Anda di halaman 1dari 8

Audiometri Tutur

(speech audiometry)
Oleh :
dr. Eva Miranda Fitri

Pembimbing :
dr. Novina Rahmawati, M.Si.Med.,Sp.THT-KL(K)
Audiometri tutur : tes pendengaran dengan menirukan
kata-kata

Alat yang dipakai adalah audiometer dan dihubungkan


dengan tape recorder/ CD
Manfaat pemeriksaan:
- Membedakan ketulian sensorineural yang Sebagai bahan tes (nada kompleks) berupa daftar kata
disebabkan kelainan koklear atau retrokoklear yang sudah tertera sesuai presentase phonem dalam
- Mengecek kebenaran ambang dengar pada suatu Bahasa percakapan sehari-hari (phonetically
audiometri nada murni balanced word)
- Pemilihan alat bantu dengar
Indonesia dipakai daftar kata PB Gajah Mada

2
Phonetically balanced word

1. Mono silabik (satu suku kata)


2. Bisilabik (dua suku kata)

Diberikan secara serial (20 kata) untuk satu intensitas


dB

3
Pada tes audiometri tutur terbagi menjadi 3 point:

1. N.A.T  (Nilai Ambang Tutur) adalah tes dengan menyajikan kata-kata


bisilabikdengan intensitas paling rendah hingga pasien mendengar tapi
tidak tahu artinya
1
2. S.R.T (Speech Reseption Treshold) adalah kemampuan 50% menirukan
kata-kata bisilabik atau untuk memudahkan, S.R.T bisa menggunakan
rata-rata 500Hz  –  1000 Hz – 2000Hz

3. S.D.S (Speech Discrimination Score) adalah kemampuan maksimal dari


penyajian kata-kata mono silabik

4

5
Interpretasi audiometri tutur
1. Normal : jika SDS persis di garis hitam 40 dB
atau di sebelah kirinya dan bisa 100%
2. CHL : jika SDS menggeser ke kanan melebihi
garis hitam batas normal tetapi masih bisa
100%
3. SNHL koklea : jika SDS tidak bisa mencapai
100% dan bila intensitas dinaikkan nilai SDS
mendatar
4. SNHL retrokoklea : SDS tidak bisa mencapai
100% dan bila intensitas dinaikkan, nilai SDS
menurun (sarafnya mengalami kelelahan)

6
1. Dalam batas normal
2. CHL ringan
3. CHL sedang
4. CHL berat
5. SNHL tipe koklea
6. SNHL tipe retrokoklea

7
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai