Anda di halaman 1dari 8

ADMINISTRASI EKSPOR IMPOR

PELAKU EKSPOR DAN DOKUMEN PERUSAHAAN PELAYARAN


DAN PERUSAHAAN PENERBANGAN

Tugas ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi Ekspor Impor

Dosen pengampu : Ermina Tiorida, SE., M.Si

DISUSUN OLEH :

1. ALIFIA NUR’AINI MAJID 205211034


2. DENI RAMDHANI 205211009
3. FADLI ALAMSYAH 205211015

PROGRAM STUDI DIII ADMINISTRASI BISNIS

JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2022
PELAKU EKSPOR DAN DOKUMEN

1. PERUSAHAAN PELAYARAN
Perusahaan Pelayaran adalah badan hukum atau badan usaha yang
mengusahakan jasa angkutan laut dengan menggunakan Kapal. Peran dan kegiatan
perusahaan pelayaran atau Ekspedisi Muatan Kapal Laut menjadi sangat penting karena
memudahkan bagi para eksportir maupun importir dalam jasa pengurusan ekspor-
impor.
Pengiriman barang melalui transportasi laut memang tidak sebagian besar
dipilih para eksportir, sebagian dari mereka banyak yang memilih menggunakan jasa
transportasi melalui udara karena dinilai tidak memerlukan waktu yang terlalu lama
dalam pengiriman barang. Transportasi ekspor melalui laut juga banyak dipilih oleh
para eksportir khususnya bagi para eksportir yang menginginkan ruangan tertentu pada
container, misalnya untuk pengiriman barang yang berkapasitas berat, lebar, ataupun
panjang

Contoh Perusahaan Pelayaran di Indonesia


1. PT TRANS SAMUDRA MARITIM (jakarta)
2. PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)
3. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
4. PT Pelayaran Gurita Lintas Samudra (Jakarta)
5. PT Krakatau Bandar Samudra

Perusahaan Pelayaran Terbesar Didunia


1. Hapag Llyod AG
Hapag Llyod AG menjadi perusahaan pelayaran terbesar di dunia
menduduki peringkat lima dunia yang pertumbuhannya sangat pesat.
Norddeutscher Llyod (tahun berdiri 1847) dan North German Llyod (tahun
berdiri (1857) Penggabungannya terjadi di tahun 1970. Sampai saat ini Hapag
Llyod sudah mempunyai total 231 kapal peti kemas. Keuntungannya mencapai
Rp178 Triliunan.
2. Maersk Line
Maersk Line merupakan salah satu perusahaan terbaik saat ini. Banyak
kontainer di pelabuhan menggunakan nama tersebut. Total kapal yang dimiliki
mencapai 711 unit. Melayani jasa pengiriman ke 130 negara mendapatkan
keuntungan mencapai Rp550 miliyar.
Industri pelayaran terbesar di dunia ini berasal dari Denmark.
Merupakan anak usaha dari Maersk grup. Memiliki 374 kantor di 166 negara.
Bahkan, dalam catatan terakhir mempunyai 30 ribu karyawan.
3. Cosco Grup
Cosco grup merupakan jasa pengiriman serta logistik berasal dari negara
China. Mempunyai kurang lebih 130 kapal dengan kapasitas kurang lebih 600
ribu TEH (twenty –foot equivalent) Punya 1000 pelabuhan.
Menempati urutan nomor 6 perusahaan pelayaran terbesar di dunia.
Prestasinya memang tidak diragukan lagi. Karena, berhasil menduduki posisi
ke 9 soal kapal kontainer di dunia yang dapat dikirim. Dari seluruh unit di
berbagai negara, total keuntungan yang didapatkan oleh Cosco kurang lebih
Rp239 trilyun.
4. CMA CGM (Amerika Utara)
CMA-CGM mempunyai 200 rute kapal terhubung oleh 420 pelabuhan
di 150 negara dunia. Mampu mengirim berbagai macam sektor mulai dari
perikanan, tambang, pertanian dan komoditi lain.
Keunggulan dari perusahaan ini adalah semua peti kemas sudah
berstandar Internasional. Dari segi keamanan pasti terjaga, tidak akan
mencampur bahan kimia dengan produk lain sehingga, menimbulkan
kontaminasi. Perusahaan ini berdiri tahun 1978. Berasal dari prancis kantor
pusat terletak di Marseille memiliki keuntungan sebesar $23 miliar. Atau setara
dengan Rp324 Trilyun

a. Mate’s Receipt (Resi Muat)


Mate receipt (resi mualim) : surat tanda terima sementara barang dikapal oleh
perwira kapal atau mualim kapal dan berdasarkan mate receipt inilah pengirim
barang menukarkan dengan tanda terima yang sah yaitu B/L.
isi dari mate's receipts :

● nama kapal
● nama pelabuhan muat dan bongkar
● jenis muatan
● jumlah muatan
● pengesahan dari nahkoda ( chief officer ) dan agen
b. Bill of Lading (B/L)
Menurut Amir, MS., konosemen (Bill of Lading) ialah tanda terima suatu
barang yang sudah dimuat ke dalam suatu kapal laut, serta merupakan documents of
title yang berfungsi sebagai bukti kepemilikan dari suatu barang, dan juga sebagai
bukti dari perjanjian pengangkutan barang melalui jalur laut (Amir, 1985).
Bill of lading juga merupakan tanda hak yang memungkinkan barang bisa di
transfer dari shipper ke consignee atau dipindahkan ke pihak ketiga. Bill of lading
dibuat oleh perusahaan pelayaran pengangkut atau agennya berdasarkan shipping
instruction yang diberikan oleh pengirim (shipper). Berdasarkan shipping instruction
yang diterima dari pengirim, perusahaan pelayaran atau agennya membuat draft bill
of lading untuk diserahkan kembali ke pengirim untuk diperiksa isinya. Apabila
perlu, pengirim akan melakukan perubahan atau penambahan. Setelah dikoreksi,
perusahaan pelayaran membuat bill of lading yang asli dalam beberapa lembar sesuai
permintaan pengirim. Apabila nama kapal dituliskan dalam konosemen, berarti
pengirim yang menentukan kapalnya. Sedangkan jika nama kapal tidak dicantumkan
dalam konosemen maka forwarder yang akan menentukan kapalnya.
isi dari bill of loading :
● nomer bill of loading
● nama pengirim dan penerima barang
● nama nahkoda
● nama kapal
● nama pelabuhan muat atau bongkar
● nama atau jenis muatan
● pengesahan dari nahkoda

c. Claim Constatering Bewijs (CCB)


Claim constatering bewijs ( CCB ), adalah surat tanda bukti kerusakan barang
yang biasanya dipergunakan jika hendak membuat surat pengaduan. perusahaan
pelayaran lebih menyukai penggunaan Survey Report karena sifat pelaporannya
adalah fact finding (melaporkan kerusakkan yang ditemukan), berbeda dengan CCB
yang selain mengemukakan fakta juga memberikan taksiran mengenai besarnya
taksiran dan pemberian ganti rugi.
Pengajuan Claim ada 2 cara yaitu:
a.Claim diajukan kepada maskapai pelayaran.
bila saat penerimaan oleh consignee ada barang yang mengalami
kerusakan atau kekurangan maka consignee berhak meminta EB dan CCB
pada kantor perusahaan pelayaran dan selanjutnya mengajukan claim secara
tertulis kepada carrier.

b.Claim diajukan kepada masakapai asuransi bilabarang di asuransikan.


tidak selamanya claim yang diajukan consignee di terima oleh carrier
bila claim yang diajukan ditolak oleh maskapai pelayaran, maka consignee
meminta surat penolakan dari carrier dan menjelaskan alasan penolakan hal ini
di maksudkan untuk di jadikan bukti pada saat pengajuan claim kepada
maskapai asuransi.

2. PERUSAHAAN PENERBANGAN
Sebuah maskapai penerbangan adalah sebuah organisasi yang menyediakan jasa
penerbangan bagi penumpang atau barang. Mereka menyewa atau memiliki pesawat
terbang untuk menyediakan jasa tersebut dan dapat membentuk kerja sama atau aliansi
dengan maskapai lainnya untuk keuntungan bersama.

a. Airway Bill (AW/B)


Secara umum, airway bill adalah suatu tanda bukti bahwa barang sudah
diangkut ataupun dikirim dan bisa digunakan sebagai suatu tanda bukti dalam
mengambil paket atau barang kiriman.
Sebagian besar dari anda pasti pernah mendengar tentang airway bill
JNE, DHL, ataupun TIKI. Nah, dalam hal ini airway bill adalah nomor resi yang
tercantum pada dokumen pengiriman anda. Saat ini, JNe sendiri sudah
menggunakan consignment note (e-connote) sebagai bentuk AWB mereka.
Biasanya, pengiriman AWB ini akan diberitahukan kepada pihak pembeli
melalui sms jika barang sudah dikirim.
Sedangkan airway bill tracking number adalah pelacakan status
pemesanan barang dengan menggunakan nomor airway bill guna mengetahui
keberadaan dan posisi barang tersebut. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua
nomor AWB bisa dilacak seperti nomor AWB yang disediakan oleh pihak jne.
Dokumen berbentuk cetak melalui proses elektronik, atau bentuk
lainnya, yang merupakan salah satu bukti adanya perjanjian pengangkutan
udara antara pengirim kargo dan pengangkut, dan hak penerima kargo untuk
mengambil kargo.
Fungsi Airway Bill
Airway bill memiliki beberapa fungsi yaitu untuk:
● Menjadi bukti kontrak pengiriman yang mana didalamnya dijelaskan
mengenai ketentuan kontrak tersebut.
● Lalu, menjadi bukti bahwa barang dikirim sesuai instruksi dan diterima
baik oleh penerima.
● Berfungsi sebagai faktur pajak, karena terdapat biaya yang mesti
dibayarkan dalam airway bill.
● Airway bill juga sudah termasuk sertifikat asuransi

Pihak yang Terlibat dalam Airway Bill


Pihak yang terlibat dalam pengurusan dokumen ini adalah sama seperti
pembuatan dokumen bill of lading, yaitu:
● Shipper,
● Carrier, dan
● Consignee
Pihak yang disebutkan tersebut terlibat karena airway bill merupakan kontrak
yang yang harus disetujui oleh mereka.
Di dalam airway bill pun akan tercantum nama dan alamat pengirim, lalu
nama dan alamat penerima, kode bandara asal dan tujuan, nilai pengiriman
yang dinyatakan untuk bea cukai, jumlah barang, berat kotor, uraian barang,
serta instruksi khusus.

Jenis Airway Bill


Airway bill pun terbagi menjadi dua jenis yaitu:
1. Master Airway Bill
Master airway bill merupakan dokumen utama dalam airway bill yang
digunakan untuk pengiriman barang via transportasi udara secara
langsung.
2. House Airway BIll
Sedangkan house airway bill adalah dokumen tambahan jika pengiriman
transportasi udara ini membutuhkan tranship atau pindah kapal.
Contoh Dokumen Airway Bill :
DAFTAR PUSTAKA

https://misterexportir.com/pengertian-seaway-bill-of-lading-dan-airway-bill-dalam-ekspor-
barang/ (diakses pada tanggal 26 Februari, pukul 11:10 WIB)

https://www.scribd.com/document/320097870/5-CLAIM-05 (diakses pada tanggal 26


Februari, pukul 13:10 WIB)

http://www.seputarpelaut.website/2018/08/fungsi-dokumen-kapal-kapal-shipping.html
(diakses pada tanggal 26 Februari, pukul 13:27 WIB)

https://sustainablebc.org/pelayaran-terbesar-di-dunia/ (diakses pada tanggal 26 Februari,


pukul 14:29 WIB)

Anda mungkin juga menyukai