Anda di halaman 1dari 60

SISTEM INDERA

OLEH

  ANDIKA NONOVAN
LAODE
F202001077.

STIKES MANDALA WALUYA


PENDAHULUAN SISTEM INDERA
 
PENDAHULUAN
 Sistem indera adalah salah satu
bagian dari sistem koordinasi yang
merupakan penerima rangsang atau
reseptor.

 Alat indera adalah reseptor yang peka


terhadap rangsangan dan perubahan
di sekitarnya.
Indra Reseptor Kepekaan Pengaturan
Mata retina (fovea fotoreseptor Lobus
centralis) (cahaya) oksipetalis
Telinga organ kokti, fonoreseptor lobus
sel rambut, (suara) dan temporalis
otolith keseimbanga
n
Hidung Saraf olfaktori kemoreseptor Lobus
gas (bau) parietalis
Lidah papilla kemoreseptor lobus
cair (rasa) parietalis

Kulit korpus saraf mekano/ lobus


tangoreseptor parietalis
(sentuhan)
Anatomi &
Fisiologi Mata
PENDAHULUAN

 MATA = INDERA PENGLIHATAN


 PENTING, 1X LIHAT > 100 DENGAR
 LEBIH BAIK MATI DARI PADA BUTA
 ANGKA KEBUTAAN INDONESIA =
1,2%
INDAHNYA DUNIA
Rongga Orbita
 Rongga yg berisi bola mata, otot,
saraf, pembuluh darah, jaringan
lemak, dan aparatus lakrimal
 Berbentuk kerucut
 Terdapat 7 tulang yg membentuk
dinding orbita: os lakrimal, os etmoid,
os sfenoid, os frontalis, os maxilla, os
palatum, os zigomatikus
Atap Orbita
Lateral Orbita
Dasar Orbita
Otot-otot

 M. oblikus superior
 M. oblikus inferior
 M. rektus superior
 M. rektus inferior
 M. rektus lateralis
 M. rektus medialis
 M.levator palpebra superior
Supersilium

 Batas orbita dan potongan kulit tebal


yg melengkung, ditumbuhi rambut-
rambut pendek
 Fungsi: kosmetik, pelindung mata dari
sinar matahari
Palpebra
 2 buah lipatan kulit yg terletak di depan
bulbus okuli
 Tepi  ditumbuhi silia
 Fungsi: melindungi bola mata,
mengeluarkan sekresi kelenjar yang
membentuk lapisan air mata di depan
kornea
Palpebra
cont…

 Bagian-bagian kelopak mata:


– Kelenjar: kel.sebasea, kel.Moll, kel.Zeis,
kel.Meibom
– Tarsus
– Septum orbita
– Pembuluh darah: a.palpebra
– Otot:
 Membuka : levator palpebra superior (n.III)
 Menutup : kontraksi m. Orbikularis okuli (n.VII)
 Sensoris : n.V
Palpebra
cont…

MEIBOOM :
 Kelenjar lemak di tarsus
 Tidak berhubungan dengan folikel rambut
 Jumlah 25 superior, 20 inferior
 Produksi lemak sbg oily layer tear film, untuk
mencegah penguapan terlalu cepat
ZEISS :
 Lebih kecil dari meiboom
 Modifikasi kelenjar sebasea
 Ada hubungan dengan folikel rambut

MOLL : Seperti kelenjar keringat


Aparatus Lakrimalis
 Terdiri atas:
– Sistem produksi  glandula lakrimal
– Sistem ekskresi  pungtum lakrimal, kanalis
lakrimal, sakus lakrimal, duktus nasolakrimal
 Letak glandula lakrimal: craniolateral
cavum orbita
 Glandula lakrimal menghasilkan air mata
yg berfungsi mencuci mata bagian
ventral, melindungi bola mata
Aliran Air Mata saat berkedip
Konjungtiva

 Membran yg menutupi sklera &


kelopak mata
 Mengandung kelenjar musin 
membasahi bola mata
 Menyerap obat mata
Konjungtiva
cont….

 Konjungtiva tarsal, menutupi tarsus


 Konjungtiva bulbi, menutupi sklera

 Konjungtiva forniks, peralihan


konjungtiva tarsal & bulbi
Hubungan konjungtiva bulbi & forniks
dengan jaringan di bawahnya bersifat
longgar sehingga bola mata dapat
mudah bergerak
BULBUS OKULI

 Bola mata dibungkus oleh 3 lapisan:


– Tunika Okuli: sklera & kornea
– Tunika vaskulosa okuli (uvea)
– Tunika nervosa: retina
Sklera

 Bagian putih bola mata, terdiri atas


jaringan fibrosa yg elastis
 Bersama-sama kornea membungkus &
melindungi isi bola mata
Kornea
 Selaput bening mata, tembus cahaya, lapis
jaringan yg menutup bola mata sebelah
depan
 5 lapisan kornea: epitel, membran bowman,
stroma, membran descement, dan endotel
 Tidak mengandung pembuluh darah
 Perbatasan kornea-sklera: sclero-corneal
junction
Uvea
 Lapis vaskuler di dalam mata
 Terdiri dari iris, badan siliar, dan
koroid
 Persarafan uvea:
– Saraf sensoris
– Saraf simpatis  dilatasi pupil
– Saraf parasimpatik membesarkan pupil
• Iris mempunyai kemampuan secara
otomatis mengatur masuknya sinar
ke dalam bola mata
Uvea
cont….

 Koroid merupakan selaput tipis dan


lembab yg berfungsi memberi nutrisi
pada tunika
 Korpus siliaris merupakan lapisan yg
tebal, berbentuk seperti cincin. Terdiri
dari orbikularis siliaris, korona siliaris, dan
muskulus siliaris. Fungsinya untuk
menjamin terjadinya akomodasi. Pada
proses melihat, muskulus siliaris harus
berkontraksi
Uvea
cont….

 Iris merupakan bagian terdepan tunika


vaskulosa okuli, mengandung pigmen,
bentuk bulat.
 Bagian tengah yg berlubang  pupil
 Terdapat 2 macam otot: m.sfingter
pupilae & m.dilator pupilae
 Fungsi pupil untuk mengatur cahaya yg
masuk ke mata
BMD

 Dibentuk oleh jaringan korneosklera


dengan pangkal iris.
 Aliran keluar cairan bilik mata
Lensa
 Terletak di belakang iris, terdiri dari zat tembus
cahaya berbentuk seperti cakram yg dapat
menebal&menipis pada saat akomodasi
 Sifat lensa secara fisiologis:
– Kenyal/lentur karena memegang peranan terpenting
dalam akomodasi u/menjadi cembung
– Jernih/transparan karena diperlukan sbg media
jalannya cahaya
– Terletak dibelakang iris
 Keadaan patologi lensa:
– Tidak kenyal  presbiopi
– Keruh  katarak
– Tdk berada di tempatnya  subluksasi & dislokasi
Retina
 Merupakan bagian mata yang
mengandung reseptor yang menerima
rangsangan cahaya
 Warna retina biasanya jingga
 Terdiri dari 3 bagian: pars optika retina,
pars siliaris, pars iridika
 Pembuluh darah dalam retina
merupakan cabang arteri oftalmika
ANATOMI & FISIOLOGI
TELINGA
 
PENDAHULUAN
 Telinga adalah indra yang sangat penting bagi
manusia
 Dlm organ telinga ada 2 sistem:
• Sistem Pendengaran (auditif)
Bag perifer : Aurik  N.Akustikus
Bag sentral : N.Akustikus  Korteks serebri
• Sistem Keseimbangan (vestibuler)
Bag perifer : Utrik,sakul  N.Auditivus
Bag sentral : N.Auditivus  Kort serebri
GANGGUAN PENDENGARAN
GANGGUAN KOMUNIKASI

GANGGUAN DI PEKERJAAN, PENDIDIKAN,


HUBUNGAN SOSIAL & KELUARGA

DEPRESI

BAYI TULI

GANGGUAN PERKEMBANGAN BICARA

“BISU”
GANGGUAN VESTIBULER
(VERTIGO, NISTAGMUS, REAKSI SARAF
OTONOM)

GANGGUAN KESEIMBANGAN TUBUH

TIDAK MAMPU MELAKSANAKAN KEGIATAN


ANATOMI & FISIOLOGI
PENDENGARAN
Telinga dibagi 3 bagian
 Telinga luar (auris eksterna)
• Aurikulum
• Meatus akustikus eksternus
• Membran timpani
 Telinga tengah (auris media)
• Kavum timpani
• Tuba Eustachius
• Antrum & sel-sel mastoid
 Telinga dalam (auris interna = labirin)
• Koklea (organ auditivus)
• Labirin vestibuler (organ vestibuler /status)
AURIS EKSTERNA
1. Aurikulum = pina = daun telinga
 Bentuk pipih, berlekuk
 Kerangka tulang rawan (kartilago atau
kondrium), kecuali lobulus
 Diliputi kulit yang melekat pada
perikondrium

Pada proses mendengar:


Aurikulum berfungsi menangkap dan
mengumpulkan gelombang bunyi dan
menentukan arah sumber bunyi (pada
binatang aurikulum dapat digerakkan)
AURICLE
Helix

Crus Helix

Anthelix Tragus

Concha

External Lobulus
Helix Auditory
Meatus
2. Meatus Akustikus Eksternus (MAE)
= liang telinga luar
 Tabung bengkok, penampang ± 0,5 cm,
panjang ± 2,5 – 3 cm
 1/3 luar rangka tulang rawan (pars kartilago),
kulit berambut, kel serumen
 2/3 dalam rangka tulang (pars oseus)

Pada proses mendengar:


 melanjutkan gelombang bunyi
 meresonansi (± 12-15 dB)
3. Membran timpani (gendang telinga)
 Selaput putih mutiara
 Bentuk oval – kerucut
 Terdiri dari
• Pars flaksida (2 lapis)
• Pars tensa (3 lapis)
Bagian-bagian dari membrana timpani
AURIS MEDIA
1. Kavum Timpani
 Terdiri dari 3 bagian: • Epitimpanum
• Mesotimpanum
• Hipotimpanum
 Merupakan kotak 6 dinding yang dibentuk oleh:
• Lateral membran timpani
• Medial promontorium  labirin
• Superior tegmen timpani  fosa kranii media
(lobus temporalis)
• Inferior bulbus vena jugularis
• Anterior muara tuba Eustachius,
arteri karotis interna posterior
• Posterior aditus ad antrum, antrum,
sel-sel mastoid
 Isi kavum timpani
• Osikula : maleus, inkus, stapes
• Muskulus : tensor timpani, stapedius
• Lain-lain : ligamen, saraf (korda timpani)

Pada proses mendengar


 membran timpani & osikulae  memperkuat
gelombang bunyi 22 kali
 m tensor timpani & mstapedius  mengurangi
gelombang bunyi yang terlalu keras
2. Tuba Eustachius
Panjang 35 mm
Menghubungkan kavum timpani dengan
nasofaring
Untuk: • drainase • ventilasi (pertahankan
tekanan udara dan oksigenasi)
Posisi normal osteum di nasofar tertutup
membuka ok m. Tensor timpani
3. Antrum & sel-sel Mastoid
 Berhubungan dengan kavum timpani lewat
aditus ad antrum
 Pneumatisasi (2 pengertian) :
• Proses pembentukan sel-sel mastoid
• Jenis  tergantung jumlah sel mastoid :
normal, hiper, hipo-pneumatik
dan sklerotik
AURIS INTERNA
1. Organ auditus  koklea
Rumah siput  2½ lingkaran, panjang ±3.5 cm
Tiga ruangan :
-skala vestibuli Berisi cairan perilimf
-skala timpani
-skala media Berisi cairan endolimf
dan organ Corti
2. Organ status (vestibuler)
Pada proses mendengar :
Organ Corti merupakan reseptor pendengaran,
rangsang bunyi (mekanis) menjadi listrik
(cochlear microphonic)
COCHLEA

Duktus koklea
Liang telinga Membran basiler
Skala vestibulii dalam
Organ corti
Skala timpani N koklear
Modiolus Membran
N Vestibulo vestibuler
N Vestibular koklear
ORGAN CORTI Membran sektorial
Organ Corti
Membran Reissner
Duktus Koklea

Ligamen
spiral

Dari tingkap
lonjong

Ganglion

Ke tingkap
Membran
bulat
basal

Serabut saraf Rambut sel luar

Rambut sel dalam


FISIOLOGI PENDENGARAN
BAGAN PROSES MENDENGAR
Aurikulum • gelombang bunyi
dikumpulkan dan
ditentukan arah bunyi

M.A.E • diteruskan,diresonansi

Konduksi M.Timpani
Maleus
• diperkuat 22 kali
Inkus

Stapes

Sensorineural
BAGAN PROSES MENDENGAR
Konduksi
Perilimf
• M.Reisner dan
(skala vestibuli
M.Basilaris bergetar
skala timpani)

Koklear Endolimf • M.Tektoria bergetar


(skala media)  Gesekan dengan
sel rambut
Sensori
neural
Organ Corti • Cochlear microphonic

Retrokoklear
BAGAN PROSES MENDENGAR (lanjutan)
Koklear

N.Koklearis • Meneruskan
Sensori
neural Impuls listrik
N.Akustikus

Nuklei di Batang otak


Retrokoklear

Pusat Pendengran
Korteks Serebri • Mendengar
Lobus Temporalis dengan sadar
(Wernicke)
ANATOMI & FISIOLOGI
KESEIMBANGAN
ORGAN STATUS : LABIRIN VESTIBULER
Terdiri dari
 Utrikulus  Makula Utrikularis
 Sakulus  Makula Sakularis
 3 Kanalis Semisirkularis :
• Horisontal,
Krista Ampularis
• Vertikalis ant,
• Vertikalis Post.
Reseptor:
 Makula Utrikulus/Sakulus  gerak lurus/linier

 Krista Ampularis  gerak berputar/sentrifugal


SKEMA LABIRIN
Gangguan Vestibuler
 Vertigo
 Nistagmus
 Reaksi saraf otonom
• Mual
• Muntah
• Keringat dingin

Anda mungkin juga menyukai