Anda di halaman 1dari 31

Obstruksi Saluran

Nafas Atas (OSNA)


Oleh :
Laili Holidian Tikasari (14710068)
Pembimbing :
dr. Betty Ariyanti Sp.THT-KL
Pendahuluan

• Jalan nafas atas terdiri


dari hidung hingga
atas glottis:
• Hidung, cavum nasi,
sinus paranasalis
• Faring  nasofaring,
orofaring,
laringoaring
• Laring
ANATOMI CAVUM NASAL

• Cavum nasal terletak dari


nares di depan sampai
choanae di belakang
• Bagian internal : rongga
berlorong yang dipisahkan
menjadi kanan dan kiri oleh
septum
• Rongga hidung terbagi atas 2
bagian, yakni secara
longitudinal oleh septum
hidung dan secara
transversal oleh konka
superior, medialis, dan
inferior.
Fungsi Cavum nasal

• Dalam hal pernafasan, udara yang diinspirasi


melalui rongga hidung akan menjalani tiga proses :

Membran
Penyaringan
Mukosa

Jaringan
Penghangatan pembuluh
darah

Pelembaban Concha
ANATOMI FARING

• Faring merupakan
saluran yang memiliki
panjang kurang lebih
13 cm yang
menghubungkan nasal
dan rongga mulut
kepada larynx pada
dasar tengkorak.
Nasofa Orofari Laringo
ring ng faring

ada saluran penghubung antara ●
Merupakan bagian tengah faring
Merupakan posisi

nasopharinx dengan telinga antara palatum lunak dan tulang terendah dari faring.
bagian tengah, yaitu Tuba
Eustachius dan Tuba Auditory
hyoid. Refleks menelan berawal Pada bagian bawahnya,
dari orofaring menimbulkan dua

ada Phariyngeal tonsil perubahan, makanan terdorong sistem respirasi menjadi
(adenoids), terletak pada masuk ke saluran pencernaan terpisah dari sistem
bagian posterior nasopharinx, (oesephagus) dan secara simultan digestif. Makanan masuk
merupakan bagian dari katup menutup laring untuk
mencegah makanan masuk ke ke bagian belakang,
jaringan Lymphatic pada
permukaan posterior lidah dalam saluran pernapasan oesephagus dan udara

Mempunyai fungsi pencernaan masuk ke arah depan

Mempunyai fungsi
makanan
respiratorik. masuk ke laring.
ANATOMI LARING

• Kerangka laring
dibentuk oleh
beberapa cartilago,
yang dihubungkan
oleh membrana dan
ligamentum dan
digerakan oleh otot.
Laring dilapisi oleh
membran mucosa.
Obstruksi Saluran Nafas Atas
(OSNA)
• Obstruksi saluran nafas atas adalah sumbatan pada
saluran nafas atas yang disebabkan oleh adanya
radang, benda asing, trauma, tumor, dan
kelumpuhan nervus rekuren bilateral, sehingga
ventilasi pada saluran nafas terganggu.
• Obstruksi saluran nafas atas dapat menyebabkan
kegawatdaruratan saluran nafas mulai dari asfiksia
hingga kematian.
ETIOLOGI

OSNA
Etiologi OSNA

Kongenital

Atresia Stenosis
supraglotis,
Laringo
koana glotis, subglotis malasia
Kongenital

• Atresia koana
adalah tertutupnya satu atau
kedua posterior kavum nasi oleh
membran abnormal atau tulang.
Hal ini terjadi akibat kegagalan
embriologik dari membran
bukonasal untuk membelah
sebelum kelahiran.
Kongenital

• Stenosis subglotik
Pada daerah subglotik, 2-3 cm dari pita
suara, sering terdapat penyempitan
(stenosis). Kelainan yang dapat
menyebabkan stenosis subglotik ialah:
1. Penebalan jaringan submukosa dengan
hyperplasia kelenjar mucus dan
fibrosis.
2. Kelainan bentuk tulang rawan krikoid
dengan lumen yang lebih kecil.
3. Bentuk tulang rawan normal dengan
ukuran lebih kecil
4. Pergeseran cincin trakea pertama kearah
atas belakang ke dalam lumen krikoid.
Kongenital
Laringomalasia


Paling sering ditemukan

Kelainan kongenital
Radang

• Epiglotitis akut
adalah suatu keadaan inflamasi akut yang terjadi pada daerah
supraglotis dari orofaring, meliputi epiglotis, valekula,
aritenoid, dan lipatan ariepiglotika
• Etiologi : Haemophilus influenza
• Paling sering terjadi pada anak usia 2-4 tahun.
Trauma

• Fraktur tulang mandibula


Fraktur ini paling sering terjadi. Fraktur mandibula ini sangat penting
dihubungkan dengan adanya otot yang bekerja dan berregio atau berisersio
pada mandibula yaitu otot elevator, otot depressor, dan otot protusor.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan adanya riwayat kerusakan rahang bawah
dengan gejala berikut :
Pembengkakan, atau laserasi pada kulit
Nyeri
Anastesi pada satu bibir bawah, gusi,
Maloklusi
krepitasi
Malfungsi berupa trismus, rasa nyeri waktu mengunyah
Fraktur Mandibula
Tumor

• Papiloma Laring
Tumor ini digolongkan dalam 2 jenis :
• Papiloma laring juvenile, ditemukan
pada anak, biasanya berbentuk multiple
dan mengalami regresi saat dewasa
• Pada orang dewasa biasanya berbentuk
tunggal, tidak akan mengalami resolusi
dan merupakan prekanker.
Gejala utama adalah suara parau.
Apabila papiloma telah menutup rima
glottis maka timbul sesak nafas dengan
stridor.
Tumor

Papiloma laring


Suara serak progresif

Stridor

Distres nafas

Batuk kronis

Sulit menelan

Rasa mengganjal di tenggorokan

Tersedak
Benda Asing

Endogen Eksogen

• Sekret kental • Padat : zat


• Darah atau bekuan organik (kacang-
darah kacangan, tulang),
zat anorganik
• Nanah
(paku, jarum,
• Krusta peniti, batu, dll)
• Membran difteri • Cair : yang
• Cairan amnion, dan bersifat iritatif
mekonium (zat kimia), non-
iritatif (cairan
dengan pH 7,4)
Benda Asing Hidung

Manik-manik, kancing, karet
penghapus, kelereng, kacang
Benda polong, batu, kacang tanah,
dan baterai

Teknik instrumentasi
Ekstra

langsung, kateter balon,


tekanan positif, dan
ksi suction.
Benda asing di hidung

Sering pada anak

Gejala : hidung tersumbat, rinore unilateal dengan cairan kental yang berbau, kadang demam, epistaksis, dan bersin.

Pemeriksaan : tampak edema dengan inflamasi mukosa hidung unilateral dan dapat terjadi ulserasi.

Tatalaksana : memakai pengait (haak)

Benda asing di orofaring dan hipofaring


Dapat tersangkut di tonsil, dasar lidah, valekula, sinus piriformis

Gejala : nyeri pada waktu menelan, baik makanan maupun ludah

Pemeriksaan : dapat dilihat dengan kaca tenggorok yg besar

Benda asing di laring


Gejala tergantung besar, bentuk dan letak (posisi) benda asing

Tatalaksana : pada sumbatan total, pada sumbatan tidak total
Diagnosis OSNA
Pemeriksaan
Tanda dan Gejala
Penunjang

- Serak (disfoni) sampai afoni


- Sesak napas (dispnea)
- Stridor (nafas berbunyi) yang
terdengar pada waktu inspirasi. - Laringoskopi
- Cekungan yang terdapat pada - Nasoendoskopi
waktu inspirasi di suprasternal,
epigastrium, supraklavikula dan Foto Polos Sinus
interkostal. Cekungan itu terjadi Paranasal
sebagai upaya dari otot-otot
pernapasan untuk mendapatkan - X-ray
oksigen yang adekuat. - CT-Scan
- Gelisah karena pasien haus
udara (air hunger) - Biopsi
- Warna muka pucat dan terakhir
menjadi sianosis karena hipoksia.
Stadium OSNA
Adanya retraksi pada saat inspirasi di
Stadium l

suprasternal dan stridor. Pasien tampak tenang


Retraksi pada waktu inspirasi di daerah suprasternal
Stadium ll makin dalam, ditambah lagi dengan timbulnya retraksi
di daerah epigastrium. Pasien sudah mulai gelisah.


Retraksi selain di daerah suprastrenal, epigastrium juga terdapat
Stadium lll di infraklavikula dan di sela-sela iga, pasien sangat gelisah dan
dispnea. Stridor terdengar pada waktu inspirasi dan ekspirasi.


Retraksi bertambah jelas, pasien sangat gelisah, tampak sangat ketakutan dan

Stadium lV sianosis, jika keadaan ini berlangsung terus maka penderita akan kehabisan tenaga,
pusat pernapasan paralitik karena hiperkapnea. Pada keadaan ini penderita
tampaknya tenang dan tertidur, akhirnya penderita meninggal karena asfiksia.
Tatalaksana

Konserv ●
Pemberian antiinflamasi,
antialergi, antibiotika serta

atif pemberian oksigen intermiten

Operatif / ●


Intubasi orotrakea
Intubasi nasotrakea
Trakeostomi
Resusitatif


Krikotirotomi
INTUBASI ENDOTRAKEA

Indikasi :
- Untuk mengatasi obstruksi
saluran napas bagian atas.
- Membantu ventilasi.
- Memudahkan mengisap
sekret dari traktus
trakeobronkial.
- Mencegah aspirasi sekret
yang ada di rongga mulut
atau berasal dari lambung.
TRAKEOSTOMI
• Trakeostomi adalah tindakan
membuat lubang pada dinding
anterior trakea untuk
bernapas.
• Indikasi trakeostomi adalah:
• Mengatasi obstruksi
laring.
• Mengurangi ruang rugi
(dead air space) di
saluran pernapasan atas.
• Mempermudah
pengisapan sekret dari
bronkus.
• Untuk memasang alat
bantu pernapasan
(respirator).
• Untuk mengambil benda
asing di subglotik,
apabila tidak mempunyai
KRIKOTIROTOMI
• Krikotiromi merupakan tindakan penyelamat pada pasien dalam
keadaan gawat napas. Dengan cara membelah membran
krikotiroid. Tindakan ini harus dikerjakan cepat walaupun
persiapannya darurat
Heimlich Maneuver

• Heimlich Maneuver adalah suatu


cara mengeluarkan benda asing
yang menyumbat laring secara total
atau benda asing ukuran besar yang
terletak di hipofaring.
• Prinsip mekanisme perasat heimlich
adalah dengan memberi tekanan
pada paru.
• dapat dilakukan pada orang dewasa
dan juga pada anak.
• Komplikasi : ruptur lambung,
ruptur hati dan fraktur iga.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai