Anda di halaman 1dari 42

1

RIZKA FATHONI PERDANA


DEPT/SMF ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK
BEDAH KEPALA DAN LEHER
FK UNAIR/RSUD Dr. SOETOMO
SURABAYA
2020 2
ANATOMI TELINGA

3
Pendahuluan

• Telinga : indra yang sangat penting bagi manusia


• Terdiri dari 2 organ:
1. Pendengaran (auditivus / auditus)  untuk
komunikasi
2. Keseimbangan (status / vestibuler)  untuk
keseimbangan tubuh / orientasi tubuh terhadap
sekitar

4
Anatomi Telinga

Telinga dibagi 3 bagian


1. Telinga luar (auris
eksterna)
2. Telinga tengah (auris
media)
3. Telinga dalam (auris
interna)

5
Anatomi Telinga ...

6
Telinga Luar

Terdiri dari :
1. Daun telinga /
aurikula / pinna
2. Meatus akustikus
eksternus /external
auditory canal

7
Telinga luar ...

• Kerangka tulang rawan (kartilago atau


kondrium), kecuali lobulus
• Sisi lateral didominasi oleh cekungan
• Diliputi kulit yang melekat pada
perikondrium di sisi lateral, namun lebih
longgar
• Tidak terdapat otot yang bermanfaat

8
Telinga luar ...

9
Telinga luar ...

• Tabung bengkok bentuk S, penampang ± 0,5 cm,


panjang ± 2,5 – 3 cm
• 1/3 luar (lateral) rangka tulang rawan (pars
cartilageneous), mengandung folikel rambut,
kelenjar serumen, kelenjar lemak
• 2/3 dalam (medial) rangka tulang (pars oseus) :
tidak terdapat folikel rambut atau kelenjar
• Ismus : terletak di sisi medial perbatasan tulang
dengan tulang rawan
10
Telinga luar ...

11
Telinga Luar ...

• Selaput putih mutiara


• Bentuk oval – kerucut
• Diameter 9 – 10 mm
• Terdiri dari :
 Pars flaksida
 Pars tensa

12
Telinga luar ...

Struktur dari pars tensa (tebal 0.1 mm)


1. Lapisan kutaneus, epitel skuamus
2. Middle layer (pars propria) consist of :
 Radiate fibrous layer
 Circular fibrous layer
3. Lapisan dalam, mukosa rongga telinga tengah

Struktur dari pars flaccida


1. Lapisan kutaneus
2. Lapisan dalam

13
Telinga Tengah - Kavum Timpani

• Kavum timpani merupakan bagian terpenting


dari auris media, bentuk kotak dengan dinding
enam
• Isi kavum timpani
• Osikule : maleus, inkus, stapes
• Muskulus : tensor timpani, stapedius
• Ligamen
• Nervus (korda timpani)

14
Kavum Timpani ...

Arterialisasi : Persarafan :
 Anterior tympanic a (maxillary a)
 Posterior tympanic a
• Tympanic branch of
(stylomastoid a) glossopharyngeal nerve
 Inferior tympanic a (external (Jacobson’s nerve)
carotid a)
• Modalities :
 Superficial petrosal a, superior
tympanic a ( middle meningeal a) – greatest portion: sensory of
 Caroticotympanic a (internal mucosa of me, air cells and
carotid a) auditory tube
Vena : – Parasympathetic : no function
in me
 superior petrosal dural sinus
 Pterigoidal plexus • Sympathetic fibers : internal
carotid plexus
15
Kavum Timpani ...

• Superior : tulang sangat tipis, merup batas dg fosa


kranii media (lobus temporalis)
• Inferior : bulbus vena jugularis
• Posterior : aditus ad antrum, sel-sel mastoid, N VII pars
vertikalis
• Anterior : muara tuba Eustachius, arteri karotis
• Medial : promontorium  labirin
• Lateral : membran timpani

16
17
Telinga Tengah – Tulang Pendengaran
• Rantai tulang pendengaran :
– Malleus
– Incus
– Stapes

18
Telinga Tengah – Otot

1. Tensor tympanic
1. Dipersarafi oleh N. V
2. Origo : kartilago padaTuba Eustachius
3. Tendon : mengitari prosesus kokleirofmis, melalui
kavum timpani – leher bagian medial, manubrium of
malleus
2. Stapedius
1. Berjalan vertikal pada dinding posterior dekat
dengan N. VII
2. Tendon : traversus eminensia piramid melekat pada
krus posterior 19
Telinga Tengah – Otot ...

20
Telinga Tengah – Tuba Eustachius
• Menghubungkan kavum timpani dengan nasofaring
• Pada bayi : lebih pendek, horizonyal & lumen lebih lebar
 mudah terjadi radang pd kavum timpani
• Muara pada kavum timpani selalu terbuka, sedangkan
muara pada nasofaring selalu tertutup
• Terbuka bila ada kontraksi m. levator & tensor veli
palatini pada saat menguap atau menelan
• Fungsi :
– drainase
– ventilasi
– mempertahankan tekanan udara dlm kav timpani
sama dengan luar / 1 atm)
21
Telinga Tengah – Tuba Eustachius ...

• Panjang sekitar 35 mm
• Mukosa : sel mukosilier 
fungsi klirens
• 2/3 anteromedial :
fibrokartilaginous
• 1/3 posterolateral : tulang
• Fat pad of Ostmann –
maintaining resting closure

22
Telinga Tengah – Tuba Eustachius ...

23
Telinga Tengah – Tuba Eustachius ...

24
Telinga Tengah – Nervus Fasialis (N. VII)

5 segments :
1. Intrakranial : pons  kanalis
akustikus internus; 24 mm
2. Intrakanal : IAC bergabung
dengan N.itermedius
3. Labirinthine : kanal fallopii 
ganglion geniculatum ; 4 mm
4. Timpani : ganglion
genikulatum eminensia
piramidal (2nd genu) ;13 mm
5. Mastoid: genu kedua 
foramen stilomastoid; 20 mm
25
Telinga Tengah – Antrum Mastoid

• Berhubungan dengan kavum timpani lewat aditus ad


antrum
• Pneumatisasi :
• Proses pembentukan sel-sel mastoid
• Jenis  tergantung jumlah sel mastoid : normal, hiper,
hipo-pneumatik dan sklerotik

26
27
Telinga Dalam

Terdiri dari :
1. Organ auditivus (Koklea)
– Rumah siput : 2½ lingkaran, panjang 3,5 cm
– Tiga ruangan :
a. Skala vestibuli : berisi cairan perilimfe
b. Skala timpani
c. Skala media : berisi cairan endolimfe dan organ Corti
2. Organ status (vestibuler)

28
Telinga Dalam – Koklea

Scala media dibatasi oleh :


• Membran Reissner
• Membran Basilar : organ Corti
• Berisi endolimf
Organ of Corti berisi :
• Outer and Inner hair cells
• Supporting cells (Deiters, Hansen, Claudius)
• Membran tektorial
• Reticular lamina-cuticular plate complex

29
Telinga Dalam – Koklea ...

30
Telinga Dalam – Kanal Semisirkularis

Organ vestibuler
• Lateral (horizontal)
• Superior (anterior vertical)
• Posterior (posterior vertical)

31
FISIOLOGI PENDENGARAN

32
Fisiologi Pendengaran

• Seseorang dapat mendengar melalui


1. Hantaran udara  koklea
2. Hantaran tulang  koklea
• Suara melalui udara lebih baik daripada
tulang
• Telinga  menangkap rangsang bunyi
(energi mekanis)  impuls syaraf (energi
listrik)  otak (disadari & dimengerti)

33
Fisiologi Pendengaran ...
Aurikulum • gelombang bunyi dikumpulkan
dan ditentukan arah bunyi

M.A.E • diteruskan,diresonansi

M.Timpani
Konduksi
Maleus
diperkuat 27 kali
Inkus

Stapes

Sensorineural
34
Fisiologi Pendengaran ...
Konduksi

Perilimf
• M.Reisner dan
(skala vestibuli
M.Basilaris bergetar
skala timpani)

Koklear Endolimf • M.Tektoria bergetar


(skala media)  Gesekan dengan
sel rambut
Sensori
neural
Organ Corti • Cochlear microphonic

Retrokoklear 35
Fisiologi Pendengaran ...
Koklear

N.Koklearis • Meneruskan
Sensori
neural Impuls listrik
N.Akustikus

Nuklei di Batang otak


Retrokoklear

Pusat Pendengran
Korteks Serebri • Mendengar
Lobus Temporalis dengan sadar
(Wernicke)
36
Fisiologi Pendengaran ...

Sistem Pendengaran
1. Perifer  telinga luar (auris eksterna)
telinga tengah (auris media)
telinga dalam (auris interna)
2. Sentral  nukleus koklearis, nukleus olivarius superior, lemniskus
lateralis, kolikulus inferior & korteks.

Sensitivitas telinga
• Frekuensi : 20 – 20.000 Hz  audio sound
< 20 Hz  infra sound
> 20.000 Hz  ultra sound
• Telinga manusia plg sensitif pd frek 500 – 2000 Hz  disbt
frekuensi bicara
• Intensitas (dynamic range) 130 dB

37
38
39
40
Acoustic energy, in the form of sound
waves, is channeled into the ear canal
by the pinna. Sound waves hit the
tympanic membrane and cause it to
vibrate, like a drum, changing it into
mechanical energy. The malleus, which
is attached to the tympanic membrane,
starts the ossicles into motion. The
stapes moves in and out of the oval
window of the cochlea creating a fluid
motion, or hydraulic energy. The fluid
movement causes membranes in the
Organ of Corti to shear against the
hair cells. This creates an electrical
signal which is sent up the Auditory
Nerve to the brain. The brain
interprets it as sound!
41
42

Anda mungkin juga menyukai