kanal
pilorik, meluas ke bagian proksimal terutama di
kurvatura minor lebih banyak daripada di
kurvatura mayor. Panjang sumur-sumur
mencapai tebal mukosa, terdapat sel parietal,
sel enteroendokrin, dan sel penghasil mukus.
Lamina propria terdapat di antara kelenjar-
kelenjar dan sumur-sumur.
Muskularis mukosa tidak tebal. Terdiri atas lapis
dalam yang berjalan melingkar (Sirkular) dan
lapis luar yang berjalan memanjang
(longitudinal). Kadang-kadang terdapat lapis ke-3
yang berjalan serong.
Sel Epitel Lambung
Sel Epitel Permukaan (Sel-sel Mukus) :
Mencegah mukosa mengalami ulserasi
Sel Enteroendokrin
Terutama di daerah antrum pilorik dan terdapat
dalam dasar kelenjar. Sel kecil berbentuk piramid
dengan sitoplasma jernih tak berwarna. Terdapat
granula pada bagian basal sitoplasma.
Sel entroendokrin menghasilkan beberapa
hormon. Peptida murni yaitu sekretin, gastrin dan
kolesistokinin, semuanya melalui peredaran darah
untuk mencapai organ sasaran pancreas, lambung
dan kandung empedu.
2. Tunika Submukosa
Terdiri atas jaringan ikat jarang dengan serat-serat
kolagen dan elastin. Mengandung pembuluh
darah, pemubuluh limf dan saraf perifer dan
pleksus submukosa.
3. Tunika Muskularis
Di Bentuk oleh 3 lapisan otot polos yaitu lapis luar
(Longitudinal), lapis tengah (sirkular) dan lapis
serong (oblik).
4. Tunika Serosa
Pada kurvatura mayor dan kurvatura minor
bersatu dengan mesenterium (Omentum) mayor
dan minor.
Usus Halus
Mulai dari ujung pylorus dan berakhir pada batas
ileosekal, terbagi atas 3 bagian yaitu :
1. Duodenum : Panjangnya 20 cm, melekat pada
dinding abdomen bagian posterior dan tidak
mengandung mesenterium pada sebagian besar
panjangnya.
2. Yeyunum : Panjangnya 2/5 sisa usus halus
3. Ileum : Panjangnya 3/5 sisa usus halus.
Yeyunum dan ileum tergantung pada dinding
abdomen bagian posterior oleh mesenterium.
Usus halus berfungsi mengangkut bahan makanan
(Chyme) dari lambung ke usus besar, menyelesaikan
pencernaan dengan secret enzim yang berasal dari
dinding dan kelenjar pelengkapnya, menyerap hasil
akhir pencernaan ke dalam pembuluh darah dan Limf
pada dindingnya, dan mensekresikan hormone-
hormon tertentu.
Untuk melaksanakan fungsi tersebut, terutama
untuk absorpsi dan sekresi, usus halus mempunyai
bangunan-bangunan khusus yang memperluas
permukaan mukosanya.
Bangunan-bangunan Khusus
Pada Permukaan Mukosa Usus Halus
Plika sirkularis Kerckring
Lipatan permanen yang berjalan spiral atau
melingkar terdiri atas seluruh tebal mukosa dengan
sumukosa di bagian tengahnya.
Tiap lipatan dapat melingkar 2/3 atau lebih
lumen usus
Vilus dan Kriptus
Vilus merupakan tonjolan kecil mirip jari atau
daun pada membran mukosa dan hanya terdapat
pada usus halus. Kontraksi sel otot polos di tengah
vili, menyebabkan vili dapat mengkerut dan
mendek, jadi membentuk aliran Limf.
Epitel
Epitel mukosa usus halus merupakan epitel selapis
silindris dan terdapat lebih dari satu jenis sel antara
lain :
Sel Silindris dengan striated border, sel Paneth,
sel Goblet, sel enteroendokrin, dan lain-lain.
Lamina Propria
Mengandung jala-jala serat retikulin, dan terdapat sel
retikular primitiv, limfosit, makrofag dan sel plasma.
Terdapat sejumlah besar folikel soliter atau nodulus
limfatisi yang menyendiri, jumlahnya semakin banyak pada
bagian distal usus.
Pada ileum, folikel sedemikian banyaknya dan terletak
berkelompok membentuk kumpulan jaringan limfoid yang
disebut Plaque Peyeri atau noduli limfatisi agregatii.
Jaringan limfoid yang terdapat di dalam usus (Galt = Gut
Associated lymphoid Tissue) mengandung limfosit T dan B,
walaupun sel T jumlahnya lebih banyak, sel-sel tersebut
tidak menetap dalam mukosa, tetapi beredar.
Tunika Muskularis Mukosa
Tidak memerlukan uraian
Tunika Sumukosa
Terdapat kelenjar Brunner pada duodenum yang
mengandung urogastrone, suatu peptida yang
menghambat sekresi asam hidroklorida di dalam
lambung, pada ileum, submukosa diinfiltrasi oleh
limfosit pada daerah Blaque Peyeri.
Tunika Muskularis
Tidak memerlukan uraian
Tunika Serosa
Tidak memerlukan uraian
Usus Besar
Terdiri dari sekum, apendiks, kolon asenden,
transversa dan desenden, rektum dan saluran anus,
berakhir sebagai anus pada permukaan tubuh.
1. Sel Endotelial :
Kanal Portal
Daerah ini di kelilingi oleh sejumlah kecil
jaringan ikat fibrosa dan mengandung Triad Portal
yaitu cabang arteri hepatika, vena porta dan duktus
biliaris, biasanya dengan pembuluh limf.
Kandung Empedu
Berbentuk buah alpukat berujung buntu,
merupakan divertikulum dari duktus hepatikus
komunis yang dihubungkan dengan duktus sistikus.
Kandung empedu panjang kurang lebih 8 cm,
dan garis tengahnya 4 cm, tetapi dapat sangat
membesar.