Special Sensory

System
Dr. Diana Agustini P, M.Biomed
Departemen Anatomi FKUPNVJ
• Penglihatan
• Pendengaran
• Penghidu
• Perasa
 CALVARIA

NEUROCRANIUM

BASIS CRANII
BASIS CRANII INTERNA
BASIS CRANII EXTERNA
Penglihatan
13
Struktur mata potongan sagital
LENSA
21
VASKULARISASI
VASKULARISASI
glandula lacrimalissup et inf  ductus excretoriuslacrimalis  saccus lacrimalis 
bgn depan bola mata  ke sudutmata  punctumlacrimalis sup et inf 
canaliculi lacrimalis sup et inf  ductusnasolacrimalis  meatusnasalis inferior
 Penghidu dan Pengecap

Reseptor Olfaktori Neuron Sel epitel yang mengalami modifikasi

 FUNGSI
Penghidu dan Pengecap

Pembeda rasa asin, manis, pahit,

Deteksi, mengenali, &
asam & gurih (umami)
membedakan ratusan ribu
zat kimia dgn bau yang
berbeda Beda dgn SENSASI (pedas cabai/ dingin
menthol ) diperantarai lintasan
somatosensor di cavum nasi & cavum
oris
LIDAH (LINGUA)

- mengunyah, mengisap, berbicara

- mengandung organ pengecap dan peraba
- 2/3 anterior dalam mulut ; 1.3 posterior di
pharynx

Bagian utamanya :
a. radix lingua
b.dorsum lingua
c. apex lingua

Sulcus terminalis -- membagi membran

mucosa permukaan atas lidah menjadi
2/3 bagian anterior (bagian oral) dan 1/3
bagian posterior (bagian
pharyngeal),puncak sulcus terdapat
foramen caecum.
3 jenis papilla di 2/3 anterior
lidah yaitu :
a. Papilla Filiformis → anterior ;
perasa manis
b. Papilla Follliatae → lateral kiri
kanan ; perasa asin
c. Papilla Vallatae → medial ;
perasa asam
Pada taste buds hterkumpul sel reseptor pengecap tipe 1 (asin), tipe 2 (manis)
dan tipe 3 (asam)
 TASTE BUD
• Tersebar di seluruh rongga mulut
• Konsentrasi tertinggi  permukaan
dorsal lidah
• Terbanyak di papilla sirkumvallata
 INERVASI taste buds
Anterior lidah & palatum  N.VII
Posterior lidah  N.IX
Pharynx & larynx  N.X

Sinyal ke traktus gustatorius

dlm nukleus solitarius di
batang otak

Ke thalamus dan kortex

gustatorius primer otak
Otot intrinsik

• terbatas pada lidah dan tidak melekat pada

tulang
• terdiri atas serat-serat longitudinal,
transversal dan vertikal
• dipersyarafi oleh N. hypoglossus
Penghidu
FUNCTIONAL ANATOMY
- Upper respiratory
• Nose
• Pharynx

- Lower respiratory
• Larynx
• Trachea
• Bronchial tree
• Lungs
• Diaphragm
• Hair – Filter coarse matter from
entering nasal cavity
• Ciliated mucous membrane filters
dust and bacteria. The rich blood
supply warms and humidifies the
air
• Turbinates (conchae) increase the
surface are of the nasal cavity so
that more air is filtered, warmed,
and humidified
• External Nares:
• The nostrils where air enters the nasal cavity
• Nasal Septum:
• Divides the nasal cavity into two symmetrical halves
• Olfactory/Respiratory Mucosa:
• Contain smell receptors and goblet cells for mucus secretion
Molekul odoran  Cavum nasi  epitelium
atap cavum nasi deteksi oleh kemoreseptor
olfaktorius mucus dgn silia menjulur 
neuron sel reeptor olfaktorius  lamina
cribrosa  bulbus olfactorius (N.I) tractus
olfactorius  cortex olfactorius, thalamus
dan hipothalamus di otak
 Sinus Paranasalis

• Terhubung dgn cavitas nasi

• Dilapisi mukus  bermuara
ke cavum nasi
• Inervasi oleh N. V1
• Tdd:
• Sinus maxillaris
• Sinus frontalis
• Sinus ethmoidalis
• Sinus sphenoidalis
• Peran pada proses
konstruksi cranium
Nose - Sinuses Only the ethmoid and
maxillary sinuses are present
at birth. Frontal develop
between 7 and 8 years.
Sphenoid develop after
puberty.

Which sinuses can

we examine?

Frontal and
maxillary
EPISTAKSIS
INERVASI
INERVASI
 Features of the Larynx
• Three functions
• Provides an open airway
• Routes food and air into proper tubes (epiglottis)
• Voice production (vocal folds)
• Several cartilages located here (thyroid, cricoid, and arytenoid)
• Epiglottis:
• Flap of elastic cartilage that shuts off larynx and trachea from incoming
food (only works in conscious people)
• Vocal Folds:
• True vocal cords that vibrate with air coming up from the lungs. Space
between is called the rima glottidis
• Vestibular folds (false vocal cords)
Sistem Pendengaran &
Keseimbangan
Pendengaran
• The ear is the primary structure for hearing and balance.

• Disorders and injuries can leave a person unable to:

• Communicate
• React
• Maintain equilibrium
PROSES PENDENGARAN
1. GETARAN SUARA  GELOMBANG SUARA
2. TELINGA LUAR
3. MEMBRANA TIMPANI BERGETAR
4. INKUS, STAPEDIUS, MALEUS BERGETAR (GELOMBANG SUARA
DI AMPLIFIKASI (DIKUATKAN)
5. FENESTRA VESTIBULUM  CAIRAN PERILIMFE  ENDOLIMFE
- UJUNG2 SARAF DLM ORGAN KORTI  SSP 
INTERPRETASI  BUNYI ATAU SUARA
 Telinga bagian luar
Auricula or Pinna
Rawan elastis
Kecuali lobulus – sirkulasi baik,
cek CT/BT
Liang telinga luar
Meatus acoustic externus
Kelenjar serumen
F/ menangkap suara
Vaskularisasi
a.Carotis interna 
Rr auricularis post – auricula bag
dpn
Rr auricularis ant –permukaan
telinganbag blkg

V. Au ant -- ke plexus pterigoideus

V. Au post -- ke V. Jugularis ext
V, temporalis sup – ke V. Jugularis
int
Inervasi
N meatus acusticus ext dari N V3 –
dinding depan – atas
Rr. Auricularis N.X –ddg blkg – bwh
Rr.Auricularis N.VII – sisi luar
membran timpani
F/ Membran timpani dan ossikula aurikularis
• mengubah Impedansi & menurunkan pantulan suara
• 60 % saja yang diteruskan ke telingan tengah dan telinga dalam mell
oval window
• Pusat  Umbo
• Cone of light
• Pars Flaccid
• Pars Tensa  besar, tebal dan tegang  meneruskan suara ke malleus
• 4 kuadran
• Depan atas
• Depan bawah
• Belakang atas  melintas chorda timpani – N.VII
• Belakang bawah  tempat myringotomi
Telinga tengah
B. Telinga tengah
• Membrana Tympani
• Tiga (3) tulang pendengaran
• Incus, Malleus Stapes
• Mengantarkan getaran
suara ke telinga bagian
dalam
• Eustachian Tube = Auditory
Tube = Pharyngotympanic
Tube
OSSIKULA
Klinis : OTiTIS MEDIA

KOMPLIKASI KE
MASING-MASING
PARIES
F/
MENYESUAIKAN KISARAN VOLUME
SUARA SELALU DINAMIS

M. Tensor timpani
- N V3

M. Stapedius
Kontraksi  mereduksi bunyi yg
sangat keras
N.VII
TELINGA BAGIAN DALAM (AURIS
INTERNA)
LABIRINTUS OSEUS LABIRINTUS MEMBRANOSA
1. VESTIBULUM (bagian 1. UTRIKULUS
tengah labirin osseus) 2. SAKULUS
2. KOKLEA (RUMAH SIPUT) 3. DUCTUS SEMISIRKULARIS
3. KANALIS 4. DUCTUS KOKLEARIS
SEMISIRKULARIS.
Tda : KSS superior ,
inferior et posterior, dan
lateralis.
Kompleks vestibulum
Kompleks vestibulum
• Vestibulum
• Sacculus
• Utriculus
• Static equilibrium
• Tiga semicircular canals
dengan ampullae (mutually
perpendicular)
• Linear acceleration
• Reseptor organ
vestibulum
•2 makula
•or: macula of saccule plus macula
of utricle
•Vertical and horizontal orientation
•Mengandung otolith yang
bergerak sesuai gravitasi
•Sel rambut hantarkan impuls ke N
- VIII
Canalis semisirkularis
• Orientasi
perpendicular
• Anterior
• Posterior
• Lateral
• Masing2 punya
ampulla
• Crista ampullaris
bends
Canalis semisirkularis
• Orientasi
perpendicular
• Anterior
• Posterior
• Lateral
• Masing2 punya
ampulla
• Crista ampullaris
bends
Organ Korti
• Membran basal terdapat sel rambut dengan stereosilia
• Membran tectorial diatas sel rambut
• Getaran suara menyebabkan sel rambut bergerak dan
menyentuh membrana tectorial menyebabkan transduksi
 JARAS
PENDENGARAN

COCHLEA (CAB. N-VII)

N.COCHLEARIS
PADA BGN MEDULLA

COLLICULUS INFERIOR PD
ARAH YANG BERLAWANAN

KE THALAMUS 
CORTEKS AUDITORY
Epley maneuver which is used to treat patients with
Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV).
The Semount Vertigo treatment. It clarifies the
relationship between the movements and the effects on
the inner ear.
SELAMAT BELAJAR