Anda di halaman 1dari 9

ISTILAH EKSPOR IMPOR

1. Shipper : Shipper adalah Exportir atau si Pengirim barang. Nama dan alamat lengkap
Shipper harus tertulis jelas didalam dokumen-dokumen
seperti : Bill Of Lading, Packing List, Commercial Invoice, COO, PEB (Pemberitahuan
Export Barang), PIB (Pemberitahuan Import Barang ketika Importir mengurus proses
pengeluaran barang dari Pelabuhan).
2. Consignee : Consignee adalah Importir atau si Penerima barang. Nama dan alamat
lengkap Consignee harus tertulis jelas didalam dokumen-dokumen seperti : Bill Of Lading,
PackingList, Commercial Invoice, COO, PEB (Pemberitahuan Export Barang), PIB
(Pemberitahuan Import Barang ketika Importir mengurus proses pengeluaran barang
dari Pelabuhan).
3. Notify Party : Notify Party adalah pihak kedua setelah Consignee yang berhak untuk
diberitahu tentang adanya suatu pengiriman dan penerimaan barang export / import.
Dalamp rakteknya, Nama dan Alamat Notify Party ini sama dengan nama dan Alamat
Consignee. Tetapi ini semua tergantung dari perjanjian awal antara pihak Shipper dan
Importir. Nama dan alamat lengkap Notify Party harus tertulis jelas didalam dokumen-
dokumen seperti : Bill Of Lading, Packing List, Commercial Invoice, COO. Atau jika Notify
Part sama dengan Consignee maka cukup ditulis SAME AS CONSIGNEE.
4. Shipping Mark & Number : Shipping Marks & Number adalah jumlah carton dan
tandapengiriman yang tercantum di kemasan barang. Data Shipping Marks & Number in
itercantum didalam Packing List dan Bill Of Lading.
5. Description of Goods : Adalah perincian barang. Description of Goods ini terdapat
didalam Packing List (Lengkap) dan Bill Of Lading. Hanya saja penulisan data Description
of Goods pada Bill Of Lading lebih sederhana atau hanya garis besarnya saja. Misalnya,
didalam Packing List tertulis 2 Mesin Injection, 2 Mesin Bubut, 2 Mesin Grinda. Maka
padaBill Of Lading cukup ditulis 6 Packages (total kemasan) of Mesin Injection, mesin
bubut and mesin gerinda.
6. G.W. : G.W. adalah singkatan dari Gross Weight. Yaitu berat kotor dari berat kemasan
danberat barang itu sendiri. Contoh berat barang itu 2 Kgs dan berat kemasannya 0.5 Kgs
maka G.W. : 2.5 Kg
7. N.W. : N.W. adalah singkatan dari Net Weight / berat bersih yaitu berat barang sebelum
dikemas.
8. LCL : Less than Container Loaded yaitu jenis pengiriman barang tanpa menggunakan
container dengan kata lain parsial. Jika kita menggunakan jenis pengiriman LCL, maka
barang yang kita kirim itu ditujukan ke Gudang penumpukan dari shipping agent. Lalu dari
pihak Gudang tersebut akan mengumpulkan barang-barang kiriman LCL lain
hingga memenuhi quota untuk di loading / di muat ke dalam container.
9. FCL : Full Container Loaded yaitu jenis pengiriman barang dengan menggunakan
container.
Walaupun quantity barang tersebut lebih pantas dengan mode LCL, tetapi jika shipper
mengirimkan barangnya dengan menggunakan container maka jenis pengiriman ini
disebutdengan FCL. Pengiriman barang dengan mode FCL maka kita harus mendatangka
n container ke Gudang kita untuk process stuffing (proses pemuatan barang). Setelah
stuffing selesai, container itu kita segel dan kita kirimkan ke Tempat Penumpukan Peti
Kemas dipelabuhan.
10. CFS : Container Freight Station yaitu mode pengiriman dari Gudang LCL Negara asal
sampai ke Gudang LCL Negara tujuan. CFS
CFS menandakan bahwa mode pengiriman barang tersebut dengan cara LCL.
11. CY : Container Yard yaitu mode pengiriman dari Tempat Penumpukan Peti
Kemas Negaraasal sampai ke Tempat Penumpukan Peti Kemas Negara tujuan. CY-CY
menandakan modepengiriman barang tersebut secara FCL.
12. Vessel : Kapal Feeder Vessel : Kapal pengangkut container dengan kapasitas kecil yang
mengangkutcontainer dari pelabuhan muat menuju pelabuhan transit untuk di pindah ke
Mother Vessel.Contoh : dari Tg. Priok menuju ke Singapore atau Hongkong….dsb
13. Mother Vessel : Kapal pengangkut dengan kapasitas besar yang mengangkut
containerdari pelabuhan transit menuju pelabuhan tujuan.
Catatan :
Jika pengiriman barang dari pelabuhan muat (misalnya : Tg. Priok, Jakarta ) menuju pelabuhan
bongkar (misalnya :Busan, Korea) dengan menggunakan 1 Kapal saja maka tidak ada istilah
Feeder Vessel dan
Mother Vessel. Istilah Feeder Vessel dan Mother Vessel jika pengiriman barang dari pelabuhan
muat ke pelabuhan bongkar tersebut menggalami pergantian kapal. Misalnya: Pelabuhan muat
Tg. Priok dan Pelabuhan bongkarnya Los Angeles, California. Sementara
route pengiriman itu melalui Jakarta – Singapore menggunakan Kapal YM Glory dan Singapore –
Los Angeles, CA mengunakan Kapal Hanjin Sao Paulo. Maka Feeder Vessel nyaadalah YM Glory
dan Mother Vesselnya adalah Hanjin Sao Paulo.

14. Voyage : Nomor Keberangkatan Kapal yang biasa disingkat dengan V. atau Voy..
Nomorkeberangkatan harus selalu ada dibelakang nama Kapal. Contoh : YM Glory V. 23
artinyaNama Kapal YM Glory dengan nomor keberangkatan kapal (Voyage) 23.
15. ETD : Estimation Time of Departure adalah perkiraan waktu keberangkatan Kapal.
16. ETA :Estimation Time of Arrival adalah perkiraan waktu kedatangan Kapal
17. Bill Of Lading : atau biasa di singkat dengan B/L, arti sederhananya adalah Konosemen
atau bukti pengiriman barang dan pengambilan barang. Form Bill Of Lading itu sendiri
harus sudah mendapatkan legalitas dari dunia International sebagai alat / bukti
pengiriman dan
pengambilan barang export / import. Didalam Bill of Lading memuat data-data
Shipper,Consignee, Notify Party, Vessel & Voy. No
Shipping Marks & Numbers, Description of Goods, GW, NW, Measurement, POD, POL,
Destination. B/L dikeluarkan oleh pihak pengangkut baik pelayaran, penerbangan atau
lainnya atau agennya yang menunjukkan bahwa pengirim mengirimkan barangnya
dengan kesepakatan yang tertulis di dalam B/L tersebut. B/L ini jika oleh pelayaran lazim
disebut Bill Of Lading (B/L) namun untuk maskapai penerbangan disebut Airwaybill, atau
bahkan ada sebutan lain Ocean B/L, Marine B/L, Sea waybill. Apapun sebutan itu pada
dasarnya sama adalah dokumen pengangkut, dan semua itu adalah dalam kategori B/L.
(meski dalam prakteknya akan berbeda, tapi yang jelas kita samakan semuaitu adalah
B/L).
18. P.O.L : Port Of Loading = Pelabuhan Muat
19. P.O.D : Port Of Discharge = Pelabuhan Bongkar
20. Collect : mengumpulkan, menagih
21. Freight Collect : biasa disebut dalam dokumen transportasi Bill of lading. Hal ini
menunjukkan bahwa biaya transportasi atau biaya kapal menjadi beban atau
akan dibayar oleh penerima barang di tempat tujuan. Artinya pengirim hanya mengirim
barang tanpa membayar biaya kapal, namun penerima barang sewaktu akan mengambil
barang dari kapal harus membayar biaya kapal terlebih dahulu. Besarnya biaya kapal
seperti tertera pada dokumen B/L, namun jika B/L tidak memberikan informasi ini,
besarnya biaya dapat ditanyakan kepada pengirim barang maupun perusahaan
transportasi bersangkutan, tentunya sesuai harga yang telah disepakati antara
pengirim dengan perusahaan pengangkut atau antara penerima barang dengan
perusahaan pengangkut.
22. Surat Keterangan Asal (SKA) : Surat Keterangan Asal (SKA) atau biasa disebut Certificate
of Origin (COO) adalah merupakan sertifikasi asal barang, dimana dinyatakan dalam
sertifikat tersebut bahwa barang / komoditas yang diekspor adalah berasal dari daerah /
negara pengekspor. Mendasari hal ini adalah kesepakatan bilateral, regional, multilateral,
unilateral atau karena ketentuan sepihak dari suatu negara pengimpor/ tujuan, yang
mewajibkan SKA/COO inidisertakan pada barang ekspor Indonesia. COO / SKA ini
yang membuktikan bahwa barangtersebut berasal, dihasilkan dan atau diolah
di Indonesia. Ada 2 (dua) Jenis SKA / COO :
1. SKA Preferensi : Jenis SKA/COO sebagai persyaratan dalam memperoleh preferensi yang
disertakan pada barang ekspor tertentu untuk memperoleh fasilitas berupa pembebasan seluruh
atau sebagian bea masuk yang diberikan oleh suatu negara/kelompok negara tujuan.
2. SKA Non Preferensi Adalah jenis dokumen SKA yang berfungsi sebagai dokumen pengawasan
dan ataudokumen penyerta asal barang ekspor untuk dapat memasuki suatu wilayah Negara
tertentu
Yang termasuk dalam SKA Preferensi seperti :
1. Form “A” Generalized System of Preferences
2. Certificate in Regard to Traditional Handicraft Batik Fabrics of Cotton
3. Form “D” ASEAN Common Efective Prefential Tarif Scheme (CEPT)
4. Certificate in Regard to Certain Handicraft Products
5. Certificate Relating to Silk or Cotton Handlooms Products
6. Industrial Craft Certification (ICC)
7. Global System of Trade Preference Certificate of Origin
8. Certificate of Handicraft Goods
9. Certificate of Authenticity Tobacco
10. “Form E” ASEAN-China Free Trade Area (AC-FTA)
11. “Form IJEPA” (Indonesia Japan Economic Partnership Agreement)
Yang termasuk SKA Non Preferensi seperti :
1. ICO Certificate of Origin
2. Fisheries COO
3. COO for Imports of Agricultural Products into MEE (Europe Community)
4. COO Handlooms Traditional Textile Products of the Cottage Industry
5. Certificate of Origin Form “K”
6. COO(Textile Products)
7. Form “B”
8. Certificado De Pais De Origen
Commercial Invoice (invoice) : Commercial invoice adalah merupakan dokumen nota/
faktur penjualan barang ekpor/impor.Diterbitkan oleh penjual/ eksportir/ pengirim barang.
Di dalam commercial invoice ini wajib mencantumkan : nomer dan tanggal dokumen commercial
invoice, nama pembeli/ importir/ penerima barang/ consignee/ applicant, nama barang, harga
per unit (dijual berdasarkan, pcs/ kgm/ cbm/ dozen/ lainnya), harga total seluruh barang, cara
penyerahan barang (FOB, CNF, CIF / lainnya) Hal-hal diatas perlu ditulis didalam commercial
invoice, adapun informasi lain dapat disertakan seperti : nama kapal/ pesawat, no container,
tempat muat dan bongkar dsb. Commercial invoice ini juga digunakan sebagai dasar
untuk menghitung pajak / pungutan negara.
23. Consignee : Consignee adalah penerima barang yang tertulis di dalam dokumen
perjalanan, biasanya di Bill of Lading, Air way bill, maupun dokumen transportasi lainnya.
Consignee bisa dikatakan sebagai pembeli / buyer / importer. Sedang dalam L/C lazim
disebut sebagai Applicant (pihak yang mengajukan permohonan L/C kepada
bank penerbit)
24. Demurrage: adalah beaya keterlambatan pengembalian container kepada pelayaran. Ini
arti yang lazim digunakan dalam kaitannya ekspor impor. Meski definisi yang lain ada
namun yang kami maksud adalah denda keterlambatan oleh pelayaran yang ditagihkan
kepada importir, yahanya importer atau pembeli atau penerima barang. Semisal importer
ketika mengambil barang di pelabuhan mendapatkan “Free Time Demurrage” dari
pelayaran 7 days (tujuh hari, dan ini merupakan default, kebiasaan lazim yang diberikan),
artinya pelayaran hanya memberikan kelonggaran waktu sampai tujuh hari sejak
kedatangan kapal. Jadi importir hanya mempunyai waktu tujuh hari untuk mengurus dan
menyelesaikan pengeluaran impornya, pendek kata container kosong sudah harus
kembali ke pelayaran dalam tujuh hari, jika dikembalikan melebihi tujuh hari maka
importir akan dikenai denda keterlambatan atau biasa disebut demurrage. Tarif
demurrage sendiri beragam antara pelayaran satu dengan yang lain, dan tentuberbeda
juga untuk container kecil dan container besar. Seperti container kecil / 20 feet dengan
tarif denda USD. 10 / hari dan container besar / 40 feet dengan tarif denda USD. 20/hari.
Dalam hal lain free time demurrage bisa diberikan 10 hari, 14 hari, 21 hari sesuai
kesepakatan antara pengirim barang dengan maskapai pelayaran, hal ini dengan
pertimbangan tertentu, mungkin barang yang dikirim mempunyai kesulitan
pembongkaran atau jauh dalam pengirimannya ke tempat penerima barang
atau merupakan barang yang memerlukan pemeriksaan fisik dan diperkirakan memakan
waktu lama oleh pejabat pemerintahan dsb. Jika keadaan memang demikian sebaiknya
dari awal pengiriman mengajukan permohonan ke perusahaan angkutan pelayaran atau
sejenis untuk memberikan pembebasan/ kelonggaran “Free time Demurrage” selama
mungkin.
25. Fumigasi / Pengasapan: Fumigasi adalah teknik pengendalian hama dengan
cara menyemprotkan / mengasapi dengan gas beracun (fumigan) pada ruang kedap
udara dengan dosis, temperatur & waktutertentu. Ada beberapa jenis fumigan yang
digunakan dalam melakukan kegiatan fumigasi antara lain: Metil Bromida (CH3Br),
Phosfin (PH3), Karbondiosida (CO2), Sulfuril Florida (SO2F2), Asam sianida (HCN),
penggunaan fumigan ini harus mendapat pengawasan khusus dariDepartemen Pertanian
dan Departemen kesehatan. Fumigasi merupakan pekerjaan pembasmian hama pada
komoditi ekspor, tempat-tempat penyimpanan barang/komoditi (pergudangan), gudang
arsip, kapal dan container. Dengan sasaran hama yang dibasmi : Tikus, kutu,
kecoa, serangga, bubuk kayu ( Rotan ), dan hamagudang lainnya.
26. Prepaid : dibayar dimuka
27. Freight prepaid : biasanya disebut seperti ini dalam dokumen perjalanan Bill of lading
/airwaybill. Hal ini menunjukkan pembayaran ongkos muatan / kapal / pesawat /
transportasi telah dibayar oleh pengirim / shipper / penjual / eksportir. Artinya penerima
barang tidak perlu lagi membayar ongkos transportasi / biaya kapal.
28. Packing List – Weight List : adalah merupakan dokumen packing / kemasan yang
menunjukkan jumlah, jenis serta berat dari barang ekspor/impor. Juga merupakan
penjelasan dari uraian barang yang disebut didalam commercial invoice.
29. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB): Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) adalah
dokumen pabean yang digunakan untuk memberitahukan pelaksanaan ekspor barang.
PEB dibuat oleh eksportir atau kuasanya dengan menggunakan software PEB secara
online. Barang yang akan diekspor wajib diberitahukan ke Kantor Bea dan Cukai dengan
menggunakan PEB ini. PEB diajukan untuk memperoleh respon Nota Persetujuan Ekspor
(NPE). Barulah kemudian NPE digunakan sebagai surat jalan untuk memasukkan barang
ekspor ke kawasan pabean/kawasan dalam pengawasan bea cukai yang dipersiapkan
untuk ekspor.
Istilah-istilah singkat yang biasa dipakai dalam process export dan import
1. Advance payment : Transaksi pembayaran yang dibayarkan kemudian
2. Barge : Tongkang, perahu
3. Bill of exchange : Wesel (dalam kaitannya L/C)
4. Bill of lading (B/L) : Dokumen pengapalan/ perjalanan
5. Bonded zone : Kawasan berikat
6. Buyer : Pembeli Cargo
7. Plan : Rencana muatan Cargo
8. Space : Ruang sisa muatan untuk cargo/ barang/ container
9. Collect : Dibayar kemudian / belakangan Commercial Invoice : Dokumen faktur penjualan
/ Nota barang
10. Container Free Station : Lapangan/ tempat penumpukan bukan/ bebas container
11. Consignee : Penerima barang
12. Consignment : Pembayaran transaksi yang dibayarkan setelah barang terjual (titip jual ,
konsinyasi)
13. Container : Kontainer / Peti kemas
14. Container Yard (C/Y) : Tempat penumpukan container di dermaga
15. Gross Weight : Berat kotor barang
16. ETA (Estimated time of arrival) : Perkiraan kedatangan sarana pengangkut
17. ETD (Estimated time of departure) : Perkiraan keberangkatan sarana pengangkut
18. Exportir : Pihak yang melakukan ekspor
19. Feet/ Foot : Ukuran [Kaki] yang digunakan sebagai ukuran
20. Container Freight : Beaya / ongkos kapal / perjalanan
21. Importir : Pihak yang melakukan impor
22. L/C : Letter of Credit, cara pembayaran dengan melibatkan pihak perbankan dengan
mengacu kepada sales contract (kontrak jual beli)
23. Measurement : Ukuran kubikasi barang Merchant
24. Feeder vessel : Kapal pengumpan / kapal niaga sebagai pengangkut awal (pre-carriage)
untuk menuju ke kapal besar
25. Nett weight : Berat bersih
26. Notify party : Pihak yang diberitahu
27. Open account : Transaksi pembayaran yang dilakukan di muka
28. Packing list : Dokumen data kemasan & berat barang
29. Port of delivery : Pelabuhan [tujuan] pengiriman
30. Port of discharge / unloading : Pelabuhan bongkar
31. Port of loading : Pelabuhan muat
32. PPJK : Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan
33. Prepaid : Dibayar dimuka
34. Seal : Segel kontainer / peti kemas
35. Seller : Penjual
36. Shipper : Pengirim barang / pemakai jasa angkutan
37. Shipping : Perusahaan pelayaran
38. Stuffing : Pemuatan barang untuk ekspor ke dalam peti kemas/ lainnya
39. TPK : Terminal Peti Kemas
40. Trucking : Perusahaan pengangkut truk/ armada

Anda mungkin juga menyukai