Anda di halaman 1dari 7

PAPPER ANATOMI FISIOLOGI DAN

BIOKIMIA TELINGA

Disusun oleh :

KELOMPOK 2

1. Mashanif Ali Syahdan 6. Diaz Febrianty


2. Sayyid Ridho Mustofa 7. Anggi Ivanka
3. Nurfa Ratna Sari 8. Citra Anisa Ramdhani
4. Restu Aruminggalih 9. Linda Nur Herlina
5. Anisaun Nurjanah 10. Asep ArdiantO

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN

STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH

CILACAP
TAHUN 2019
ANATOMI FISIOLOGI DAN BIOKIMIA TELINGA

A. DEFINISI
Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi ata
mengenal suara dan juga banyak berperan dalam keseimbangan dan
posisi tubuh. Mendengar merpakan salah sat kemampuan pada telinga
manusia yang mennjang komunikasi satu sama lain, selain itu telinga
juga berfungsi menjaga keseimbangan tubuh. Bila telinga anda
mengalami gangguan tntu aktivitas yang anda lakukan juga mengalami
hambatan.
B. ANATOMI TELINGA
Telinga manusia memiliki tiga bagian, yaitu telinga luar (outer
ear), telinga tengah (middle ear), dan yang terakhir telinga bagian dalam
(inner ear).
1) Telinga luar (outer ear)
Bagian telinga ini terbentuk dari auricula atau daun telinga dan canal
pendengar eksternal (liang telinga atau ear canal). Auricula terbentuk
dari tulang rawan elastis yang melekat erat pada kulit yang miring.ini
berfngi untuk menangkap suara dan melokalisasi suara. Bagian
auricula membentuk cekungan yang disebut concha dan bagian
pinggirannya dinamakan heliks.
Bagian daun telinga terdiri dari :
a) Heliks
b) Spiral
c) Antiheliks
d) Fosa scafoid
e) Fosa segitiga
f) Crura antiheliks
g) Antitragus
h) Lobule
i) Tragus
Liang telinga (ear canal) terbentuk oleh tulang rawan dan tulang
temporal ukurannya sekitar 4cm dari trags ke membran timpani
(tympanic membrane) yang juga disebut gendang telinga dan
melengkung membentk huruf “S”. Lengkungan tersebut berguna
untuk mencegah benda aing mencapai membran timpani. Terdapat
kondil mandibula dibagian depan tulang liang telinga dan sel udara
mastoid dibagian ujungnya.

Ada beberapa saraf sensorik dibagian telinga luar, seperti saraf


aurikular, saraf oksipital, saraf ariculo temporal, dan cabang aricular
saraf fagus (saraf arnold).

2) Telinga tengah (middle ear)


Fungsi telinga bagian ini adalah menghantarkan suara yang telah
dikumpulkan auricula ke telingan bagian dalam. Bagian telinga ini
memanjang dari rongga ke membran timpani ke jendela oval yang
terdiri dari tulang malleus, incus, dan stapes, dan banyak dinding
yang rumit. Misalnya dinding lateral, dinding medial, dinding
tagmental, dan dinding jugularis.
Membran timpani terbentuk tipis dan semi transparan yang
memisahkan telinga lar dengan telinga tengah yang terdiri dari pars
flaccida dan pars tensa. Manubruim malleus melekat kuat pada
membran timpani dengan bentuk cekungan yang disebut umbo.
Bagian yang lebih tinggi dari umbo inilah yang disebut dengan
flaccida pars dan sisanya disebut dengan pars tensa.
Ada tiga saraf sensori pada membran timpani, yaitu saraf
auriculotemporal, saraf arnold dan cabang saraf timpanik. Pada
permukaan dalam membran timpani terdapat rantai tulang yang
bergerak disebut ossicles, yaitu malleus (palu), incus (landasan),
stapes (sanggurdi). Unsur-unsur tlang ini berfungsi untuk
menghantarkan dan memperkuat gelombang hingga 10x lebih kuat
dari udara ke perilymph telinga dalam.
Selain itu terdapat saluran eustachius yang menghubungkan telinga
tengah dengan bagian hulu kerongkongan dan hidung (nasofaring).
Fungsinya untuk menyamakan tekanan udara dengan gerakan buka
tutup. Otot penting yang terdapat ditelinga tengah meliputi otot
stapedius dan tendon tensor tympani.
Bagian horisontal saraf wajah melintasi rongga timpani. Oleh
karena itu bila terjadi kelumpuhan pada saraf atau otot wajah akan
menyebabkan ketajaman suara terhalang dan kerusakan pada telinga
bagian dalam.
3) Telinga bagian dalam (inner ear)
Telinga bagian dalam terletak pada bagian tulang keras pilorus
temporalis, terdapat reseptor pendengaran, dan alat pendengaran ini
disebut labirin.
a) Labiritus osseous, serangkaian saluran bawah dikelilingi oleh
cairan yang dinamakan perilimfe. Labiritus osseous terdiri dari
festibulum, koklea, dan kanalis semiserkularis.
b) Labirintus membranous, terdiri dari :
1. Utrikulus, bentuknya seperti kantong lonjong dan agak
gepeng terpaut pada tempatnya oleh jaringan ikat. Pada din
ding belakang utrikulus terdapat muara dari dukts
semisirkularis dan pada dinding depannya ada tabung halus
disebut utrikulosa sirkularis, saluran yang menghubungkan
antara utrikulus dan sakulus.
2. Sakulus, bentuknya agak lonjong lebih kecil dari utrikulus,
terletak pada bagian depan badan bawah dari festibulum dan
terpaut erat oleh jaringan ikat.
3. Duktus semisirkularis. Ada tiga tabung selaput
semiserkularis yang berjalan pada kanalis semisirkularis
(superior, posterior, dan lateralis). Bagian duktus yang
melebar disebut dengan ampula selaput. Setiap ampula
mengandung celah sulkus ampularis merupakan tempat
masuknya cabang ampulanerfus akustikus.
4. Duktus koklearis merupakan saluran yang bentuknya agak
segitiga seolah-olah membuat batas pada koklea timpani.
Duktus koklearis mulai dari kantong buntu (seikum
festibular) dan berakhir tepat diseberang kanalis lamina
spiralis pada kantong buntu (seikum ampulare).
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-
unik/anatomi-telinga-dan-fungsinya/amp/

https://www.academia.edu/6670900/MODUL_ANATOMI_FISIOLOGI_
SISTEM_PERSEPSI_SENSORY

Anda mungkin juga menyukai