Anda di halaman 1dari 23

Step 2

1. Anatomi and physiologi of faring ?


2. Why the patient complaint painful swallowing for the last five
days ?
3. What the medication that to give to this patient ?
4. Why painful sensation came with burning sensation fever and
reduce appetite ?
5. What the interpretation of physical examination of orofaring ?
6. What are the correlation about the repeated history of disease ?
7. Diagnosis ?
8. Lab examination ?
9. Complication for this case ?
10. Treatment ?
11. Physiology of swallowing ?
12. Physical examination of faring ?

Step 3

1. Anatomy and physiology of faring ?


Anatomy : Faring
adalahkantongfibromuskulerbentuksepericorongterbagijadi 3
Nasofaring :batasdepancoana, atas basis cranii, belakang
vertebra cervical, lateral dinding medial leher, basis
palatum mole. Bangunanygadaostium tuba, adenoid, fossa
rosenmulleri, isthmus nasofaring, tonus tubarus
Orofaring :Depancavumoris, ataspalatum mole, vertebra
cervical 2 dan 3, lateral dinding medial darileher,
bagianbawah epiglottis. Bangunan2 ada tonsil palatine
fossa supratonsil tonsil lingualis
Laringofaringbatasdepan epiglottis, bag atasorofaring, bag
belakang cervical 3,4,5dan 6 , bag lateral dinding medial
leher, bag bawahdepanos cricoid bag bawahbelakangporta
esophagus. Bangunan2 laring,valekula,fossa sinus
piriformis.
Perdarahancabangdariarterikarotisexternadancabangarteri
maksilarisinterna
Innervasi motoric dansensoricberasaldari plexus faring yg
di bentukolehcabang faring
darinervusvagusdancabangdarinervus 9
danserabutsimpatis.

Physiology
Sebagaiproteksiuntukmencegahmakananataubendaasingm
asukdalamtrakeadenganjalanmenutupaudituslaringdanrim
a glottis secarabersamaan.

Sebagaifonasimembuatsuaradanmenentukantinggirendahnya
nada

Tonsil ada 3
Tonsil palatine
Tonsil lingua
Tonsil faringeal
Tonsil
adalahkumpulandarijaringanlimfoidsehinngabanyakmenga
ndunglimfositnyadanberfungsisebagaipertahaninfeksi,
pertahananterhadap antigen
spesifik.Nantikalauadainfeksitonsilnyabisamembesar
paling sering tonsil palatine. Proses imuntahap1
antigenmasukorofaringdanmengenaiepitelkripte,
sehinngamembentukkompartemenspesifiktahap 2
Setelahmasukkeepitelkriptedanmencapaidaerahekstrafolik
ularlalusel plasma dari tonsil emnghasilkan 5 jenis IG yang
paling banyaIg G danmigrasilimfosit.

2. Physiology of swallowing ?
Swallowing has 3 phase.
Faseoral : this process volunter ,
prosesnyadimulaikontraksilidahdenganmencapurmakanandenga
nludahdanmendorong bolus makananke posterior.

Fasefaringeal : transport bolus makananmelalui faring


gerakaninvolunter, then stimulated palatine tonsil impuls
tomedulla oblongata. Palatum mole di
dorongkeatasmenutupkoanauntukmencegahreflugmakanankero
nggahidung, arcuspalatofaringealakanmendorongke medial
terbentukcelah sagittal tempatmakananlewatke faring, pita
suaralaringdan epiglottis
mencegahmasuknyamakanankedalamtrakea, laring di
dorongkeatasdepanoleh otot2 ygmelekatpadaos hyoid
untukmeregangkan epiglottis, sfingter esophagus
bagianatasataufaringoesofageal junction
kemudianmakananmasukke esophagus
muskuluskonstriktorfaringeus superior
berkontraksimenambahtimbulnyagelombang peristaltic
untukmendorongke esophagus.

Faseesophageal :gerakaninvolunter, traanport bolus melalui


esophagus

3. Why the patient complaint painful swallowing for the last five
days ?
Disfagidisebabakanolehmotoric ,emosi ,
mekanikadanyasumbatan lumen esophagus
misalnyakarenamasa tumor
ataubendaasingataukarenapembesarankelenjartimus. Yg paling
seringdisfagimekanikkemudiandisfagi motoric karenakelainan
muscular dan saraf2 di otak n.5 n.7 n9 dan n.12 kelumpuhanotot
faring danlidah.
Disfagipsikogenikkarenaadanyaganguanemosiataudisebutglobus
histerigus.

Faktor2, ukuran bolus, diameter lumen, kekuatankontraksi


peristaltic yg minim, inhibisi proses menelantermasukrelaksasi
esophageal atasdanbawahterjadikelainan.
4. Why painful sensation came with burning sensation fever and
reduce appetite ?
Kaitansama status tonsil yang
berartiadapembesarandanperadanganatau tonsillitis.
Peradanganinimerupakanresponimunkarenaadainfeksikuman
KDRT danfungsiolesa
Nyeripada tonsil n.9 dan n.10 bersifatsuperfisial

Karena rasa terbakarnyaitunafsumakannyaturun.

Fever hasildariresponimunologimenghasilkanil 1 il 6
dantnfalfasebagaipirogen endogen mempengaruhi thermostat
hipotalamus anterior
sehinggamenjadilebihtinggidanterjadidemam.

5. What the interpretation of physical examination of orofaring ?


Tonsil T3-T3
Derajatpembesaran tonsil dari t1-t4
T1 :batas medial tonsil melewatipilar anterior sampai
jarakpilar anterior- uvula
T2 :batas medial tonsil melewatijarak -1/2 jarakpilar anterior-
uvula
T3 : -3/4
T4 melebihidari

Hiperemismukosainflamasi
Kriptesuatumuaradarifolikel di tonsil.

6. What are the correlation about the repeated history of disease ?


Infeksiygberulang>terapitidakadekuat>adakuman di tonsil
>ketikaimunturunkembalimenyebar>epitelmukosadanjaringanm
enipisakan di gantikanolehjaringanparut.
Adanyajaringanparutmembuatkriptemelebardandiisioleh
detritus proses peradanganterusberlanjut>manifestasi

7. What the medication that to give to this patient ?


Peradangan tonsil akibat virus danbakteri
Virus :terapiistirahat, minum air cukup, danobatisesuaigejala
Misalgejalanyaberatbaru di berikan antivirus

Bakteri : staph. Aureus


Terdapatpseudomembranygawalnyakumpulandarileukosit di
sebut detritus di kripte of liberkun .menyumbatkripte
Terapi empiric > narrow spectrum

Virus disertaiinfeksisekunderjangan di berikan antibiotic


karenaakanbereaksidenganEBV daninfluenza,
timbulreaksiimunberlebihan

8. Diagnosis ?
Tonsilofaringitisbisaakutmaupunkronis
Bisamempengaruhi IQ mempengaruhiprestasi di sekolah.
Mukakodokadapembesaran adenoid >kuretasi
ATE :AdenoTonsilektomiEkstraksi.

9. Physical examination of faring ?


Mulut di buka lebar2, lidah di tekankebawah, penderita di
suruhbernafassambilmengucapA.
10. Lab examination ?
11. Complication for this case ?
12. Treatment ?

Step 7

1. Anatomy and physiology of faring ?

1.

Faring adalah suatu kantong fibromuskuler yang bentuknya seperti corong, yang
besar di bagian atas dan sempit di bagian bawah serta terletak pada bagian anterior kolum
vertebra (Arjun S Joshi, 2011).

Kantong ini mulai dari dasar tengkorak terus menyambung ke esophagus


setinggi vertebra servikal ke-6. Ke atas, faring berhubungan dengan rongga hidung melalui
koana, ke depan berhubungan dengan rongga mulut melalui ismus orofaring, sedangkan
dengan laring di bawah berhubungan melalui aditus laring dan ke bawah berhubungan
dengan esophagus. Panjang dinding posterior faring pada orang dewasa kurang lebih 14 cm;
bagian ini merupakan bagian dinding faring yang terpanjang. Dinding faring dibentuk oleh (dari
dalam keluar) selaput lendir, fasia faringobasiler, pembungkus otot dan sebagian fasia
bukofaringeal.

Faring terdiri atas :

#Nasofaring

Batas nasofaring di bagian atas adalah dasar tengkorak, di bagian bawah adalah palatum
mole, ke depan adalah rongga hidung sedangkan ke belakang adalah vertebra servikal.
Nasofaring yang relatif kecil, mengandung serta berhubungan erat dengan beberapa struktur
penting, seperti adenoid, jaringan limfoid pada dinding lateral faring dengan resesus faring
yang disebut fosa Rosenmuller, kantong Rathke, yang merupakan invaginasi struktur embrional
hipofisis serebri, torus tubarius, suatu refleksi mukosa faring di atas penonjolan kartilago
tuba Eustachius, koana, foramen jugulare, yang dilalui oleh n. glosofaring, n. vagus dan
n.asesorius spinal saraf cranial dan v.jugularis interna, bagian petrosus os temporalis dan
foramen laserum dan muara tuba Eustachius.

#Orofaring

Orofaring disebut juga mesofaring dengan batas atasnya adalah palatum mole, batas
bawah adalah tepi atas epiglottis, ke depan adalah rongga mulut, sedangkan ke belakang
adalah vertebra sevikal.

Struktur yang terdapat di rongga orofaring adalah dinding posterior faring, tonsil
palatine, fosa tonsil serta arkus faring anterior dan posterior, uvula, tonsil lingual dan
foramen sekum

#Laringofaring (Hipofaring)

Batas laringofaring di sebelah superior adalah tepi atas epiglotis, batas anterior ialah
laring, batas inferior ialah esofagus, serta batas posterior ialah vertebra servikal. Struktur
pertama yang tampak di bawah lidah ialah valekula. Bagian ini merupakan dua cengkungan
yang dibentuk oleh ligamentum glosoepiglotika medial dan ligamentum glosoepiglotika lateral
pada tiap sisi.

Valekula disebut juga kantong pil (pill pockets) sebab pada beberapa orang, kadang
kadang bila menelan pil akan tersangkut di situ. Di bawah valekula terdapat epiglotis. Pada
bayi epiglotis ini berbentuk omega dan pada perkembangannya akan lebih melebar, meskipun
kadang kadang bentuk infantile (bentuk omega) ini tetap sampai dewasa.
Dalam perkembangannya, epiglotis ini dapat menjadi demikian lebar dan tipisnya.
Epiglotis berfungsi juga untuk melindungi glotis ketika menelan minuman atau bolus makanan,
pada saat bolus tersebut menuju ke sinus piriformis dan ke esophagus.

Nasofaring

Batas-batas nasofaring :

Bagian atas : dasar tengkorak

Bagian bawah : palatum mole

Bagian depan : rongga hidung

Bagian belakang : vertebraservikal

Bagunan di nasofaring :

Ostium tuba eustachii pars pharyngeal


Tuba eustachii merupakan kanal yang menghubungkan kavum nasi dan nasopharyng
dengan rongga telinga tengah. Mukosa ostium tuba tidak datar tetapi menonjol seperti
menara, disebut torus tubarius.

Torus tubarius

Fossa rosen mulleri

Adalah dataran kecil dibelkang torus tubarius. Daerah ini merupakan tempat
predileksi karsinoma nasofaring, suatu tumor yang mematikan nomor 1 di THT.

Fornix nasofaring

Adalah dataran disebelah atas torus tubarius, merupakan tempat tumor angiofibroma
nasopharing

Adenoid= tonsil pharyngeal=luskha

Struktur dinding nasopharing terdiri dari:

Muscular layer

Terdapat 2 lapisan otot, oblique di bagian luar dan longitudinal di bagian dalam.

Fibrous layer

Terdiri dari 2 fascia. Di bagian luar disebut buccopharingeal fascia yang melapisi
permukaan dari m. konstriktor superior dan di bagian dalam atau disebut juga
aponeurosis pharyngeal yang terdapat di antara muscular layer dengan m. konstriktor.

Mucosal layer

Nasopharing pada dewasa merupakan pseudostratified ciliated yang terdapat di


sekitar choana dan daerah dekat atap. Sedangkan daerah bawah merupakan stratified
squamous.
Struktur-struktur pada nasopharing:

Tonsil pharyngeal / adenoid

Ditemukan di membrane mukosa pada hubungan atap dengan dinding posterior


nasopharing. Perkembangan yang cepat terjadi pada kanak-kanak dan mulai meregresi pada
usia sekitar 8-10 tahun.

Torus tubarius / Eustachian cushion

Orificium tuba eustachii dilindungi sebagian terutama di posterior dan superior oleh
penonjolan berbentuk koma yang disebut torus tubarius. Dibentuk oleh bagian medial pars
kartilaginosa dari tuba.

Fossa rosenmuller / pharyngeal recess

Berada tepat di atas dan belakang dari torus tubarius. Ukuran tiap orang berbeda beda.
Pada anak-anak fossa kecil dan sering terobliterasi oleh jaringan limfoid sedangkan pada
dewasa sering terhalangi oleh fibrous trabecula terutama yang mengalami luka pada saat
adenoidectomy. Fossa yang sangat luas bias terdapat pada orang dewasa. Menurut Wilson
disebabkan karena anomaly branchiogenic, sedangkan menurut Khoo fossa yang luas terjadi
pada orang-orang China (genetic). Tempat ini penting karena merupakan site of origin dari
nasopharyngeal carcinoma.

Orofaring

Batas batasnya :

Bagian atas : palatum mole

Bagian bawah : tepi atas epiglotis

Bagian depan : rongga mulut

Bagian belakang : vertebra servikal

Bagunan di orofaring :

Tonsila palatina

Fossa supratonsilaris

Tonsila lingualis

struktur yang terdapat pada rongga orofaring :

Dinding posterior faring

Dinding ini sangat penting karena ikut terlibat pada radang akut atau radang kronik
faring , abses retrofaring serta gang. Otot2 di bag tsb

Fosa tonsil

Fosa tonsil dibatasi oleh arkus faring anterior dan posterior ., batas lateralnya adalah
m. konsriktor faring superior. Pada batas atas atas terdapat suatu ruang kecil yang
dinamakan fosa supra tonsil ( fosa yang berisi jaringan ikat jarang dan biasanya
merupakan tempat nanah memecah keluar dan terjadi abses). Fosa tonsil diliputi oleh
fasia yag merupakan bagian dari fasia bukofaring dan disebut kapsul yang sebenarnya
bukan merupakan kapsul

Tonsil

Tonsil adalah massa yang terdiri dari jaringan limfoid dan ditunjang oleh jaringan ikat
dengan kripte didalmnya

Ada 3 macam tonsil :


Tonsil faringeal / adenoid

Tonsil palatina

Tonsil lingual yang membentuk lingkaran yang disebut cincin waldeyer

Tonsil mendapat darah dari a. palatina minor, a. palatina asenden,cabang tonsil


a.maksila eksterna, a. faring asenden, a. lingualis dorsal

Laringofaring

Batas-batasnya :

Batas superior : tepi atas epiglotis

Batas anterior : laring

Batas inferior : esofagus

Batas posterior : vertebra servikal

Bagunan yang didalamnya :

Laring

Fosssa piriformis

Valekula


Struktur Laryngofaring

Epiglotis bertindak sebagai pembagi antara orofaring dan hipofaring. Hipofaring, yang
mana termasuk sinus piriformis, dinding faring posterior, dan kartilago postkrikoid,
berbentuk corong. Makanan dan cairan langsung turun ke oesophagus. Waktu lidah
mendorong makanan ke hipofaring, otot krikofaringeal berelaksasi sehingga bolus
makanan dapat lewat.

Tonsila Palatina

Tonsila palatina adalah suatu massa jaringan limfoid yang terletak di dalam fossa
tonsil pada kedua sudut orofaring, dan dibatasi oleh pillar anterior dan pillar posterior
. Tonsil berbentuk oval dengan panjang 20 25 mm, dengan lebar 15- 20 mm, dimana
masing masing tonsil mempunyai 8 20 kripta yang terdiri dari jaringan connective
tissue seperti jaringan limpoid dan berisi sel limpoid .

Tonsila palatina kaya akan pembuluh darah yang berasal dari cabang arteri karotis
eksterna. Pendarahan utama tonsil berakhir pada bagian lateral tonsil, sedangkan
arteri karotis interna berada kira kira 2 cm posterolateral tonsil. Pendarahan lain
pada bagian anterior tonsil yang merupakan cabang dari arteri lingualis dorsal,
sedangkan bagian inferior tonsil merupakan cabang dari arteri fasialis dan bagian
superior tonsil berasal dari arteri palatina desenden.

Sistem pendarahan vena pada tonsil melalui vena para tonsillar, vena vena ini
melalui pleksus faringeal atau vena fasial setelah bercabang pada otot konstriktor
superior . ( Brodsky L, 2006)

Kripta Tonsil

Kripta tonsil berbentuk saluran yang tidak sama panjang dan masuk kebagian dalam
jaringan tonsil, terdiri dari 8 20 buah kripta, biasanya tubular dan hampir selalu memanjang
dari dalam tonsil sampai ke kapsul tonsil pada permukaan luarnya. Permukaan kripta ditutupi
oleh epitel yang sama dengan epitel permukaan medial.

Saluran kripta kearah luar biasanya bertambah luas. Secara klinis terlihat bahwa
kripta merupakan sumber infeksi baik secara lokal maupun umum karena dapat berisi sisa
makanan, epitel yang terlepas dan juga bakteri
Kapsul Tonsil

Merupakan suatu selubung fibros berwarna putih terdiri dari jaringan ikat( fibrosa )
yang disebut fasia faringeal yang menutupi 4/5 tonsil. Kapsul tonsil mempunyai
trabekula yang berjalan ke dalam daerah parenkim. Trabekula ini mengandung
pembuluh darah, saraf saraf dan pembuluh darah limfe eferen. Pembuluh darah
eferen tidak dijumpai

Fossa Tonsilaris

Fossa tonsilaris atau sinus tonsilaris terletak diantara 2 buah plika yaitu plika anterior
dan posterior. Plika anterior dibentuk oleh otot palatoglosus, sedang plika posterior di
bentuk oleh otot palatofaringeus. Bagian luar tonsil dilindungi oleh kapsul yang dibentuk oleh
fasia faringobasilaris dan dilateral oleh fasia bukofaringeal. (Beasley. P 1997.
Balasubramanian T, 2009) Otot palatoglosus mempunyai origo berbentuk kipas dipermukaan
otot palatum molle dan berakhir pada sisi lateral lidah. Dimana otot ini merupakan otot yang
tersusun vertikal dan diatasnya melekat pada palatum durum, tuba eustachius dan pada
dasar tengkorak.

Kedua plika ini akan bertemu diatas untuk bergabung dengan palatum molle, serta
kebagian bawah berpisah dan masuk ke jaringan di pangkal lidah dan dinding lateral faring.
Dinding luar fossa tonsil terdiri dari M. konstriktor faringeus superior. sedang M.
tonsilofaringeus melekat pada kapsul tonsil pada pertemuan lobus atas dan bawah

Histologi

Mukosa nasofaring dilapisi oleh epitel bersilia respiratory type. Setelah 10 tahun
kehidupan, epitel secara lambat laun bertransformasi menjadi epitel nonkeratinizing
squamous, kecuali pada beberapa area (transition zone)

Mukosa membentuk invaginasi membentuk crypta. Stroma kaya akan jaringan limfoid
dan terkadang dijumpai jaringan limfoid yang reaktif. Epitel permukaan dan kripta
sering diinfiltrasi dengan sel radang limfosit dan terkadang merusak epitel
membentuk reticulated pattern. Kelenjar seromucinous dapat juga dijumpai, tetapi
tidak sebanyak yang terdapat pada rongga hidung
Sel epitel transisional, pelapis nasofaring (Dikutip dari : Respiratory system pre lab [cited 2010
Jan 5]. Available from: http://anatomy.iupui.edu/courses/histo_D502)

Nasofaring

Superior : Kolumner pseudocomplex bersilia dan sel goblet

Inferior : transisional

Orofaring : Squamos complex

Laringofaring : squamos complex

Ini adalah tonsil khas, asosiasi jaringan limfatik dan atasnya epitel skuamosa berlapis adalah
mengidentifikasi fitur histologis organ-organ ini.

Epitel yg melapisi tonsil adalah epitel squamous berlapis yg juga meliputi kriptus.
2. Physiology of swallowing ?

3. Why the patient complaint painful swallowing for the last five
days ?

2.

Kesulitan menelan (disfagia) merupakan salah satu gejala kelainan atau penyakit di
orofaring dan esophagus

Disfagia dapat disertai odinofagia (nyeri saat menelan), rasa panas pada dada, mual,
muntah, regurgitasi, hematemesis, melena, anoreksia, hipersalivasi, batuk dan berat
badan cepat berkurang

Ditemukan sensasi makanan yg tersangkut di daerah leher atau dada ketika menelan

Penyebabnya, dibagi atas :


disfagia mekanik (sumbatan lumen esofagusoleh masa tumor , benda asing,
peradangan mukosa esophagus, penekanan lumen dari luar esofagus)

disfagia motorik (disebabkan oleh kelainan neuromuscular yg berperan dlm proses


menelan lesi di pusat menelan di batang otak, kelainan saraf otak n v, n.VII, n. IX, n. X,
n. XII,kelumpuhan otot faring dan lidah, serta gangguan peristaltikesofagus)

disfagia karena emosi/ tekanan jiwa yg berat globbus histerikus

4. Why painful sensation came with burning sensation fever and


reduce appetite ?

Virus; Bacteria; Group A beta hemolytic streptococcusActivation of macrophages by


IFN- production of endogenous pyrogen IL-1, IL-4, IL-6, TNF-endogenous pyrogens
enter the systemic circulation and penetrate hematoencephalic barrier reacts to the
hypothalamusEffects of endogenous pyrogen on hypothalamic cytokines causethe
production of arachidonic acidand prostaglandins Prostaglandins stimulate the
cerebral cortex (behavioral response) leptin causes stimulation of the
hypothalamussuppressed appetite.

ACUTE TONSILLO PHARYNGITIS EXUDATIVE, CAPITOL MEDICAL CENTER COLLEGES


INC., CORRAL, Priscilla Chantal M

5. What the interpretation of physical examination of orofaring


?

3.

Apa interpretasi dari px oropharynx T4 T4 mucosa hiperemis +/+, kripte melebar +/+ dan
detritus +/+?
Standardized tonsillar hypertrophy grading scale.

(0) Tonsils are entirely within the tonsillar fossa.

(1+) Tonsils occupy less than 25 percent of the lateral dimension of the oropharynx as
measured between the anterior tonsillar pillars.

(2+) Tonsils occupy less than 50 percent of the lateral dimension of the oropharynx

(3+) Tonsils occupy less than 75 percent of the lateral dimension of the oropharynx.

(4+) Tonsils occupy 75 percent or more of the lateral dimension of the oropharynx.

Wang RC, Elkins TP, Keech D, Wauquier A, Hubbard D. Accuracy of clinical


evaluation in pediatric obstructive sleep apnea. Otolaryngol Head Neck Surg.
1998;118:6973.

6. What are the correlation about the repeated history of


disease ?
7. What the medication that to give to this patient ?

8. Diagnosis ?

1.

Faringitis (Radang Tenggorokan)


DEFINISI

Faringitis adalah suatu peradangan pada tenggorokan (faring).

PENYEBAB

Faringitis bisa disebabkan oleh virus maupun bakteri.


Kebanyakan disebabkan oleh virus, termasuk virus penyebab common cold, flu, adenovirus,
mononukleosis atau HIV.

Bakteri yang menyebabkan faringitis adalah streptokokus grup A, korinebakterium,


arkanobakterium, Neisseria gonorrhoeae atau Chlamydia pneumoniae.

GEJALA

Baik pada infeksi virus maupun bakteri, gejalanya sama yaitu nyeri tenggorokan dan nyeri
menelan.
Selaput lendir yang melapisi faring mengalami peradangan berat atau ringan dan tertutup oleh
selaput yang berwarna keputihan atau mengeluarkan nanah.

Gejala lainnya adalah:


- demam
- pembesaran kelenjar getah bening di leher
- peningkatan jumlah sel darah putih.
Gejala tersebut bisa ditemukan pada infeksi karena virus maupun bakteri, tetapi lebih
merupakan gejala khas untuk infeksi karena bakteri.

2 jenis faringitis

Faringitis Virus Faringitis Bakteri


Biasanya tidak ditemukan nanah di
Sering ditemukan nanah di tenggorokan
tenggorokan

Demam ringan atau tanpa demam Demam ringan sampai sedang

Jumlah sel darah putih normal atau Jumlah sel darah putih meningkat ringan
agak meningkat sampai sedang

Kelenjar getah bening normal atau Pembengkakan ringan sampai sedang pada
sedikit membesar kelenjar getah bening

Tes apus tenggorokan memberikan Tes apus tenggorokan memberikan hasil


hasil negatif positif untuk strep throat

Pada biakan di laboratorium tidak


Bakteri tumbuh pada biakan di laboratorium
tumbuh bakteri

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Jika diduga suatu strep throat, bisa dilakukan pemeriksaan terhadap apus tenggorokan.

PENGOBATAN

Untuk mengurangi nyeri tenggorokan diberikan obat pereda nyeri (analgetik), obat hisap atau
berkumur dengan larutan garam hangat.
Aspirin tidak boleh diberikan kepada anak-anak dan remaja yang berusia dibawah 18 tahun
karena bisa menyebabkan sindroma Reye.

Jika diduga penyebabnya adalah bakteri, diberikan antibiotik.


Untuk mengatasi infeksi dan mencegah komplikasi (misalnya demam rematik), jika
penyebabnya streptokokus, diberikan tablet penicillin. Jika penderita memiliki alergi terhadap
penicillin bisa diganti dengan erythromycin atau antibiotik lainnya.

Tonsilitis (Radang Amandel)


DEFINISI

Tonsilitis adalah suatu peradangan pada tonsil (amandel).

Tonsilitis sangat sering ditemukan, terutama pada anak-anak.

PENYEBAB

Penyebabnya adalah infeksi bakteri streptokokuks atau infeksi virus (lebih jarang).

Tonsil adalah kelenjar getah bening di mulut bagian belakang (di puncak tenggorokan).
Tonsil berfungsi membantu menyaring bakteri dan mikroorganisme lainnya sebagai tindakan
pencegahan terhadap infeksi.
Tonsil bisa 'dikalahkan' oleh infeksi bakteri maupun virus, sehingga membengkak dan
meradang, menyebabkan tonsilitis.
Infeksi juga bisa terjadi di tenggorokan dan daerah sekitarnya, menyebabkan faringitis.

GEJALA

Gejalanya berupa nyeri tenggorokan yang semakin parah jika penderita menelan.
Nyeri seringkali dirasakan di telinga karena tenggorokan dan telinga memiliki persarafan yang
sama.

Anak-anak yang lebih kecil biasanya tidak mengeluhkan tenggorokannya nyeri, tetapi mereka
tidak mau makan.

Gejala lainnya adalah demam, tidak enak badan, sakit kepala dan muntah.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.


Tonsil membengkak dan tampak bercak-bercak perdarahan. Ditemukan nanah dan selaput
putih tipis yang menempel di tonsil. Membran ini bisa diangkat dengan mudah tanpa
menyebabkan perdarahan.

Dilakukan pembiakan apus tenggorokan di laboratorium untuk mengetahui bakteri


penyebabnya.

PENGOBATAN

Jika penyebabnya adalah bakteri, diberikan antibiotik per-oral (melalui mulut) selama 10 hari.
Jika anak mengalami kesulitan menelan, bisa diberikan dalam bentuk suntikan.

Pengangkatan tonsil (tonsilektomi) dilakukan jika:


- tonsilitis terjadi sebanyak 7 kali atau lebih/tahun
- tonsilitis terjadi sebanyak 5 kali atau lebih/tahun dalam kurun waktu 2 tahun
- tonsilitis terjadi sebanyak 3 kali atau lebih/tahun dalam kurun waktu 3 tahun
- tonsilitis tidak memberikan respon terhadap pemberian antibiotik.

9. Physical examination of faring ?

10. Lab examination ?

11. Complication for this case ?

12. Treatment ?

Anda mungkin juga menyukai