&
PROSEDUR IMPOR
DATA BARANG
•Shipping Mark & Number : Jumlah KEMASAN dan tanda pengiriman yang
tercantum di kemasan barang.
•Description of Goods : Adalah perincian barang.
•GW : Gross Weight /berat kotor.
•NW : Net Weight / berat bersih.
• LCL : Less than Container Loaded.
LCL adalah istilah untuk jenis pengiriman barang partial, dan barang dikirim itu
ditujukan ke Gudang penumpukan dari shipping agent. Dari pihak Gudang
tersebut kemudian akan mengumpulkan barang-barang kiriman LCL lain
hingga memenuhi quota untuk di loading / di muat ke dalam container.
• FCL : Full Container Loaded.
FCL adalah istilah untuk jenis pengiriman barang dengan menggunakan container.
tetapi jika shipper mengirimkan barangnya dengan menggunakan container
maka jenis pengiriman ini disebut dengan FCL. Pengiriman barang dengan
mode FCL maka kita harus mendatangkan container ke Gudang kita untuk
process stuffing (proses pemuatan barang). Setelah stuffing selesai, container
itu kita segel dan kita kirimkan ke tempat Penumpukan Peti Kemas di
pelabuhan.
• CFS : Container Freight Station, CFS merupakan istilah untuk mode pengiriman
dari Gudang LCL Negara asal sampai ke Gudang LCL Negara tujuan. CFS-CFS.
• CY : Container Yard. CY merupakan istilah untuk mode pengiriman dari
Tempat Penumpukan Peti Kemas Negara asal sampai ke Tempat Penumpukan
Peti Kemas Negara tujuan. CY-CY
• Closing Time : Tiap-tiap Shipping Schedule selalu mencantumkan tanggal
dan waktu closing time. Dan jika cargo masuk ke TPS itu melewati dari
waktu Closing Time yang telah ditetapkan maka pihak shipper akan
dikenakan sanksi / denda.
• N.P.E. : Nota Pelayanan Export. (persetujuan ekspor dari Bea cukai )
• P.E.B : Pemberitahuan Export Barang. di ajukan dengan system online
melalui system EDI. Jika pemeriksaan PEB di setujui, maka akan keluar N.P.E.
• Feeder Vessel : Kapal pengangkut dengan kapasitas kecil. yang mengangkut
container dari pelabuhan asal ke pelabuhan transit
• Mother Vessel : Kapal pengangkut dengan kapasitas besar yang
mengangkut container dari pelabuhan transit menuju pelabuhan tujuan.
• Voyage : Nomor Keberangkatan Kapal yang biasa disingkat dengan V. atau
Voy..
• ETD : Estimation Time of Departure
• ETA : Estimation Time of Arrival
•BERDASARKAN DOKUMEN PENGIRIMAN BARANG
•Bill Of Lading : atau B/L, arti adalah Konosemen atau bukti pengiriman
barang dan pengambilan barang atau surat kontrak angkutan atau
dokumen kepemilikan .
•POL : Port Of Loading / Pelabuhan Muat
•POD : Port Of Discharge/ Pelabuhan Bongkar
•Packing List : Daftar Rincian barang secara mendetail yang berisikan nama
Shipper, Consignee, Notify Party, Nama Vessel & Voy, Dimensi Barang, Gross
Weight dan Net Weight per Item barang maupun total keseluruhan, Jumlah
barang.
•Commercial Invoice : Daftar rincian barang mendetail yang berisikan nama
Shipper, Consignee, Notify Party, Nama Vessel & Voy, Nilai Invoice per Item
barang maupun total keseluruhan, Jumlah barang.
Contoh Dokumen LCL Ekspor
Perusahaan jasa kirim barang ekspor LCL setelah mendapat
shipping instruction export akan mengumpulkan barang di
dalam area gudang kepabeanan yang di tangani pihak swasta
Shipping freight forwarder akan mengeluarkan House Bill of lading kepada shipper
yang juga menge luarkan shipping instruction kepada shipping freight forwarder
dan tidak langsung ke pelayaran international/carrier agent. Booking shpment ke
pelayaran hanya berlaku sistem port to port only jika shipper mau menggunakan
incoterm Door to door FCL export di sinliah peran serta shipping freight forwarder
menjadi faktor kunci untuk delivery cargo.
Bill of Lading/ Air Waybill
Bill Of Lading (B/L) yaitu surat tanda terima barang yang telah dimuat di
dalam kapal laut atau tanda bukti kepemilikan barang, adanya kontrak dan
perjanjian pengangkutan barang melalui laut.
B/L menunjukan hak kepemilikan atas barang, tanpa B/L seseorang atau
suatu pihak yang ditunjuk tidak dapat menerima barang yang disebutkan
dalam B/L.
Fungsi Bill Of Lading (B/L)
• Bukti perjanjian pengangkutan dan penyerahan barang antara pihak pengirim dengan
pengangkut.
• Bukti kepemilikan atas barang (document of title) yang menyatakan bahwa orang
yang memegang B/L merupakan pemilik dari barang-barang yang tercantum dalam
B/L.
• Bukti tanda penerimaan barang yang diterima oleh pengangkut (carrier) dari
pengirim (shipper) ke tempat tujuan. Selanjutnya barang akan diserahkan kepada
pihak penerima (importir atau consignee)
• Liner B/L
Yaitu B/L yang digunakan untuk pengangkutan barang dengan kapal yang telah memiliki jalur
perjalanan serta persinggahan yang telah terjadwal
• Long Form B/L
Yaitu B/L yang memuat seluruh syarat-syarat pengangkutan secara terperinci
• Received for Shipment B/L
Yaitu B/L yang menunjukan bahwa barang-barang untuk dikapalkan telah diterima oleh
perusahaan pelayaran tetapi belum benar-benar dimuat atau dikapalkan sampai batas waktu
yang ditetapkan dalam L/C. Resiko yang mungkin terjadi pada B/L jenis ini, yaitu :
– Kemungkinan barang akan dimuat dengan kapal lain
– Apabila terjadi pemogokan, barang-barang tersebut kemungkinan terbengkalai atau rusak
– Adanya kemungkinan penambahan ongkos atau biaya lain seperti sewa gudang dan yang lainnya
• Shipped on Bord B/L
Yaitu B/L yang dikeluarkan apabila perusahaan perkapalan yang bersangkutan mengakui
bahwa barang-barang yang akan dikirim benar-benar telah berada atau dimuat di atas kapal
• Short Form B/L
Yaitu B/L yang hanya mencantumkan catatan singkat tentang barang yang dikapalkan (dan
tidak termasuk syarat-syarat pengangkutan)
• Throught B/L
Yaitu B/L yang dikeluarkan apabila terjadi transhipment akibat dari tidak tersedianya jasa
langsung ke pelabuhan tujuan
Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Menangani B/L :
• B/L harus diterima langsung dari maskapai pengapalan atas pengangkutan yang menerbitkannya
• Dalam B/L harus disebutkan nama dan alamat pengirim (eksporir), consignee, dan order dari
bank devisa
• B/L harus ditanda tangani oleh pejabat yang berhak menandatanganinya dan specimen tanda
tangan telah ada di bank
• B/L harus dicocokan dengan invoice dan L/C dalam hal :
– Nomor dan tanggal L/C serta nama bank pembuka L/C
– Nama, ukuran dan jumlah barang
– Pelabuhan pengiriman
– Pelabuhan tujuan
– Pihak pengirim da penerima
• Bank harus dapat mengenal dan membedakan syarat-syarat B/L yang dapat diterima dari jenis-
jenis pernyataan dalam B/L yang ada, diantaranya :
– Shipped onBord B/L, artinya dapat diterima
– Received for Shipment, artinya tidak dapat diterima dan harus minta L/C amandment
• Bank tidak dibenarkan menerima atau menegosiasi Unclean B/L kecuali syarat L/C dengan tegas
mengizinkannya
• Tanggal B/L tidak boleh melewati batas tanggal pengapalan
• B/L harus cocok dengan L/C tentang pelaksanaan pembayaran freight (prepaid, payable at
destination atau collect)
Contoh
Dokumen
Bill of
Lading
Jenis- Jenis Invoice yang Umum Digunakan
1. Proforma Invoice
Jenis Invoice pertama ini jika dilihat dari kata “proforma” sudah pasti itu bersifat
sementara saja. Maksudnya adalah proforma Invoice merupakan Invoice yang dibuat
yang bersifat sementara dan masih bisa direvisi atau diubah agar dapat tercapai suatu
maksud atau tujuan penagihan tersebut. Biasanya dipakai untuk keperluan ekspor impor
dan sejenisnya.
2. Commercial Invoice
Berbeda dengan yang satu ini, jenis Commercial Invoice ini adalah kebalikan
dari proforma Invoice. Maksudnya adalah jenis surat tagihan ini dibuat berdasarkan hasil
revisi atau perubahan dari jenis Invoice pertama, sehingga jenis surat ini merupakan
sebuah faktur penagihan yang bersifat final dan sudah pas. Biasanya dipakai untuk
keperluan ekspor impor dan sejenisnya.
3. Invoice Biasa
Nah, Jenis Invoice ini merupakan jenis surat penagihan yang sangat umum dan banyak
sekali digunakan untuk berbagai aspek atau kepentingan baik itu digunakan untuk
menagih tagihan listrik, pembelian barang diminimarket atau diswalayan, dan lain-
lainnya
Proses membuat Invoice yang baik dan benar sbb :
• Langkah pertama, ketika ingin membuat faktur tagihan yang benar, maka
ada baiknya anda melampirkan kop surat (formal) dan identitas penjual
(seller) atau penagih.
• Kedua, anda dapat menuliskan judul surat penagihan (Invoice) bersama
dengan tanggal pemesanan atau tanggal Invoice itu dibuat / diterbitkan
beserta nomor Invoice-nya.
• Ketiga, tuliskanlah tujuan penagihannya bisa berupa perorangan atau
perusahaan (konsumen/pelanggan).
• Keempat, masukkan list data barang atau jasa yang dibeli/ disewakan.
• Kelima, tentukan nilai atau harganya mulai dari harga satuan hingga total
biaya tagihan. silahkan anda tambahkan keterangan apabila ada PPN atau
sejenisnya.
• Keenam, silahkan anda tentukan media pembayaran bisa berupa bank
transfer, telegraphic transfer (TT), SKBDN, Letter of Credit (LC), dan lain-
lain. Dan jangan lupa dilampirkan nomor rekening tujuan beserta tempo
pembayarannya.
• Finally, sisipkan beberapa space untuk kolom tanda tangan sebagai penagih
(penting).
Contoh
Dokumen
Commercial
Invoice
Hal-hal yang harus dicantumkan didalam packing list:
1. Nama eksportir
2. Consingnee atau buyer (importir)
3. Nomor packing list dan tanggal
4. Quantity atau jumlah barang
5. Nama barang
6. Gross weight (berat kotor)
7. Net weight (berat bersih)
8. Vessel name (nama kapal)
9. ETD (Estimated Date Departure), tanggal keberangkatan kapal
10. Notify party (pihak ketiga setelah consignee)
11.Nomor L/C (Leter of Credit) jika ada.
Contoh
Dokumen
Packing List
4 TAHAP PROSES KEGIATAN EKSPOR