POST OPERASI
Disusun oleh :
Rizka Oktaviana
18710026
Pembimbing :
dr. Bambang Soekotjo, MSc, Sp.An
PENDAHULUAN
BERDASARKAN PATOFISIOLOGI
ANAMNESIS
karakteristik nyeri seperti awitan dan
durasi, lokasi, kualitas, intensitas, gejala
terkait, pemicu.
PEMERIKSAAN FISIK
Perhatikan pada kondisi umum, sistem
muskuloskletal dan neurologis serta status
lokalis nyeri.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Penilaian Menggunakan Skala
Nyeri
Wong-Baker Faces Pain Rating
Scale
Tidak Nyeri
Sangat RIngan
Berat
Skala 5 Poin
Berat Sedang
Visual Analogue Scale (VAS)
0 – 4 : tingkat nyeri
yang rendah
Tatalaksana Analgesic
Tatalaksana
Analgesic
penyelamat
(rescue
analgetic)
Numerical Rating Scale (NRS)
menunjukkan angka 0 – 5
atau 0 – 10
0 : Tidak ada 5/10 : Nyeri
nyeri yang hebat
PENATALAKSANAAN
Non Farmakologi
Analgesik secara oral
- Acetaminophen
- Dosis acetaminophen menyebabkan hepatotoxicity
500-1000mg p.o - NSAID dapat menimbulkan
- Dosis Celecoxib 200- ulkus pada gastrointestinal,
400mg selama 30 menit- gangguan kardiovaskular,
dan gangguan fungsi renal
1 jam dan 200mg 2 kali
sehari setelah operasi
Analgesik secara oral
Oral Opioid
Contoh : Fentanil, Morphine,
Kodein
Efek Samping
• Depresi Napas
• Sedasi
• Muntah dan
Konstipasi
• Kecanduan
Analgesik secara oral
Ketamine i.v.
Dosis bervariatif, pemberian bolus 5mg/kgBB pada
preoperative. Dosis dikurangi pada pemberian
setalah operasi
Lidocain i.v.
Dapat menyebabkan
chondrolisis dan
meningkatkan resiko
terjadi infeksi
Analgesik secara local, intra-
articular dan topical
Salep campuran 4%
Liposomal Lidocain