Anda di halaman 1dari 65

Askep Pada Klien Pada Gangguan

Penghidu & Tenggorokan

Santi Damayanti,S.Kep.Ns
Anfis Hidung

•Hidung Luar :
–Bagian atas : tulang hidung
–Bagian tengah : kartilago
–Bagian bawah: nares anterior
(lubang hidung)
Hidung Dalam

• Rongga hidung yang dipisahkan oleh septum nasal


•Konka : superior, media & inferior
•Sinus paranasal: frontalis,etmoidalis, sfenoidalis,
& maksilaris
•Mukosa : - tdpt kelenjar sebacea,sel globet & PD
- sekresi sekret, melembabkan &
menyesuiakan suhu udara pernafasan
dg suhu tubuh.
- Silia : penyaring partikel < 10 μm
Nasal
SINUS
Anfis Faring
Terdiri dari :
1. Nasofaring : di posterior hidung,
diatas palatum mole
2. Oropharing : setinggi palatum mole
s/d batas atas epiglotis,terdapat tonsil
3. Laringgo faring : setinggi epiglotis s/d
esopagus
Tonsil
• Termasuk sistem retikuloendotelial
• Terdiri :
1. Tonsil faring/adenoid
2. Tonsil palatina : kanan/kiri adenoid
3. Tonsil lingua : di pangkal lidah
• Ketiga tonsil dihubungkan oleh jaringan
limfe yg berbentuk lingkaran : cincin
waldayer
Laring
• Epitel kartilago yg hubungkan faring dan
trakea
• Laring terdiri dari :
1. Epiglotis :daun katup kartilago, menutup
ostium laring saat menelan
2. Glotis : ostium antara pita suara & laring
3. Kartilago tiroid : kartilago terbesar,
membentuk jakun
4. Kartilago krikoid
Laring
Fungsi Hidung
1. Alat pembau :
Oleh saraf dalam epitel alfaktur
2. Sal pernafasan
3. Resonator :
pembentuk suara hidung
4. Regulator :
Konka :
• Mengatur jalan udara
• Mangatur suhu dan kelembaban udara
5. Protektor :
Perlindungan terhadap debu, partikel, bakteri
mukosa
Ditangkap oleh silia ke nasopharing ditelan
Fungsi faring :
• Saluran pernafasan
• Saluran pencernaan
• Pertahanan terhadap kuman
• Resonator

Fungsi Laring :
1. Vokalisasi
2. Saluran pernafasan
Pengkajian
• Anamnesa :
– Keluhan utama :
• Nyeri (hidung,nyeri telan)
• Gangguan nafas lewat hidung
• Gangguan pembauan
• Keluar cairan lewat hidung
– Riwayat penyakit sekarang :
• P,Q,R,S,T of pain
• Gangguan nafas terus menerus, unilateral/bilateral
– Riwayat penyakit Dahulu :
• Riwayat trauma
• Riwayat OP nasal
• Riwayat polip nasal, sinusitis, rinitis
Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi & palpasi :
– Hidung :
• Pembengkakan (furunkel, trauma)
• Nyeri tekan (trauma,peradagan)
• Warna hidung (infeksi / hematom)
• Bentuk hidung dari luar (bawaan, tumor, trauma,lesi,asimetris)
• Sekresi hidung : eksudat, perdarahan
• Mukosa hidung : hiperemis,bengkak, polip hidung
– Faring :
• Inspeksi uvula,tonsil,mukosa faring
• Kaji : warna kesimetrisan,eksudat, ulserasi, & pembengkakan
– Laring :
• Palpasi : kesimetrisan,nyeri tekan
Pemeriksaan Fisik
1. Rinoskopi anterior :
– Spekulum hidung dipegang dg tangan
kiri, lubang hidung dibuka.
– Perhatikan :
• Konka inferior dan media
• Cairan hidung
• Warna mukosa
• Pembengkakan mukosa/konka
2. Rinoskopi Posterior
• Memasakukan cermin kedalam pangkal
tenggorokan
• Perhatikan : koana,konkamukosa
hidung,sekret hidung,polip,tumor
Rinoskopi anterior
Rinoskopi Posterior
Pemeriksaan fungsi pembau
1. Metode kwalitatif :
1. Diberi bahan pembau,mis : vanili, terpentin
2. Diberi bahan pembau yang mengandung
trigeminus komponen, mis : mentol,formalin
3. Diberi bahan pembau yang mengandung
bahan pengecap, mis :kloroform
2. Metode kwantitatif :
Dengan olfaktometri untuk menentukan
pembauan yang absolut & relatif
Olfactometri
Pemeriksaan Penunjang
• Kultur :
– Kultur sekret hidung, tenggorokan untuk
mengidentifikasi jenis organisme penyebab
• Biopsi :
– Biopsi jaringan hidung,faring,laring
– Intervensi Keperawatan :
• Jelaskan tujuan,prosedur & lama tindakan
• Anjurkan puasa 6-8 jam sebelum pemeriksaan
• Radiologi :
– Untuk menentukan keluasan infeksi sinusitis &
metastase tumor
Kelainan Hidung
1. Hidung Luar :
1. Kelainan Bawaan/kongenital :
• Naso-schisis
• Fistel hidung
• Meningo-ensefalokel
• Hidung “Hocker” : hidung bengkok panjang
2. Kelainan bentuk akibat penyakit/trauma:
• Hidung lebar : trauma yg sudah lama
• Hidung bentuk sadel :
– kesalahan op septum nasal
– Lues st III
• Tumor
Hidung Bentuk Sadel
Karsinoma Nasal
Kelainan Hidung
2. Rongga Hidung :
1. Kelainan bentuk :
• Atresia nares anterior
• Atresia nares posterior
• Sinekia : pelekatan mukosa septum &
mukosa konka
2. Septum deviasi :
Penyebab:
• Gangguan pertumbuhan septum, palatum
durum & atap hidung
• Trauma
Septum Deviasi
Kelainan Hidung
3. Hidung Bagian Dalam :
• Epistaksis :
Penyebab :
• Ruptur pembuluh darah Kiesel Bachii
• Trauma : fraktur tl hidung,fraktur septum nasi,fraktur sinus
paranasal.
• Granuloma telengiektasi septum
• Peradangan hidung :
• Rinitis
• Sinusitis
• Polip Nasal :
Masa bertangkai
Fraktur os Nasal
Rinitis
Sinusitis
Polip Nasal
Polip Nasal
Kelainan Hidung
4. Kelainan Fungsi pembauan :
• Anosmia
• Hiposmia
• Parosmia
Penyebab :
• Gangguan pernafasan melalui hidung
• Toksin yang merusak sel epitel/filamen
olfaktoria
• Trauma yang merusak filamen olfaktoria
• Kontusio serebri/tumor otak
Pemeriksaan Faring
Kelainan cavum oris & faring
• Kelainan Bawaan :
– Labio schisis
– labio palatoschisis
– Palato schisis
– Uvula bivida
– Palatum mole schisis
• Trauma
• Peradangan : stomatitis,tonsilitis
• Tumor
Tonsilitis
Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d
edema mukosa nasal/glotis, akumulasi
sekret
2. Nyeri akut/kronis b/d peradangan
sal.nafas, proses pembedahan
3. Gangguan menelan b/d iritasi rongga
faring, obstruksi mekanik, edema,
kerusakan saraf kranial.
Diagnosa Keperawatan
4. Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b/d nyeri,gangguan
menelan,anoreksia,mual,muntah
5. Gangguan body image b/d perubahan
penampilan akibat pembedahan.
6. Hambatan komunikasi verbal b/d
ketidakmampuan untuk bicara jelas
akibat nyeri & edema
Tujuan & Kriteria Hasil
1. Diagnosa No 1 :
Bersihan jalan nafas efektif dg kriteria hasil :
– Suara nafas bersih
– Mampu mengeluarkan sekret secara efektif
– Irama dan frekuensi pernafasan dalam batas
normal (irama teratur, RR : 16-24x/mnt)
2. Diagnosa no 2 :
Nyeri berkurang/terkontrol dg kriteria hasil :
• Menunjukkan tehnik relaksasi
• Melaporkan kesejahteraan fisik & psikologis
Cont……….
3. Diagnosa no 3 :
Proses menelan efektif dg kriteria hasil :
– Makan tanpa tersedak/aspirasi
– Tidak ada kerusakan otot
tenggorokan/fasial/menelan/mengerakkan
lidah/reflek muntah.
Kelainan Hidung
2. Rongga Hidung :
1. Kelainan bentuk :
• Atresia nares anterior
• Atresia nares posterior
• Sinekia : pelekatan mukosa septum &
mukosa konka
2. Septum deviasi :
Penyebab:
• Gangguan pertumbuhan septum, palatum
durum & atap hidung
• Trauma
Septum Deviasi
Kelainan Hidung
3. Hidung Bagian Dalam :
• Epistaksis :
Penyebab :
• Ruptur pembuluh darah Kiesel Bachii
• Trauma : fraktur tl hidung,fraktur septum nasi,fraktur sinus
paranasal.
• Granuloma telengiektasi septum
• Peradangan hidung :
• Rinitis
• Sinusitis
• Polip Nasal :
Masa bertangkai
Fraktur os Nasal
Rinitis
Sinusitis
Polip Nasal
Polip Nasal
Kelainan Hidung
4. Kelainan Fungsi pembauan :
• Anosmia
• Hiposmia
• Parosmia
Penyebab :
• Gangguan pernafasan melalui hidung
• Toksin yang merusak sel epitel/filamen
olfaktoria
• Trauma yang merusak filamen olfaktoria
• Kontusio serebri/tumor otak
Pemeriksaan Faring
Kelainan cavum oris & faring
• Kelainan Bawaan :
– Labio schisis
– labio palatoschisis
– Palato schisis
– Uvula bivida
– Palatum mole schisis
• Trauma
• Peradangan : stomatitis,tonsilitis
• Tumor
Tonsilitis
Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d
edema mukosa nasal/glotis, akumulasi
sekret
2. Nyeri akut/kronis b/d peradangan
sal.nafas, proses pembedahan
3. Gangguan menelan b/d iritasi rongga
faring, obstruksi mekanik, edema,
kerusakan saraf kranial.
Diagnosa Keperawatan
4. Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b/d nyeri,gangguan
menelan,anoreksia,mual,muntah
5. Gangguan body image b/d perubahan
penampilan akibat pembedahan.
6. Hambatan komunikasi verbal b/d
ketidakmampuan untuk bicara jelas
akibat nyeri & edema
Tujuan & Kriteria Hasil
1. Diagnosa No 1 :
Bersihan jalan nafas efektif dg kriteria hasil :
– Suara nafas bersih
– Mampu mengeluarkan sekret secara efektif
– Irama dan frekuensi pernafasan dalam batas
normal (irama teratur, RR : 16-24x/mnt)
2. Diagnosa no 2 :
Nyeri berkurang/terkontrol dg kriteria hasil :
• Menunjukkan tehnik relaksasi
• Melaporkan kesejahteraan fisik & psikologis
Cont……….
3. Diagnosa no 3 :
Proses menelan efektif dg kriteria hasil :
– Makan tanpa tersedak/aspirasi
– Tidak ada kerusakan otot
tenggorokan/fasial/menelan/mengerakkan
lidah/reflek muntah.

Anda mungkin juga menyukai