STEP 1
Serumen : secret kelenjar sebasea dan apokrin yg terdapat pd bagian cartilaginosa
liang telinga, berfungsi proteksi sbg saraana pengangkut debris epitel dan
kontaminan untuk dikeluarkan dari membrane timpani, sbg pelumas dan mencegah
kekeringan dan pembentukan fisura pd epidermis
Furunkel : abses terbentuk dr infeksi dr kelenjar yg menghasilkan serumen, ok
pseudomonas dan streptococcus
Refered pain : nyeri balik
STEP 2
1. Anatomi, Histology dan fisiologi dari telinga?
ANATOMI
A. TELINGA LUAR
1/3 lateral dibentuk cartilago dan 2/3 medialnya tulang. Dilapisi
kulit dan glandula seruminase.
Struktur::
a) Auricula
pars cartilage : 1 cm
pars ossea
: 2 cm
B. TELINGA TENGAH
Dipisahkan dengan telinga luar oleh membran tympani
Organ- organ yang terdapat pada telinga tengah:
a) Membran tympany
b) Cavum tympany
c) Ossicula auditiva
d) Tuba auditiva
e) Adnexa mastoidea
f) Nervus facialis
Batas-batas :
a. Batas luar
:
membrane tympani
b. Batas depan
:
tuba eustachii
c. Batas bawah :
vena jugularis (bulbus jugularis)
d. Batas belakang :
aditus
ad
antrum
(lubang
yang
menghubungkan telinga tengah dengan antrum mastoid),
kanalis fasialis pars vertikalis
e. Batas atas
:
tegmen timpani (meningen/otak)
f. Batas dalam
:
dari atas ke bawah kanalis semisirkularis
horizontal, kanalis fasialis, tingkap lonjong (oval window),
tingkap bundar (round window) dan promontorium.
MEMBRAN TYMPANI
Memisahkan cavum
externus (m.a.e )
tympany
dengan
meatus
acusticus
Fossa jugulare
Canalis caroticus
Nervus Jacobsen (cabang tympanica N.IX)
OSSICULA AUDITIVA
Malleus
Bagian-bagian :
Caput : bersendi dengan incus
Leher (collum mallei)
Manubrium
o Tempat insertion M. tensor tympanicum
o Melekat pada membrane tympani
Processus
anterior
:
berhubungan
dengan
fissure
petrotympanicum
Processus lateralis
: berhubungan dengan bagian atas
membrane tympani
Incus
Bagian-bagian :
Corpus
: bersendi dengan caput mallei
Crus longum : bersendi dengan caput stapedii
Crus brevis
: berhubungan dengan recessus epitympanicus
Stapes
Caput : bersendi dengan incus
Collum : tempat insertion M. stapedius
Crus : menghubungkan collum dengan basis
OTOT-OTOT
M. stapedius
Origo
Insertion
Persarafan
Tuba auditiva
Adnexa mastoidea
Nervus facialis
C. TELINGA DALAM
Berfungsi untuk pendengaran dan keseimbangan
Labyrinth ossea
Struktur ini letaknya di dalam pars petrosa ossis temporalis,
dilapisi periosteum dan mengandung cairan perilymphe. Di
dalamnya terdapat labyrinth membranacea yang terdiri dari 3
bagian :
1. Vestibulum
2. Cochlea
3. Canalis semicircularis
Vestibulum
1. Letaknya diantara
semicircularis (belakang)
cochlea
(depan)
dan
canalis
2. Isi
a. sacculus
b. utriculus
c. sebagian dari ductus endolymphaticus
Cochlea
Berfungsi dalam proses pendengaran dan keseimbangan
1. Berbentuk konus (seperti rumah keong)
2. Modiolus adalah tulang pusat, sebagai sumbu dimana
cochlea melingkar seperti spiralis
3. Isinya duktus cochlearis
4. Membrana basilaris membagi saluran didalam cochlea
menjadi dua (scala tympani dan scala vestibuli) dan saling
berhubungan di apeksnya.
5. Membrana vestibularis
Diantara membrana vestibularis dan membrana basilaris
terdapat spiral organ atau organ dari Corti
Canalis Semicircularis
Berfungsi dalam keseimbangan kinetik
Terdiri dari 3 buah canalis
1. Anterior
2. Posterior
3. Lateral
Semua canalis ini saling tegak lurus 90 derajat dan saling tegak
lurus satu dengan yang lain, dan terletak 45 derajat thd bidang
sagital
semua canalis berbentuk 2/3 lingkaran
pada satu ujungnya melebar membentuk ampula
Probost, rudolf et all.Otorhinolaryngology.Thiene.2006
Petunjuk Praktikum Anatomi
Struktur
Letak
Fungsi
Telinga luar
Pinna
telinga)
Meatus
auditorius
ekternus
melalui
(liang temporalis
telinga)
ke yangmengenainya
membran timpani.
menyebabkan
tulang
Telinga tegah
Rangkaian
tulang
yang dapat bergerak
yang
berjalan
melintasi
rongga
telinga tegah,maleus
melekat ke membran
timpani dan stapes
melekat pada jendela
oval.
tulang-
pendengaran
Maleus,
stapes
Telinga
koklea
dalam: Kompartemen
koklea
kompartemen
koklea.
Jendela oval
Kompartemen tengah Bergetar bersama dengan
koklea.
getaran
stpes
yang
melekat
padanya.
Gerakan
jendela
oval
menyebabkan
perlimfa
koklea bergerak.
Skala vestibuli, Membentuk
lantai Mengandung
perlimfa
skala timpani
duktus koklearis.
yang dibuat bergerak oleh
gerakan jendela oval yang
didorang oleh getaran
tulang-tulang
telinga
tengah.
Duktus koklearis Terletak di bagian atas Memgandung endolimfa:
(skala media)
dan
di
sepanjang tempat
membran basilaris.
Membran
Membran
basilaris
yang
membran
basilaris.
stasioner Mengandung
tergantung
endolimfe:
di tempat
membran
untuk
suara,
mengeluarkan
potensial
reseptor
Organ korti
Membran
tipis
yang Tempat
memisahkan
timpani
dari
rambut
skala reseptor
sel-sel
tertanam
di
tengah.
membentuk
potensial
bergetar
terhadap
membran
Tiga
tectorial
semisirkuler
bidang-bidang di
dalam
koklea,
di
tidak
dalam
penerimaan suara.
tulang temporalis.
Struktur
seperti Tempat
kantong
antara
sistem
sensoris
dan memberikan
kanalis semisirkularis.
yang
masukan
penting
untuk
mempertahankan
Telinga
dalam Terletak
(aparatus
utrikulus
vestibularis)
postur
dan keseimbangan.
disamping Mendeteksi:
akselarasi
(percepatan)
deselarasi
(perlambatan)
rotasional
atau angular.
Kanalis
sirkularis
semi
Mendeteksi: 1) perubahan
posisi
kepala
menjauhi
sumbu vertikal,
2)
mengarahkan
Utrikulus
Sakulus
dan
keseimbangan
kanal
semi
sirkularis
berguna
sbg
alat
Fisiologi telinga ?
ditangkapnya energi bunyi oleh daun telinga dalam bentuk
gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang ke cochlea
menggetarkan membrane timpani telinga tengah melalui
rangkaian tulang pendengaran yang akan mengamplifikasi
getaran melalui daya ungkit tulang pendengaran dan perkalian
perbandingan luas membrane timpani dan tingkap lonjong
Energi getar yang telah diamplifikasi ke stapes Tulang
stapes yang bergetar
masuk-keluar dari tingkat oval
menimbulkan getaran pada perilimfa pada skala vestibule
bergerak getaran diteruskan melalui membrane Reissner yang
mendorong endolimfa menimbulkan gerak relative antara
membrane basilaris dan membrane tektoria (Proses ini
merupakan rangsang mekanik yang menyebabkan terjadinya
defleksi stereosilia sel-sel rambut, sehingga kanal ion terbuka
dan terjadi pelepasan ion bermuatan listrik dari badan sel)
menimbulkanproses depolarisasi sel rambut melepaskan
neurotransmitter ke dalam sinapsis potensial aksi pada saraf
Energi Bunyi
auditorius
ke tympani
nucleus auditorius
ke korteks
Membrane
Telinga
tengah
Auricula dilanjutkan
pendengaran (area 39-40) di lobus temporalis.
Buku ajar ilmu kesehatan THT kepala leher,FKUI,Edisi kelima
Reissner
Rangsang mekanik
Perilimfe
Defleksi Stereosilia
Pelepasan ion bermuatan listrik dr badan sel
Dr badan sel
Nucleus auditorius
Stapess
Neurotransmiter
Korteks Pendengaran
(Lobus temporalis)
Menurut Ismail, pada waktu istirahat, ujung sel rambut Corti berkelok dan
dengan terdorongnya membrana basal, ujung sel rambut itu menjadi lurus.
Rangsangan fisik ini berubah menjadi rangsangan listrik akibat adanya
perbedaan ion Natrium dan Kalium yang diteruskan ke cabang-cabang
nervus vestibulokoklearis. Kemudian meneruskan rangsangan itu ke pusat
sensorik pendengaran di otak melalui saraf pusat yang ada di lobus
temporalis.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25640/4/Chapter
%20II.pdf
4. Mengapa rasa nyeri terasa terutama saat ditarik auriculanya, atau ditekan
tragusnya bahkan sakitnya smp kepala?
Persyaratan sensorik daun telinga ada yang berasal dari pleksus servikalis
yaitu :
n.aurikularis magnus bersama dengan cabang kutaneus
n. Fasialis mensarafi permukaan posterior dan anterior dan bagian
posterior
Nervus oksipitalis mempersarafi bagian atas permukaan posteror daun
telinga
Nervus aurikulo temporalis merupakan cabang n.mandibularis
memberikan persarafan daerah tragus, krus heliks dan bagian atasheliks.
Cabang aurikulus nervus menuju kekonka, Anteheliks dan eminensia konka.
Cabang nervus fasialis ada yang menuju kedasar konka. Saraf daun telinga
Bentuk dari kulit, tulang rawan dan otot pada suatu keadaan tertentu dapat
menentukan bentuk dan ukuran dari orifisium liang telinga bagian luar, serta
menentukan sampai sejauh mana serumen akan tertahan dalam liang
telinga, disamping itu mencegah air masuk kedalam liang telinga.
http://www.dizziness-and-balance.com/disorders/central/migraine/referredotalgia.html
Telinga kita memiliki saluran luar (canal auditori eksterna) dengan bentuk
sedemikian rupa yang bisa secara otomatis membuang kotoran telinga.
Membersihkan saluran telinga dengan cotton bud (kapas pembersih) bisa
mengganggu mekanisme pembersihan ini dan bisa mendorong sel-sel kulit
yang mati ke arah gendang telinga sehingga kotoran menumpuk disana.
Penimbunan sel-sel kulit yang mati dan serumen akan menyebabkan
penimbunan air yang masuk ke dalam saluran ketika mandi atau berenang.
Kulit yang basah dan lembut pada saluran telinga lebih mudah terinfeksi oleh
bakteri atau jamur.
Infeksi pada saluran telinga ini disebut sebagai otitis. Infeksi ini dapat
menyerang seluruh saluran (otitis eksterna generalis) atau hanya menyerang
daerah tertentu sebagai bisul (furunkel). Otitis eksterna seringkali disebut
swimming ear (jawa: kopoken). Sejumlah bakteri dan bahkan beberapa
jamur, dapat menyebabkan otitis eksterna generalisata, sedangkan bateri
stafilokokus biasanya menyebabkan bisul.
Beberapa orang dalam kondisi tertentu sangat rawan terkena otitis eksterna,
misalnya penderita alergi, psoriasis, eksim atau dermatitis kulit kepala.
Selain karena penumpukan kotoran tadi, otitis eksterna juga bisa disebabkan
oleh cedera atau kemasukan air atau bahan iritan, seperti spray dan cat
rambut.
Gejala-gejala dari otitis eksterna generalisata adalah gatal-gatal, nyeri dan
keluarnya cairan berbau busuk. Jika saluran telinga membengkak atau terisi
oleh nanah dan sel-sel kulit yang mati, maka bisa terjadi gangguan
pendengaran. Biasanya jika daun telinga ditarik atau kulit di depan saluran
telinga ditekan, akan timbul nyeri. Sedangkan furunkel atau bisul
mengakibatkan rasa nyeri yang amat, jika bisulnya pecah akan keluar nanah
dan darah dari telinga.
Secara alami, sel-sel kulit yang mati, termasuk serumen, akan dibersihkan dan
dikeluarkan dari gendang telinga melalui liang telinga. Cotton bud(pembersih kapas
telinga) dapat mengganggu mekanisme pembersihan tersebut sehingga sel-sel kulit
mati dan serumen akan menumpuk di sekitar gendang telinga. Masalah ini juga
diperberat oleh adanya susunan anatomis berupa lekukan pada liang telinga.
Keadaan diatas dapat menimbulkan timbunan air yang masuk ke dalam liang
telinga ketika mandi atau berenang. Kulit yang basah, lembab, hangat, dan gelap
pada liang telinga merupakan tempat yang baik bagi pertumbuhan bakteri dan
jamur.
Anonim. 2006. Otitis Eksterna. Available from :http://www.kalbe.co.id. Accessed : 2008,
March
1.
Otitis Externa
Definition
Otitis externa is an inflammatory (typically infectious) disorder of the
external ear canal.
Incidence and Epidemiology
Acute otitis externa affects approximately 4 of every 1000 children and
adults per year.[1] Approximately 80% of cases occur in the summer,
particularly in warm, humid environments.[2] Other predisposing factors
include anatomic obstructions of the ear canal (e.g., stenosis, exostoses,
impacted cerumen), hearing aid or ear plug use, self-induced trauma (e.g.,
by cotton swabs), and swimming.
Pathogenesis
Bacterial
The initiating event is believed to be an abrogation of the hydrophobic
ceruminous coating of the external canal. [3] This event exposes the
underlying epithelium to water and other contaminants, leading to edema
and excoriation of the epithelial layer. These violations of the epithelium
allow for bacterial infection. The resulting infection and inflammatory
response lead to progressive erythema and edema of the epithelial and
subcutaneous layers. These pathologic changes are associated with the
symptoms of itching, pain, and otorrhea.
Fungal
Fungal infections of the external canal are generally considered to be
opportunistic, occurring after treatment of bacterial infection. Superficial
infection of the ear canal by yeast (Candida sp) can be seen in patients who
use hearing aids. Aspergillus sp may induce a more aggressive infection,
involving the epithelial and subcutaneous tissues (Fig. 137-1).
Otomycosis. This florid infection with Aspergillus flavus has infected the
deep canal, with tufts of fungus crowned by white conidiophores.
Chronic
Chronic otitis externa represents different disease states with distinct
etiologies, as follows:
Microbiology
Roland and Stroman[2] evaluated the microbiology of otitis externa. The
results of their study are summarized in Table 137-1. Pseudomonas
aeruginosa was the most common bacteria responsible for infections.
Staphylococcus sp were the next most common pathogens. Fungi were
Pseudomonas aeruginosa
40
Staphylococcus epidermidis
Staphylococcus aureus
Other Staphylococcus sp
Coryneform (diphtheroids)
Streptococcus, Enterococcus
Aspergillus, Candida
Cummings Otolaryngology
Penyakit Telinga
Infeksi Telinga
Infeksi pada telinga adalah penyakit yang dapat menimbulkan cairan dan lendir pada liang telinga.
Jika cairan dan lendir ini menumpuk di dalam liang telinga, maka gendang telinga menjadi kurang
fleksibel dari yang seharusnya. Pendengaran mungkin akan berkurang atau bahkan hilang selama
terkena infeksi, bila tidak dirawat dengan baik, pendengaran bisa saja akan hilang selamanya ketika
infeksi sudah sembuh.
Selama masa kanak-kanak, infeksi telinga ada kalanya terjadi setelah anak menderita influenza atau
demam-demam lainnya. Radang tonsil (radang amandel) yang menahun dan infeksi lainnya
mungkin juga akan merambat ke saluran eustachius dan menyebabkan terkumpulnya nanah di
dalam rongga telinga bagian tengah. Bila itu terjadi, si anak akan mengalami sakit telinga dan
demam tinggi. Tidak perlu menunggu, segera bawa ke dokter (spesialis THT lebih disukai) untuk
mengobati keadaannya. Ingat, jangan pernah bereksperimen dengan memberikannya obat tetes
telinga sembarangan. Biaya ke dokter masih jauh lebih murah ketimbang risiko yang harus anak
Anda tanggung nantinya.
Otosklerosis
Otosklerosis adalah penyebab umum dari ganguan pendengaran. Meskipun di masa lalu orangorang menganggap otosklerosis disebabkan oleh penyakit seperti deman berdarah, campak, dan
infeksi telinga, namun kenyataannya itu tidak berhubungan. Ini merupakan penyakit keturunan di
mana bagian-bagian dari telinga tengah atau telinga dalam mengembangkan pertumbuhan tulang
seperti spons. Penyakit ini bisa muncul di telinga tengah, telinga dalam atau bahkan keduanya.
Ketika menyerang telinga bagian dalam, akan terjadi gangguan pendengaran sensorineural. Setelah
semakin parah, ini akan menjadi permanen.
Meningitis
Meningitis adalah peradangan pada membran (meninges) yang mengelilingi otak dan tulang
belakang. Meningitis sendiri tidak menyebabkan ketulian, tapi karena letak otak sangat dekat
dengan telinga, peradangan pada meninges dapat menyebabkan telinga menjadi meradang pula, dan
hal ini dapat menyebakan ketulian.
Cedera Telinga
Lubang gendang telinga
Ketulian bisa disebabkan cedera di gendang telinga. Gendang telinga adalah selaput tipis yang
memisahkan saluran tengah dan telinga bagian tengah. Telinga bagian tengah terhubung ke
tenggorokan oleh saluran eustachius, yang mengurangi tekanan di telinga tengah. Jadi lubang di
gendang telinga bisa menyebabkan hilangnya pendengaran dan kadang-kadang dapat menguras
cairan dari telinga.
Kabar baiknya, terkadang gendang telinga akan sembuh sendiri, meskipun dapat memakan waktu
beberapa minggu atau bulan. Sementara gendang telinga dalam proses penyembuhan, telinga harus
terlindung dari air dan dari cedera lebih lanjut. Jika gendang telinga tidak sembuh dengan
sendirinya, mungkin pembedahan perlu dilakukan. Tingkat ketulian tergantung pada ukuran lubang
di gendang telinga dan banyak hal lannya.
Cedera yang dapat melubangi gendang telinga antara lain :
Benda asing, cotton bud yang didorong terlalu jauh juga bisa menyebabkan lubang pada
gendang telinga.
Ledakan, yang menyebabkan perubahan besar tekanan udara, dapat menyebabkan gendang
telinga sobek.
Kecelakaan
Banyak anak-anak yang setengah tuli akibat terkena pukulan/benturan pada sisi kepalanya.
Pukulan/benturan ini bisa merusak alat pendengaran mereka yang halus dengan mudah. Jika pun
Anda terpaksa menghukum seorang anak, jangan pernah menampar apalagi memukul sisi kepalanya
atau lebih buruk di bagian telinganya. Dengan perlakukan tersebut, Anda mungkin memecahkan
gendang telinganya dan bisa saja menjadikan pendengarannya rusak seumur hidupnya.
Benda-benda asing
Hampir semua anak-anak menyukai hal-hal baru dan mereka akan mencobanya. Beginilah cara
mereka belajar. Namun terkadang, mereka memasukkan benda asing ke dalam liang telinga dan
mereka tidak memberitahukannya kepada orangtua. Barulah setelah beberapa hari kemudian si
anak mengeluhkan sakit pada telinganya dan bisa saja di telinganya muncul cairan yang berbau.
Untuk mengeluarkan benda asing tersebut, usahakanlah jangan sampai malah membuatnya lebih
jauh masuk kedalam telinga. Jika Anda bisa melihat benda asing tersebut, keluarkan secara perlahan
dengan menggunakan penjepit. Jika Anda merasa ragu untuk mengeluarkannya atau benda itu sulit
untuk dikeluarkan, bawalah segera si anak ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik.
Ingat, cara pengeluaran benda asing yang kasar dari dalam telinga bisa merusak kulit liang telinga
dan bisa saja menyebabkan luka dan akhirnya infeksi di rongga telinga bagian tengah.
Zat lilin (serumen) telinga
Zat lilin (serumen) adalah kotoran telinga yang melindungi liang telinga dari masuknya kotoran,
luka dan infeksi. Ada baiknya untuk membiarkan zat lilin itu. Namun bila zat lilin sudah terlalu
banyak, bersihkan dengan perlahan, lebih bagus lagi sebelum dibersihkan telinga diairi dengan
cairan seperti hidrogen peroksida atau carbamide peroksida atau juga karbol gliserin 10%. Cairan
akan menjadi lunak dan lebih mudah keluar. Bila membersihkannya dengan cotton bud, sebaiknya
pilih cotton bud yang pentulnya kecil, halus namun kuat. Ini untuk menghindari kotoran menjadi
semakin masuk akibat cotton bud yang besar, mencegah lecet dan tertinggalnya kapas cotton bud di
dalam liang telinga yang bisa menyebabkan infeksi.
Kerusakan saraf
Kerusakan pada saraf pendengaran juga bisa terjadi karena cedera atau penyakit. Cedera dapat
terjadi karena kecelakan atau terjatuh. Akibat dari kerusakan saraf adalah sinyal-sinyal listrik dari
suara tidak dapat diteruskan dari telinga ke otak.
Suara keras
Penyebab yang sangat umum dari tuli adalah paparan jangka panjang suara yang keras. Inilah
sebabnya mengapa operator alat berat, petugas pemadam kebakaran, pekerja pabrik, dan terutama
musisi rock sering menderita gangguan pendengaran akibat pekerjaan yang mereka jalani selama
bertahun-tahun. Biasanya satu kali insiden paparan suara keras tidak akan menyebabkan ketulian,
tetapi pemaparan berulang terhadap suara keras dalam periode waktu tertentu bisa menyebabkan
gangguan pendengaran berat.
9. Pemeriksaan fisik dan penunjang apa saja yg dapat dilakukan pada kasus ini?
10.Terapi?
Terapi utama otitis eksterna adalah manajemen nyeri, menghilangkan debris
dari liang telinga, mengontrol edema dan infeksi dengan obat topikal, dan
menghindari faktor pencetus. Terapi yang biasa digunakan adalah tetes telinga
asam asetat yang mengubah pH liang telinga, tetes antibakteri untuk mengontrol
pertumbuhan bakteri, dan antifungal untuk jamur. Otitis eksterna eksematoid
biasanya berespon pada pemberian tetes steroid topikal. Jika kanal mengalami
edema, sumbu telinga dapat digunakan sebagai media agar obat menyebar dengan
baik pada liang telinga. Pada kasus berat, antibiotik oral atau intravena dan
analgesik narkotik dapat digunakan.
Pembersihan debris dari kanal telinga meningkatkan efektifitas pemberian
pengobatan topikal. Pembersihan menggunakan kuret atau sunction. Irigasi dengan
campuran peroksida dan air hangat bermanfaat untuk menmbersihkan debris dari
kanal, cara ini hanya diperbolehkan jika membran timpani intak.
Otitis eksterna berespon baik pada terapi topikal. Terapi utamanya adalah
antibiotik dan steroid. Agen topikal yang bersifat asam dan agen pengering dapat
digunakan untuk kasus ringan atau kasus penyembuhan dan berguna untuk kasus
infeksi jamur. Penggunaan tetes telinga aminoglikosida pada telinga dengan
perforasi dapat menyebabkan masalah karena ototoksisitasnya. Untuk kasus ini,
dapat digunakan antibiotik alternatif yang lebih aman misalnya flourokuinolon.
Kasus infeksi jamur ringan biasanya menggunakan larutan asam asetat sedangkan
pada kasus berat dapat menggunakan antifungal topikal seperti klotrimazol 1%.
Kasa sumbu telinga digunakan pada kanal telinga yang membengkak berat.
Setelah sumbu kasa dimasukan dalam liang telinga, tetes antibiotik diteteskan pada
ujung luar sumbu kasa, kasa akan menyerap tetes telinga dan merembeskan ke
bagian dalam kasa yang ada dalam liang telinga. Hal ini dilakukan 2-4 kali dalam
sehari. Ketika edema menghilang, kasa akan keluar sendiri. Kasa dapat dilepas
setelah 2-3 hari.
Rasa nyeri harus dikontrol untuk memperbaiki kualitas hidup pasien karena
otitis eksterna menimbulkan nyeri yang hebat. Obat analgesik yang dapat diberikan
bervariasi mulai NSAID sampai opiat. Analgesik dapat diberikan sebelum telinga
dibersihkan untuk mengurangi rasa nyeri ketika pembersihan telinga.
Antibiotik oral dan intravena diperlukan pada pasien dengan demam,
immunosupresi, diabetes, adenopati, infeksi keluar liang telinga lain, dan edema
kanal telinga berat yang menyebabkan penetrasi agen topikal sulit dilakukan.
Antibiotik intravena digunakan pada pasien dengan otitis eksterna necrotizing
(maligna), pasien dengan selulitis berat, dan pasien yang tidak berespon pada
terapi topikal dan oral.
Terapi otitis eksterna sirkumskripta tergantung keadaan furunkel. Bila sudah
terjadi abses, diaspirasi secara steril untuk mengeluarkan nanah. Dapat diberikan
antibiotik salep seperti polimiksin B atau basitrasin atau antiseptik (asam asetat 25% dalam alkohol). Jika dinding furunkel tebal, dilakukan insisi kemudian dipasang
salir untuk mengalirkan nanah. Biasanya tidak perlu antibiotik sistemik, hanya perlu
obat simtomatik seperti analgetik.
Terapi otitits eksterna difus adalah dengan membersihkan liang telinga
kemudian memasukan tampon yang mengandung antibiotik ke liang telinga supaya
terdapat kontak yang baik antara antibiotik dengan kulit. Otomikosis
pengobatannya adalah dengan membersihkan liang telinga dengan asam asetat 25% dalam alkohol, larutan povidon iodin 5% atau tetes telinga yang mengandung
antibiotik dan steroid yang diteteskan ke liang telinga. Kadang diperlukan juga obat
antijamur topikal. Untuk infeksi kronis liang telinga memerlukan tindakan operasi
rekonstruksi telinga.
Pada keratosis obturans atau kolesteatoma eksterna perlu dilakukan operasi
agar kolesteatoma dan tulang yang nekrotik dapat diangkat sempurna. Tujuan
operasi untuk mencegah berlanjutnya penyakit yang mengerosi tulang. Indikasi
operasi adalah jika destruksi tulang sudah meluas ke telinga tengah, erosi tulang
pendengaran, kelumpuhan saraf fasialis, terjadi fistel labirin atau otore yang
berkepanjangan. Bila kolesteatoma masih kecil dan terbatas dapat dilakukan
tindakan konservatif. Kolesteatoma dan jaringan nekrotik diangkat sampai bersih,
diikuti pemberian antibiotik topikal secara berkala. Pemberian obat tetes telinga
dari campuran alkohol atau gliserin dalam peroksida tiga kali seminggu sering kali
dapat menolong.
Pengobatan pada otitis eksterna maligna harus diberikan dengan cepat
sesuai hasil kultur dan uji resistensi. Mengingat penyebab tersering
adalah Pseudomonas diberikan antibiotik
dosis tinggi sesuai Pseudomonas.
Sementara menunggu hasil kultur dan uji resistensi, diberikan golongan
flouroquinolon dosis tinggi peroral. Pada keadaan yang lebih berat dapat diberikan
antibiotik parenteral kombinasi dengan golongan aminoglikosida yang diberikan
Prognosis
Otitis eksterna biasanya sembuh tanpa ada komplikasi. Umumnya pasien
akan membaik setelah 2-3 hari pasca pemberian antibiotik. Kegagalan kesembuhan
setelah 2-3 hari menandakan dokter harus memeriksa ulang pasien. Otitis eksterna
sembuh sempurna setelah 7-10 hari. Pada pasien dengan gangguan sistem imun
(DM, AIDS, dll) otitis eksterna akan menyebabkan komplikasi yang lebih serius dan
memerlukan terapi yang lebih lama serta meninggalkan morbiditas dan mortalitas
yang berat. Ketika otitis eksterna necrotizing telah berkembang, mortalitas akan
meningkat menjadi 20% karena infeksi yang menyebar ke intrakranial dan seluruh
tubuh yang menyebabkan sepsis.
Pencegahan
Banyak pasien yang mengalami kekambuhan otitis eksterna sehingga pasienpasien tersebut membutuhkan strategi pencegahan yang baik. Adapun beberapa
hal yang dapat dilakukan untuk pencegahan adalah :
1.
2.
3.
4.
Pastikan liang telinga kering setelah berenang atau mandi, bisa menggunakan hair
dryer
5.
Gunakan tetes telinga profilaksis setelah liang telinga terpapar air contohnya
menggunakan asam asetat 2-5% dalam alkohol
STEP 3
1. Anatomi, Histology dan fisiologi dari telinga?
Anatomi
- telinga luar
terdiri dr meatus acusticus externus , canalis auditoris externus terbagi
1/3 lateral (pars cartilago) 2/3 medial (pars osseus)
telinga tengah
batas luar dan dalam, ada membrane timpani yg terdiri dr pars flacida dan
tensa; cavum timpani terdiri atas epitimpanum, mesotimpanum,
hipotimpanum; tuba eustachius; antrum dan sel-sel mastoid
telinga dalam
tulang : coclea, canalis semicircularis
membrane( labirin membranoseus) : ductus coclearis, saculus dan
utriculus
telinga luar :
cartilage elastic yg dilapisi kulit yg melekat pd pericondrium dan sebagian
kecil terdiri dr jar ikat fibrosa dan lemak (lobulus)
auricular : menangkap gel suara dibawa ke canalis auditorius interna ke
membrane timpani. Auricular dilapisi oleh epitel squamous
seruminosa merupakan modifikasi dr sudorifera, mengandung as lemak
jenuh, keratinosist dan antimikroba protektif
telinga tengah :
ada membrane timpani, cavum timpani, ossicula auditifa , tuba auditifa,
adneksa mastoidea dan nervus maksilaris
compartmen2 dan saluran kecil yg saling berhubungan
canalis
semicircularis
mengandung
reseptor
yg
memelihara
keseimbangan dan ekuilibrium
fisiologi
telinga luar
auricular : mengumpulkan suara yg diterima
meatus acusticus externus : menyalurkan suara ke canalis auditorius
externus
canalis auditorius extorius : meneruskan ke membrane timpani
membrane timpani : sbg resonator yg mengubah gelombang suara
menjadi gelombang mekanik
telinga tengah
tuba auditorius : saluran yg menghubungkan rongga telinga tengah dg
nasofaring, sbg proteksi dr kuman, drainase, aerofungsi (menyamakan
tekanan luar dan dalam)
tulang pendengaran : malleus, incus, stapes; persendiannya pd articulatio
synovial, berfungsi menghantarkan suara ke telinga dalam.
Otot2 : m. stapedius berfungsi untuk relaksasi basis stapedii di fenestra
ovalis untuk mengurangi tegangan di membrane timpani, M. tensor
timpani berfungsi untuk menarik membrane timpani ke dalam dan
menekan basis stapedii pd fenestra ovalis shg membrane timpani menjadi
lebih tegang
telinga dalam :
sbg reseptor pendengaran dr organon coclea dan korti
persarafan
telinga luar : n. auriculotemporalis, n. occipitalis minor, n. auricularis
mayor, ramus auricularis vagi, n. facialis
vaskularisasi
a. temporalis superficialis, ramus auricularis profundus, a. maxilaris, a.
auricularis posterior
Histologi
Telinga luar dilapisi epitel squamous kompleks berkeratin, sepertiga luar
canalis auditorius ada kelenjar seruminosa, folikel rambut dan kelenjar
sebasea,
Telinga dalam dibentuk dari labirin2, labirin tulang dan labirin membran