Anda di halaman 1dari 46

sistem pencernaan

Manusia
Kelompok10
Kelompok 10
Anggota :
Agis Setiawan
(C1AA20002)
Aura Kusumah Dewi
(C1AA20010)
Bunga Ruli Marsela
(C1AA20014)
Chintya Nur Resan
(C1AA20016
Syifa Vidi Septiani
(C1AA20112)
Tia Marsela
(C1AA20114)
Sistem Pencernaan
Sistem percernaan adalah serangkaian jaringan
organ yang bekerja untuk mencerna makanan.
Selama dalam saluran pencernaan, makanan
akan mengalami proses pencernaan, baik secara
mekanik maupun secara kimia. Pencernaan
secara mekanik adalah proses pengubahan
makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi
bentuk yang lebih kecil atau halus.
Lanjutan...
Proses itu terjadi di dalam mulut dengan bantuan gigi
dan lidah. Pencernaan secara mekanik juga terjadi di
dalam lambung dengan bantuan gerak peristaltik
dinding lambung, sehingga makanan seperti diaduk.
Sedangkan, pencernaan secara kimia adalah proses
pengubahan zat makanan dari bentuk yang kompleks
menjadi bentuk yang lebih sederhana dengan bantuan
enzim pencernaan.
Misalnya saja, pengubahan protein menjadi asam
amino yang dilakukan oleh enzim tripsin.
A. Organogenesis sistem pencernaan
Pembentukan saluran pencernaan

1.Tabung pertama, memanjang ke 2. Padabagiam posterior


seluruh panjang tubuh embrio à dari farings,tabung
menjadi saluran/ tabung pencernaan pencernaan menyempit
à forgut (usus depan), midgut (usus membentuk
tengah), hindgut (usus belakang). esofagus,lemudia
Bagian anterior berbatasan dengan lambung.usus halus dan usus
stomodeum; bagian posterior besar.
berbatasan dengan proktodeum.
Lanjutan ....

3. Turunan endoderm à 4. sel-sel mesenkim


hanya akan menjadi mesodermal akan
lapisan epitel saluran mengelilingi tabung
pencernaan saja dan untuk menjadi otot
kelenjar pencernaan. peristalsis.
A.Histologi saluran
cerna
B. Histologi saluran
Cerna
Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan
kelenjar-kelenjar yang berhubungan. Fungsi sistem
pencernaan adalah memperoleh metabolit-metabolit
yang diperlukan untuk pertumbuhan dan energi yang
diperlukan bagi tubuh dari makanan yang dimakan.
Sebelum disimpan atau digunakan sebagai energi,
makanan dicernakan dan diubah menjadi molekul-
molekul kecil yang dapat dengan mudah diabsorpsi
melalui dinding saluran pencernaan.
Lanjutan...
Saluran pencernaan dimulai dari bibir sampai dengan
anus. Pada beberapa tempat mengalami dilatasi serta
menempuh arah yang berliku-liku. Makanan dapat
bergerak ke belakang karena adanya gerakan
peristaltik, dan gerakan anti peristaltik (muntah,
memamah biak). Gerakan ini dimungkinkan karena
adanya lapisan otot (tunica muscularis) pada dinding
saluran pencernaan.
Rongga 1. Bibir / Labia

Mulut Terdiri dari susunan otot kerangka dibagian


luar dibungkus oleh kulit dan dibagian dalam
selaput lendir kutan. Bagian luar / kulit
ditandai dengan adanya rambut, kelenjar
palit, kelenjar peluh dan epidermis yang
bertanduk. Bagian tengah terdiri dari bagian
otot kerangka. Bagian dalam berbatasan
dengan rongga mulut terdiri dari selaput
lendir kutan yang pada sub mukosa
terdapat kelenjar.
1. Gigi / Dentes
Gigi mengambil peranan dalam proses
pencernaan secara mekanik, misalnya
memotong, merobek, menggiling dan
sebagainya. Bentuk gigi erat hubungannya
dengan macam makanan yang dimakan,
perhatikan gigi anjing, kucing dengan gigi
pemakan rumput misalnya kuda, sapi.
Secara Mikroskopis pada gigi
terdapat :
1 2
1. Lapis Email (Substantia
adamantina) 2. Lapis dentin (substansia
Lapisan ini berwarna kebiruan eburnea)
padat dan paling keras dari bagian Bagian utama gigi, berwarna
gigi lainnya. Lapis email ini terdiri kekuningan dan langsung
dari bahan organik sebanyak 96 %, membungkus pulpa gigi.
permukaan luar ditutupi oleh Bahan mirip dengan tulang
kutikula yang bersifat tahan bahkan lebih keras.
pengaruh luar tetapi sedikit rapuh.
Lanjutan ....
3 4
3. Lapis sementum (substansia
ossea) 4. Pulpa gigi
Berupa rongga pada bagian dalam
Berupa modifikasi tulang yang
gigi yang diisi oleh jaringan ikat halus
memiliki lamel-lamel berjalan
tanpa adanya serabut elastis, tetapi
hampir sejajar terhadap banyak saraf dan pembuluh darah
permukaan gigi dan rambut. Serabut kolagen disini ada
didalamnya terdapat lakuna dalam bentuk fibril terdapat diantara
dna kanalikuli, tempat bagian sel-sel yang saling berhubungan.
sel dan penjulurannya.
Periosteum
Alveolares
Terdiri dari jaringan ikat yang mengisi rongga antara
dinding alveolus dari rahang dan akar gigi. Jaringan ini
kuat tampak adanya serabut elastis. Serabut kolagen
menyebrang dari dinding alveolus ke lapis sementum,
sebagai alat pertautan yang cukup kokoh.
1. pipi / buccae
Pipi memiliki lapis pokok, yakni :
Lapis luar (Intergumentum buccales)
Lapis dalam, terdiri dari selaput lendir kutan.
Pada anjing dan ruminansia berpigmen. Pada
ruminansia terdapat papil-papil makroskopik
berupa penonjolan selaput lendir yang
berperan membantu pencernaan makanan.
2. Gusi/ ginggive
Gusi memiliki selaput lendir kutan dengan
jaringan ikat yang kuat, serta banyak
mengandung serabut elastis yang langsung
melekat pada periost. Pada gusi tidak
terdapat kelenjar dan limfonodus. Epithel pipih
banyak lapis memberikan papil-papil dan
memiliki stratum korneum, sednagkan ototnya
terdiri dari otot kerangka.
3. Lidah/ linguange
Lidah merupakan organ muskular yang ditutupi oleh
membrana mukosa. Berperan dalam prehensi, mastikasi,
dan perasa. Terdiri dari epitel squamosum kompleks dan
otot kerangka dengan jaringan ikat penunjang yang
banyak mengandung lemak dan pada bagian tertentu
terdapat kelenjar ebner.
Pada lidah terdapat empat (4) macam papil (papillae
linguales) yakni : Papillae filiformis, Papillae
fungiformis, Pappilae circumvallate/ papillae vallatae,
Papillae foliatae
Putik Pengecap
(calliculus gustatorius)
Pada putik pengecap terdapat :
Sel-sel pengecap, tergolong neuro epitel. Bentuknya silindris,
langsing dan pada permukaan kutub bebasnya dilengkapi
dengan rambut pengecap.
Sel Penunjang, berbentuk silindris, gemuk dengan banyak
mengandung sitoplasma
Kelenjar air liur
/ glandula salivares

Fungsi kelenjar air liur adalah membasahi dan


melumasi rongga mulut dna usus, memulai
pencernaan makanan, menyelenggarakan ekskresi
zat-zat tertentu. Pada dinding rongga mulut
terdapat 3 kelenjar air liur utama yaitu;
1 2 3
1. Kelenjar parotis / 2. Kelenjar 3. Kelenjar
glandullae parotis mandibularis lingualis
Faring
Berupa rongga dimana tujuh saluran bermuara
kedalamnya. Secara histologik dibedakan atas
nasofaring dan orofaring.
Nasofaring
Selaput lendirnya adalah selaput lendir berkelenjar,
dengan epitel silindris banyak baris bersilia, dan
diantaranya terdapat sel mangkok. Pada propria
mukosa terebar kelenjar seromukous dan jaringan
limfoid. Ujung kelenjar seromukous lebih banyak
memiliki sel yang bersifat sereus.
Orofaring
Selaput lendirnya adalah selaput lendir kutan dengan
banyak papil mikroskopik. Pada tunika propria
terdapat kelenjar mukous dan jaringan limfoid yang
membentuk tonsil. Fascia bagian dalam merupakan
batas dengan selaput lendir yang terdiri dari serabut
elastis. Dibawahnya terdapat lapis otot kerangka yang
tersusun secara memanjang dan melintang. Fascia
bagian luar terdiri dari serabut kolagen dengan sedikit
serabut elastis, dan langsung berbatasan dengan
adventisia yang banyak mengandung pembuluh darah,
limfe, saraf, dan folikel getah bening.
ESOPHAGUS
Berupa saluran yang cukup panjang yang
menghubungkan faring dengan lambung. Terbagi
atas tiga daerah antara lain : pars cervicis, pars
thoracis, dan pars abdominis. Esophagus memiliki
lapis umum saluran pencernaan secara lengkap
yaitu:
1. Tunika Mukosa
– Selaput lendir kutan membentuk lipatan-lipatan
memanjang. Epithel pipih banyak lapis pada
herbivora bertanduk tapi pada karnivora tidak.
Lanjutan ...
2. Tunika Muskularis
Terdiri dari otot kernagka dan otot polos
tergantung pada daerahnya. Sebagian besar
terdiri dari otot kerangka, kecuali daerah
sepertiga bagian belakang terdiri dari otot polos.
Tunika muskularis membentuk lapis melingkar
(dalam), dan memanjang (luar) dan dipisah oleh
jaringan ikat.
Lanjutan
3. Tunika Adventisis
Di daerah leher esophagus dibalut oleh
adventisia tetapi di daerah dada dan perut
dibalut oleh serosa.
LAMBUNG
Dibedakan atas 2 bagian yaitu lambung depan
tanpa kelenjar dan lambung belakang / lambung
sejati dengan kelenjar. Dengan demikian terdapat
lambung ganda misalnya pada ruminansia.
1. Lambung depan (Proventriculus)
Memiliki 3 daerah :
1. Rumen (lambung handuk)
2. Retikulum (lambung jala)
3. Omasum (lambung buku)
2. Lambung belakang / lambung sejati
memiliki 3 daerah :
1. Daerah kardia dengan kelenjar kardia
2. Daerah fundus dengan kelenjar fundus
3. Daerah pilorus dengan kelenjar pilorus
USUS
Secara umum usus berperan sebagai :
– Tempat terjadinya pencernaan akhir dengan
bantuan enzyma dari usus dan pankreas serta
empedu dari hati.
– Tempat penyerapan dari bahan-bahan yang
telah dicerna yang diperlukan tubuh misalnya
karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin dan
air.
– Melakukan / membuang ampas-ampas
pencernaan
USUS HALUS (INTESTINUM
TENUE)
Secara umum usus berperan sebagai :
– Tempat terjadinya pencernaan akhir dengan
bantuan enzyma dari usus dan pankreas serta
empedu dari hati.
– Tempat penyerapan dari bahan-bahan yang telah
dicerna yang diperlukan tubuh misalnya karbohidrat,
protein, lemak, mineral, vitamin dan air.
– Melakukan / membuang ampas-ampas pencernaan
Villi Usus (Villi Intetinales)
Vili merupakan penjuluran selaput lendir yang
menjorok kedalam lumen usus halus.
Panjangnya 0,5 – 1,5 mm. Pada duodenum
berbentuk daun sedangkan pada ileum
berbentuk jari-jari.
Pada tiap villus terdapat 3 unsur yaitu
pembuluh limfe (pembuluh khil), pembuluh
darah dan saraf.
Kelenjar Usus
(Glandula Intestinalis /
Kelenjar Lieberkuhn)
Kelenjar ini terdapat dalam tunika propria mulai dari
duodenum sampai anus, bentuknya tubulus sederhana.
Epitel kelenjar ini silindris rendah dan mikrovilli tidak jelas.
Sel mangkok tetap ada meskipun agak lebih banyak dan
bentuknya lebih kecil serta langsing. Pada usus kasar
jumlah sel mangkok makin banyak dan kelenjar semakin
lurus. Pada crypt of lieberkhum epitel permukaan berubah
menjadi epitel kelenjar. Di daerah ini bentuk selnya silindris
rendah dan bersifat mitosis aktif dan diduga tempat
terjadinya regenerasi.
Kelenjar Duodenum
(Kelenjar brunenr)
Kelenjar ini terdapat dalam sub mukosa. Kadang-kadang
dapat sedikit menjorok ke dalam tunika propria.
Kelenjarnya tergolong tubuloalveolar bercabang dengan
epitel kelenjar yang mengandung warna agak cerah
dibandingkan dengan kelenjar lieberkhum. Epitel kelenjar
berbentuk silindris rendah inti bulat terletak di basal,
pada karnivora mirip sel-sel dari kelenjar filorous. Di
sekitar lobulus atau ujung kelenjar sering tampak otot
polos yang berasal dari muskularis mukosa. Alat
penyalurnya memiliki epitel silindris dan mengandung sel
mangkok dan bermuara pada crypte lieberkhum.
Folikel Getah Bening
(lymphonodulus)
Pada usus halus lymphonodulus umumnya
bersifat soliter tetapi sering mengelompok
membentuk lymphonoduli agregati (daun
peyer) misalnya pada ileum. Limfonoduli solitarii
cukup banyak berbentuk bulat atau lonjong,
terdapat pada tunika propria atau sub mukosa.
Banyaknya tergantung pada daerah usus, jenis
hewan, serta umur. Pada hewan muda relatif
lebih banyak dan besar dari pada yang tua.
Tunika
muskularis
Pada sepanjang saluran gastrointestinal yang
melakukan gerakan peristaltik, memiliki dua lapis otot
polos yakni lapis sirkuler dan longitudinal. Diantara
kedua lapis terdapat jaringan ikat yang mengandung
pembuluh daerah misenterik pleksus dengan kelompok
sel saraf multipolar. Kelompok yang besar disebut
ganglion pleksus Auerbach terletak pada stratum
intermuskulare. Dari sini keluar cabang yang
berhubungan engan ganglion pleksus Meisner yang
terdapat pada submukosa.
HISTOFISIOLOGI
Dalam usus halus, proses pencernaan diselesaikan dan hasil-hasilnya
diabsorpsi. Pencernaan lipida terjadi sebagai akibat kerja lipase
pankreas dan empedu. Asam-asam amino dan monosakarida yang
erasal dari pencernaan protein dan karbohidrat diabsorpsi oleh sel-sel
epitel melalui transport aktif tanpa korelasi morfologis yang dapat
dilihat. Pada binatang yang baru lahir pemindahan protein yang tidak
dicernakan dari kolostrum terjadi sebagai akibat proses pinositosis
pada ujung sel. Dengan jalan ini antibodi yang disekresi kedalam
kolostrum dapat dipindahkan ke binatang musa, suatu aspek penting
dari mekanisme kekebalan. Kemampuan untuk memindahkan protein ini
hampir hilang seluruhnya setelah beberapa hari minimal pada dewasa.
Akibat kontraksi dari dua sistem sel yang terpisah sel-sel otot polos
berjalan vertikal antara muskularis mukosa dari dua sistem sel yang
terpisah sel-sel otot polos berjalan vertikal antara muskularis mukosa
dan ujung villi dapat berkontraksi dan memperpendek villi.
USUS KASAR (INTESTINUM
CRASSUM)
Fungsi utamanya adalah : menyerap air, menyerap
vitamin dan mineral, menghasilkan lendir sebagai
pelicin. Ciri umum memiliki lapisan umum lengkap
Tunika mukosa relatif lebih teba dari usus halus
serta tidak memiliki villi. Tidak memiliki sel
mangkok dan ujung kelenjar lieberkhum lebih lurus
dan panjang.
1 2
2. Tunika
1. Caecum
mukosanya tebal karena
Bervariasi dalam ukuran diantara
penambahan dari glandula
spesies yang ebrbeda. Pada
intestinalis dibandingkan dengan
herbivora dengan lambung
tunggal misalnya kuda, caecum usus halus. Tidak terdapat villi
relatif besar dna penting dalam permukaan mukosa halus.
proses fermentasi bakteri. Ditandai dengan penambahan
sel goblet.
3 4
3. Rectum 4. Anus
Seperti juga colon dan caecum Di daerah anus epitel berubah
permukaan mukosa rectum halus menjadi epitel pipih banyak lapis
dan cenderung terjadi dengan papil mikroskopik dan
penambahan sel goblet. Pada pada garid anorektual berubah
dasarnya masing-masing species
menjadi silindris sebaris.
hewan memiliki struktur histologi
sama.
SUSUNAN
SISTEM
PENCERNAAN
Sistem pencernaan manusia berfungsi untuk mengolah
makanan dan minuman yang dikonsumsi menjadi nutrisi
dan energi. Keduanya diperlukan untuk proses
metabolisme, perbaikan sel dan jaringan tubuh, serta
aktivitas sehari-hari, seperti bergerak, bernapas, belajar,
dan bekerja
Organ-Organ dalam Sistem
Pencernaan Manusia
1. MULUT
Proses pencernaan manusia dimulai dari waktu
makanan digigit, dikunyah, dan dihaluskan di dalam
mulut. Makanan yang bercampur dengan air liur akan
dipecah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil
oleh gigi sehingga menjadi lunak dan mudah ditelan.
2. kerongkongan (esofagus)
Makanan dan minuman yang ditelan akan melewati
kerongkongan (esofagus). Kerongkongan adalah saluran
yang panjangnya sekitar 25 cm dan berfungsi untuk
menyalurkan makanan dan minuman dari mulut ke dalam
lambung.
3.Lambung
Setelah menerima makanan dan minuman, lambung akan
mengeluarkan zat asam dan enzim untuk melanjutkan proses
pencernaan. Selain memecah makanan, lambung juga akan
membunuh mikroorganisme yang mungkin terdapat pada
makanan atau minuman.
4. Pankreas
Tak hanya berfungsi untuk menghasilkan insulin,
pankreas juga bertugas menghasilkan enzim
pencernaan, seperti lipase, protease, dan amilase. Enzim
tersebut akan dilepaskan oleh pankreas dan ikut
bercampur dengan enzim pencernaan dari lambung.
5.Kandung empedu
Hati atau liver akan menghasilkan cairan empedu,
kemudian menyimpannya di dalam kandung empedu.
Cairan empedu terdiri dari kolesterol, garam empedu,
bilirubin, air, serta mineral, seperti kalium dan natrium.
Cairan ini berfungsi untLuk mencerna lemak menjadi
asam lemak.
6. Usus halus
Makanan yang sudah menjadi pasta atau kimus (chyme) di
dalam lambung akan didorong ke usus halus. Gerakan yang
disebut peristaltik usus ini terjadi karena kontraksi dan
relaksasi jaringan otot di dinding usus halus.
7. Usus besar
Setelah diolah menjadi berbagai nutrisi yang terserap oleh
tubuh, makanan yang sudah dicerna akan meninggalkan sisa
atau limbah yang disebut tinja (feses). Usus besar akan
mendorong limbah makanan tersebut ke dalam rektum, yaitu
perhentian terakhir pada saluran pencernaan.
Fungsi sekresi: Mekanisme
pengontrolan sistem
pencernaan
Mekanisme pencernaan pada manusia terdiri dari beberapa
tahapan yang melibatkan beberapa organ pencernaan. Jenis-
jenis mekanisme yang dilakukan adalah pencernaan mekanis
dan pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanis adalah proses
pencernaan yang menggunakan gerakan organ tubuh seperti
gigi, gerakan pada lambung, dan gerakan penyerapan sari-sari
makanan pada usus. Sedangkan pencernaan kimiawi adalah
pencernaan yang melibatkan enzim atau zat kimia seperti
ptialin, renin, dan asam klorida.
Berikut adalah mekanisme pencernaan
pada manusia.

1 2 3
Penghancuran Pencernaan Kimiawi Proses Menelan
Makanan di Rongga Mulut Proses penelanan
Selain untuk membasahi makanan dimulai dari
Penghancuran makanan
makanan, ludah juga berfungsi menelan dengan bantuan
dilakukan oleh gigi dan lidah.
untuk mencerna makanan secara
dibantu oleh lidah dan kimiawi.
ludah.
Lanjutan ....
4 5 6
Mekanisme Mekanisme 3
Mekanisme
Pencernaan di Pencernaan di Pencernaan di
Lambung Usus 12 Jari Usus Halus
7 8
Mekanisme
Pencernaan di Mekanisme
Usus Besar Pembuangan di
Rektum dan
Anus
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai