Anda di halaman 1dari 4

Tugas Income Effect dan Substitusi Effect

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Ekonomi Mikro 1


Dosen : Prof. Dr. Abdul Hamid, MS.

Disusun Oleh :
Shiva Noviar Aulia (11200840000068)
Ekonomi Pembangunan
2-B

Jurusan Ekonomi Pembangunan


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
2021
Permintaan terhadap suatu barang dipengaruhi oleh banyak faktor. Pada tingkat harga
tertentu jumlah barang yang diminta tertentu pula. Perubahan harga relatif suatu barang dapat
mengakibatkan dua pengaruh yang berbeda terhadap jumlah barang yang diminta. Kedua macam
pengaruh tersebut dapat dipisahkan atas pengaruh pendapatan (income effect) dan pengaruh
substitusi (substitution effect). Untuk menjelaskan kedua macam efek ini, dimisalkan terjadi
penurunan harga suatu jenis barang (ceteris paribus), maka yang terjadi adalah sebagai berikut :
1. Pendapatan real atau daya beli (purchasing power) konsumen meningkat, sekalipun secara
nominal tidak mengalami perubahan. Dengan naiknya daya beli memungkinkan konsumen untuk
membeli barang dan jasa yang lebih banyak atau merupakan perubahan harga barang pada daya
beli konsumen. Ini mengaitkan perubahan kuantitas yang diminta dengan perubahan harga suatu
produk. Jika harga suatu barang naik, maka dengan jumlah penghasilan uang yang sama orang
terpaksa hanya dapat membeli barang lebih sedikit. Sebaliknya jika harga barang itu turun,
dengan penghasilan yang sama orang dapat membeli lebih banyak dan barang tersebut (dan
mungkin juga dan barang-barang lain pula), sebab penghasilan realnya naik. Sebaliknya jika
harga barang tertentu turun (ceteris paribus), semakin banyak orang yang dulu tidak mampu
membelinya sekarang akan dapat menjangkaunya, sehingga jumlah pembeli bertambah banyak.
Inilah yang disebut Income effect atau efek pendapatan.
2. Secara relatif harga barang lain menjadi lebih mahal, sehingga konsumen akan mengurangi
pembelian terhadap barang lain tersebut dan sebagai gantinya pembelian terhadap barang yang
harganya turun bertambah atau kecenderungan konsumen untuk menggantikan barang yang lebih
murah dan menjauhi barang yang lebih mahal. Jadi, jika harga barang naik, konsumen akan
cenderung membeli barang pengganti. Dan jika harganya jatuh, konsumen akan membeli barang
tersebut lebih banyak. Dalam ekonomi, efek substitusi menyebabkan pergerakan sepanjang kurva
indiferensi, yang menunjukkan tingkat utilitas yang sama. Keadaan ini disebut Substitution
effect atau efek substitusi
Substitution effect terjadi karena:
• Harga relatif dari sebuah barang berubah ketika harga berubah
• Konsumen akan membeli lebih banyak barang yang harga relatifnya lebih murah, dan
membeli lebih sedikit barang yang harganya relatif lebih mahal.
• Ketika harga dari suatu barang turun, substitution effect selalu membuat permintaan
barang tersebut meningkat.
• Sehingga jika didefinisikan SE merupakan perubahan suatu barang yang dikonsumsi
akibat perubahan harga barang tersebut, dengan tingkat utilitas yang tetap.
Efek pendapatan menjelaskan bagaimana respon konsumen jika pendapatan mereka naik.
Tetapi, ini tidak menjawab aspek lain dari perilaku pilihan konsumen, yakni bagaimana
konsumen membelanjakan pendapatannya, ini akan terjawab dengan konsep ekonomi:
kecenderungan mengkonsumsi marginal (marginal propensity to consumption atau MPC).
Konsep ini menjelaskan bagaimana konsumen membelanjakan pendapatannya, apakah untuk
konsumsi barang atau ditabung. Semakin tinggi pendapatan tambahan yang ditabung, semakin
tinggi nilai MPC.
Meskipun berakar dari teori ekonomi mikro, kecenderungan mengkonsumsi marjinal juga
diadopsi dalam teori makroekonomi yang dikenal sebagai ekonomi Keynesian. Teori ini menarik
perbandingan antara produksi, pendapatan individu dan kecenderungan untuk membelanjakan
lebih banyak pendapatan. Misalnya, peningkatan pendapatan dapat meningkatkan jumlah yang
bersedia dibayar oleh konsumen untuk suatu barang, yang menyebabkan harga naik.
Income effect terjadi karena:
• Ketika harga suatu barang turun, konsumen sebenarnya mengalami peningkatan
pendapatan secara riil.
• Income effect adalah perubahan pembelian barang yang dikonsumsi akibat peningkatan
kemampuan daya beli, pada level harga yang tetap
• Ketika pendapatan seseorang naik, permintaan barang yang diminta dapat naik atau turun
tergantung dengan jenis barangnya (normal,inferior,giffen).
Kedua efek ini umumnya terjadi ketika harga suatu barang turun (efek harga), dampaknya
terhadap pilihan konsumen yang dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu efek substitusi dan efek
pendapatan. Efek substitusi dicerminkan dalam pergerakan kurva indiferen tertentu menuju suatu
titik yang kemiringannya berbeda. Sedangkan pada efek pendapatan dicerminkan dalam kurva
indiveren dari yang lebih rendah menuju titik yang lebih tinggi.
Tipe barang Efek substitusi Efek pendapatan Efek total
Normal Positif (naik) Positif (naik) Positif (naik)
Inferior Positif (naik) Negatif (turun) Positif (naik)
Giffen Positif (naik) Negatif (turun) Negatif (turun)

Dalam prakteknya, terdapat tiga kasus, di mana kurva pennintaan seperti digambarkan
pada diagram di atas menjadi tidak berlaku lagi. Kasus tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kasus Giffen Kasus ini terjadi bila income effect bagi barang-barang inferior sangat
besar. Sehingga subtitUfion effect tidak dapat menutup income effect yang negatif
tersebut. 2. Kasus Spekulasi Kasus ini terjadi bilamana konsumen mempunyai harapan
bahwa harga barang akan meningkat besok, sehingga kenaikan harga ini diharapkan akan
diikuti dengan kenaikan tingkat pennintaan pula.
3. Kasus untuk barang prestise Barang prestise (sangat mahal dan jarang dibutuhkan
orang kebanyakan) semakin tinggi harganya akan semakin tinggi pula kepuasan
konsumen yang memilikinya.
Terlepas dari ketiga jenis kasus di atas, perubahan jumlah barang yang diminta akibat
adanya perubahan tingkat harga (total price effect) terdiri dari adanya dua pengaruh (efek), yaitu
efek pendapatan dan efek substitusi. Efek pendapatan adalah perubahan jumlah barang yang
diminta akibat dari perubahan pendapatan riil, sedang efek substitusi adalah perubahan jumlah
barang yang diminta akibat dari perubahan harga relatif. Kedua efek ini arahnya bisa sama dan
juga bisa berlawanan. Kekuatan dari masing-masing efek ini tergantung dari jenis barang yang
dikonsumsi. Apabila barang yang dikonsumsi merupakan barang normal, maka kedua efek ini
bekerja dengan arah yang sama dan saling memperkuat satu sarna lain. Ini berarti jumlah barang
yang diminta selalu berakibat berlawanan arah dengan perubahan harga. Ekonom membedakan
barang normal menjadi dua: barang kebutuhan dan barang mewah. Barang kebutuhan memiliki
elastisitas pendapatan lebih dari nol tetapi kurang dari satu. Sedangkan, barang mewah memiliki
koefisien lebih dari satu. Namun, beberapa orang seringkali merujuk barang normal adalah
barang kebutuhan.  Sedangkan barang inferior dan giffen efek substitusi dan efek pendapatan
bekerja berlawanan arah. Untuk kasus barang inferior efek substitusi yang positif lebih besar dari
efek pendapatan yang negatif. Ini menunjukkan "bahwa perubahan jumlah barang yang diminta
konsumen untuk barang inferior berlainan arah dengan perubahan harga. Jadi hukum permintaan
masih berlaku terhadap barang inferior.
Kemudian untuk barang Giffen, efek substitusi dan efek pendapatan bekerja dengan arah
yang berlawanan. Efek pendapatan yang negatif lebih kuat dibandingkan dengan efek substitusi
yang positif, sehingga perubahan jumlah barang yang diminta searah dengan perubahan harga
barang tersebut. Hukum pennintaan tidak berlaku terhadap barang Giffen. Kurva Garis
permintaan pasar diperoleh dengan jalan menjumlahkan secara horizontal seluruh garis
pennintaan konsumen individual yang ada di pasar tersebut Garis permintaan pasar pada
umumnya berlereng negatif. Garis ini menunjukkan berapa jumlah barang yang diminta oleh
seluruh konsumen yang terdapat di pasar pada berbagai tingkat kemungkinan dari harga barang
tersebut.
Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar kelima di dunia dengan pasokan tenaga
kerja berlimpah. analisis yang dapat menjelaskan fenomena penawaran tenaga kerja, yaitu
pengaruh pendapatan dan pengaruh substitusi. Pengaruh substitusi dalam mempengaruhi tingkat
penawaran tenaga kerja di Indonesia. Ini berarti bahwa perubahan dalam pendapatan tenaga kerja
lebih berpengaruh pada keputusan seseorang untuk tidak terlibat dalam pasar tenaga kerja.
Dampak dari perubahan dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah :
1. Terdapat salah satu barang yang dijual dengan harga yang lebih murah, maka konsumen
menikmati kenaikan daya beli riil karema mereka mempunyai sisa uang untuk membeli
barang tambahan. Kondisi ini merupakan dampak dari efek pendapatan.
2. Konsumen akan cenderung membeli lebih banyak barang yang harganya menjadi lebih
murah dan membeli lebih sedikit barang yang harganya lebih mahal. Kondisi ini
merupakan dampak dari efek substitusi.
3. Jumlah dari kedua efek tersebut disebut sebagai efek harga.

Daftar Pustaka
Ranas, Rindang Rayo. “Income and Substitutioun Effect of Indonesian Labour Supply”.
Economic Journal of Emerging Markets. April 2011 3(1) 17-26.
https://cerdasco.com/efek-pendapatan/
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/1392/05.3%20bab%203.pdf?
sequence=6&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai