Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hampir separuh kasus mioma uteri ditemukan secara kebetulan pada
pemeriksaan ginekologik karena tumor ini tidak mengganggu3. Tanda dan gejala
dari mioma uteri hanya terjadi pada 35 - 50% pasien2 dan sangat tergantung pada
tempat sarang mioma ini berada (serviks, intramural, submukus, subserus),
besarnya tumor, perubahan dan komplikasi yang terjadi3, serta jumlah mioma2.
Gejala yang sering ditemui antara lain adalah perdarahan abnormal, nyeri
panggul, gejala penekanan, dan disfungsi reproduksi2. Pendekatan diagnosis
diawali dengan menanyakan keluhan berupa gejala-gejala yang mengarah ke
mioma uteri seperti yang telah disebutkan sebelumnya, yang kemudian
dikonfirmasi dengan pemeriksaan fisik berupa adanya massa kenyal berbatas
tegas pada daerah suprapubis, dan dikonfirmasi lagi dengan menggunakan
pemeriksaan ultrasonografi yang menunjukkan adanya massa pada uterus2,3,6.
Penatalaksanaan mioma uteri bisa berupa pengobatan farmakologik berupa
hormon, ataupun tindakan operatif dengan melakukan miomektomi ataupun
histerektomi. Histerektomi merupakan terapi kuratif terbaik2. Pada miomektomi,
perlu diperhatikan kemungkinan terjadinya kekambuhan. Hasil penelitian
menunjukkan kekambuhan sebesar 2-3% per tahun setelah dilakukan
miomektomi6.

Anda mungkin juga menyukai