Blok Respirasi
Kelompok 12
Kelompok 12 Respirasi
Pemicu : 1
Tutor : dr. Julia Herdiman
Ketua : Ferdian (405140209)
Sekretaris : Verani Agusthiyanti. H (405140105)
Penulis : Christiny (405140221)
Anggota :
Tidak Ada
Langkah 2 : Rumusan masalah
MINGGU KE-10
• Ektoderm dan mesoderm dari prominentia frontalis
dan masing-masing prominentia nasalis medialis
berproliferasi membentuk garis tengah septum nasalis
• Cavitas nasal terbagi menjadi dua lintasan yang
terbuka sampai pharynx di belakang palatum
sekunder, melalui choana
• Philtrum telah terbentuk
• Sisi lateral tonjolan maxilla dan mandibula bergabung
membentuk pipi dan mengurangi lebar mulut sampai
pada ukuran akhir
Hidung
Nares
Os. Nasale
Cartilago nasi
lateralis
Cartilagines
alares minores
Cartilago
septi nasi
15
Cavitas Nasi
• Batas-batasnya cavitas nasi : • Concha nasalis membagi cavitas
- Anterior : nares nasi atas recessus (meatus):
- Posterior : choana o Recessus sphenoethmoidalis
- Lateral : choncha nasalis muara sinus sphenoidalis
- Atap : os nasalis, os frontalis, os o Meatus nasi superior muara
sinus ethmoidales posteriores
ethmoidalis, os sphenoidalis o Meatus nasi media muara
- Dasar : palatum durum sinus frontalis, sinus ethmoidales
• Dibagi oleh septum nasi menjadi anteriores, media, muara sinus
2 bagian, kanan dan kiri. maxillaris.
o Meatus nasi inferior muara
• Concha : penonjolan tulang yang ductus nasolacrimalis
melengkung dari dinding lateral o Vestibulum nasi
rongga hidung
Concha nasalis superior
Concha nasalis media
Concha nasalis inferior
Cavitas Nasi
Tonsilla pharyngea
Limen nasi
Vestibulum nasi
17
Cavitas Nasi
Sinus frontalis
Cellulela ethmoidalis
posterior Concha nasalis superior
18
Perdarahan
Arteri Vena
MUARA Dalam meatus nasi Dalam meatus Dalam recessus Anterior : dalam
medius nasi medius sphenoethmoidal meatus nasi
is di atas concha medius
nasalis superior Media : dalam
meatus nasi
medius, pada
atau diatas bulla
ethmoidalis
Posterior :
meatus nasi
superior
PERSARAFAN n. Alveolaris superior n. Supraorbitalis n. Ethmoidalis n. Ethmoidalis
MEMBRAN dan n. Infraorbitalis posterior anterior dan
MUCOSA posterior
Pharynx
Pars nasalis pharyngis
Tonsilla pharyngea
Palatum molle
Pars oralis pharyngis
Tonsilla lingualis
Tonsilla palatina
24
Larynx
Cartilago epiglottica
Os hyoideum
Membrana throidea
Cartilago thyroidea
Cartilago arytenoidea
Cartilago cricoidea
Cartilagines tracheales
25
Larynx: Cartilago Thyroidea
Incisura thyroidea superior
Cornu superius
Prominentia laryngea
26
Cartilago Cricoidea & Cartilago Arytenoidea
Cartilago arytenoidea
Cartilago corniculata
Proc. muscularis
Proc. vocalis
Lamina
cartilaginis
Arcus cricoideae
cartilaginis
cricoideae
27
Cartilago Epiglottica
Cartilago epiglottica
Petiolus epiglottidis
28
Trachea & Bronchi
Cartilago thyroidea
Cartilago cricoidea
Cartilagines tracheales;
Ligg. anularia Bifurcatio tracheae
Broncus principalis sinister
Broncus principalis dexter
Cartilagines bronchiales
Bronchus lobaris inferior sinister
Bronchus lobaris medius dexter
Margo
posterior
Fissura obliqua
Margo
Lobus medius, posterior
Facies costalis Incisura cardiaca
Lingula pulmonis
Trakea
4. Tekanan transmural
2. Tekanan intra- – Tekanan di seluruh permukaan
alveolar/intra-pulmonal paru dan dinding toraks, yg
mencegah paru dan dinding
– Tekanan di dalam toraks terpisah agar tidak
alveolus = tekanan di kolaps
dalam ronnga paru – Dibagi 2:
– Keadaan normal = 760 1. Tekanan transmural
dinding paru = P
mmHg intraalveol >> P intrapleura
– Inspirasi = 759 mmHg 2. Tekanan transmural
dinding dada = P atmosfer
– Ekspirasi = 761 mmHg >> P intrapleura
Keadaan tekanan-tekanan paru saat
bernapas 760
760
760 759
756 754
Paru tanpa inspirasi 760 inspirasi
dan ekspirasi
761
756
ekspirasi
Intra-alveol/intra-
pulmonal
760 760
760
756
Intra-pleural
760
760 760
760
Inspirasi
Mekanisme Inspirasi :
Tulang
Udara • Otot-otot interkostal berkontraksi akibatnya
rusuk
terangkat karena masuk
tulang rusuk terangkat.
kontraksi otot
antar tulang rusuk
• Kontraksi otot interkostal diikuti oleh kontraksi
otot diafragma.
• Akibat kontraksi kedua otot ini, rongga dada
menjadi membesar.
• Rongga dada yang bertambah besar
menyebabkan tekanan udara di paru-paru
Diaphragma berkontraksi
menjadi kecil.
(turun)
• Akibatnya udara masuk ke dalam paru-paru.
Inspirasi
Mekanisme Respirasi (ekspirasi)
Mekanisme Ekspirasi :
Udara
keluar • Otot-otot interkostal berelaksasi akibatnya
tulang rusuk turun.
Tulang rusuk • Relaksasi otot interkostal diikuti oleh
turun karena
otot interkostal berelaksasinya otot diafragma.
berelaksasi
• Akibat relaksasi kedua otot ini, rongga dada
menjadi menjadi mengecil.
• Rongga dada yang mengecil menyebabkan
tekanan udara di paru-paru menjadi besar.
Ekspirasi
Ekspirasi Tenang & Paksa
Oxygen and Carbon Dioxide Exchange Across Pulmonary and Systemic Capillaries
Caused by Partial Pressure Gradients
Aktivasi simpatis
Aliran O2 ke paru
meningkat O2 ke seluruh jaringan
CO2 ke paru berkurang
tubuh meningkat
O2 ke paru meningkat
Aktivasi parasimpatis
http://www.austincc.edu/apreview/EmphasisItems/Electrolytefluidbalance.html
LO 5
Pemeriksaan Fisik Dan Pemeriksaan
Penunjang Pada Sistem Respirasi
Keluhan Utama Dan Anamnesa
• Dispnea • Riwayat keluarga dan sosial
• Batuk – Riwayat pengobatan,
• Hemoptysis alergi
• Nyeri dada – Riwayat pekerjaan
– Riwayat bepergian