0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan3 halaman
Perusahaan pelayaran adalah badan usaha yang menyediakan ruang kapal untuk mengangkut penumpang dan barang. Struktur organisasinya terdiri dari direktur, kepala cabang, dan beberapa staf yang bertanggung jawab atas keuangan, operasional, administrasi, dan personalia. Ada dua jenis perusahaan pelayaran yaitu tetap yang memiliki rute dan jadwal tetap, serta tidak tetap yang fleksibel mengangkut muatan ke mana saja.
Perusahaan pelayaran adalah badan usaha yang menyediakan ruang kapal untuk mengangkut penumpang dan barang. Struktur organisasinya terdiri dari direktur, kepala cabang, dan beberapa staf yang bertanggung jawab atas keuangan, operasional, administrasi, dan personalia. Ada dua jenis perusahaan pelayaran yaitu tetap yang memiliki rute dan jadwal tetap, serta tidak tetap yang fleksibel mengangkut muatan ke mana saja.
Perusahaan pelayaran adalah badan usaha yang menyediakan ruang kapal untuk mengangkut penumpang dan barang. Struktur organisasinya terdiri dari direktur, kepala cabang, dan beberapa staf yang bertanggung jawab atas keuangan, operasional, administrasi, dan personalia. Ada dua jenis perusahaan pelayaran yaitu tetap yang memiliki rute dan jadwal tetap, serta tidak tetap yang fleksibel mengangkut muatan ke mana saja.
Perusahaan pelayaran adalah badan usaha milik Negara atau swasta, berbentuk perusahaan negara persero, Perseroan Terbatas (PT), Perseroan Comanditer (CV), dan lain-lain, yang melakukan usaha jasa dalam bidang penyediaan ruangan kapal laut untuk kepentingan mengangkut muatan penumpang (orang) dan barang (dagangan) dari suatu pelabuhan asal (muat) ke pelabuhan tujuan (bongkar), baik di dalam negeri (interinsulair) maupun luar negeri (ocean going shipping). (Suwarno, 2011:128) 2. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN PELAYARAN
3. TUGAS & TANGGUNG JAWAB MASING-MASING BAGIAN
Kepala Cabang Bertanggung jawab kepada direktur pusat perusahaan o Tugas dan wewenang : Bertanggung jawab atas kelangsungan perusahaan. Menjadi koordinator dalam pelaksanaan tugas masing-masing kepala dinas. Sekaligus membina dan mengawasi. Membahas rencana pendapatan dan belanja perusahaan, memberi petunjuk kepada dinas dan kepala urusan. Melaporkan secara periodic kepada pusat atau direksi atas perkembangan perusahaan. Direktur Keuangan Bertanggung jawab untuk : Bertanggung jawab atas anggaran keuangan yang dikeluarkan selama 1 bulan. Membuat jurnal , input dan proses laporan keuangan untuk dikirim ke kantor pusat. Bertanggung jawab atas anggaran yang tersedia di kantor untuk kelancaran operasional kantor. Staff Operasional Bertanggung jawab untuk : Proses Clearance in/out Mengikuti meeting tentang labuh, pandu, tambat kapal di PPSA Melaporkan dokumen kapal ke pihak KSOP Memonitor dan mengikuti langsung di lapangan pembongkaran dan pemuatan barang Membuat permohonan dan memproses dokumen mutasi crew kapal kesyahbandar. Staff Administrasi Bertanggung jawab untuk : Mengarsipkan dokumen perusahaan yang penting Menyediakan segala sesuatu mengenai alat kebutuhan administrasi karyawan dalam menjalankan tugasnya Melayani dan mengelola surat masuk atau keluar , surat perintah menyimpan dokumen perusahaan yang penting. Staff Personalia Melakukan analisa, observasi, perencanaan dan pengambilan keputusan terkait rekruitmen Mencermati kondisi aktivitas karyawan dan perkembangan kualitas kerja karyawan Mengurus payroll gaji karyawan / pelaut. Mengurusi mutasi on dan mutasi off pada pelaut. 4. MANFAAT SHIPPING INDUSTRY Usaha pelayaran merupakan usaha industri bidang jasa Transportasi laut atau Shipping Industry yang member manfaat sebagai berikut : Place utility Yaitu barang yang di satu tempat kurang bermanfaat di pindahkan ke tempat yang manfaatnya lebih besar. Time utility Yaitu barang dari satu tempat yang saat tertentu sudah diproduksi dan berlebihan di pindahkan ke tempat yang pada waktu yang sama belum di produksi dan membutuhkan pengangkutan dengan kapal dapat dilakukan melalui laut, danau, maupun sungai. (Engkos Kosasih & Hananto Soewedo, 2007:8) 5. MACAM-MACAM PERUSAHAAN PELAYARAN Menurut engkos Kosasih dan Hananto Soewedo (2007:31-33) di tinjau dari sifat usahanya perusahaan pelayaran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : Pelayaran tetap (Linier Service) Pelayaran tetap mempunyai ciri sebagai berikut : Jalur pelayaran (trade line) dan perjalanan kapal tertentu dan teratur, menyinggahi pelabuhan yang di tetapkan sebelumnya dengan fekruensi yang tetap dan mempunyai sailing schedule tertentu yang semuanya di umumkan kepada semua cargo owner (pemilik muatan). Umum nya pelayaran tetap dapat menerima semua jenis muatan. Pelayaran tetap menawarkan freight rate (daftar tariff angkutan) yang telah di tetapkan dan berlaku umum. Carrier (pengusaha pelayaran) harus mempunyai peraturan atau syarat-syarat pengangkutan yang di cantum kan pada lembar formulir Bill of Lading (B/L) atau mungkin ada perjanjian khusus antara carrier dan shipper. Pelayaran Tidak Tetap (Tramper Service) Pelayaran tramper service merupakan pelayaran bebas yang tidak terikat ketentuan formal, tidak mempunyai jalur pelayaran tetap, dan kapal dapat berlayar kemana saja. Kapal membawa muatan apa saja dan sering membawa muatan sejenisnya. Pelayaran tramp tidak mempunyai jadwal yang di umumkan sebelumnya. Syarat pengangkutan dan uang tambang (freight rate) dalam pelayaran tramp merupakan hasil permufakatan kedua belah pihak.