Anda di halaman 1dari 35

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Penjelasan Istilah Dalam Judul

Berdasarkan judul penelitian yang penulis tetapkan, yaitu “PERAN

KEAGENAN DALAM PENGURUSAN KAPAL ASING OLEH PT

BAHTERA NOAH KALTARA DI TENGAH MARAKNYA PENYEBARAN

VIRUS COVID-19 DI PELABUHAN TARAKAN” maka penulis menyertakan

penjelasan istilah-istilah yang terdapat dalam judul tersebut dengan lebih dalam

sebagai berikut:

a. Peran

Pengertian peran menurut Kreitner and Kinicki yang diterjemahkan oleh Biro

Bahasa Alkemis (2014:14), adalah tatanan perilaku yang diharapkan seseorang

dari suatu posisi.

b. Keagenan

Pengertian keagenan menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 11

Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Dan Pengusahaan Keagenan Kapal

adalah Kegiatan usaha untuk mengurus kepentingan kapal perusahaan

angkutan laut asing dan atau kapal perusahaan angkutan laut nasional selama

berada di Indonesia.

c. Pengurusan
Pengertisan pengurusan menurut Adisasmita (2011:22) mengemukakan

bahwa, pengurusan bukan hanya melaksanakan suatu kegiatan, akan tetapi

merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi fungsi-fungsi manajemen,

seperti perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan

secara efektif dan efisien.

d. Kapal Asing

Pengertian kapal asing menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008

Tentang Pelayaran adalah kapal yang berbendera selain bendera Indonesia dan

tidak dicatat dalam daftar kapal Indonesia.

e. Covid-19

Nama lain dari Virus Corona ialah sebuah keluarga virus yang ditemukan pada

manusia dan hewan. Sebagian virusnya dapat mengingeksi manusia serta

menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari penyakit umum seperti flu, hingga

penyakit-penyakit yang lebih fatal, seperti Middle East Respiratory Syndrome

(MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

2. Landasan Teori

a. Keagenan

Menurut Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran pengertian

keagenan adalah Perusahaan angkutan laut nasional atau perusahaan nasional

yang khusus didirikan untuk melakukan usaha keagenan kapal, yang ditunjuk

oleh perusahaan angkutan laut asing untuk mengurus kepentingan kapalnya

selama berada di Indonesia.

Apabila suatu kapal berlabuh di suatu pelabuhan maka kapal tersebut

memerlukan pelayanan dan mempunyai berbagai keperluan yang harus

dipenuhi. Untuk memenuhi berbagai kebutuhan tersebut perusahaan pelayaran


yang tidak mempunyai cabang disuatu pelabuhan akan menunjuk perusahaan

pelayaran lain yang berada di pelabuhan tersebut sebagai agen.

Menurut Peraturan menteri perhubungan No: KM. 21 Tahun 2007 tentang

Sistem dan Prosedur Pelayanan Kapal, Barang, dan Penumpang pada

Pelabuhan Laut yang di selenggarakan oleh oleh unit Pelaksana Teknis (UPT )

kantor Pelabuhan: Agen umum (General Agent) adalah perusahan angkutan

laut nasional /penyelenggara kegiatan angkutan laut khusus yang di tunjuk

oleh perusahaan angkutan laut asing di luar negeri untuk mengurus segala

sesuatu yang berkaitan dengan kepentingan kapalnya (baik kapl milik, kapal

charter maupun kapal yang dioperasikannya.

Menurut H.A Abbas Salim, Manajemen Transportasi (Raja Grafindo Persada,

Jakarta, 2010) Agen pelayaran adalah sebuah badan usaha yang bergerak

dalam kegiatan atau aktifitas kapal atau perusahaan pelayaran. Apabila suatu

kapal berlabuh di suatu pelabuhan maka kapal tersebut membutuhkan

pelayanan dan memiliki berbagai keperluan yang harus dipenuhi. Untuk

melayani berbagai keperluan tersebut, perusahaan pelayaran akan menunjuk

sebuah agen kapal. Secara garis besar, dikenal tiga jenis agen kapal, yaitu

general agent, sub-agen atau agen, dan cabang agen.

1. General Agent (Agen Umum) Adalah suatu perusahaan pelayaran

nasional yang ditunjuk oleh perusahaan pelayaran asing untuk melayani

kapal-kapal miliknya selama berlayar dan singgah di pelabuhan di

Indonesia.

Persyaratan sebagai General Agent (KM 33 Tahun 2001, Bab V, Pasal

45 Ayat (1) s.d (4)


a. Perusahaan Pelayaran Indonesia yang memiliki kapal berbendera

Indonesia berukuran minimal 5.000 GRT baik secara kumulatif.

b. Memiliki bukti Perjanjian Keagenan Umum (Agency Agreement)

atau Surat Keagenan Umum (Letter of Appointment)

Tugas:

1) Koordinasi Operasi dan Pemasaran

 Memastikan waktu sandar, lama B/M, estimasi

keberangkatan dan melaporkan saat setelah sandar dan

kegiatan B/M serta keberangkatan dengan jumlah

muatannya.

 Mencarikan muatan atau bila principal yang cari muatan

maka Agen koordinasi dengan Shipper untuk mengatur

semua keperluan yang berhubungan dengan muatan.

Mengumumkan kedatangan kapal dan rencana

berangkat dengan tujuan kemana saja, serta melaporkan

kondisi muatan tersebut kepada principal.

2) Koordinasi Keuangan Mengumpulkan dan mencatat semua

pengeluaran biaya dan tagihan kapal selama berada di

pelabuhan. Karena tagihan dari pelabuhan sering terlambat,

maka bagian Disbursement bertugas menyelesaikan tagihan-

tagiahan yang belum selesai. Oleh karena itu agen

memerlukan Advance Money yang cukup, terutama untuk

kapal-kapal tramper sebab mungkin tidak singgah lagi.

3) Penunjukan Sub Agent atau Agen

Untuk pelaksanaan tugas tertentu atau di pelabuhan tertentu,


General Agent tidak melakukannya sendiri. General Agent

akan memerintahkan cabangnya atau perusahaan lain

sebagai agennya.

4) Mengumpulkan disbursement pengeluaran kapal

Bagian disbursement mengumpulkan semua tagihan selam

kapal di pelabuhan sampai dengan berangkat beserta bukti-

bukti notanya, harus berkoordinasi denagn operasi dan

keuangan.

5) Koordinasi lain yang berkaitan dengan muatan dan

dokumentasi

2. Sub Agent Adalah suatu perusahaan pelayaran yang ditunjuk oleh

General Agent untuk melayani kebutuhan kapal di suatu pelabuhan. Sub

agen ini sebenarnya berfungsi sebagai wakil atau agen dari general

agent.

a. Pelayanan Kapal (Ship’s Husbanding) yang meliputi: Pelayanan

ABK, perbaikan atau pemeliharaan kapal, pemuatan kapal. (bunker

air / BBM, spare part, dll)

b. Operasi Keagenan (Cargo Operation) yang meliputi :

Clearance in-out, tambat, tunda, pandu tiba berangkat, pengawasan

bongkar / muat, dokumen muatan (shipping documents)

3. Cabang Agen Adalah cabang dari General Agent di suatu pelabuhan

tertentu. Secara garis besar dalam usaha pelayaran niaga terdapat 2 jenis

sistem pelayaran yaitu liner dan tramper. Pelayaran liner akan menunjuk

general atau booking agent untuk mengurus muatan dan kapalnya.

Sedangkan tramper akan menunjuk agen khusus (special agent) karena


hanya di pakai pada saatnya kapal miliknya di-carter di suatu pelabuhan

dimana kapal melakukan bongkar ataupun muat.

Istilah di keagenan Kapal:

1. Booking Agent Adalah perusahaan pelayaran atau forwarding yang

ditunjuk untuk mengurusi muatan kapal dengan sistem liner.

2. Special Agent (Agen Khusus) Adalah perusahaan pelayaran yang

ditunjuk untuk melayani kapal dengan sistem tramper pada saat Charter di

suatu pelabuhan untuk kegiatan bongkar-muat.

3. Port Agent Adalah perusahaan pelayaran yang ditunjuk untuk melakukan

tugas-tugas di suatu pelabuhan. Port Agent dapat menunjuk Sub Agent di

pelabuhan lainnya untuk mewakilinya. Port Agent tetap bertanggung

jawab terhadap principalnya.

4. Protectual Agent / Protecting Agent Adalah agen yang ditunjuk oleh

pencharter yang tercantum dalam Charter Party untuk mewakili

kepentinganannya.

5. Husbandry Agent Adalah agen yang ditunjuk oleh principal untuk

mewakili diluar kepentingan B/M, umpama hanya mengurus ABK,

Repair, Supplier dll.

6. Boarding Agent Adalah petugas dari keagenan yang selalu berhubungan

dengan pihak kapal. Biasanya Boarding Agent yang pertama naik ke

kapal waktu kapal tiba dan terakhir meninggalkan kapal ketika kapal akan

berangkat. (Dinas Luar Operasi)

7. Cargo Handling Agent Adalah Perusahaan Bongkar Muat (PBM) yang

ditunjuk untuk melayani kegiatan bongkar-muat di pelabuhan.


b. PT Bahtera Noah Kaltara Cabang Tarakan

1) Sejarah Perusahaan PT Bahtera Noah Kaltara Cabang Tarakan

Visi Gambar 2.1


Logo Perusahaan
Menjadi salah satu perusahaan swasta yang berkembang dan berkualitas

dan mampu menyelesaikan di bidang jasa agen kapal Asia Tenggara.

Misi

a. Fokus pada kebutuhan dan kepuasan pelanggan melalui pelayanan

yang terpadu dan terus ditingkatkan untuk mencapai kepuasan

tertinggi pelanggan.

b. Peningkatan terus menerus dalam system kerja dan kualitas sumber

daya manusia.

c. Menyediakan armada yang tangguh, modern, terpelihara, update dalam

teknologi dan fokus pada efisiensi dan keselamatan.

Agen Pelayaran Bahtera Noah Kaltara memiliki kapabilitas layanan

logistik paling luas Di Asia Tenggara yang mencakup berbagai layanan yang

diperlukan untuk menyediakan transportasi barang dan peralatan dari pintu ke

pintu dari mana saja di dunia dengan sarana transportasi apa pun (laut, truk,

atau pedalaman) ke lokasi kerja dan kembali, termasuk semua layanan lokal,

penyimpanan, bea cukai dan formalitas pelabuhan.


PT. Bahtera Noah Kaltara bergerak maju dengan komitmen untuk

memperluas jangkauan layanan dan jangkauan pelabuhan kami untuk

memenuhi persyaratan global yang terus berubah dari industri perkapalan.

Berawal dari tahun 2016 PT. Bahtera Noah Kaltara mendirikan

perusahaan yang berbasis operasional jasa keagenan kapal, tepatnya pada

tanggal 29 Maret 2016, PT. Bahtera Noah Kaltara resmi berdiri dengan di

keluarkanya Surat Izin Usaha Perusahaan Keagenan Kapal (SIUPKK) yang Di

Sahkan Oleh Kementrian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut,

yang didirikan oleh Herlina Puspita Sari di Nunukan – Kalimantan Utara –

Indonesia, dan PT. Bahtera Noah Kaltara membuka cabang di Tarakan,

Kalimantan Utara dan direncanakan untuk dikembangkan di kota-kota penting

lainya.

PT. Bahtera Noah Kaltara adalah sebuhan perusahaan pelayanan jasa

keagenan kapal yang bergerak di bidang pelayanan jasa yang melindungi

kepentingan pemilik kapal (owner), Penyediaan Bahan Bakar, Suku Cadang

Dan Air Bersih, Layanan Perbaikan Kapal (Docking), Perubahan Of Crews,

Pengiriman Dan Pencarteran, Stevadoring, Pergudangan, Layanan

Transportasi Nasional & Internasional, jasa Pengiriman, Pengangkutan, dan

Pengurus kami memiliki kontak dan pengetahuan yang luas tentang industri di

Indonesia dan dapat memperoleh fasilitas transportasi laut yang sesuai serta

transportasi darat sesuai dengan kebutuhan Anda tepat waktu. Mereka dapat

memudahkan fasilitas layanan / transportasi untuk kepuasan klien kami.

2) Struktur Organisasi Perusahaan PT. Bahtera Noah Tarakan

KEPALA CABANG

SEKRETARIS Herina Puspita Sari


KEPALA
ADMIN BENDAHARA
OPERASIONAL

Adapun keterangan dan tugas dari masing-masing jabatan pada struktur


OPERASIONAL I OPERASIONAL II
organisasi perusahaan di atas: TKBM

 Kepala Cabang :

Secara umum bertanggung jawab secara langsung kepada seluruh

karyawan, adapun tugasnya sebagai berikut:

o Menentukan kebijaksanaan yang akan dilakukan untuk tujuan

perusahaan sesuai yang digariskan oleh perusahaan.

o Bertindak sebagai pemberi keputusan dan bertanggung jawab

terhadap jalannya perusahaan.

o Bertindak untuk dan atas nama perusahaan untuk

mengadakan hubungan dengan instansi terkait baik

pemerintah maupun swasta.

o Mengkoordinasikan serta mengawasi semua pelaksanaan

dalam proses operasional perusahaan.

 Staff Sekretaris

Sekertaris adalaha administratif yang bersifat asisten atau

mendukung. Pada umumnya sekertaris memiliki tugas antara lain:


o Memfilter informasi dan sebagai sumber informasi bagi

pimpinan dan menjalankan tugas, fungsi dan

tanggungjawabnya.

o Sebagai media perekam, penyimpan, pengingat kegiatan

atasan dalam bentuk penyusunan jadwal kerja harian.

o Menjadi perantara pihak-pihak yang ingin berhubungan

dengan pimpinan. Beberapa kegiatan yang bisa

dilakukan misalnya melakukan pertemuan, kunjungan,

maupun roadshow dalam rangka menjalin hubungan

dengan berbagai pihak yang berkepentingan dengan

pimpinan/perusahaa.

o Bertindak selaku wakil perusahaan dalam hubungannya

dengan seluruh pemangku kepentingan dalam

mengkomunikasikan kegiatan perusahaan terutama terkait

dengan keterbukaan informasi. Menyampaikan

perkembangan perusahaan kepada publik dengan laporan

terbuka dalam bentuk siaran pers, website, dan melayani

permintaan informasi yang berkaitan dengan perusahaan.

 Kepala Operasional

Memiliki tugas antara lain:

o Memantau dan mengatur seluruh kegiatan di lapangan mulai dari

perijinan sampai kegiatan logistic dan kegiatan bongkar muat.

o Memantau Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) dari dermaga

atau truck ke kapal serta mencatat seluruh muatan saat kegiatan.


o Bertanggung jawab atas kelancaran atau pada saat adanya

kendala taknis bongkar dan muat di lapangan serta memantau

tenaga buruh tidak kurang agar dapat mengurangi.

 Staff Admin:

Pada umumnya admin memiliki tugas antara lain:

o Melaksanakan tugas pelayanan administrasi perusahaan.

o Melakukan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain

serta instansi-instansi terkait.

o Membuat tagihan atas jasa keagenan.

 Staff Bendahara

Bendahara adalah setiap orang yang diberitugas menerima,

menyimpan, membayar dan menyerahan uang atau surat berharga.

Pada umumnya bendahara memiliki tugas antara lain:

o Melaksanakan pembayaran biaya pelabuhan dan biaya kapal

lainnya atas perintah kator pusat.

o Penerimaan dan pembayaran dilaksanakan sesuai dengan

inprest fund system.

o Melaksanakan verifikasi atas nota disbursement yang

diterima dan menyampaikan nota biaya tersebut ke kantor

pusat sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh kantor

pusat.

o Menyusun anggaran overhead cabang dan anggaran arus kas

serta mengatur penyediaan dan pembayarannya.

o Menyampaikan laporan biaya overhead ke kantor pusat

disertai dengan bukti pengeluarannya. Cabang tidak


menyelenggarakan pembukuan sendiri, semuanya dibukukan

di kantor pusat

 Staff Operasional I Dan Operasional II

Memiliki tugas antara lain:

o Merencanakan dan menyusun semua kegiatan proses

clearance kapal.

o Mengecek dan menyelesaikan permohonan fasilitas

pelabuhan serta pembayaran uang jaminan.

o Melayani kebutuhan kapal yang berhubungan dengan crew

maupun untuk pengisian fresh water, bahan bakar dan

pengurusan lainya.

 Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM)

Memiliki tugas antara lain:

o Melaksanakan kegiatan pemuatan dan atau pembongkaran dari

dermaga atau truck ke kapal serta mencatat seluruh muatan saat

kegiatan

3) Bidang Usaha Perusahaan

Sebagai salah satu perusahaan swasta memiliki visi sebagai

perushaan keagenan yang handal dan profesional, operator dan

lembaga yang bekerja di industri pelayaran Indonesia. PT. Bahtera

Noah Tarakan berusaha untuk tidak hanya menjadi perusahaan

keagenan terkemuka di wilayah domestik Indonesi, tetapi juga

lembaga terpercaya yang mampu menjadi jasa keagenan kapal

Internasional. Sedangkan misinya adalah selalu menekan keceptan dan

ketepatan waktu clearance sehingga pelanggan puas akan kerja


perusahaan kami, system kerja yang selalu berkembang membuat kami

positif merebut pasar jasa keganena yang terkemuka dan kami

mempunyai jaringan-jaringan perusahaan yang sehingga pelanggan

dan layanan logistik yang efisien dan komprehensif. Berpijak dari visi

dan misi tersebut PT. Bahtera Noah Tarakan selalu berusaha dengan

sungguh-sungguh dalam memberkan pelayanan terbaiknya terhadap

konsumennya.

Adapun kegiatan usaha PT. Bahtera Noah Tarakan terdiri dari:

 Kegiatan Usaha Keagenan yang terbagi atas :

 Melayani kegiatan Keagenan kapal-kapal dan operasional kapal-

kapal yang akan melakukan kegiatan di pelabuhan.

 Mewakili dan melindungi perusahaan pelayaran dalam daerah

masing-masing.

4) Tugas Keagenan

Adapun tugas Keagenan PT. Bahtera Noah Tarakan sebagai berikut:

 Memonitor pelaksanaan penanganan / pelayanan keagenan, baik

yang bersifat kegiatan fisik muatan maupun kegiatan jadwal

datang dan berangkat kapal.

 Mengadministrasikan kegiatan keagenan, baik yang berkaitan

dengan kegiatan fisik operasional maupun yang menyangkut

keuangan.

 Memberikan data dan evaluasi terhadap perkembangan kegiatan

keagenan sebagai masukan dalam menentukan kebijaksanaan

sebagaimana mestinya.
 Mengupayakan kegiatan keagenan sedemikian rupa sehingga

dapat memberikan omset terhadap kegiatan-kegiatan pokok

perusahaan.

5) Tugas Operasional Pelabuhan Tarakan

Kegiatan Keagenan Kapal pada kenyataannya berkaitan erat dengan

Operasional di Pelabuhan Tarakan, yang merupakan faktor pendukung

dalam kelancaran Kegiatan Keagenan Kapal. Berikut beberapa fungsi

Operasional Pelabuhan:

 Penyediaan kolam pelabuhan dan perairan untuk lalu lintas kapal

dan tempat berlabuh.

 Pelayanan jasa-jasa yang berhubungan dengan pemanduan kapal-

kapal (pilotage) dan pemberian jasa kapal tunda untuk kapal-kapal

laut.

 Penyediaan dan pelayanan jasa dermaga untuk tambat/sandar,

bongkar muat barang dan hewan serta penyediyaan fasilitas naik

turun penumpang.

 Penyediaan dan pelayanan jasa gudang dan tempat penimbunan

barang, angkutan diperairan pelabuhan, alat bongkar muat serta

peralatan pelabuhan.

 Penyedian tanah untuk berbagai gabungan dan lapangan

sehubungan dengan kepentingan kelancaran angkutan laut hasil

industri.

 Penyediaan jaringan jalan dan jembatan, tempat tunggu kendaraan

(lahan parkir), saluran pembuangan air (sanitasi), instalasi listrik,


instalasi air minum, depo bahan bakar dan armada pemadam

kebakaran.

 Penyediaan jasa terminal bongkar muat peti kemas, muatan curah

cair, muatan curah kering dan kapal RO-RO.

 Penyediaan jasa lainya yang dapat menunjang pelayanan jasa

kepelabuhanan.

c. Pihak-Pihak Terkait Keagenan Kapal

1) Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan

Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran

pengertian KSOP adalah pejabat pemerintah di pelabuhan yang diangkat

oleh Menteri dan memiliki kewenangan tertinggi untuk menjalankan dan

melakukan pengawasan terhadap dipenuhinya ketentuan peraturan

perundangundangan untuk menjamin keselamatan dan keamanan,

sedangkan pengertian otoritas pelabuhaan ialah lembaga pemerintah di

pelabuhan sebagai otoritas yang melaksanakan fungsi pengaturan,

pengendalian, dan pengawasan kegiatan kepelabuhanan yang diusahakan

secara komersial pelayaran.

Dengan kata lain KSOP dalah instansi yang bertanggung jawab tentang

ketertiban bandar terhadap kapal yang masuk dan keluar pelabuhan. Dalam

kegiatan pelayanan kedatangan dan keberangkatan kapal yang dilakukan

oleh Syahbandar (administrator pelabuhan) sebagai instansi yang

memberikan ijin dan mengatur mengenai semua aktifitas / kegiatan

dipelabuhan, yaitu:

 Melayani persetujuan clearance in dan clearance out perusahaan

Pelayaran.
 Melayani kepengurusan dokumen-dokumen kapal yang telah mati

sehingga kapal bisa melakukan perjalanan kepelabuhan tujuan

selajutnya.

 Menerbitkan surat persetujuan berlayar ( SPB )

2) PT. Pelabuhan Indonesia IV Cabang Tarakan

Adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan semua

fasilitas pelabuhan baik fasilitas kapal maupun barang. Dalam kegiatannya

terkait dengan pelayanan kedatangan dan keberangkatan kapal adalah

sebagai berikut:

 Mengadakan dan memfasilitasi forum Pusat Pelayanan Satu Atap

(PPSA) dan Pusat Pelayanan Jasa Pelabuhan (P2JP)

 Merupakan suatu instansi yang memberikan fasilitas sebelum kapal

sandar dan kapal keluar dari dermaga.

 Melayani penyelesian segala administrasi di dermaga.

3) Kantor Kesehatan Pelabuhan Tarakan

Adalah instansi yang melakukan pelayanan kesehatan, memeriksa buku

kesehatan, sertifikat tikus, daftar awak kapal dan penumpang, serta

memberikan health certificate & health Clearance. Dinas karantina

kesehatan dalam prakteknya bertugas melayani pengajuan yang dibuat

oleh agen untuk memeriksa kesehatan kapal yang berkaitan dengan

penerbitan sanitasi kapal dengan menyerahkan health book, crew list serta

jadwal kapal tiba dan rencana berangkat beserta pelabuhan tujuan yang

nantinya akan diperiksa oleh petugas karantina kesehatan pelabuhan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor:

2348/MENKES/PER/XI/2011 tanggal 22 November 2011 tentang


perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor :

356/MENKES/PER/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor

Kesehatan Pelabuhan, Bab I pasal 1, KKP adalah Unit Pelaksana Teknis di

lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan.

 Tugas Dan Fungsi KKP

KKP mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan

keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans

epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan

lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta

pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul

kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan

radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat

negara. Dalam melaksanakan tugas, KKP menyelenggarakan

fungsi:

o Pelaksanaan kekarantinaan

o Pelaksanaan pelayanan kesehatan,

o Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan

di bandara, Pelabuhan, dan lintas batas.

o Pelaksanaan pengamatan penyakit karantina dan penyakit

penular potensial wabah, penyakit baru dan penyakit yang

muncul kembali.

o Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion,

biologi dan kimia.


o Pelaksanaan sentra atau simpul jejaring surveilans

epidemiologi sesuai dengan penyakit yang berkaitan dengan

lalulintas, nasional, regional dan internasional.

o Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan

penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) dan bencana

bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasuk

penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk.

o Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja di

lingkungan pelabuhan, bandara dan lintas batas Negara

o Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan,

kosmetika, alat kesehatan serta bahan aditif (OMKABA)

ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen kesehatan

OMKABA impor.

o Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan

muatannya,

o Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan terbatas di

wilayah kerja pelabuhan, bandara dan lintas batas darat

Negara.

o Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan

pelabuhan, bandara dan lintas batas Negara.

o Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di

pelabuhan, bandara dan lintas batas darat Negara.

o Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko

lingkungan dan surveilans kesehatan pelabuhan.


o Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan pelabuhan,

Bandar dan lintasbatas darat negara. Pelaksanaan

ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP.

 Tujuan

Sejalan dengan visi dan misi yang telah ditetapkan maka tujuan

yang ingin dicapai oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP)

Tarakan adalah:

o Peningkatan kinerja dan kemampuan Surveilans

Epidemiologi, kekarantinaan dan penanggulangan KLB.

o Peningkatan kinerja dan kemampuan dalam upaya

kesehatan pelabuhan melalui penurunan angka kesakitan,

kematian dan risiko kecacatan akibat penyakit menular,

tidak menular dan PHEIC.

o Peningkatan kinerja dan kemampuan dalam Pengendalian

Risiko Lingkungan

o Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang

kesehatan pelabuhan, bandara dan lintas batas Negara

o Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan

di pelabuhan, bandara dan lintas batas darat Negara

o Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko

lingkungan dan surveilans kesehatan pelabuhan.

o Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan pelabuhanm

bandara dan linta batas darat negara.


o Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan

KKP. Sesuai dengan tugas dan fungsinya maka Kantor

Kesehatan pelabuhan (KKP) Tarakan.

4) Imigrasi

Adalah instansi yang melihat dan mengawasi keluar masuknya orang atau

kapal dari wilayah negara lain ataupun masuk ke pelabuhan Tanjung Emas

Semarang, penekanannya yaitu dalam pemeriksaan identitas dan dokumen.

 Tugas dan Fungsi

Tugas: Direktorat Jenderal Imigrasi memiliki tugas merumuskan

dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang

imigrasi.

Fungsi:

o Sebuah perumusan kebijakan di bidang keimigrasian;

o implementasi kebijakan di bidang imigrasi;

o persiapan norma, standar, prosedur, dan kriteria imigrasi;

o memberikan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

imigrasi; dan

o Administrasi Direktorat Jenderal Imigrasi.

5) Bea cukai

Bea Cukai atau yang biasa disebut kepabeanan secara umum merupakan

segala sesuatu yang berhubungan dengan pengawasan atas lalu lintas


barang yang masuk atau keluar daerah pabean serta pemungutan bea

masuk dan bea keluar.

 Tugas pokok

Melaksanakan sebagian tugas pokok Kementerian Keuangan di

bidang kepabeanan dan cukai, berdasarkan kebijaksanaan yang

ditetapkan oleh Menteri dan mengamankan kebijaksanaan

pemerintah yang berkaitan dengan lalu lintas barang yang masuk

atau keluar Daerah Pabean dan pemungutan Bea Masuk dan Cukai

serta pungutan negara lainnya berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

 Fungsi

o Trade Fasilitator

Memberi fasilitas perdagangan, diantaranya melaksanakan

tugas titipan dari instansi lain.

o Industrial Assistance

Melindungi industri dalam negeri dari persaingan yang

tidak sehat dengan industri sejenis dari luar negeri.

o Comunity Protector

Melindungi masyarakat dari masuknya barang-barang

berbahaya.

o Revenue Collector

Memungut Bea masuk dan bea keluar serta cukai secara

maksimal.

6) Kantor Distrik Navigasi Kelas III Tarakan

 Kedudukan, Tugas Dan Fungsi


Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM. 30 Tahun

2006 Tentang Organsasi Dan Tata Kerja Distrik Navigasi maka dapat

dijelaskan sebagai berikut: Distrik Navigasi adalah Unit Pelaksana

Teknis di bidang kenavigasian di lingkungan Direktorat Jenderal

Perhubungan Laut Departemen Perhubungan yang berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perhubungan Laut.

Distrik Navigasi mempunyai tugas melaksanakan perencanaan,

pengoperasian, pengadaan dan pengawasan sarana bantu navigasi

pelayaran, telekomunikasi pelayaran serta kegiatan pengamatan laut,

survey hidrografi, pemantauan alur dan perlintasan dengan

menggunakan sarana instalasi untuk kepentingan keselamatan

pelayaran.

Distrik Navigasi menyelenggarakan fungsi:

o Penyusunan rencana dan program pengoperasian, serta

pengawasan sarana bantu navigasi pelayaran, telekomunikasi

pelayaran, kapal negara kenavigasian, fasilitas pangkalan,

bengkel, pengamatan laut dan survei hidrografi serta

pemantauan alur dan perlintasan;

o Penyusunan rencana kebutuhan dan pelaksanaan pengadaan,

penyimpanan, penyaluran dan penghapusan perlengkapan dan

perlatan untuk sarana bantu navigasi pelayaran, telekomunikasi

pelayaran, kapal negara kenavigasian, fasilitas pangkalan,

bengkel, pengamatan laut dan survei hidrografi serta

pemantauan alur dan perlintasan;


o Pelaksanaan program pengoperasian dan pemeliharaan sarana

bantu navigasi pelayaran, telekomunikasi pelayaran, kapal

negara kenavigasian dan fasilitas pangkalan serta bengkel;

o Pelaksanaan pengamatan laut dan survei hidrografi serta

pemantauan alur dan perlintasan;

o Pelaksanaan urusan logistik;

o Pelaksanaan analisis dan evaluasi pengoperasian, pengawakan

dan pemeliharaan sarana bantu navigasi pelayaran,

telekomunikasi pelayaran, kapal negara kenavigasian, fasilitas

pangkalan, bengkel, pengamatan laut, survei hidrografi serta

pemantauan alur dan perlintasan;

o Pelaksanaan urusan keuangan, kepegawaian, ketatausahaan,

kerumahtanggaan, hubungan masyarakat, pengumpulan dan

pengolahan data, dokumentasi serta penyusunan laporan

d. Proses Clearance In Dan Clearance Out Kapal MV Aguila

Dalam hal ini PT. Bahtera Noah Kaltara, memberikan layanan yang

semaksimal mungkin terhadap kapal MV Aguila sebagai upaya oleh agent

kapal dalam upaya menangani kapal selama kapal berada di Pelabuhan

Tarakan dan mempunyai banyak tugas dan tanggung jawab mengenai kapal

MV Aguila yang diageninya mulai dari kapal akan memasuki area pelabuhan

sampai meninggalkan pelabuhan. Berikut kewajiban dari PT. Bahtera Noah

Kaltara pada saat mengageni kapal:

Ketika kapal MV Aguila memulai perjalanan dari F menuju tarakan atau

Indonesia, minimal 1 x 24 jam sebelum kapal tiba pihak owner membuat di

antaranya:
1) Shipping Instruction

Adalah surat yang dibuat oleh Shipper (pemilik barang atau

perusahaan ekspedisi) yang ditujukan kepada Carrier atau kapal

(pelayaran) untuk menerima dan memuat muatan yang tertera dalam

surat tersebut.

2) Nil List Declaration

Adalah menerangkan kapal tersebut tidak bermuatan atau kosong, dari

pelabuhan asal dan tidak membawa barang-baranng sebagai berikut

barang berbahaya (amunisi), hewan, penumpang, narkoba/narkotik.

3) Voyage Memo

Adalah nomor keberangkatan kapal yang biasa disingkat dengan V.

atau Voy.. Nomor keberangkatan harus selalu ada dibelakang nama

Kapal. Contoh MV Glory V. 23 artinya nama kapal MV Glory dengan

nomor keberangkatan kapal (Voyage) 23.

4) Ship Particular

Adalah rincian data kapal lengkap sebagai identitas kapal termasuk

Genaral Data, Machinary Data, Hull Data dan Owner dll. Berbeda

dengan Data Inventaris yang lebih rinci ke inventaris yang ada di

kapal tersebut.

5) Crewlis

Adalah Daftar nama dari seluruh anggota/awak kapal. Daftar / Sijil

Awak kapal adalah suatu buku yang berisi Daftar nama dan jabatan

Anak Kapal, yaitu mereka yang melakukan tugas diatas kapal yang

harus diketahui serta disyahkan oleh Syahbandar (Pasal 375 KUHD).

6) Crew Effect Declaration


Adalah suatu daftar yang menerapkan tentang crew kapal lengkap

dengan jabatan masing-masing diatas kapal.

e. Proses Clearance In Kapal MV Aguila

1. Sebelum 1 x 24 jam kapal masuk perairan Tarakan pihak agen

harusmemasukan permohonan A1 kepada pihak Pelindo, permohonan

kedatangan kapal bersamaan dengan PPKA dan Ijin Olah Gerak Kapal ke

pihak KSOP, permohonan kesehatan kapal & crew dan juga permohonan

penyemprotan Desinfektan ke pihak kesehatan pelabuhan, permohonan

pengesahan crew dan Shortpass ke pihak Imigrasi.

a) A1/ Permintaan Pelayanan Kapal Barang (PPKB)

Adalah permohonan atau permintaan pelayanan kapal dan barang yang

di ajukan kepada pihak Pelindo IV.

b) Persetujuan Keagenan Kapal Asing (PPKA)

Adalah surat persetujuan bagi perusahaan angkutan laut

nasional/penyelenggara kegiatan angkutan laut khusus untuk

mengageni kapal-kapal asing yang menyinggahi pelabuhan-pelabuhan

yang terbuka untuk perdagangan luar negeri.

c) Surat Persetujuan Olah Gerak Kapal (SPOG)

Adalah surat persetujuan yang diterbitkan oleh Syahbandar dalam

bentuk dokumen elektronik bahwa kapal secara teknis administratif

telah memenuhi persyaratan keselamatan dan keamanan pelayaran

untuk melakukan pergerakan di pelabuhan.

d) Permohonan Kesehatan Kapal Dan Crew


Adalah surat peemohonan ijin kepada pihak KKP untuk melakukan

pemeriksaan kesehatan saat kapal tiba di rede Tarakan atau Pelabuhan

Tarakan.

e) Permohonan Pengesahan Crew

Adalah surat keputusan dari pihak imigrasi bahwa crew kapal atau

Anak Buah Kapal (ABK) benar adanya sesuai dengan data di crewlist

untuk disahkan secara hukum yang berlaku.

f) Shortpass

Adalah surat ijin yang dikeluarkan pihak imigrasi untuk crew kapal

Warga Negara Asing (WNA) yang ingin turun dari kapal untuk

melakukan seluruh kegiatan di wilayah Indonesia,

2. Pada saat permohonan sudah di masukan ke masing-masing instansi maka

tunggu lah pengesahan Laporan Kedatangan Kapal Dan Ijin Olah Gerak

Kapal di Kantor KSOP.

a) Laporan Kedatangan Kapal

Adalah laporan rencana kedatangan kapal yang disampaikan oleh

perusahaan pelayaran kepada Penyelenggara Pelabuhan.

b) Ijin Olah Gerak Kapal

Adalah surat keputusan atau perizinan pergerakan yang diterbitkan

oleh pihak KSOP untuk sebuah kapal ketika kapal melakukan

maneuver dari satu tempat ke tempat lain.

3. Ketika kapal sampai di di perairan Tarakan sedang melakukan lego

jangkar pihak agen menghubungi pihak speedboat, Pihak Kesehatan

Pelabuhan, Petugas KPLP, Petugas Bea Cukai dan Petugas Imigrasi

dengan membawa 3 rangkap shipping instruction, nil list declaration, ship


stores declaration, voyage memo, ship particular, crewlist, crew effect

declaration pengecualian untuk petugas imigrasi hanya crewlist.

4. Setelah lengkap semuanya petugas maupun dokumen lalu menuju

kapal dan melakukan pemeriksaan masing-masing mulai dari Kesehatan

Pelabuhan melakukan pemeriksaan kesehatan crew dan penyemprotan

desinfektan, imigrasi pemerikasaan crew, Passport, petugas KPLP

kelengkapan surat-surat kapal dan kelengkapan sarana dan prasarana kapal

, Petugas Bea dan Cukai pemeriksaan barang-barang illegal.

5. Setelah selesai petugas melakukan pemeriksaan tinggal tugas agen

membagikan yang sudah di print atau di siapkan kepada petugas masing-

masing dan agen membawa semua berkas untuk mempersiapkan

pembuatan SPB .Tambahan untuk kespel membawa buku kesehatan dan

petugas imigrasi membawa passport, setelah semuanya selesai petugas dan

agen kembali ke darat.

6. Lalu pihak agen menuju Kantor Kesehatan Pelabuhan untuk

mengambil hasil pemeriksaan, menuju ke Kantor Imigrasi untuk

mengambil hasil pengesahan crew kapal. Setelah semuanya sudah pihak

agen membuat momerandum dan di masukan bersamaan dokumen kapal

ke petugas KSOP bagian SPB atau Clearen, membuat Billing Jasa Rambu

dan melakukan pembayaran kepada pihak bendahara KSOP.

7. Setelah Agent melakukan penyandaran agen mengambil dokumen

kapal, beserta dokumen-dokumen lain untuk di memorandum dan proses

clearance in dan clearance out. Sebelum dokumen di bawa ke

Syahbandar, agen memeriksa dokumen terlebih dahulu mungkin ada

dokumen yang expired atau tidak valid (Memorandum), setelah


pengecekan dokumen dan dokumen ada yang expired maka agen akan

melaporkan dan membuat surat pembaharuan dokumen yang expired

kepada pihak KSOP, Selama kapal berada di pelabuhan, dokumen-

dokumen kapal tetap disimpan di Syahbandar sampai kapal akan

meninggalkan pelabuhan tersebut.

Adapun dokumen-dokumen yang diambil di atas kapal yaitu:

a) Certificate Of Philippine Reg

Adalah surat kebangsaan dimana kapal itu dibuat.

b. Cargo Ship Safety Certificate

Adalah surat keselamatan bahwasanya kapal mampu menangani

masalah di tengah laut baik masalah alam maupun yang di

sebabkan oleh kesalahan manusia dan pembajakan.

c. Certificate Of Stability

Adalah Sertifikat kapal mengenai stabilitas kapal berapa maksimal

muatan dapat di angkut.

d. Load Line Certificate

Nama lain dari Sertifikat Lambung Timbul adalah sertifikat yang

menetapkan lambung timbul kapal yang boleh timbul diatas

permukaan air laut minimum.

e. Minimum Safe Manning Certificate

Adalah sertifikat kapal tentang pengawakan crew yang ada di

dalam kapal.

f. Certificate Of Inspection
Sertifikat pemeriksaan adalah keterangan yang menyatakan bahwa

kondisi bayang yang akan dikirim dalam keadaan baik sebelum

barang tersebut terangkut atau dikapalkan.

g. Certificate Of Ownership

Adalah Sertifikat kapal dimana kapal itu di buat dan siapa

pemiliknya.

h. International Load Line Certificate

Adalah Sertifikat yang menerangkan dan menyatakan batas garis

muat maksimal dan minimal kapal.

i. International Life Raft Certificate

Sertifikat yang menyatakan pelampung penyelamat yang

digunakan pada saat gawat darurat

j. Port State Control

Sertifikat yang menyatakan segala kondisi kapal beserta sertifikat

yang menyatakan kapal layak laut beserta kekurangannya.

k. Oil Record Book

Buku yang mencantumkan berita acara kondisi minyak yang

digunakan oleh kapal

l. Health Book

Buku yang menyatakan bahwa kapal dalam keadaan bersih dan

bebas dari penyakit menular.

8. Agen melakukan clearance Health Book, Ship Sanitation Control

Exemption Certificate (SSCEC), P3K ke karantina untuk pemeriksaan

kapal dan pengajuan penerbitan Port Health Quarantine Clerance


(PHQC). Untuk Clearence Quarantine ke Dinas Kesehatan Pelabuhan

mengenai sanitasi kapal dengan melampirkan :

a. Health Book. dan Chakinglist kedatangan ke Imigrasi

b. SSCEC (Ships Sanitation Control Exemption certificate)

c. Mengajukan permohonan clearnce

d. Membawa daftar Crew List 4 lembar dan foto kapal passport

d. Proses Clearance Out Kapal

Adapun proses Clearance Out yaitu

1. Sebelum kapal sandar melakukan kegiatan atau clearen out Minimal 1x24

jam pihak agen memasukan permohonan keberangkatan kepada pihak

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Cabang

Tarakan, Kesehatan Pelabuhan, dan Direktorat Jenderal Imigrasi Tarakan.

2. Setelah permohonan semua sudah di masukan pihak agen langsung

membuat dokumen clearen mulai dari:

a) Form laporan keberangkatan kapal

Adalah laporan rencana keberangkatan kapal yang disampaikan oleh

perusahaan pelayaran kepada Penyelenggara Pelabuhan

b) Laporan Kedatangan dan Keberangkatan Kapal (LK3)

Adalah laporan yang disampaikan oleh perusahaan pelayaran

kepada Penyelenggara Pelabuhan tentang realisasi kegiatan kapal

yang berisikan tanggal kapal tiba dan tanggal kapal berangkat,

pelabuhan asal dan pelabuhan tujuan, serta data muatan kapal

(bongkar dan/atau muat).

c) Master Sailing
Adalah surat pernyataan dari nahkoda kepada pihak KSOP mulai

dari muatan, alat navigasi, sertifikat kapal, sesuai dengan yang ada

di kapal atau yang dilampirkan.

d) Crewlist

Daftar anak buah kapal atau crewlist adalah suatu daftar yang

menerapkan tentang anak buah kapal lengkap dengan perangkat dan

jabatan masing-masing.

e) Passport

Adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pejabat yang

berwenang dari suatu negara yang memuat identitas pemegangnya

dan berlaku untuk melakukan perjalanan antar negara.

f) Bill of Lading (B/L)

Adalah dokumen pengangkutan barang yang di dalamnya memuat

informasi lengkap mengenai nama pengirim, nama kapal, data

muatan, pelabuhan muat dan pelabuhan bongkar, rincian freight dan

cara pembayarannya, nama consignee atau pemesan, jumlah B/L

original yang dikerluarkan dan tanggal dari penandatanganan.

g) Cargo manifest

Adalah dokumen manifest selama sarana pengangkut tersebut

dalam perjalanan berangkat dan menuju suatu pelabuhan, yang

berisi daftar muatan cargo alat angkut tersebut melakukan perjalanan dan

membawa barang-barang tersebut.

h) Persetujuan Keagenan Kapal Asing (PPKA)


Adalah surat persetujuan bagi perusahaan angkutan laut

nasional/penyelenggara kegiatan angkutan laut khusus untuk

mengageni kapal-kapal asing yang menyinggahi pelabuhan-

pelabuhan yang terbuka untuk perdagangan luar negeri.

i) Pengiriman Eskpor Barang

Adalah pemberitahuan dari pihak Bea Cukai bahwa muatan yang

akan dibawa sesuai dengan dokumen yang tercantum di pengiriman

ekspor barang.

3. Ke esokan harinya agen melakukan kegiatan clearen dengan

memasukan laporan keberangkatan, LK3, PPKA, Pengiriman Ekspor

Barang, B/L dan Cargo Manifest ke petugas lala untuk di sahkan.

Masukkan Master Sailing ke petugas KPLP lalu tinggal untuk

melakukan kegiatan lainnya.

4. Agen menuju ke Kantor Kesehatan Pelabuhan untuk melakukan

Clearen Out dan mengambil buku kesehatan dengan syarat membayar

biaya kesehatan lalu agen menuju ke Kantor Distrik Navigasi untuk

melakukan pembayaran jasa radio setelah sudah agen menuju kantor

imigrasi untuk pengesalah Crewlist dan pengesahan Cleaaren Out.

5. Setelah semuanya sudah kembali ke Kantor KSOP menuju meja KPLP

apakan mastersailing sudah di tandatangani perwira jaga apa belum,

menuju meja bagian Lalu Lintas Laut (LALA) apakah berkas sudah di

sahkan apa belum. Jangan lupa membayar jasa labuh, tambat dll.

Setelah semuanya sudah masukan berkas yang sudah di sahkan petugas

LALA, KPLP, Buku Kesehatan, Crewlis, billing dan dokumen kapal

lainnya ke meja clearen atau meja penerbitan SPB tunggu sampai keluar
surat SPB, setelah SPB keluar untuk di arsip agen pelayaran, Pelindo,

arsip Adpel dan bagian LALA (Lalu Lintas Laut) KSOP Kelas III

Tarakan.

B. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu yang Relevan oleh Lukman

Penulis Judul Hasil

Lukman Proses Pelayanan ClearanceU Bagaimana proses kapal

(2018) In Dan Clearance Out Kapal masuk (Clearance In) dan

Oleh Pt. Yala Samudera kapal keluar (Clearance Out)

Abadi oleh agen PT. Yala

Samudera Abadi di

Pelabuhan Tanjung Emas

Semarang dan bagaimana

pengurusan dokumen-

dokumen terkait dalam

keagenan kapal di

Pelabuhan Tanjung Emas

Semarang.
Sumber: Laporan Praktek Kerja Lapangan, Sekolah Tinggi Maritim Dan Transpor “Amni”
Tahun 2018
Kesimpulan dari penelitian di atas adalah secara keseluruhan agen PT. Yala Samudera

Abadi sudah menjalankan tugasnya sebagai agen kapal dengan baik, yaitu melakukan

Clearance In dan Clearance Out kapal di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Penelitian

tersebut sangat mendukung penulis untuk membantu memberikan sebagian gambaran

mengenai tugas Stasiun Radio Pantai yang sebenarnya. Penelitian tersebut memberikan data-

data yang penulis butuhkan berupa penjabaran untuk memperjelas penelitian yang penulis

lakukan.

Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu yang Relevan Oleh Antonia Besti Halawa

Penulis Judul Hasil


Antonia Besti Halawa Peranan Agen Dalam Bagaimana peranan agen
(2019) Mengageni Pengurusan
dalam pengurusan surat
Surat Persetujuan
persetujuan berlayar
Berlayar MV. Putri
Sejati MV. Puteri Sejati di PT.
Di PT. Pelayaran
Pelayaran Bahtera
Bahtera Adhiguna
Adhiguna Cilacap dan
Cilacap
apa saja faktor-faktor

penyebab tidak terbitnya

surat persetujuan

berlaiyar MV. Puteri

Sejati di PT. Pelayaran

Bahtera Adhiguna

Cilacap?

Sumber: Karya Tulis Ilmiah, Akademi Maritim Nusantara Cilacap, Tahun 2018
Kesimpulan dari penelitian di atas adalah Peranan agen dalam mengurus Surat Persetujuan
Berlayar (SPB)/port clearance MV. Puteri Sejati yang hendak melakukan pelayaran ke
pelabuhan tujuan. Disamping itu harus melakukan pengawasan terhadap kapal yang tiba dan
kapal yang akan berangkat secara ekstra ketat berdasarkan peraturan-peraturan yang telah
ditetapkan dan Faktor-faktor yang menyebabkan tidak terbitnya SPB MV. Puteri Sejati yaitu
kapal tidak laik laut berupa sertifikat keselamatan perlengkapan (cargo ship safety
equipment) dan kewajiban jasa belum terbayarkan berupa jasa pandu

Anda mungkin juga menyukai