LCL : Less than Container Loaded yaitu jenis pengiriman barang tanpa menggunaka
n
container dengan kata lain parsial. Jika kita menggunakan jenis pengiriman LCL, ma
ka barang yang kita kirim itu ditujukan ke Gudang penumpukan dari shipping agent.
Lalu dari pihak Gudang tersebut akan mengumpulkan barang-barang kiriman
LCL lain hingga memenuhi quota untuk di loading / di muat ke dalam container.
FCL : Full Container Loaded yaitu jenis pengiriman barang dengan menggunakan
container.
Walaupun quantity barang tersebut lebih pantas dengan mode LCL, tetapi jika shipp
er mengirimkan barangnya dengan menggunakan container maka jenis pengiriman
ini
disebutdengan FCL. Pengiriman barang dengan mode FCL maka kita harus mendata
ngkan container ke Gudang kita untuk process stuffing (proses pemuatan barang).
Setelah stuffing selesai, container itu kita segel dan kita kirimkan ke Tempat
Penumpukan Peti Kemas dipelabuhan.
CFS : Container Freight Station yaitu mode pengiriman dari Gudang LCL Negara asal
sampai ke Gudang LCL Negara tujuan. CFSCFS menandakan bahwa mode pengiriman barang tersebut dengan cara LCL.
CY : Container Yard yaitu mode pengiriman dari Tempat Penumpukan Peti
Kemas Negaraasal sampai ke Tempat Penumpukan Peti Kemas Negara tujuan. CY-CY
menandakan modepengiriman barang tersebut secara FCL.
Vessel : Kapal
Feeder Vessel : Kapal pengangkut container dengan kapasitas kecil yang
mengangkutcontainer dari pelabuhan muat menuju pelabuhan transit untuk di
pindah ke Mother Vessel.Contoh : dari Tg. Priok menuju ke Singapore atau
Hongkong.dsb
Mother Vessel : Kapal pengangkut dengan kapasitas besar yang mengangkut
containerdari pelabuhan transit menuju pelabuhan tujuan.
Catatan :
Jika pengiriman barang daripelabuhan muat (misalnya : Tg. Priok, Jakarta ) menuju
pelabuhan bongkar (misalnya :Busan, Korea) dengan menggunakan 1 Kapal saja
maka tidak ada istilah Feeder Vessel dan
Mother Vessel. Istilah Feeder Vessel dan Mother Vessel jika pengiriman barang dari
pelabuhan muat ke pelabuhan bongkar tersebut menggalami pergantian kapal.
Misalnya: Pelabuhan muat Tg. Priok dan Pelabuhan bongkarnya Los Angeles,
California. Sementara
route pengiriman itu melalui Jakarta Singapore menggunakan Kapal YM Glory dan
Singapore Los Angeles, CA mengunakan Kapal Hanjin Sao Paulo. Maka Feeder
Vessel nyaadalah YM Glory dan Mother Vesselnya adalah Hanjin Sao Paulo.
Voyage : Nomor Keberangkatan Kapal yang biasa disingkat dengan V. atau Voy..
Nomorkeberangkatan harus selalu ada dibelakang nama Kapal. Contoh : YM
Glory V. 23 artinyaNama Kapal YM Glory dengan nomor keberangkatan kapal
(Voyage) 23.
ETD : Estimation Time of Departure adalah perkiraan waktu keberangkatan Kapal.
ETA :Estimation Time of Arrival adalah perkiraan waktu kedatangan Kapal
Bill Of Lading : atau biasa di singkat dengan B/L, arti sederhananya adalah
Konosemen atau bukti pengiriman barang dan pengambilan barang. Form Bill Of
Lading itu sendiri harus sudah mendapatkan legalitas dari dunia International
sebagai alat / bukti pengiriman dan
pengambilan barang export / import. Didalam Bill of Lading memuat data-data
Shipper,Consignee, Notify Party, Vessel & Voy. No
Shipping Marks & Numbers, Description of Goods, GW, NW, Measurement,
POD, POL, Destination. B/L dikeluarkan oleh pihak pengangkut baik pelayaran,
penerbangan atau lainnya atau agennya yang menunjukkan bahwa pengirim
mengirimkan barangnya dengan kesepakatan yang tertulis di dalam B/L tersebut.
B/L ini jika oleh pelayaran lazim disebut Bill Of Lading (B/L) namun untuk maskapai
penerbangan disebut Airwaybill, atau bahkan ada sebutan lain Ocean B/L, Marine
B/L, Sea waybill. Apapun sebutan itu pada dasarnya sama adalah dokumen
pengangkut, dan semua itu adalah dalam kategori B/L. (meski dalam prakteknya
akan berbeda, tapi yang jelas kita samakan semuaitu adalah B/L).
P.O.L : Port Of Loading = Pelabuhan Muat
P.O.D : Port Of Discharge = Pelabuhan Bongkar
Collect : mengumpulkan, menagih
Freight Collect : biasa disebut dalam dokumen transportasi Bill of lading. Hal ini
menunjukkan bahwa biaya transportasi atau biaya kapal menjadi beban atau
akan dibayar oleh penerima barang di tempat tujuan. Artinya pengirim hanya
mengirim barang tanpa membayar biaya kapal, namun penerima barang sewaktu
akan mengambil barang dari kapal harus membayar biaya kapal terlebih
dahulu. Besarnya biaya kapal seperti tertera pada dokumen B/L, namun jika B/L
tidak memberikan informasi ini, besarnya biaya dapat ditanyakan kepada pengirim
barang maupun perusahaan transportasi bersangkutan, tentunya sesuai harga yang
telah disepakati antara pengirim dengan perusahaan pengangkut atau antara
penerima barang dengan perusahaan pengangkut.
Surat Keterangan Asal (SKA) : Surat Keterangan Asal (SKA) atau biasa
disebut Certificate of Origin (COO) adalah merupakan sertifikasi asal barang,
dimana dinyatakan dalam sertifikat tersebut bahwa barang / komoditas yang
diekspor adalah berasal dari daerah / negara pengekspor. Mendasari hal ini adalah
kesepakatan bilateral, regional, multilateral, unilateral atau karena ketentuan
sepihak dari suatu negara pengimpor/ tujuan, yang mewajibkan SKA/COO
inidisertakan pada barang ekspor Indonesia. COO / SKA ini yang membuktikan
bahwa barangtersebut berasal, dihasilkan dan atau diolah di Indonesia. Ada 2 (dua)
Jenis SKA / COO :
1. SKA Preferensi : Jenis SKA/COO sebagai persyaratan dalam memperoleh
preferensi yang disertakan pada barang ekspor tertentu untuk memperoleh fasilitas
berupa pembebasan seluruh atau sebagian bea masuk yang diberikan oleh
suatu negara/kelompok negara tujuan.
2. SKA Non Preferensi Adalah jenis dokumen SKA yang berfungsi sebagai dokumen
pengawasan dan ataudokumen penyerta asal barang ekspor untuk dapat memasuki
suatu wilayah Negara tertentu
Yang termasuk dalam SKA Preferensi seperti :
1. Form A Generalized System of Preferences
2. Certificate in Regard to Traditional Handicraft Batik Fabrics of Cotton
3. Form D ASEAN Common Efective Prefential Tarif Scheme (CEPT)
4. Certificate in Regard to Certain Handicraft Products
5. Certificate Relating to Silk or Cotton Handlooms Products
6. Industrial Craft Certification (ICC)
7. Global System of Trade Preference Certificate of Origin
8. Certificate of Handicraft Goods
9. Certificate of Authenticity Tobacco
10. Form E ASEAN-China Free Trade Area (AC-FTA)
11. Form IJEPA (Indonesia Japan Economic Partnership Agreement)
Yang termasuk SKA Non Preferensi seperti :
1. ICO Certificate of Origin
2. Fisheries COO
3. COO for Imports of Agricultural Products into MEE (Europe Community)
4. COO Handlooms Traditional Textile Products of the Cottage Industry
5. Certificate of Origin Form K
6. COO(Textile Products)
7. Form B
8. Certificado De Pais De Origen
Commercial Invoice (invoice) : Commercial invoice adalah merupakan dokumen
nota/ faktur penjualan barang ekpor/impor.Diterbitkan oleh penjual/ eksportir/
pengirim barang. Di dalam commercial invoice ini wajib mencantumkan : nomer dan
tanggal dokumen commercial invoice, nama pembeli/ importir/ penerima barang/
consignee/ applicant, nama barang, harga per unit (dijual berdasarkan, pcs/ kgm/
cbm/ dozen/ lainnya), harga total seluruh barang, cara penyerahan barang (FOB,
CNF, CIF / lainnya) Hal-hal diatas perlu ditulis didalam commercial invoice, adapun
informasi lain dapat disertakan seperti : nama kapal/ pesawat, no container, tempat
muat dan bongkar dsb. Commercial invoice ini juga digunakan sebagai dasar
untuk menghitung pajak / pungutan negara.
Consignee : Consignee adalah penerima barang yang tertulis di dalam dokumen
perjalanan, biasanya di Bill of Lading, Air way bill, maupun dokumen transportasi
lainnya. Consignee bisa dikatakan sebagai pembeli / buyer / importer. Sedang
dalam L/C lazim disebut sebagai Applicant (pihak yang mengajukan permohonan
L/C kepada bank penerbit)
Demurrage: adalah beaya keterlambatan pengembalian container kepada
pelayaran. Ini arti yang lazim digunakan dalam kaitannya ekspor impor. Meski
definisi yang lain ada namun yang kami maksud adalah denda keterlambatan oleh
pelayaran yang ditagihkan kepada importir, yahanya importer atau pembeli atau
penerima barang. Semisal importer ketika mengambil barang di pelabuhan
mendapatkan Free Time Demurrage dari pelayaran 7 days (tujuh hari, dan
ini merupakan default, kebiasaan lazim yang diberikan), artinya pelayaran hanya
memberikan kelonggaran waktu sampai tujuh hari sejak kedatangan kapal. Jadi
importir hanya mempunyai waktu tujuh hari untuk mengurus dan menyelesaikan
pengeluaran impornya, pendek kata container kosong sudah harus kembali
ke pelayaran dalam tujuh hari, jika dikembalikan melebihi tujuh hari maka importir
akan dikenai denda keterlambatan atau biasa disebut demurrage. Tarif demurrage
sendiri beragam antara pelayaran satu dengan yang lain, dan tentuberbeda juga
untuk container kecil dan container besar. Seperti container kecil / 20 feet dengan
tarif denda USD. 10 / hari dan container besar / 40 feet dengan tarif denda USD.
20/hari. Dalam hal lain free time demurrage bisa diberikan 10 hari, 14 hari, 21 hari
sesuai kesepakatan antara pengirim barang dengan maskapai pelayaran, hal
ini dengan pertimbangan tertentu, mungkin barang yang dikirim mempunyai
kesulitan pembongkaran atau jauh dalam pengirimannya ke tempat penerima
barang atau merupakan barang yang memerlukan pemeriksaan fisik dan
diperkirakan memakan waktu lama oleh pejabat pemerintahan dsb. Jika keadaan
memang demikian sebaiknya dari awal pengiriman mengajukan permohonan ke
perusahaan angkutan pelayaran atau sejenis untuk memberikan pembebasan/
kelonggaran Free time Demurrage selama mungkin.
Fumigasi / Pengasapan: Fumigasi adalah teknik pengendalian hama dengan
cara menyemprotkan / mengasapi dengan gas beracun (fumigan) pada ruang kedap
udara dengan dosis, temperatur & waktutertentu. Ada beberapa jenis fumigan yang
digunakan dalam melakukan kegiatan fumigasi antara lain: Metil Bromida (CH3Br),
Phosfin (PH3), Karbondiosida (CO2), Sulfuril Florida (SO2F2), Asam sianida (HCN),
penggunaan fumigan ini harus mendapat pengawasan khusus dariDepartemen
Pertanian dan Departemen kesehatan. Fumigasi merupakan pekerjaan pembasmian
hama pada komoditi ekspor, tempat-tempat penyimpanan barang/komoditi
(pergudangan), gudang arsip, kapal dan container. Dengan sasaran hama yang
dibasmi : Tikus, kutu, kecoa, serangga, bubuk kayu ( Rotan ), dan hamagudang
lainnya.
Prepaid : dibayar dimuka
Freight prepaid : biasanya disebut seperti ini dalam dokumen perjalanan Bill of
lading /airwaybill. Hal ini menunjukkan pembayaran ongkos muatan / kapal /
pesawat / transportasi telah dibayar oleh pengirim / shipper / penjual / eksportir.
Artinya penerima barang tidak perlu lagi membayar ongkos transportasi / biaya
kapal.
Packing List Weight List : adalah merupakan dokumen packing / kemasan yang
menunjukkan jumlah, jenis serta berat dari barang ekspor/impor. Juga merupakan
penjelasan dari uraian barang yang disebut didalam commercial invoice.
Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB): Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) adalah
dokumen pabean yang digunakan untuk memberitahukan pelaksanaan ekspor
barang. PEB dibuat oleh eksportir atau kuasanya dengan menggunakan software
PEB secara online. Barang yang akan diekspor wajib diberitahukan ke Kantor Bea
dan Cukai dengan menggunakan PEB ini. PEB diajukan untuk memperoleh respon
Nota Persetujuan Ekspor (NPE). Barulah kemudian NPE digunakan sebagai surat
jalan untuk memasukkan barang ekspor ke kawasan pabean/kawasan dalam
pengawasan bea cukai yang dipersiapkan untuk ekspor.
Istilah-istilah singkat yang biasa dipakai dalam process export dan import
Advance payment : Transaksi pembayaran yang dibayarkan kemudian
Barge : Tongkang, perahu
Bill of exchange : Wesel (dalam kaitannya L/C)
Bill of lading (B/L) : Dokumen pengapalan/ perjalanan
Bonded zone : Kawasan berikat
Buyer : Pembeli Cargo
Plan : Rencana muatan Cargo
Space : Ruang sisa muatan untuk cargo/ barang/ container
http://tentangexportimport.blogspot.co.id/p/istilah2-umum.html
ISTILAH-ISTILAH UMUM
1. Shipper adalah nama lain dari exporter atau pengirim barang. Istilah shipper ini akan
selalu di pakai sebagai pengganti kata exporter / pengirim barang./ penjual.
2. Consignee adalah nama lain dari importer atau penerima barang. Istilah ini akan selalu
dipakai sebagai pengganti kata importer / penerima barang / pembeli.
3. Notify Party adalah pihak ketiga selain Consignee yang mengetahui adanya sebuah
pengiriman barang.
4. Vessel adalah Kapal
5. Voyage / Voy. Adalah nomor pengapalan
6. Shipping Marks & Numbers adalah keterangan yang tertera atau tertulis dalam kemasan
barang
7. Descriptions of Goods adalah deskripsi barang
8. Gross Weight / G.W. adalah berat kotor barang
9. Net Weight / N.W. adalah berat bersih barang tanpa kemasan
10. Shipping Schedule adalah Schedule Keberangkatan Kapal / Pesawat
11. Warehouse adalah Gudang tempat penumpukan barang yang dikirim dengan tidak
menggunakan container
12. UTPK adalah Unit Tempat Penumpukan Peti Kemas
13. DEPO adalah tempat penumpukan container kosong
14. Delivery Order / DO adalah Surat yang diterbitkan pihak shipping atau forwarder
kepada shipper sebagai tanda bukti pengambilan container kosong dan atau tanda bukti
pengiriman barang dari gudang shipper ke UTPK atau Warehouse.
15. Stuffing / Loading adalah proses pemuatan barang export kedalam container atau truck
angkutan (berlaku untuk kegiatan export).
16. UnStuffing / Unloading adalah proses pembongkaran dari dalam container atau truck
angkutan (berlaku untuk kegiatan import)
17. Feeder Vessel adalah Kapal pengangkut dari pelabuhan muat ke pelabuhan transit. Jenis
kapal ini kecil hanya muat untuk mengangkut 3000an kontainer
18. Mother Vessel adalah Kapal pengangkut / kapal besar yang mengangkut muatan dari
pelabuhan transit ke pelabuhan tujuan diseluruh penjuru dunia
19. Open Stack ( O/S ) adalah waktu dibukanya container / barang boleh di tempatkan di
UTPK atau warehouse
20. Closing Time ( C/T ) adalah waktu ditutupnya pemasukan / penumpukan barang di
UTPK atau warehouse.
21. ETD adalah Estimated Time of Departure yaitu Waktu Perkiraan Keberangkatan
Kapal / Pesawat dari pelabuhan muat
22. ETA adalah Estimated Time of Arrival yaitu Waktu Perkiraan Kedatangan Kapal /
Pesawat
23. LCL adalah Less than Container Loaded yaitu system pengiriman barang tanpa
menggunakan container atau dengan kata lain pengiriman barang yang kapasitasnya
dibawah standar kapasitas muat container.
24. FCL adalah Full Container Loaded yaitu Pengiriman Barang dengan Menggunakan
Kontainer.
25. Part Of Shipment adalah Pengiriman Barang menggunakan 1 kontainer dimana didalam
container tersebut terdiri dari berapa nama shipper namun dengan tujuan satu Consignee.
26. Dry Container adalah container kering / standar yang digunakan untuk mengirim
barang2 biasa yang tidak berbahaya dan bukan merupakan barang gas atau cair.
COntohnya mebel, handicraft, garment, etc
27. Reefer Container adalah container yang memiliki pengatur suhu. Biasa digunakan untuk
pengiriman produk makanan seperti Ikan hidup, Udang Hidup, buah-buahan, sayursayuran..dll
28. Open Top Container adalah Kontainer yang bagian atasnya bisa dibuka / terbuka.
Kontainer ini dgunakan untuk pengiriman barang yang tingginya melebihi standar
ketinggian container DRY.
29. Flat Rack Container adalah container yang bagian samping kanan dan kirinya terbuka.
Kontainer ini digunakan untuk memuat barang yang lebarnya melebihi standar lebar
container DRY.
30. Space adalah tempat yang tersedia didalam kapal
31. Booking adalah istilah untuk pemesanan tempat
32. Shipping Instructions adalah surat pengajuan pengiriman barang yang diterbitkan oleh
shipper
33. Ocean Freigh ( O/F ) adalah biaya pengiriman barang dengan menggunakan kapal laut
34. Air Freight ( A/F ) adalah biaya pengiriman barang dengan menggunakan pesawat
35. F.O.B adalah Free On Board adalah system pembelian barang dimana semua biaya
Pengiriman atau O/F , Asuransi dan harga barang dibayarkan setelah kapal sampai atau di
pelabuan bongkar
36. C.I.F adalah Cost Insurance & Freight adalah system pembelian barang dimana Biaya
Pengiriman, Asuransi dan Harga barang dibayarkan sebelum kapal berangkat / di
pelabuhan muat
37. C & F adalah Cost and Freight adalah system pembelian barang dimana Biaya
Pengiriman dan Harga Barang di bayarkan di pelabuhan muat namun asuransi menjadi
tanggungan Penerima Barang.
38. Freight Prepaid adalah Sistem pembayaran biaya pengiriman barang di pelabuhan muat
39. Freight Collect adalah Sistem pembayaran biaya pengiriman barang di pelabuhan
bongkar
40. Bill Of Lading atau B/L adalah Surat / Dokumen yang diterbitkan oleh Shipping Line /
Freight Forwarder untuk setiap pengiriman barang Export. Bill Of Lading ini di terbitkan
pada tanggal keberangkatan Kapal. Bill Of Lading ini nantinya akan diberikan kepada
consignee untuk mengambil barang di tempat tujuan (pengambilan import). Fungsi dari
Bill Of Lading ini sangat banyak. Selain sebagai bukti pengambilan barang di tujuan,
juga dilampirkan dalam proses pembuatan COO.
41. Air Way Bill / AWB fungsi dan kegunaannya adalah sama dengan Bill Of Lading.
Namun AWB ini khusus untuk pengiriman barang via Udara.
42. Certificate of Origin adalah Sertifikat Asal Barang. Diterbitkan oleh DISPERINDAG
kepada exporter. Kegunaannya adalah sebagai bukti keaslian barang dari Negara Asal
yang tertera pada Bill Of Lading
43. Packing List adalah Daftar Sistem Pengepakan. Packing List ini diterbitkan oleh setiap
exporter setiap kali akan export. Data2 Packing List inilah yang akan di muat pada Bill of
Lading maupun AirWayBill. Packing List berisikan data2 Nama dan alamat Shipper,
Nama dan Alamat Consignee, Nama dan Alamat Notify Party (jika ada), Nama Barang,
Jumlah dan Jenis Kemasan, Jumlah barang, Berat Bersih / Net Weight, Berat Kotor /
Gross Weight, Kubikasi, Shipping Marks & Numbers / Keterangan yang tertulis pada
kemasan, Nama Vessel, Pelabuhan Muat, Pelabuhan Bongkar.
44. Comemrcial Invoice adalah Daftar Nilai / Harga Barang yang tercantum dalam Packing
List. Commercial Invoice ini berisikan nilai barang per item dan total nilai barang. Bill
Of Lading, Packing List dan Commercial Invoice adalah bagian yang tidak terpisahkan
dalam proses Export dan Import atau bisa dikatakan ketiga dokumen ini adalah 1 set
dokumen Export / Import.
45. P.O.L adalah Port Of Loading yaitu Pelabuhan Muat
46. P.O.D adalah Port of Discharge yaitu Pelabuhan Bongkar
47. Place of Delivery yaitu Tujuan akhir Pengiriman Barang
48. Place of Receipt yaitu Tempat Penerimaan Barang
49. Customs Clearance adalah proses administrasi pengiriman dan atau pengeluaran barang
ke / dari Pelabuhan muat / Bongkar yang berhubungan dengan Kepabeanan dan
administrasi pemerintahan.
50. Measurement / Cubication / CBM adalah ukuran kubikasi suatu barang export baik itu.
Perhitungan Kubikasi ini sangat penting dikuasai oleh para exporter untuk menentukan
jenis pengirimannya. Apakah menggunakan Kontainer 20ft, 40ft,40HQ atau 45ft. Atau
apabila menggunakan truck apakah akan dikirimkan dengan menggunakan truck tronton,
truck angkel, truck box / diesel atau truck built up.
Contoh :
Shipper berada di Cirebon ingin mengirim barang ke Dallas, TX USA. Maka :
Place Of Receipt adalah Cirebon
P.O.L nya adalah Tg. Priok, Jakarta
P.O.D nya adalah salah satu Pelabuhan di East Coast atau West Coast USA(tergantung service
dari Shipping Line). Contoh salah satu pelabuhan West Coast USA adalah Los Angeles CA.