Anda di halaman 1dari 20

Kliping Eksport Import Plant 2

Unity, Synergy & breakthrough

Tentang

Search

Istilah-istilah singkat yang biasa dipakai dalam


process export dan import

Cari

POS-POS TERAKHIR
Tata Cara Perpanjangan Ijin Kawasan Berikat

Export & Import

9 Desember 2012

Shipper : Shipper

adalah

Exportir

Comments: 34

atau

si

Pengirim

barang.

Nama

dan

alamat

lengkap

Shipper harus tertulis jelas didalam dokumen-dokumen seperti : Bill Of Lading, Packing List,
Commercial Invoice, COO, PEB (Pemberitahuan Export Barang), PIB (Pemberitahuan Import Barang
ketika Importir mengurus proses pengeluaran barang dari Pelabuhan).
Consignee : Consignee adalah Importir atau si Penerima barang. Nama dan alamat lengkap Consignee
harus tertulis jelas didalam dokumen-dokumen seperti : Bill Of Lading, PackingList, Commercial
Invoice, COO, PEB (Pemberitahuan Export Barang), PIB (Pemberitahuan Import Barang ketika Importir

SKB 3 Menteri untuk LIBUR NASIONAL DAN


CUTI BERSAMA TAHUN 2015
SK. Gubernur Jabar No. 561 Tahun 2013
tentang UMK Tahun 2014 di Jawa Barat
Pengadaan Segel dan Tanda Pengaman Bea
dan Cukai
Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1434 H

mengurus proses pengeluaran barang dari Pelabuhan).


Notify Party : Notify Party adalah pihak kedua setelah Consignee yang berhak untuk diberitahu tentang

KATEGORI

adanya suatu pengiriman dan penerimaan barang export / import. Dalamp rakteknya, Nama dan Alamat
Notify Party ini sama dengan nama dan Alamat Consignee. Tetapi ini semua tergantung dari perjanjian
awal antara pihak Shipper dan Importir. Nama dan alamat lengkap Notify Party harus tertulis jelas
didalam dokumen-dokumen seperti : Bill Of Lading, Packing List, Commercial Invoice, COO. Atau jika
Notify Part sama dengan Consignee maka cukup ditulis SAME AS CONSIGNEE.

open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

EXEL
Export & Import
Ketenagakerjaan

pdfcrowd.com

Shipping Mark & Number : Shipping

Marks

&

Number

adalah

jumlah

carton

dan

tandapengiriman yang tercantum di kemasan barang. Data Shipping Marks & Number initercantum

Pendidikan & Kebudayaan


Sosial

didalam Packing List dan Bill Of Lading.


Description of Goods : Adalah perincian barang. Description of Goods ini terdapat didalam Packing List
(Lengkap) dan Bill Of Lading. Hanya saja penulisan data Description of Goods pada Bill Of Lading lebih
sederhana atau hanya garis besarnya saja. Misalnya, didalam Packing List tertulis 2 Mesin Injection, 2
Mesin Bubut, 2 Mesin Grinda. Maka padaBill Of Lading cukup ditulis 6 Packages (total kemasan) of
Mesin Injection, mesin bubut and mesin gerinda.

ARSIP
Agustus 2014
November 2013

G.W. : G.W. adalah singkatan dari Gross Weight. Yaitu berat kotor dari berat kemasan danberat
barang itu sendiri. Contoh berat barang itu 2 Kgs dan berat kemasannya 0.5 Kgs maka G.W. : 2.5 Kgs

Agustus 2013
Juli 2013

N.W. : N.W. adalah singkatan dari Net Weight / berat bersih yaitu berat barang sebelum dikemas.

Juni 2013

LCL : Less than Container Loaded yaitu jenis pengiriman barang tanpa menggunakan
container dengan kata lain parsial. Jika kita menggunakan jenis pengiriman LCL, maka barang yang kita
kirim itu ditujukan ke Gudang penumpukan dari shipping agent. Lalu dari pihak Gudang tersebut akan

Maret 2013

mengumpulkan barang-barang kiriman LCL lain hingga memenuhi quota untuk di loading / di muat ke

Februari 2013

dalam container.

Januari 2013

FCL : Full Container Loaded yaitu jenis pengiriman barang dengan menggunakan container.

Desember 2012

Walaupun quantity barang tersebut lebih pantas dengan mode LCL, tetapi jika shipper mengirimkan
barangnya

dengan

menggunakan

container

maka

jenis

pengiriman

ini

disebutdengan FCL. Pengiriman barang dengan mode FCL maka kita harus mendatangkan container ke
Gudang kita untuk process stuffing (proses pemuatan barang). Setelah stuffing selesai, container itu

November 2012
Oktober 2012

kita segel dan kita kirimkan ke Tempat Penumpukan Peti Kemas dipelabuhan.

Agustus 2012

CFS : Container Freight Station yaitu mode pengiriman dari Gudang LCL Negara asal sampai

Juli 2012

ke Gudang LCL Negara tujuan. CFS-CFS menandakan bahwa mode pengiriman barang tersebut dengan
cara LCL.
CY : Container Yard yaitu mode pengiriman dari Tempat Penumpukan Peti Kemas Negaraasal sampai
ke Tempat Penumpukan Peti Kemas Negara tujuan. CY-CY menandakan modepengiriman barang

Juni 2012
Februari 2012
Januari 2012

tersebut secara FCL.


April 2010
Vessel : Kapal
Feeder Vessel : Kapal pengangkut container dengan kapasitas kecil yang mengangkutcontainer dari
pelabuhan muat menuju pelabuhan transit untuk di pindah ke Mother Vessel.Contoh : dari Tg. Priok

open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

PENULIS
pdfcrowd.com

menuju ke Singapore atau Hongkong.dsb


Erik Yuliadi

Mother Vessel : Kapal pengangkut dengan kapasitas besar yang mengangkut containerdari pelabuhan
transit menuju pelabuhan tujuan.
Catatan :
Jika pengiriman barang daripelabuhan muat (misalnya : Tg. Priok, Jakarta ) menuju pelabuhan bongkar
(misalnya :Busan, Korea) dengan menggunakan 1 Kapal saja maka tidak ada istilah Feeder Vessel dan
Mother Vessel. Istilah Feeder Vessel dan Mother Vessel jika pengiriman barang dari pelabuhan muat ke
pelabuhan bongkar tersebut menggalami pergantian kapal. Misalnya: Pelabuhan muat Tg. Priok dan
Pelabuhan bongkarnya Los Angeles, California. Sementara route pengiriman itu melalui Jakarta
Singapore menggunakan Kapal YM Glory dan Singapore Los Angeles, CA mengunakan Kapal Hanjin

META
Mendaftar
Masuk log
RSS Entri

Sao Paulo. Maka Feeder Vessel nyaadalah YM Glory dan Mother Vesselnya adalah Hanjin Sao Paulo.

RSS Komentar

Voyage : Nomor Keberangkatan Kapal yang biasa disingkat dengan V. atau Voy.. Nomorkeberangkatan

WordPress.com

harus selalu ada dibelakang nama Kapal. Contoh : YM Glory V. 23 artinyaNama Kapal YM Glory
dengan nomor keberangkatan kapal (Voyage) 23.
ETD : Estimation Time of Departure adalah perkiraan waktu keberangkatan Kapal.
ETA :Estimation Time of Arrival adalah perkiraan waktu kedatangan Kapal
Bill Of Lading : atau biasa di singkat dengan B/L, arti sederhananya adalah Konosemen atau bukti
pengiriman barang dan pengambilan barang. Form Bill Of Lading itu sendiri harus sudah mendapatkan
legalitas

dari

dunia

International

sebagai

alat

bukti

pengiriman

dan

pengambilan barang export / import. Didalam Bill of Lading memuat data-data


Shipper,Consignee, Notify Party, Vessel & Voy. No Shipping Marks & Numbers, Description of Goods,
GW, NW, Measurement, POD, POL, Destination. B/L dikeluarkan oleh pihak pengangkut baik
pelayaran, penerbangan atau lainnya atau agennya yang menunjukkan bahwa pengirim mengirimkan
barangnya dengan kesepakatan yang tertulis di dalam B/L tersebut. B/L ini jika oleh pelayaran lazim
disebut Bill Of Lading (B/L) namun untuk maskapai penerbangan disebut Airwaybill, atau bahkan ada
sebutan lain Ocean B/L, Marine B/L, Sea waybill. Apapun sebutan itu pada dasarnya sama adalah
dokumen pengangkut, dan semua itu adalah dalam kategori B/L. (meski dalam prakteknya akan
berbeda, tapi yang jelas kita samakan semuaitu adalah B/L).
P.O.L : Port Of Loading = Pelabuhan Muat
P.O.D : Port Of Discharge = Pelabuhan Bongkar

open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

Collect : mengumpulkan, menagih


Freight Collect : biasa disebut dalam dokumen transportasi Bill of lading. Hal ini menunjukkan bahwa
biaya transportasi atau biaya kapal menjadi beban atau akan dibayar oleh penerima barang di tempat
tujuan. Artinya pengirim hanya mengirim barang tanpa membayar biaya kapal, namun penerima barang
sewaktu akan mengambil barang dari kapal harus membayar biaya kapal terlebih dahulu. Besarnya
biaya kapal seperti tertera pada dokumen B/L, namun jika B/L tidak memberikan informasi ini, besarnya
biaya dapat ditanyakan kepada pengirim barang maupun perusahaan transportasi bersangkutan,
tentunya sesuai harga yang telah disepakati antara pengirim dengan perusahaan pengangkut atau
antara penerima barang dengan perusahaan pengangkut.
Surat Keterangan Asal (SKA) : Surat Keterangan Asal (SKA) atau biasa disebut Certificate of Origin
(COO) adalah merupakan sertifikasi asal barang, dimana dinyatakan dalam sertifikat tersebut bahwa
barang / komoditas yang diekspor adalah berasal dari daerah / negara pengekspor. Mendasari hal ini
adalah kesepakatan bilateral, regional, multilateral, unilateral atau karena ketentuan sepihak dari suatu
negara pengimpor/ tujuan, yang mewajibkan SKA/COO inidisertakan pada barang ekspor Indonesia.
COO / SKA ini yang membuktikan bahwa barangtersebut berasal, dihasilkan dan atau diolah
di Indonesia. Ada 2 (dua) Jenis SKA / COO :
1. SKA Preferensi : Jenis SKA/COO sebagai persyaratan dalam memperoleh preferensi yang
disertakan pada barang ekspor tertentu untuk memperoleh fasilitas berupa pembebasan seluruh atau
sebagian bea masuk yang diberikan oleh suatu negara/kelompok negara tujuan.
2. SKA Non Preferensi Adalah jenis dokumen SKA yang berfungsi sebagai dokumen pengawasan dan
ataudokumen penyerta asal barang ekspor untuk dapat memasuki suatu wilayah Negara tertentu
Yang termasuk dalam SKA Preferensi seperti :
1. Form A Generalized System of Preferences
2. Certificate in Regard to Traditional Handicraft Batik Fabrics of Cotton
3. Form D ASEAN Common Efective Prefential Tarif Scheme (CEPT)
4. Certificate in Regard to Certain Handicraft Products
5. Certificate Relating to Silk or Cotton Handlooms Products
6. Industrial Craft Certification (ICC)
7. Global System of Trade Preference Certificate of Origin

open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

8. Certificate of Handicraft Goods


9. Certificate of Authenticity Tobacco
10. Form E ASEAN-China Free Trade Area (AC-FTA)
11. Form IJEPA (Indonesia Japan Economic Partnership Agreement)
Yang termasuk SKA Non Preferensi seperti :
1. ICO Certificate of Origin
2. Fisheries COO
3. COO for Imports of Agricultural Products into MEE (Europe Community)
4. COO Handlooms Traditional Textile Products of the Cottage Industry
5. Certificate of Origin Form K
6. COO(Textile Products)
7. Form B
8. Certificado De Pais De Origen
Commercial Invoice (invoice) : Commercial invoice adalah merupakan dokumen nota/ faktur penjualan
barang ekpor/impor.Diterbitkan oleh penjual/ eksportir/ pengirim barang. Di dalam commercial invoice
ini wajib mencantumkan : nomer dan tanggal dokumen commercial invoice, nama pembeli/ importir/
penerima barang/ consignee/ applicant, nama barang, harga per unit (dijual berdasarkan, pcs/ kgm/
cbm/ dozen/ lainnya), harga total seluruh barang, cara penyerahan barang (FOB, CNF, CIF / lainnya)
Hal-hal diatas perlu ditulis didalam commercial invoice, adapun informasi lain dapat disertakan seperti :
nama kapal/ pesawat, no container, tempat muat dan bongkar dsb. Commercial invoice ini juga
digunakan sebagai dasar untuk menghitung pajak / pungutan negara.
Consignee : Consignee adalah penerima barang yang tertulis di dalam dokumen perjalanan, biasanya di
Bill of Lading, Air way bill, maupun dokumen transportasi lainnya. Consignee bisa dikatakan sebagai
pembeli / buyer / importer. Sedang dalam L/C lazim disebut sebagai Applicant (pihak yang mengajukan
permohonan L/C kepada bank penerbit)
Demurrage: adalah beaya keterlambatan pengembalian container kepada pelayaran. Ini arti yang lazim

open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

digunakan dalam kaitannya ekspor impor. Meski definisi yang lain ada namun yang kami maksud
adalah denda keterlambatan oleh pelayaran yang ditagihkan kepada importir, yahanya importer atau
pembeli atau penerima barang. Semisal importer ketika mengambil barang di pelabuhan mendapatkan
Free Time Demurrage dari pelayaran 7 days (tujuh hari, dan ini merupakan default, kebiasaan lazim
yang diberikan), artinya pelayaran hanya memberikan kelonggaran waktu sampai tujuh hari sejak
kedatangan kapal. Jadi importir hanya mempunyai waktu tujuh hari untuk mengurus dan menyelesaikan
pengeluaran impornya, pendek kata container kosong sudah harus kembali ke pelayaran dalam tujuh
hari, jika dikembalikan melebihi tujuh hari maka importir akan dikenai denda keterlambatan atau biasa
disebut demurrage. Tarif demurrage sendiri beragam antara pelayaran satu dengan yang lain, dan
tentuberbeda juga untuk container kecil dan container besar. Seperti container kecil / 20 feet dengan
tarif denda USD. 10 / hari dan container besar / 40 feet dengan tarif denda USD. 20/hari. Dalam hal lain
free time demurrage bisa diberikan 10 hari, 14 hari, 21 hari sesuai kesepakatan antara pengirim barang
dengan maskapai

pelayaran,

hal

ini

dengan pertimbangan tertentu,

mungkin barang yang

dikirim mempunyai kesulitan pembongkaran atau jauh dalam pengirimannya ke tempat penerima barang
atau merupakan barang yang memerlukan pemeriksaan fisik dan diperkirakan memakan waktu lama
oleh pejabat pemerintahan dsb. Jika keadaan memang demikian sebaiknya dari awal pengiriman
mengajukan permohonan ke perusahaan angkutan pelayaran atau sejenis untuk memberikan
pembebasan/ kelonggaran Free time Demurrage selama mungkin.
Fumigasi / Pengasapan: Fumigasi adalah teknik pengendalian hama dengan cara menyemprotkan
/ mengasapi dengan gas beracun (fumigan) pada ruang kedap udara dengan dosis, temperatur &
waktutertentu. Ada beberapa jenis fumigan yang digunakan dalam melakukan kegiatan fumigasi antara
lain: Metil Bromida (CH3Br), Phosfin (PH3), Karbondiosida (CO2), Sulfuril Florida (SO2F2), Asam
sianida (HCN), penggunaan fumigan ini harus mendapat pengawasan khusus dariDepartemen Pertanian
dan Departemen kesehatan. Fumigasi merupakan pekerjaan pembasmian hama pada komoditi
ekspor, tempat-tempat penyimpanan barang/komoditi (pergudangan), gudang arsip, kapal dan
container. Dengan sasaran hama yang dibasmi : Tikus, kutu, kecoa, serangga, bubuk kayu ( Rotan ),
dan hamagudang lainnya.
Prepaid : dibayar dimuka
Freight prepaid : biasanya disebut seperti ini dalam dokumen perjalanan Bill of lading /airwaybill. Hal ini
menunjukkan pembayaran ongkos muatan / kapal / pesawat / transportasi telah dibayar oleh pengirim /
shipper / penjual / eksportir. Artinya penerima barang tidak perlu lagi membayar ongkos transportasi /
biaya kapal.
Packing List Weight List : adalah merupakan dokumen packing / kemasan yang menunjukkan
jumlah, jenis serta berat dari barang ekspor/impor. Juga merupakan penjelasan dari uraian barang yang

open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

disebut didalam commercial invoice.


Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB): Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) adalah dokumen pabean
yang digunakan untuk memberitahukan pelaksanaan ekspor barang. PEB dibuat oleh eksportir atau
kuasanya dengan menggunakan software PEB secara online. Barang yang akan diekspor wajib
diberitahukan ke Kantor Bea dan Cukai dengan menggunakan PEB ini. PEB diajukan untuk
memperoleh respon Nota Persetujuan Ekspor (NPE). Barulah kemudian NPE digunakan sebagai surat
jalan untuk memasukkan barang ekspor ke kawasan pabean/kawasan dalam pengawasan bea
cukai yang dipersiapkan untuk ekspor.
Istilah-istilah singkat yang biasa dipakai dalam process export dan import
Advance payment : Transaksi pembayaran yang dibayarkan kemudian
Barge : Tongkang, perahu
Bill of exchange : Wesel (dalam kaitannya L/C)
Bill of lading (B/L) : Dokumen pengapalan/ perjalanan
Bonded zone : Kawasan berikat
Buyer : Pembeli Cargo
Plan : Rencana muatan Cargo
Space : Ruang sisa muatan untuk cargo/ barang/ container
Collect : Dibayar kemudian / belakangan Commercial Invoice : Dokumen faktur penjualan / Nota barang
Container Free Station : Lapangan/ tempat penumpukan bukan/ bebas container
Consignee : Penerima barang
Consignment : Pembayaran transaksi yang dibayarkan setelah barang terjual (titip jual , konsinyasi)
Container : Kontainer / Peti kemas
Container Yard (C/Y) : Tempat penumpukan container di dermaga
Gross Weight : Berat kotor barang
ETA (Estimated time of arrival) : Perkiraan kedatangan sarana pengangkut

open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

ETD (Estimated time of departure) : Perkiraan keberangkatan sarana pengangkut


Exportir : Pihak yang melakukan ekspor
Feet/ Foot : Ukuran [Kaki] yang digunakan sebagai ukuran
Container Freight : Beaya / ongkos kapal / perjalanan
Importir : Pihak yang melakukan impor
L/C : Letter of Credit, cara pembayaran dengan melibatkan pihak perbankan dengan mengacu kepada
sales contract (kontrak jual beli)
Measurement : Ukuran kubikasi barang Merchant
Feeder vessel : Kapal pengumpan / kapal niaga sebagai pengangkut awal (pre-carriage) untuk menuju
ke kapal besar
Nett weight : Berat bersih
Notify party : Pihak yang diberitahu
Open account : Transaksi pembayaran yang dilakukan di muka
Packing list : Dokumen data kemasan & berat barang
Port of delivery : Pelabuhan [tujuan] pengiriman
Port of discharge / unloading : Pelabuhan bongkar
Port of loading : Pelabuhan muat
PPJK : Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan
Prepaid : Dibayar dimuka
Seal : Segel kontainer / peti kemas
Seller : Penjual
Shipper : Pengirim barang / pemakai jasa angkutan
Shipping : Perusahaan pelayaran

open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

Stuffing : Pemuatan barang untuk ekspor ke dalam peti kemas/ lainnya


TPK : Terminal Peti Kemas
Trucking : Perusahaan pengangkut truk/ armada
About these ads

13 Movie Legends Who


Died Too Early

We Reveal The Best Skin


Tighteners Of 2015

34 Insane Photos That


You Won't Believe Aren't
Photoshopped

11 Dating Tips for More


Confidence
by Gravity

Share this:
Twitter

Facebook 1

Suka
Jadilah yang pertama menyukai ini.

Terkait

Ekspor-Impor Istilah dan


Ketentuan
dalam "Export & Import"

open in browser PRO version

Syarat Penyerahan Barang


dalam Incoterms 2000
dalam "Export & Import"

Tata cara perhitungan


kuota penjualan hasil
produksi KB ke TLDDP
dalam "Export & Import"

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

Pembangunan Tol Bekasi-Tanjung Priok

Syarat Penyerahan Barang dalam

Telan Anggaran Rp 6 Triliun

Incoterms 2000

34 thoughts on Istilah-istilah singkat yang biasa dipakai dalam


process export dan import
kian 15 Mei 2013 pukul 20.31 Reply
Mo tny
Tgl COO apakah hrs sama dgn tgl kapal berangkat?

Erik Yuliadi 16 Mei 2013 pukul 07.09 Reply


Terima Kasih mas Kian atas pertanyaannya
Menurut saya Certificate of Origin (Surat Keterangan Asal), tangalnya tidak
harus sesuai dengan tanggal keberangkatan seperti halnya invoice dan packinglist
Salam

winnymarch 17 Juni 2013 pukul 09.31 Reply


lengkap dah

hery 17 Juni 2013 pukul 13.56 Reply


sangat bermanfaat

thanks

Erik Yuliadi 17 Juni 2013 pukul 16.25 Reply

open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

Terimakasih om dan tante sudah mampir

..Salam Berkah..

Dicky Mj 3 Juli 2013 pukul 10.39 Reply


Gann mohon bantuanya saya mau tanya jika freight prepaid,biaya apa saja yang harus
di bayar oleh penerima barang?

Erik Yuliadi 3 Juli 2013 pukul 13.39 Reply


Dear Pak Dicky
Freight Prepaid: berarti harga jual mencakup biaya pengiriman sampai ke
tempat yang telah ditentukan. Biasanya mengikuti FOB pelabuhan keberangkatan. dalam hal
ini berarti penerima barang sudah tidak bayar lagi karna sudah mencakup harga jual,adapun
Biaya tersebut dibebankan dengan menambahkan pada faktur (invoice) yang ditujukan
kepada pembeli.
Wassalam

Nur Samsiyah 27 Oktober 2013 pukul 18.54 Reply


thanks oomsangat bermanfaat

heriyanto 12 November 2013 pukul 14.38 Reply


Salam kenal.
Terima kasih atas ulasannya.
Dan kemana saya harus ikut training atau pelatihan dalam mengurus Export-Import barang (
container) dan apa harus ada sertifikat nya..
Terima kasih,
Hery

open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

Erik Yuliadi 12 November 2013 pukul 15.08 Reply


Untuk mengikuti training ada banyak lembaga namun Carilah lembaga
pendidikan yang profesional, biasanya ditandai dengan memiliki website resmi
seperti widyabhakti, apreisindo, dll. Untuk Diklat Ahli kepabeanan Berdasarkan peraturan
Menteri Keuangan No. 65 tahun 2007 dan Peraturan DJBC No. 24 tahun 2007;
Pendidikan dan Pelatihan ini akan diuji BPPK (Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan)
Kementerian Keuangan Republik Indonesia, sehingga berijazah negara.
Ijazah Ahli Kepabeanan merupakan salah satu persyaratan untuk menjadi Pengusaha
Pengurusan Jasa Kepabeanan ( PPJK ) atau kelengkapan dalam rangka untuk mendapatkan
Nomor Identitas Importir ( NIK ) di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai serta syarat untuk
menjadi Kuasa Hukum di Pengadilan Pajak.
Semoga Bermanfaat
Salam

Heriyanto 13 November 2013 pukul 15.33


Terima kasih, dan sangat bermanfaat

Helmi Syarief 28 Desember 2013 pukul 05.04 Reply


Yth.Pak Erik
Mau tanya, berapakah biaya angkut batubara /MTnya dari Muara Taboneo Kalimantan
Selatan ke Karachi Pakistan dengan menggunakan Mother Vessel,Terima kasih atas bantuannya.

ambar 5 Januari 2014 pukul 11.40 Reply


terimakasih infonya..

open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

ambar 5 Januari 2014 pukul 11.42 Reply


oiya mau tanya dong , bisa minta tolong dijelaskan lebih detail proses pengiriman
barang dari shipper sampai ke tempat cosignee ? terimaksih

wulan 17 Januari 2014 pukul 17.08 Reply


sangat bermanfaat banget
terutama buat saya yang masih fresh graduate

Ruli 1 Februari 2014 pukul 21.08 Reply


Salam kenal dar saya,
Mohon infonya & pencerahan mengenai proses awal apa bila kita mau import barang.
Dan kemana saja yang harus di datangi dalam pengurusan dokumen2 import tsb sampai barang yg
kami import dapat keluar dari pelabuhan.
Thanks & regards,
Ruli

wulan 12 Maret 2014 pukul 16.09 Reply


Mohon informasinya mengenai HS Code & bagaimana mekanisme pencabutan
pembebasan bea masuk atas barang impor (karena produsen lokal yang mengakui
dapat memproduksi barang tersebut terbukti tidak dapat memproduksi barang yang dimaksud),
terima kasih atas penjelasannya.

vi2n 13 Maret 2014 pukul 19.13 Reply


saya mau tanya kalo di packing list description good seed potatoes di b/l hanya
potatoes apakah masalah dengan bea cukai? terima kasih

open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

Erik Yuliadi 10 Juni 2014 pukul 14.25 Reply


Yth vi2nsebaiknya inv & PL nya di revisi dulu disamakan dengan B/L karna
untuk pembuatan dokumennya mengacu ke B/L

yudha 9 Mei 2014 pukul 15.05 Reply


mau nanya kalo istilah barang atau kargo nominasi dengan free hands itu apa
bedanya

Erik Yuliadi 10 Juni 2014 pukul 14.20 Reply


Yth Pak Yuda..nominasi/free hand cargo adalah services dari gudang pengirim
sampai dengan gudang penerima, maupun service dari pelabuhan muat sampai
dengan pelabuhan bongkar.

ramarianty 4 Agustus 2014 pukul 09.29 Reply


Yth Erik Yuliadi
Ulasan yg sangat bermanfaat.
Saya ingin melakukan kegiatan ekspor. mohon bantuannya untuk menjawab serta menjelaskan
beberapa istilah sbg berikut :
1. FRT 40ft
2. EMF
3. CAD term
terimakasih.
Salam hormat
A. Ramadani

Erik Yuliadi 4 Agustus 2014 pukul 11.16 Reply

open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

Yth Pak Ramadani


1.Untuk FRT 40 Feet Mungkin maksudnya Jenis Containernya 40 Feet Flat
Rack , karna Container ada berbagaimacam jenis:
45 Feet High Cube Dry
40 Feet Dry Freight
40 Feet Open Top
40 Feet Flat Rack
40 Feet Collapsible Flat Rack
40 Feet Platform
40 Feet Reefer
40 Feet High Cube Reefer
2. Mungkin itu kode pengiriman PJT ( Perusahaan Jasa Titipan ) seperti PT POS Indonesia /
EMS
EMA : Pengerjaan Kiriman EMS dibagian Loket dan Puri Kirim Kantor Kirim (UPT)
EMB : Pengerjaan Kiriman EMS dibagian Terima Kantor Tukar (Kiriman EMS yang datang
dari UPT)
EMC : Pengerjaan Kiriman EMS dibagian Puri Kirim di Kantor Tukar (Kiriman EMS untuk
dikirim ke negara tujuan)
EMD : Pengerjaan Kiriman EMS dibagian Puri Terima di Kantor Tukar (Kiriman EMS yang
datang dari Luar Negeri)
EME : Pengerjaan Kiriman EMS yang masuk ke Bea Cukai
EMF : Pengerjaan Kiriman EMS dibagian Puri Kirim di Kantor Tukar (Kiriman EMS yang
diterima dari LN untuk dikirim ke UPT)
EMG : Pengerjaan Penerusan Kiriman EMS dari Ktr Lalubea ke UPT Inbound
EMG : Pengerjaan Kiriman EMS dibagian Puri Terima di UPT (Kiriman EMS yang akan
diantarkan)
EMH : Pengerjaan Kiriman EMS dibagian Antaran di UPT (Kiriman EMS yang gagal diantar
/ Retour / Penerusan ke KPC)
EMI : Pengerjaan Kiriman EMS dibagian Antaran di UPT / Kantor Tukar (Kiriman EMS yang
Berhasil diantar / diserahkan)
3.Pembayaran Non L/C (Cash Against Document/CAD, Advance Payment, dan lain-lain).
Pertimbangan memutuskan menggunakan pembayaran Non L/C disepakati Eksportir dan
Importir antara lain karena bila menggunakan L/C, pembongkaran barang di pelabuhan tujuan
menjadi terlambat atau dengan alasan efisiensi waktu/biaya.
Berdasarkan pertimbangan besarnya resiko, Eksportir dan Impotir biasanya menggunakan
cara berikut:

open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

a. Importir pecaya bahwa Eksportir akan mengapalkan barang sesuai kontrak/kesepakatan.


Dalam kondisi ini, Importir membayar 100 persen nilai invoice/faktur di muka (sebelum barang
dikapalkan /Advance Payment) dengan cara mentransfer ke rekening valuta asing (valas)
milik Eksportir. Eksportir kemudian segera mengirimkan dokumen ke Importir.
b. Importir membutuhkan kepastian pengapalan, sementara Eksportir percaya kepada
Importir sehingga bersedia menanggung resiko. Importir membayar bila dokumen original
sudah diterima dan diperiksa kebenarannya. Seluruh dokumen dikirim langsung ke Importir.
Pembayaran dengan cara ini disebut Cash Against Documents (CAD). Pada kenyataannya
pembayaran tidak dalam bentuk tunai (Cash), akan tetapi tetap melalui mekanisme transfer
antar bank. Pembayaran dengan CAD sangat beresiko bagi Eksportir mengingat barang dan
dokumen sudah dikirim, sehingga kepemilikan barang yang dikapalkan sudah menjadi hak
Importir padahal Importir belum membayar.
c. CAD dapat pula dilakukan dengan cara penyerahan dokumen melalui bank yang ditunjuk di
Pelabuhan Tujuan. Importir dapat mengambil dolumen hanya bila telah melakukan
pembayaran ke Bank yang ditunjuk. Bank yang ditunjuk tersebut selanjutnya mentransfer
dana ke Bank di Pelabuhan muat yang ditunjuk Eksportir.
Dengan cara ini, Eksportir menyerahkan dokumen ke Bank-nya di Indonesia, dengan
permintaan agar dokumen diserahkan kepada Importir melalui Bank di Pelabuhan Tujuan.
Kedua bank tersebut melakukan korespondensi dan mengirimkan dokumen melalui courier
service.
Dalam kondisi ini, Importir merasa pasti menerima dokumen, sementara Eksportir merasa
yakin bahwa dokumennya diserahkan ke Importir hanya setelah ada pembayaran.
CMIIW
Salam

ramarianty 20 September 2014 pukul 13.24


Yth Erik Yuliadi
Terimakasih banyak atas jawaban yg sangat lengkap dan sangat
membantu.
terimakasih atas kesediaan Anda membantu saya.
Mohon kiranya saya diberikan saran dari Anda.
Saya belum berpengalaman dalam exim.
Rencananya saya ingin melakukan pengiriman barang dengan ekspor resmi melalui

open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

jalur darat ke Malaysia kemudian menggunakan jasa agensi Malaysia untuk


mengekspor ke Singapura menggunakan 40ft container.
Namun buyer saya di Singapura menawarkan pembayaran up on bl. yang mana beliau
membayar setelah saya fax bl.
Mohon kiranya saya diberikan saran.
1. Apakah payment method seperti itu aman?
2. Bagaimana prosedur penerimaan transfer uang dari luar negeri?
3. Berapa lama kah estimasi waktu kiriman uang sampai ke rekenig saya setelah di
kirim dari luar negeri?
4. Jika buyer tidak membayar tepat waktu, bisakah saya ambil barang saya kembali
jika original bl di tangan saya?
5. Setelah buyer mentransfer pembayaran, apakah saya wajib mengirimkan original
bl?
jika iya, bagaimanakah prosedurnya?
Terimakasih atas kesediaan Anda dalam menjawab pertanyaan2 saya.
Semoga bermanfaat juga utk yang lain.
sekali lagi. Terima kasih.

Gunt 5 Agustus 2014 pukul 08.38 Reply


Wuuw.. Complete.. mas mau tanya untuk doc P/L & Invoice original kan diperlukan
ketika proses cutom, sedangkan kita tidak terima dari consignee maupun shipper,.
otomatis kita gunakan S.E.2.1 kan, (surat pernyataan tanpa invoice & P/L) tapi consignee mengisi
S.E.2.1 dengan menghapus Akte Notaris yang tercantum Di S.E.21,.. apakah bermasalah
nantinya..??

Erik Yuliadi 5 Agustus 2014 pukul 10.30 Reply


Sepertinya bermasalah mas..karna sesuai surat edaran Dirjen BC Nomor: SE21/BC/2003 tentang dokumen pelengkap pabean bahwa yang berkaitan dengan
barang impor yang menggunakan Pemberitahuan Impor Barang (PIB), maka dokumen
pelengkap paben adalah: Inv,P/L,B/L atau AWB,Polis Asuransi dalam atau luar negeri, Bukti
pembayaran bea masuk Cukai atau PDRI, Bukti pembayaran Jaminan (BPJ) atau surat
tannda terima jaminan (STTJ),Surat Kuasa apabila pemberitahuan dilakukan oleh PPJK,

open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

Keputusan pembebasan atau keringanan dari instansi terkait. terlampir SE-21/BC/2003


CMIIW
Wassalam

Spms Banjarmasin 10 Oktober 2014 pukul 15.12 Reply


@Erik Yuliandi joss pinter tenan kowe

Zenny 15 Oktober 2014 pukul 08.41 Reply


terimakasih infonya..
saya mau tanya donk.. apa bedanya PIB dan PIBK ?

Erik Yuliadi 20 November 2014 pukul 07.00 Reply


* sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : P- 22/BC/2009
tentang Pemberitahuan Pabean Impor. PIBK digunakan sebagi berikut :
untuk Barang Pindahan;
untuk Barang Kiriman Melalui PJT;
untuk Barang Impor Sementara Dibawa Penumpang;
untuk Barang Impor Tertentu;
untuk Barang Pribadi Penumpang
* barang yang tersebut diatas tidak boleh melebihi berat 100 kg, apabila melebihi maka akan
dikenakan PIB bukan PIBK lagi

ade 20 November 2014 pukul 01.31 Reply


tanya dunkkalo dlm 1 aju/PEB tuh kita input 2 no.invoice & 2.packing list untuk
1container itu bermasalah gx yach via EDI..
mohon pencerahannyathanks

open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

Andri 19 Januari 2015 pukul 15.14 Reply


Gan mau tanya klo perhitungan uang tambang muatan diambil dari gross tonnage atau
net tonnage yak ? Tlg dijawab ya, Terimakasih

Adhi 9 Februari 2015 pukul 17.39 Reply


Dear All
Mohon informasinya
saya mempunyai kendala shipper kami mengirimkan barang ke Jakarta, seharusnya dikirim ke
Batam, barang sudah terlanjur masuk dibea cukai.
saya harus bagaimana ya? mohon saran
Terima kasih Adhi (pt.doulymandiri@gmail.com

Afrah 4 Maret 2015 pukul 11.31 Reply


Selamat Siang
Mohon informasinya, apakah nomor BL itu harus sama dengan nomor Packing List
dan Invoice ?
Terimakasih

Erik Yuliadi 4 Maret 2015 pukul 11.36 Reply


Terima Kasih sudah mampir, untuk No BL tidah harus sama dengan nomor
INV/PL
Salam

Berikan Balasan

open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

Tulis komentar di sini...

Blog di WordPress.com. | The Delicacy Theme.


Ikuti

Follow Kliping
Eksport Import
Plant 2
Get every new post delivered
to your Inbox.
Bergabunglah dengan 626
pengikut lainnya.
Masukkan alamat email Anda

Sign me up
Buat situs dengan WordPress.com

open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

Anda mungkin juga menyukai