Anda di halaman 1dari 7

IMPLEMENTASI BIDANG MATA KULIAH DALAM

PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA


(MBKM) DI PT. ANDIFA NUSA SAMUDRA

Disusun Oleh :
NAMA : YULIANDI RIZQI TRI JAYA
NPT : 20.17.114039.1234

SUPERVISOR LAPANGAN : HADIANSYAH, S.E., M.M


SUPERVISOR LAPORAN : AKHMAD SYAHBUDIN, S.TH. I., M.PD. I.

AKADEMI MARITIM NUSANTARA BANJARMASIN


KETATALAKSANAAN PELAYARAN NIAGA DAN KEPELABUHAN
2023
1. PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk
suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk
yang dimaksud dapat berupa antar perorangan, antara individu dengan pemerintah
suatu negara, atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
Perdagangan internasional di sektor energi dari tahun ke tahun semakin meningkat,
baik itu energi konvensional seperti minyak bumi, gas, dan mineral batubara, maupun
energi terbarukan. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil sumber daya alam
yang sangat melimpah. Sejak zaman dahulu Indonesia dikenal sebagai negara dengan
kekayaan sumber daya alam yang melimpah, hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi
dunia internasional. Dengan kebutuhan akan energi dari sumber daya alam, Indonesia
memiliki peranan penting dalam perdagangan energi internasional.
Menurut Keputusan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 626/M-
Dag/Kep/3/2015 tentang Penetapan PT. Andifa Nusa Samudra Pelayaran mempunyai
peranan yang penting di bidang perdagangan internasional maupun nasional, karena di
dalamnya mengandung manfaat yang dapat menguntungkan negara di bidang
transportasi laut. Dalam kegiatan pelayaran pasti akan ada kaitannya dengan
kebutuhan masyarakat yang pasti nantinya akan terjadi kegiatan expor-impor
internasional maupun nasional dalam jumlah yang besar dan luas yang terjadi secara
terus menerus maka kegiatan di dalam pelabuhan akan meningkat maka dari itu
perusahaan pelayaran akan berkembang sangat pesat dan nantinya pasti akan
membuka cabang di berbagai wilayah pelabuhan di Indonesia umumnya, dikarenakan
untuk mempermudah kelancaran melayani ataupun mengageni kapal-kapal yang akan
singgah di pelabuhan-pelabuhan tersebut.
Perusahaan pelayaran selain menawarkan jasa angkutan laut juga mempunyai
berbagai bidang keagenan diantaranya, keagenan milik kapal sendiri (owner) ataupun
pengurusan kapal-kapal milik perseorangan (principal) selama beroperasi di indonesia
termasuk kapal-kapal tanker, tugboat, tongkang, container dan yang lainnya yang
digunakan untuk menunjang kegiatan perdagangan internasional maupun nasional.

2. MANAJEMEN PERUSAHAAN PELAYARAN II


Manajemen perusahaan pelayaran II ini menyangkut tentang proses kerja sama
antara dua orang atau lebih dengan cara menggerakan sekelompok orang dan fasilitas
untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam penerapannya di PT. Andifa Nusa Samudra
contoh penerapannya adalah sebagai berikut :
1. Direktur

a) Bertanggung jawab menjalankan perusahaan

b) Menentukan, merumuskan dan memutuskan sebuah kebijakan

c) Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan

d) Menyusun strategi dalam pemenuhan target perusahaan

e) Konstribusi untuk kerja tim diperlukan untuk mencapai hasil yang sesuai

2. General Manager
Bertanggung jawab untuk :
a)Mengelola operasional harian perusahaan
a) Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan menganalisis
semua aktivitas bisnis perusahaan
b) Membuat prosedur dan standar perusahaan
c) Membuat keputusan penting di bidang integrasi, aliansi, investasi,
3. Port Manager
Bertanggung jawab untuk :
a) Mengkoordinasi dan mengawasi semua kegiatan di area jetty PT. Andifa Nusa
Samudra
b) Memelihari alat pelabuhan di jetty PT. Andifa Nusa Samudra
c) Mengatur rekan kerja yang menjadi bawahan nya
d) Menjelaskan deskripsi pekerjaan yang baik
e) Melakukan control dan evaluasi
f) Memotivasi rekan-rekan kerja bawahanya

3. USAHA FORWARDER
Usaha forwarder adalah kegiatan usaha yang bertujuan melakukan pengurusan
untuk pengiriman dan penerimaan barang melalui transportasi laut, bertugas mewakili
eksportir, importir, shipper dan consignee. Forwarder adalah seorang perantara atau
agen dari mereka yang memerlukan adanya ruang muatan di satu pihak dan di lain
pihak bagi mereka yang memerlukan barang muatan bagi sarana angkutan yang
dimilikinya.
perusahaan freight forwarding memiliki cakupan kegiatan usaha yang cukup luas.
Dimulai dari penerimaan, barang melalui berbagai moda transportasi, pengurusan
penyelesaian dokumen, pemesanan ruangan pengangkut, pengiriman, dan lain
sebagainya. freight forwarding melaksanakan pengurusan prosedur dan formalitas
dokumentasi yang dipersyaratkan oleh adanya peraturan – peraturan pemerintah
negara ekspor, negara transit, dan negara impor. serta sesuai dengan lingkup usahanya.
Disamping itu, Freight forwarder juga melaksanakan pengurusan prosedur dan
formalitas dokumentasi yang dipersyaratkan oleh adanya peraturan – peraturan
pemerintah negara ekspor, negara transit dan negara impor. Serta sesuai dengan ruang
lingkup usahanya, Freight forwarder juga melengkapi dokumen – dokumen yang
berkaitan dengan Letter of Credit / Certificate of receipt / Bill of lading / Sea Waybill
/ Air waybill / House Bill of lading / Delivery order dan sebagainya. Freight forwarder
juga menyelesaikan biaya biaya yang timbul sebagai akibat dari kegiatan – kegiatan
tansportasi, penanganan muatan di pelabuhan / gudang, pengurusan dokumen dan
mencangkup insurance liabilities (asuransi) yang umumnya di perlukan pemilik
barang

4. KESELAMATAN KERJA PELAYARAN


PT. Andifa Nusa Samudra telah menerapkan K3LH (Kesehatan, Keselamatan,
Kerja dan Lingkungan Hidup) untuk melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja
/ pegawai selama bekerja melalui upaya-upaya yang dilakukan untuk mengendalikan
semua potensi bahaya dengan mematuhi standar keselamatan di tempat kerja. Dengan
upaya ini akan mengurangi perusahaan dari risiko kerugian dan meningkatkan
produktivitas dan pada akhirnya akan mendukung program pemerintah untuk menjaga
stabilitas perekonomian nasional. Keselamatan kerja merupakan prioritas utama bagi
seorang pelaut profesional saat bekerja di atas Kapal. Semua perusahaan pelayaran
memastikan bahwa awak kapal mengikuti prosedur keselamatan dan aturan untuk
semua operasi yang dibawa di atas Kapal. Untuk mencapai keamanan maksimal di
kapal, langkah dasar adalah memastikan bahwa semua reting Kapal memakai peralatan
pelindung pribadi mereka dibuat untuk berbagai jenis Pekerjaan yang dilakukan pada
kapal.Keselamatan kerja adalah suatu usaha untuk dapat melaksanakan pekerjaan atau
tugas tanpa kecelakaan.
sehingga dapat dicapai hasil yang menguntungkan dan bebas dari segala bahaya.
Kecelakaan adalah suatu yang tidak direncanakan atau tidak diduga semula,
kecelakaan dapat terjadi sewaktu-waktu dan mempunyai sifat merugikan baik terhadap
manusia maupun terhadap alat-alat material. Sistem manajemen Keselamatan UU
No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenaga kerjaan pasal 87 ayat (1) dan (2) yang berbunyi
sebagai berikut :
a) Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.
b) Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1)

5. SISTEM ANGKUTAN PETI KEMAS

Dalam pengangkutan di laut, proses pengapalan (pengiriman) dimulai setelah


barang di muat ke kapal. Pengiriman tersebut terbagi menjadi dua, yaitu :
1) Pengiriman barang dengan peti kemas dengan jasa :
a. Door to Door
Door to Door adalah pengiriman barang dengan peti kemas dari pintu
pemilik barang sampai dengan ke gudang penerima.
b. Door to Port
Door to Port adalah pengiriman barang dari penjual hanya sampai ke
Container Yard (CY). Layanan ini memberi kemudahan pada pengirim
barang.
c. Port to Door
Port to Door adalah pemilik barang mengirim barang sampai ke container
yang ada di pelabuhan awal, selanjutnya container tersebut diterima sampai
ke gudang pemilik (penerima barang). Layanan ini memberikan kemudahan
pada penerima barang.
d. Port to Port
Port to Port adalah barang yang diterima di pelabuhan awal di stuffing ke
container dan dikirim hanya sampai ke gudang, selanjutnya diambil oleh
pemilik barang.

2) Pengiriman Barang Melalui Peti Kemas


FCL (Full Container Loaded) adalah sistem pengiriman barang dengan
peti kemas dimana di dalam peti kemas tersebut dimasukkan atau
dipadatkan dan ditujukan hanya untuk satu alamat penerima di
pelabuhan tujuan.

LCL (Less Container Loaded) adalah sistem pengiriman barang dengan


peti kemas dimana di dalam peti kemas tersebut dimasukkan barang
– barang beberapa pengirim dan juga ditujukan kepada beberapa
orang di pelabuhan tujuan.

6. TUNTUTAN GANTI RUGI


Setiap usaha pasti memiliki resiko dan tanggung jawab dalam
pelaksanaannya, begitu pula dengan usaha bongkar muat barang angkutan
laut yang memiliki resiko yang tinggi dalam pelaksanaan kegiatannya.
Dalam praktek di lapangan kerusakan barang dalam proses bongkar muat
barang masih sering terjadi dan menimbulkan kerugian yang tidak sedikit.
Pemilik barang yang tidak mau terima dengan kejadian tersebut
melakukan claim dan meminta ganti kerugian atas kerusakan barang-barang
tersebut.14 Sejak adanya Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang
Pelayaran hingga saat ini permasalahan mengenai penyelenggaraan
kegiatan angkutan laut terutama dalam kegiataan usaha jasa bongkar muat
barang selalu saja terjadi ketidakharmonisan antara berbagai pihak yang
terkait di pelabuhan, asuransi pengangkutan laut merupakan suatu
perjanjian pertanggungan antara penanggung dan tertanggung atas
kepentingan yang berhubungan dengan kapal sebagai alat pengangkut dan
barang sebagai muatan kapal dari kemungkinan risiko kerusakan atau
kerugian yang diakibatkan oleh bahayabahaya laut atau bahaya lain yang
berhubungan dengan bahaya laut
7. MARINE & CARGO SURVEY
Marine Cargos Surveyor dan Inspeksi Kelautan mempunyai banyak jenis
dan berbagai kegiatan, secara garis besar yaitu pemeriksaan suatu benda berupa
barang yang dalam hal ini dapat berupa alat angkut seperti kapal dan kondisi muatan
kapal. kapal, hal ini sesuai dengan pengertian surveyor menurut peraturan
perundang-undangan. Surveyor Kelautan bekerja berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang salah satunya adalah Peraturan Menteri Perdagangan
Republik Indonesia melalui Permendag RI No. 14/M-DAG/PER/3/2006 yang
menyebutkan bahwa pengertian survey adalah kegiatan pemeriksaan atau
penelitian, penilaian, atau pengujian dan pengawasan terhadap suatu benda yang
telah ditetapkan baik berupa barang atau alat angkut yang meliputi unsur keadaan,
keadaan luar, pengemasan atau pengangkutan, mutu, jumlah, panjang, berat, serta
isi dan tanda pengenalnya serta persyaratan yang ditetapkan, serta lingkungan yang
meliputi baku mutu air, udara, dan tanah dan lain-lain yang terkait. Sedangkan
pengertian Surveyor, Marine Cargos Surveyors atau Surveyor Kelautan menurut
Permendag RI No. 14/M-DAG/PER/3/2006 yaitu Surveyor adalah orang yang
mempunyai keahlian tertentu di bidang jasa survey berdasarkan disiplin ilmu. dan
atau memiliki Sertifikasi Profesi Surveyor yang dikeluarkan oleh Lembaga
Sertifikasi yang terakreditasi dan memiliki pengalaman kerja di bidang survey
tertentu seperti Surveyor Kelautan yang melakukan kegiatan survey untuk
mendapatkan kebenaran
Marine Surveyor kelautan bekerja untuk memberikan laporan survei kepada
pengusaha seperti pemilik kapal atau pemilik kargo kapal. Surveyor Kelautan
memastikan bahwa jumlah muatan dan kondisi kapal layak dan sesuai dengan
pesanan mereka pada saat pemuatan di atas kapal dan selama pelayaran. Dengan
cara ini, pembeli dan semua pihak yang terkait dengan bisnis maritim ini dapat
menerima barang kargo kapal dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai