Step 3
Physiology
Sebagaiproteksiuntukmencegahmakananataubendaasingm
asukdalamtrakeadenganjalanmenutupaudituslaringdanrim
a glottis secarabersamaan.
Sebagaifonasimembuatsuaradanmenentukantinggirendahnya
nada
Tonsil ada 3
Tonsil palatine
Tonsil lingua
Tonsil faringeal
Tonsil
adalahkumpulandarijaringanlimfoidsehinngabanyakmenga
ndunglimfositnyadanberfungsisebagaipertahaninfeksi,
pertahananterhadap antigen
spesifik.Nantikalauadainfeksitonsilnyabisamembesar
paling sering tonsil palatine. Proses imuntahap1
antigenmasukorofaringdanmengenaiepitelkripte,
sehinngamembentukkompartemenspesifiktahap 2
Setelahmasukkeepitelkriptedanmencapaidaerahekstrafolik
ularlalusel plasma dari tonsil emnghasilkan 5 jenis IG yang
paling banyaIg G danmigrasilimfosit.
2. Physiology of swallowing ?
Swallowing has 3 phase.
Faseoral : this process volunter ,
prosesnyadimulaikontraksilidahdenganmencapurmakanandenga
nludahdanmendorong bolus makananke posterior.
3. Why the patient complaint painful swallowing for the last five
days ?
Disfagidisebabakanolehmotoric ,emosi ,
mekanikadanyasumbatan lumen esophagus
misalnyakarenamasa tumor
ataubendaasingataukarenapembesarankelenjartimus. Yg paling
seringdisfagimekanikkemudiandisfagi motoric karenakelainan
muscular dan saraf2 di otak n.5 n.7 n9 dan n.12 kelumpuhanotot
faring danlidah.
Disfagipsikogenikkarenaadanyaganguanemosiataudisebutglobus
histerigus.
Fever hasildariresponimunologimenghasilkanil 1 il 6
dantnfalfasebagaipirogen endogen mempengaruhi thermostat
hipotalamus anterior
sehinggamenjadilebihtinggidanterjadidemam.
Hiperemismukosainflamasi
Kriptesuatumuaradarifolikel di tonsil.
8. Diagnosis ?
Tonsilofaringitisbisaakutmaupunkronis
Bisamempengaruhi IQ mempengaruhiprestasi di sekolah.
Mukakodokadapembesaran adenoid >kuretasi
ATE :AdenoTonsilektomiEkstraksi.
Step 7
1.
Faring adalah suatu kantong fibromuskuler yang bentuknya seperti corong, yang
besar di bagian atas dan sempit di bagian bawah serta terletak pada bagian anterior kolum
vertebra (Arjun S Joshi, 2011).
#Nasofaring
Batas nasofaring di bagian atas adalah dasar tengkorak, di bagian bawah adalah palatum
mole, ke depan adalah rongga hidung sedangkan ke belakang adalah vertebra servikal.
Nasofaring yang relatif kecil, mengandung serta berhubungan erat dengan beberapa struktur
penting, seperti adenoid, jaringan limfoid pada dinding lateral faring dengan resesus faring
yang disebut fosa Rosenmuller, kantong Rathke, yang merupakan invaginasi struktur embrional
hipofisis serebri, torus tubarius, suatu refleksi mukosa faring di atas penonjolan kartilago
tuba Eustachius, koana, foramen jugulare, yang dilalui oleh n. glosofaring, n. vagus dan
n.asesorius spinal saraf cranial dan v.jugularis interna, bagian petrosus os temporalis dan
foramen laserum dan muara tuba Eustachius.
#Orofaring
Orofaring disebut juga mesofaring dengan batas atasnya adalah palatum mole, batas
bawah adalah tepi atas epiglottis, ke depan adalah rongga mulut, sedangkan ke belakang
adalah vertebra sevikal.
Struktur yang terdapat di rongga orofaring adalah dinding posterior faring, tonsil
palatine, fosa tonsil serta arkus faring anterior dan posterior, uvula, tonsil lingual dan
foramen sekum
#Laringofaring (Hipofaring)
Batas laringofaring di sebelah superior adalah tepi atas epiglotis, batas anterior ialah
laring, batas inferior ialah esofagus, serta batas posterior ialah vertebra servikal. Struktur
pertama yang tampak di bawah lidah ialah valekula. Bagian ini merupakan dua cengkungan
yang dibentuk oleh ligamentum glosoepiglotika medial dan ligamentum glosoepiglotika lateral
pada tiap sisi.
Valekula disebut juga kantong pil (pill pockets) sebab pada beberapa orang, kadang
kadang bila menelan pil akan tersangkut di situ. Di bawah valekula terdapat epiglotis. Pada
bayi epiglotis ini berbentuk omega dan pada perkembangannya akan lebih melebar, meskipun
kadang kadang bentuk infantile (bentuk omega) ini tetap sampai dewasa.
Dalam perkembangannya, epiglotis ini dapat menjadi demikian lebar dan tipisnya.
Epiglotis berfungsi juga untuk melindungi glotis ketika menelan minuman atau bolus makanan,
pada saat bolus tersebut menuju ke sinus piriformis dan ke esophagus.
Nasofaring
Batas-batas nasofaring :
Bagunan di nasofaring :
Torus tubarius
Adalah dataran kecil dibelkang torus tubarius. Daerah ini merupakan tempat
predileksi karsinoma nasofaring, suatu tumor yang mematikan nomor 1 di THT.
Fornix nasofaring
Adalah dataran disebelah atas torus tubarius, merupakan tempat tumor angiofibroma
nasopharing
Muscular layer
Terdapat 2 lapisan otot, oblique di bagian luar dan longitudinal di bagian dalam.
Fibrous layer
Terdiri dari 2 fascia. Di bagian luar disebut buccopharingeal fascia yang melapisi
permukaan dari m. konstriktor superior dan di bagian dalam atau disebut juga
aponeurosis pharyngeal yang terdapat di antara muscular layer dengan m. konstriktor.
Mucosal layer
Orificium tuba eustachii dilindungi sebagian terutama di posterior dan superior oleh
penonjolan berbentuk koma yang disebut torus tubarius. Dibentuk oleh bagian medial pars
kartilaginosa dari tuba.
Berada tepat di atas dan belakang dari torus tubarius. Ukuran tiap orang berbeda beda.
Pada anak-anak fossa kecil dan sering terobliterasi oleh jaringan limfoid sedangkan pada
dewasa sering terhalangi oleh fibrous trabecula terutama yang mengalami luka pada saat
adenoidectomy. Fossa yang sangat luas bias terdapat pada orang dewasa. Menurut Wilson
disebabkan karena anomaly branchiogenic, sedangkan menurut Khoo fossa yang luas terjadi
pada orang-orang China (genetic). Tempat ini penting karena merupakan site of origin dari
nasopharyngeal carcinoma.
Orofaring
Batas batasnya :
Bagunan di orofaring :
Tonsila palatina
Fossa supratonsilaris
Tonsila lingualis
Dinding ini sangat penting karena ikut terlibat pada radang akut atau radang kronik
faring , abses retrofaring serta gang. Otot2 di bag tsb
Fosa tonsil
Fosa tonsil dibatasi oleh arkus faring anterior dan posterior ., batas lateralnya adalah
m. konsriktor faring superior. Pada batas atas atas terdapat suatu ruang kecil yang
dinamakan fosa supra tonsil ( fosa yang berisi jaringan ikat jarang dan biasanya
merupakan tempat nanah memecah keluar dan terjadi abses). Fosa tonsil diliputi oleh
fasia yag merupakan bagian dari fasia bukofaring dan disebut kapsul yang sebenarnya
bukan merupakan kapsul
Tonsil
Tonsil adalah massa yang terdiri dari jaringan limfoid dan ditunjang oleh jaringan ikat
dengan kripte didalmnya
Tonsil palatina
Laringofaring
Batas-batasnya :
Laring
Fosssa piriformis
Valekula
Struktur Laryngofaring
Epiglotis bertindak sebagai pembagi antara orofaring dan hipofaring. Hipofaring, yang
mana termasuk sinus piriformis, dinding faring posterior, dan kartilago postkrikoid,
berbentuk corong. Makanan dan cairan langsung turun ke oesophagus. Waktu lidah
mendorong makanan ke hipofaring, otot krikofaringeal berelaksasi sehingga bolus
makanan dapat lewat.
Tonsila Palatina
Tonsila palatina adalah suatu massa jaringan limfoid yang terletak di dalam fossa
tonsil pada kedua sudut orofaring, dan dibatasi oleh pillar anterior dan pillar posterior
. Tonsil berbentuk oval dengan panjang 20 25 mm, dengan lebar 15- 20 mm, dimana
masing masing tonsil mempunyai 8 20 kripta yang terdiri dari jaringan connective
tissue seperti jaringan limpoid dan berisi sel limpoid .
Tonsila palatina kaya akan pembuluh darah yang berasal dari cabang arteri karotis
eksterna. Pendarahan utama tonsil berakhir pada bagian lateral tonsil, sedangkan
arteri karotis interna berada kira kira 2 cm posterolateral tonsil. Pendarahan lain
pada bagian anterior tonsil yang merupakan cabang dari arteri lingualis dorsal,
sedangkan bagian inferior tonsil merupakan cabang dari arteri fasialis dan bagian
superior tonsil berasal dari arteri palatina desenden.
Sistem pendarahan vena pada tonsil melalui vena para tonsillar, vena vena ini
melalui pleksus faringeal atau vena fasial setelah bercabang pada otot konstriktor
superior . ( Brodsky L, 2006)
Kripta Tonsil
Kripta tonsil berbentuk saluran yang tidak sama panjang dan masuk kebagian dalam
jaringan tonsil, terdiri dari 8 20 buah kripta, biasanya tubular dan hampir selalu memanjang
dari dalam tonsil sampai ke kapsul tonsil pada permukaan luarnya. Permukaan kripta ditutupi
oleh epitel yang sama dengan epitel permukaan medial.
Saluran kripta kearah luar biasanya bertambah luas. Secara klinis terlihat bahwa
kripta merupakan sumber infeksi baik secara lokal maupun umum karena dapat berisi sisa
makanan, epitel yang terlepas dan juga bakteri
Kapsul Tonsil
Merupakan suatu selubung fibros berwarna putih terdiri dari jaringan ikat( fibrosa )
yang disebut fasia faringeal yang menutupi 4/5 tonsil. Kapsul tonsil mempunyai
trabekula yang berjalan ke dalam daerah parenkim. Trabekula ini mengandung
pembuluh darah, saraf saraf dan pembuluh darah limfe eferen. Pembuluh darah
eferen tidak dijumpai
Fossa Tonsilaris
Fossa tonsilaris atau sinus tonsilaris terletak diantara 2 buah plika yaitu plika anterior
dan posterior. Plika anterior dibentuk oleh otot palatoglosus, sedang plika posterior di
bentuk oleh otot palatofaringeus. Bagian luar tonsil dilindungi oleh kapsul yang dibentuk oleh
fasia faringobasilaris dan dilateral oleh fasia bukofaringeal. (Beasley. P 1997.
Balasubramanian T, 2009) Otot palatoglosus mempunyai origo berbentuk kipas dipermukaan
otot palatum molle dan berakhir pada sisi lateral lidah. Dimana otot ini merupakan otot yang
tersusun vertikal dan diatasnya melekat pada palatum durum, tuba eustachius dan pada
dasar tengkorak.
Kedua plika ini akan bertemu diatas untuk bergabung dengan palatum molle, serta
kebagian bawah berpisah dan masuk ke jaringan di pangkal lidah dan dinding lateral faring.
Dinding luar fossa tonsil terdiri dari M. konstriktor faringeus superior. sedang M.
tonsilofaringeus melekat pada kapsul tonsil pada pertemuan lobus atas dan bawah
Histologi
Mukosa nasofaring dilapisi oleh epitel bersilia respiratory type. Setelah 10 tahun
kehidupan, epitel secara lambat laun bertransformasi menjadi epitel nonkeratinizing
squamous, kecuali pada beberapa area (transition zone)
Mukosa membentuk invaginasi membentuk crypta. Stroma kaya akan jaringan limfoid
dan terkadang dijumpai jaringan limfoid yang reaktif. Epitel permukaan dan kripta
sering diinfiltrasi dengan sel radang limfosit dan terkadang merusak epitel
membentuk reticulated pattern. Kelenjar seromucinous dapat juga dijumpai, tetapi
tidak sebanyak yang terdapat pada rongga hidung
Sel epitel transisional, pelapis nasofaring (Dikutip dari : Respiratory system pre lab [cited 2010
Jan 5]. Available from: http://anatomy.iupui.edu/courses/histo_D502)
Nasofaring
Inferior : transisional
Ini adalah tonsil khas, asosiasi jaringan limfatik dan atasnya epitel skuamosa berlapis adalah
mengidentifikasi fitur histologis organ-organ ini.
Epitel yg melapisi tonsil adalah epitel squamous berlapis yg juga meliputi kriptus.
2. Physiology of swallowing ?
3. Why the patient complaint painful swallowing for the last five
days ?
2.
Kesulitan menelan (disfagia) merupakan salah satu gejala kelainan atau penyakit di
orofaring dan esophagus
Disfagia dapat disertai odinofagia (nyeri saat menelan), rasa panas pada dada, mual,
muntah, regurgitasi, hematemesis, melena, anoreksia, hipersalivasi, batuk dan berat
badan cepat berkurang
Ditemukan sensasi makanan yg tersangkut di daerah leher atau dada ketika menelan
3.
Apa interpretasi dari px oropharynx T4 T4 mucosa hiperemis +/+, kripte melebar +/+ dan
detritus +/+?
Standardized tonsillar hypertrophy grading scale.
(1+) Tonsils occupy less than 25 percent of the lateral dimension of the oropharynx as
measured between the anterior tonsillar pillars.
(2+) Tonsils occupy less than 50 percent of the lateral dimension of the oropharynx
(3+) Tonsils occupy less than 75 percent of the lateral dimension of the oropharynx.
(4+) Tonsils occupy 75 percent or more of the lateral dimension of the oropharynx.
8. Diagnosis ?
1.
PENYEBAB
GEJALA
Baik pada infeksi virus maupun bakteri, gejalanya sama yaitu nyeri tenggorokan dan nyeri
menelan.
Selaput lendir yang melapisi faring mengalami peradangan berat atau ringan dan tertutup oleh
selaput yang berwarna keputihan atau mengeluarkan nanah.
2 jenis faringitis
Jumlah sel darah putih normal atau Jumlah sel darah putih meningkat ringan
agak meningkat sampai sedang
Kelenjar getah bening normal atau Pembengkakan ringan sampai sedang pada
sedikit membesar kelenjar getah bening
DIAGNOSA
Jika diduga suatu strep throat, bisa dilakukan pemeriksaan terhadap apus tenggorokan.
PENGOBATAN
Untuk mengurangi nyeri tenggorokan diberikan obat pereda nyeri (analgetik), obat hisap atau
berkumur dengan larutan garam hangat.
Aspirin tidak boleh diberikan kepada anak-anak dan remaja yang berusia dibawah 18 tahun
karena bisa menyebabkan sindroma Reye.
PENYEBAB
Penyebabnya adalah infeksi bakteri streptokokuks atau infeksi virus (lebih jarang).
Tonsil adalah kelenjar getah bening di mulut bagian belakang (di puncak tenggorokan).
Tonsil berfungsi membantu menyaring bakteri dan mikroorganisme lainnya sebagai tindakan
pencegahan terhadap infeksi.
Tonsil bisa 'dikalahkan' oleh infeksi bakteri maupun virus, sehingga membengkak dan
meradang, menyebabkan tonsilitis.
Infeksi juga bisa terjadi di tenggorokan dan daerah sekitarnya, menyebabkan faringitis.
GEJALA
Gejalanya berupa nyeri tenggorokan yang semakin parah jika penderita menelan.
Nyeri seringkali dirasakan di telinga karena tenggorokan dan telinga memiliki persarafan yang
sama.
Anak-anak yang lebih kecil biasanya tidak mengeluhkan tenggorokannya nyeri, tetapi mereka
tidak mau makan.
Gejala lainnya adalah demam, tidak enak badan, sakit kepala dan muntah.
DIAGNOSA
PENGOBATAN
Jika penyebabnya adalah bakteri, diberikan antibiotik per-oral (melalui mulut) selama 10 hari.
Jika anak mengalami kesulitan menelan, bisa diberikan dalam bentuk suntikan.
12. Treatment ?