Dosen :
Prof. Dr. Rd Tuty Sariwulan
Dibuat Oleh :
Daniel Wisuda Purba (9917921017)
Febrisi Dwita (9917921021)
II. PEMBAHASAN
Asumsi efek pendapatan dan efek subsitusi
Ada dua macam analisis yang ditemukan dalam kegiatan kebutuhan rumah
tangga (konsumen), kususnya dalam hal menawarkan dan menyerahkan waktu
luangnya yaitu dengan efek pendapatan dan efek substitusi. Efek pendapatan
mengatakan bahwa dengan tingkat pendapatan yang lebih tinggi (dengan asumsi
tingkat upah tetap) dapat menghasilkan pengurangan tenaga kerja pasokan karena
cukup makmur ditingkat upah mereka saat ini. Sedangkan Efek substitusi
menyatakan bahwa dengan tingkat upah yang lebih tinggi (dengan asumsi
pendapatan tetap) akan menyebabkan seseorang akan memberikan atau
mengorbankan waktu senggangnya (kenyamanan) untuk menawarkan tenaga
kerjanya karena kemungkinan biaya karena tidak bekerja (kenyamanan) semakin
tinggi. Analisis ini menyatakan bahwa, dengan naiknya tingkat upah, maka
penawaran tenaga kerja akan meningkat.
Ada beberapa asumsi ketika seseorang menawarkan tenaga kerjanya
sebagai berikut.
a. Sumber daya waktu (time resources) adalah terbatas jumlahnya yaitu 24
jam.
b. Mulai dari jam 8 sampai 10 jam dari total 24 jam adalah untuk proses
alami manusia seperti makan dan tidur.
c. Diasumsikan bahwa aktivitas manusia adalah hanya terbagi menjadi dua
pilihan: bekerja atau bersantai (santai).
d. Kenyamanan dianggap sebagai suatu komoditi (barang). Jadi sesuai
dengan hukum permintaan, jumlah barang (dalam hal ini adalah waktu
luang) yang diminta adalah berhubungan negatif dengan tingkat harga,
berhubungan positif dengan tingkat pendapatan dan selera.
e. Biaya kesempatan waktu luang yang merupakan tingkat upah (W).
Dari asumsi tersebut, keputusan orang untuk bekerja atau tidak bekerja
dapat dianalisis dengan dua efek, yaitu Efek Pendapatan dan Efek Substitusi. Efek
pendapatan menunjukkan seberapa besar perubahan pendapatan dapat
mempengaruhi keputusan seseorang untuk bekerja atau tidak pada tingkat upah
yang sama. Asumsikan bahwa pendapatan (Y) naik seiring dengan kenaikan upah
tingkat (W) dan situasi harga tetap, maka permintaan untuk rekreasi meningkat.
Itu berarti bahwa dengan jumlah waktu yang tetap, peningkatan waktu luang akan
mengurangi keinginan seseorang untuk kerja (H), karena cukup sejahtera pada
tingkat upah itu.
Dilihat dari efek pendapatan negatif dapat mempengaruhi keputusan
seseorang untuk bekerja atau menawarkan tenaga kerjanya. Dengan kata lain,
peningkatan pendapatan akan menyebabkan penawaran tenaga kerja menurun.
Dalam pendekatan matematika dapat ditulis sebagai berikut:
Effect Income
Substitution Effect
Hampir tidak ada penelitian yang menganalisis kedua efek tersebut terhadap
pasokan tenaga kerja di Indonesia.
Efek Substitusi
Adanya perubahan kendala anggaran menyebabkan posisi utilitas
maksimum baru pada titik B, pada titik ini, garis anggaran akan bersinggungan
dengan kurva U2. Perpindahan ini diakibatkan oleh 2 efek, yang pertama:
perubahan pada slope kendala anggaran akan memberikan dorongan individu
untuk berpindah ke titik D jika individu teap menggunakan kurva indifirens U1.
Garis putus-putus memiliki slope yang sama dengan kendala anggaran baru, tetapi
tetap bersinggungan dengan U1 karena menganggap bahwa pendapatan riil
bersifat konstan. Yang kedua: harga yang relative rendah pada pangan
menyebabkan individu berpindah dari A ke D jika kesejahteraannya tidak menjadi
lebih baik sebagai akibat harga yang lebih rendah. Perpindahan ini disebut sebagai
efek substitusi, meskipun keadaan individu tidak lebih baik, perubahan harga
tersebut masih tetap menyebabkan perubahan pola pemilihan konsumsi.
b. Kenaikan Harga
Efek Pendapatan
Efek pendapatan, akan menyebabkan perpindahan ke kurva indiferens
yang lebih rendah, karena daya beli menjadi berkurang disebabkan oleh kenaikan
harga daging (jumlah pendapatan konstan tetapi harga daging naik), individu
harus berpindah ke tingkat utilitas yang lebih rendah. Sehingga, seperti pada
gambar, efek substitusi dan efek pendapatan akan bekerja secara bersama dan
menyebabkan kuantitas daging yang diminta akan turun sebagai akibat dari
kenaikan harga daging.
Efek Substitusi
Efek substitusi menyebabkan perpindahan dari titik B ke titik D pada
kurva indiferens awal (U2), jika individu bertahan pada kurva indferens awal
(U2), ia akan mensubstitusikan ayam untuk daging dan berpindah sepanjang U2
ke titik D. pada titik ini, garis patah-patah dengan slope yang sama seperti kendala
anggaran baru akna bersinggungan dengan kurva indiferens U2. Perpindahan dari
B ke D sepanjang U2 disebut sebagai efek substitusi, sehingga peningkatan harga
akan berakibat pula pada hilangnya daya beli.
Gambar 3. Efek Substitusi dan Efek Pendapatan untuk Barang Inferior (Harga naik)
Pada barang inferior, kita tidak dapat membuat pernyataan tertentu tentang
efek perubahan harga. Dalam kasus ini, efek substitusi dan efek pendapatan
bekerja sebagai dua kekuatan yang berlawanan. Kenaikan harga untuk barang
inferior dimulai ketika harga pangan meningkat, efek substitusi akan membuat
individu mengurangi kuantitas pangan. Efek substitusi ini diperlihatkan oleh
pergerakan dari titik awal A ke titik D di dalam kurva indiferens awal U2 (seperti
yang terjadi pada barang normal). Akan tetapi karena harga pangan meningkat,
individu memiliki pendapatan riil yang lebih rendah sehingga harus pindah ke
kurva indiferens yang lebih rendah (U1) dan individu akan memilih C2F2. Pada
kondisi F2 lebih banyak kuantitas pangan yang dipilih dibandingkan pada titik D,
sehingga pada barang inferior jika pendapatan riil menurun, kuantitas yang
diminta akan meningkat dan bukan menurun seperti barang barang normal. Pada
gambar, F2 lebih kecil daripada F1 sehingga lebih sedikit pangan yang
dibutuhkan sebagai tanggapan dari kenaikan harga, sehingga efek substitusi
mampu mengalahkan efek pendapatan yang muncul dari perubahan harga.
b. Penurunan Harga
Gambar 4. Efek Substitusi dan Efek Pendapatan untuk Barang Inferior (Harga turun)
III. KESIMPULAN
Pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta, dapat
dijelaskan melalui 2 efek, yakni efek substitusi dan efek pendapatan.
Dimana Teori permintaan menjelaskan bahwa bila terjadi penurunan harga
akan menambah permintaan, karena konsumen akan menambah barang yang
harganya turun, dan akan mengurangi konsumsi barang yang lain (efek
pengganti).
Disatu sisi penurunan harga juga akan menyebabkan pendapatn riil konsumen
meningkat sehingga akan menambah konsumsi berbagai barang (efek
pendapatan).
Dengan kata lain, pengertian dari efek substitusi adalah terjadinya perubahan
jumlah barang yang diminta sebagai akibat perubahan harga, dimana
perubahaannya dibatasi pada pergerakan sepanjang kurva indiferen mula-mula
(penghasilan rill dianggap tetap), sedangkan pengertian dari efek pendapatan
adalah terjadi karena adanya perubahan harga suatu barnag yang menyebabkan
pendapatan riil konsumen berubah sehingga jumlah barang yang diminta berubah,
dimana harga barang lain dan pendapatan nominal konsumen tetap.
Perbedaan dari efek substitusi dan pendapatan dapat digunakan untuk
menentukan apakah suatu barang merupakan barang normal, superior, inferior
atau giffen.
Dimana Pengertian barang normal adalah barang yang memiliki efek
pendapatan selalu positif sedangkan untuk barang superior dapat ditentukan bila
efek pendapatn lebih besar dari nilai absolute efek substitusi. Barang Giffen
adalah kasus khusus dari barang inferior di mana efek pendapatan negatif dari
penurunan harga barang sangat kuat sehingga melebihi efek substitusi positif.
Barang inferior adalah barang yang permintaannya menurun ketika pendapatan
riil konsumen naik.