Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

ANDREAS HERLAMBANG REFORMASI MARCELA


Nama Mahasiswa : ………………………………………………………………………………………..

050757414
Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : ………………………………………………………………………………………..

ISIP4111 – Asas Asas Manajemen


Kode/Nama Mata Kuliah : ………………………………………………………………………………………..

Malang
Kode/Nama UT Daerah : ………………………………………………………………………………………..

Masa Ujian : 2023/2024 Genap (2024.1)


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA

1. Dalam mempelajari ilmu ekonomi, kita mengenal pendekatan ekonomi positif dan
ekonomi normative. Jelaskan perbedaan antara kedua pendekatan tersebut dan
berikan contohnya!

Jawaban :

Perbedaan Pendekatan Ekonomi Positif dan Ekonomi Normatif dalam Ilmu


Ekonomi
Dalam mempelajari ilmu ekonomi, kita dihadapkan pada dua pendekatan utama,
yaitu ekonomi positif dan ekonomi normatif. Memahami perbedaan keduanya
sangatlah penting untuk memahami cakupan dan tujuan ilmu ekonomi secara
menyeluruh. Berikut penjelasan dan contohnya:

A. Ekonomi Positif

Ekonomi positif berfokus pada deskripsi, analisis, dan penjelasan tentang


fenomena ekonomi yang terjadi di dunia nyata. Pendekatan ini berusaha
menjawab pertanyaan "apa adanya" dalam ekonomi, tanpa memberikan
penilaian atau rekomendasi. Ciri-ciri utama ekonomi positif meliputi:

Objektif: Berdasarkan fakta, data, dan bukti empiris yang dapat diverifikasi.

Ilmiah: Menggunakan metode ilmiah untuk menganalisis dan menjelaskan


fenomena ekonomi.

Netral: Tidak memihak pada sudut pandang atau ideologi tertentu.

Contoh Ekonomi Positif:

• Analisis dampak kenaikan harga BBM terhadap inflasi dan daya beli
masyarakat.
• Studi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran
di suatu negara.
• Penelitian tentang efektivitas kebijakan fiskal pemerintah dalam
mendorong pertumbuhan ekonomi.

B. Ekonomi Normatif

Ekonomi normatif berfokus pada penilaian dan rekomendasi kebijakan


ekonomi yang dianggap ideal atau terbaik. Pendekatan ini berusaha
menjawab pertanyaan "bagaimana seharusnya" dalam ekonomi. Ciri-ciri
utama ekonomi normatif meliputi:

Subjektif: Berdasarkan nilai, norma, dan ideologi pribadi atau kelompok


tertentu.

Preskriptif: Memberikan rekomendasi kebijakan atau solusi untuk


permasalahan ekonomi.

Normatif: Menilai baik atau buruknya suatu fenomena ekonomi berdasarkan


standar tertentu.

Contoh Ekonomi Normatif:

• Pemerintah harus menaikkan upah minimum untuk meningkatkan


kesejahteraan pekerja.

• Bank sentral perlu menurunkan suku bunga untuk mendorong


investasi dan konsumsi.

• Negara harus menerapkan sistem jaminan sosial yang lebih


komprehensif untuk melindungi masyarakat miskin dan rentan.

Pendekatan ekonomi positif dan ekonomi normatif saling melengkapi dalam ilmu
ekonomi. Ekonomi positif memberikan dasar faktual untuk analisis dan kebijakan
ekonomi, sedangkan ekonomi normatif memberikan penilaian dan rekomendasi
untuk mencapai tujuan ekonomi yang diinginkan. Memahami kedua pendekatan
ini secara komprehensif sangatlah penting untuk menjadi ekonom yang
kompeten dan mampu memberikan solusi terbaik bagi permasalahan ekonomi di
masyarakat.

2. Jawaban Nomor 2 :

Pandemi Covid-19 membawa dampak signifikan terhadap berbagai aspek


kehidupan, termasuk ekonomi. Salah satu fenomena yang marak terjadi adalah
kenaikan harga produk kesehatan seperti hand sanitizer dan masker. Kenaikan
harga ini menimbulkan keresahan di masyarakat, terutama bagi mereka yang
berpenghasilan rendah.

Analisis Berdasarkan hukum permintaan dan penawaran


Hukum permintaan dan penawaran merupakan konsep fundamental dalam ilmu
ekonomi yang menjelaskan hubungan antara harga dan kuantitas barang yang
diperdagangkan. Dalam konteks kenaikan harga produk kesehatan di masa
pandemi, terdapat beberapa faktor yang berperan:

Permintaan:
• Peningkatan Permintaan Signifikan: Pandemi Covid-19 memicu kepanikan
dan kebutuhan masyarakat akan produk kesehatan seperti hand sanitizer dan
masker. Hal ini menyebabkan lonjakan permintaan yang drastis.
• Ketakutan dan "Panic Buying": Rasa takut tertular virus mendorong
masyarakat untuk membeli produk kesehatan dalam jumlah besar, memicu
kelangkaan dan mendorong kenaikan harga.
• Pergeseran Kurva Permintaan: Kurva permintaan bergeser ke kanan,
menunjukkan peningkatan permintaan pada setiap tingkat harga.

Penawaran:
• Kekurangan Pasokan: Permintaan yang melonjak secara mendadak tidak
diimbangi dengan penambahan pasokan yang sepadan. Hal ini
menyebabkan kelangkaan produk dan mendorong kenaikan harga.
• Gangguan Rantai Pasokan: Pandemi menyebabkan gangguan pada rantai
pasokan global, sehingga distribusi produk kesehatan terhambat dan
memperlambat pemenuhan permintaan.
• Pergeseran Kurva Penawaran: Kurva penawaran bergeser ke kiri,
menunjukkan penurunan penawaran pada setiap tingkat harga.
Peran Pedagang
• Keuntungan Maksimal: Dalam situasi kelangkaan dan permintaan tinggi,
pedagang memiliki peluang untuk memaksimalkan keuntungan dengan
menaikkan harga.
• Spekulasi: Spekulasi oleh pedagang terhadap kelangkaan dan kenaikan
harga di masa depan juga dapat mendorong kenaikan harga lebih lanjut.

3. Jawaban Nomor 3 :

Perbedaan Perilaku Konsumen dalam Memaksimalkan Keputusan Menurut


Pendekatan Kardinal dan Ordinal

A. Pendekatan Kardinal

Pendekatan kardinal berasumsi bahwa kepuasan konsumen dapat diukur


secara kuantitatif dengan satuan tertentu, seperti util (unit kepuasan) atau
nilai uang. Konsumen diyakini mampu mengukur dan membandingkan
tingkat kepuasan yang diperoleh dari mengonsumsi berbagai barang atau
jasa.

Contoh pendekatan kardinal:


Seorang konsumen memiliki 100.000 rupiah untuk membeli bakso dan es
teh. Konsumen tersebut mengetahui utilitas marginal setiap bakso adalah
1.000 util dan utilitas marginal setiap es teh adalah 500 util. Konsumen akan
terus membeli bakso dan es teh hingga total utilitasnya mencapai
maksimum.

B. Pendekatan Ordinal
Pendekatan ordinal tidak mengasumsikan bahwa kepuasan konsumen dapat
diukur secara kuantitatif. Konsumen diyakini hanya mampu membedakan
dan mengurutkan tingkat kepuasannya, tanpa dapat mengukurnya dengan
satuan tertentu.

Contoh pendekatan ordinal :


Seorang konsumen lebih menyukai kombinasi 2 bakso dan 1 es teh daripada
1 bakso dan 3 es teh. Konsumen tersebut tidak dapat mengukur berapa
banyak "lebih suka" kombinasi pertama, tetapi dia tahu bahwa dia lebih
menyukainya.

Anda mungkin juga menyukai