NomorIndukMahasiswa/NIM : 044668232
1. Dalam mempelajari ilmu ekonomi, kita mengenal pendekatan ekonomi positif dan
ekonomi normative. Jelaskan perbedaan antara kedua pendekatan tersebut dan berikan
contohnya!
2. Kasus:
Kenaikan harga produk kesehatan seperti hand sanitizer dan masker pada saat pandemi
Covid 19 sangat meresahkan masyarakat. Para pedagang dituding bermain harga di
tengah kelangkaan barang dan permintaan produk yang tinggi.
Jika meninjau dari hukum ekonomi, fenomena ini sebenarnya wajar, di mana ada
peningkatan permintaan, maka harga pun melonjak. Pedagang pun tak mau kehilangan
kesempatan untuk mengambil untung lebih besar. Tapi tak urung hal ini meresahkan
masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan minim.
Analisis: Buatlah analisa anda terkait penyebab terjadinya kenaikan harga produk
kesehatan pada saat pandemi, merujuk pada hukum permintaan dan penawaran.
Jawaban :
1. Pengertian
Ekonomi positif
Ekonomi positif adalah pendekatan ekonomi yang mepelajari berbagai perilaku dan
proses bekerjanya aktivitas ekonomi, tanpa menggunakan suatu pandangan subjektif
untuk menyatakan bahwa sesuatu itu baik atau jelek dari sudut pandang ekonomi.
Subjektivitas ini disebut dengan value judgment. Pendekatan ini menggambarkan apa
yang sebenarnya terjadi, bagimana terjadinya, dengan menambahkan berbagai
keterangan yang bersifat kuantitatif.
Ekonomi normatif
Ekonomi normatif adalah pendekatan ekonomi dalam mempelajari ekonomi yang
terjadi, dengan mencoba memberikan penilaian baik atau buruk berdasarkan
pertimbangan kira-kira atau subjektif. Pendekatan ini merupakan analisis terhadap
suaru kejadian ekonomi yang bersifat perkiraan untuk melihat sebab serta akibat dari
suatu kejadian ekonomi.
2. Fungsi
Ekonomi positif disebut ekonomu murni atau deskriptif yang fungsi utamanya
yaitu menganalisis hubungan sebab akibat.
Ekonomi normatif berfungsi untuk melewati penilaian nilai terhadap suatu hal agtau
karakteristik.
3. Masalah ekonomi
Ekonomi positif dengan jelas menggambarkan permasalahan ekonomi yang ada.
Sedangkan ekonomi normatif cenderung memberi solusi ekonomi berdasarkan
nilai.
4. Perspektif
Ekonomi positif bersifat objektif karena berfokus pada pernyataan yang relevan
didukung data yang actual.
Ekonomi normatif bersifat subjektif , lebih mengarah pada pernyataan soal
mungkin tidaknya suatu hal dimasa depan. Jadi masih pengandaian.
6. Klarifikasi ekonomi
Ilmu ekonomi positif memberi klarifikasi secara ilmiah dan dapat diperhitungkm.
Sedangkan ilmu ekonomi normative berdasarkan penilaian pribadi atau
pengandaian yang belum pasti.
Contoh ;
Ekonomi positif :
- Peredaran uang tunai secara besar-besaran/menyeluruh menyebabkan resesi.
- Tingkat resesi
- Pengangguran
- Statistic pasar perumahan
- Pengeluaran konsumen
Ekonomi normatif
- Masyarakat Indonesia akan sejahtera jika utang negara lunas.
- Seharusnya harga bbm diturunkan agar masyarakat Makmur.
- Seharusnya pemerintah memberantas tegas koruptor agar tidak terjadi korupsi.
Teori Penawaran Penawaran (Supply) dalam ilmu ekonomi mengacu pada sejumlah barang
tyang hendak dijual dalam jumlah harga tertentu, cateris paribus. Menurut Gregory Mankiw
(2000) penawaran adalah korelasi positif antara kuantitas barang dengan harga barang.
Penawaran mencerminkan jumlah maksimun barang yang hendak dijual pada kemungkinan
tingkat harga serendah mungkin yang mendorong penjual untuk menawarkan banyak barang.
Hukum penawaran menjelaskan hubungan antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan
oleh penjual (Sadono Sukirno, 2019:75). Hukum penawaran pada dasarnya menyatakan
bahwa makin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang yang akan disediakan
oleh penjual. Korelasi antara harga dan jumlah yang akan Journal Research of Management
(JARMA) (Kristina Liuk Berek1) dan Saortua Marbun2) , hal.57 - 65) Vol 3, No 1, Desember
2021 60 | J A R M A Permintaan (Y2) Harga Masker (X1) Penawaran (Y1) dijual dirumuskan
dalam hukum penawaran ceteris paribus, produsen atau penjual cenderung menghasilkan dan
menawarkan lebih banyak pada harga yang tinggi dari pada harga yang rendah
”Bila tingkat harga naik, maka jumlah barang yang ditawarkan akan anik. Bila tingkat
harga turun, maka jumlah barang yang ditawarkan akan turun”.
Apabila dalam hukum permintaan harga barang yang meningkat akan menurunkan
permintaan pada barang tersebut, maka pada hukum penawaran akan mendorong
meningkatnya penawaran suatu barang. Dapat diartikan bahwa antara harga dengan
jumlah barang yang ditawarkan mempunyai hubungan yang positif karena memiliki
arah perubahan yang sama.
Dalam praktek, ada beberapa faktor yang memiliki pengaruh terhadap jumlah
penawaran barang, salah satunya biaya produksi. Biaya produksi mencakup dengan
jumlah pengeluaran selama proses produksi barang. Ketika proses produksi
memerlukan biaya yang lebih tinggi, maka produsen akan menurunkan harga
penawaran. Selain itu beberapa hal yang mempengaruhi faktor penawaran adalah
sebagai berikut: