Faktor-Faktor utama yang memengaruhi tingat konsumsi adalah Pendapatan, dimana korelasi
keduanya bersifat positif, yaitu semakin tinggi tingkat pendapatan (Y) maka konsumsinya (C)
juga makin tinggi : C = f(Y).
Tidak semua pendapatan digunakan untuk konsumsi, melainkan sebagian ditabung (S).
Y=C+S
C = a + bY
Y = a + bY + S
S = -a + Y - bY
S = -a + (1-b)Y
Karena : 1-b = MPS, maka
S = -a + MPS(Y) atau
S = -a +sY => FUNGSI TABUNGAN
dimana : s = MPS = 1-MPC = 1-b
Konsumsi adalah/ Konsumsi yaitu/ Konsumsi merupakan/ yang dimaksud Konsumsi/ Arti
Konsumsi/ Definisi Konsumsi.
Konsumsi adalah suatu kegiatan manusia mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan, baik secara berangsur-angsur maupun sekaligus.
Pihak yang melakukan konsumsi disebut konsumen. Kegiatan konsumsi yang dilakukan manusia
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup atau untuk memperoleh kepuasan setinggi-
tingginya, sehingga tercapai tingkat kemakmuran .Dalam pengertian ekonomi, konsumsi
diartikan sebagai kebutuhan, baik secara berangsur-angsur maupun sekaligus. Pihak yang
melakukan konsumsi disebut konsumen.
Kegiatan konsumsi yang dilakukan manusia bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup atau
untuk memperoleh kepuasan setinggi-tingginya sehingga tercapai tingkat kemakmuran. Denan
adanya lapisan masyarakat yang berbeda-beda, tujuan konsumsi juga berbeda. Pada
masyarakat tradisional yang ditandai dengan peradapban yang belum maju dan kebutuhan
masih sederhana, kegiatan konsumsi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari guna
mepertahankan kelangsungan hidup. Sedangkan pada masyarakat modern, tujuan konsumsi
sudah berubah bahkan hanya sekedar mempertahankan hidup, tetapi lebih banyak diarahakan
untuk kepentingan kesenangan dan prestise (harga diri).Faktor-faktor yang mempengaruhi
konsumsi.
Besar kecilnya konsumsi yang dilakukan seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor berikut:
1. Pendapatan.
2. Perkiraan harga di masa mendatang.
3. Harga barang yang bersangkutan.
4. Barang substitusi dan Komplementer.
5. Iklan.
6. Ketersediaan Barang dan Jasa.
7. Selera.
8. Mode.
9. Jumlah keluaraga.
10. Lingkungan Sosial Budaya
KONSUMSI
Konsumsi adalah segala tindakan yang tujuannya menghabiskan atau mengurangi nilai guna
suatu barang. Kegiatan konsumsi dipengaruhi oleh 2 faktor :1.
1. Faktor Internal, seperti : pendapatan, selera karakter, kepribadian, motivasi.2
2. Faktor Eksternal, seperti : kebudayaan, peradaban, lingkungan, status sosial, kebijakan
pemerintah, dll.
Menurut Paul A Samuelson, seorang pakar ekonomi, membedakan masalah pokok yang
dihadapi oleh perekonomian, yaitu :1.
1. Apa yang akan diproduksi (What) Karena keterbatasan sumber daya faktor produksi, maka
harus hal yang tidak mungkin akan memproduksi sebanyak-banyaknya, maka harus
dilakukan pemilihan barfang apa yang harus diproduksi serta berapa jumlahnya.
2. Bagaimana proses produksinya (How) Hal ini sangat tergantung dari ketersediaan sumber
daya faktor produksi dari setiap wilayah/negara. Bagi negara maju akan menggunakan
faktor produksi padat modal dengan teknologi majunya, sementara bagi negara yang
berkembang akan menerapkan teknologi menengah tanpa mengesampingkan
pendayagunaan sumber daya manusia yang ada sehingga tidak terjadi pengangguran yang
tinggi.
3. Untuk siapa hasil produksi ditujukan (for Whom) Untuk masalah yang satu ini,
pertimbangan ditujukan bagaimana caranya agar hasil produksi dapat memenuhi
kebutuhan utama masyarakat serta dengan tingkat harga yang terjangkau oleh masyarakat
yang menjadi pangsa pasarnya.
Manusia memiliki kebutuhan yang beraneka ragam .manusia menginginkan agar semua
kebutuhannya dapat terpenuhi.alat pemuas kebutuhan manusia yang terdiri dari barang dan
jasa sangat terbatas jumlahnya. konsumsi adalah setiap kegiatan memakai, menggunakan,
atau menikmati barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan. Adapun pengertian konsumsi
dapat digolongkan dalam dua bagian, yaitu konsumsi langsung dan konsumsi tak
langsung.Konsumsi langsung merupakan pengkonsumsian barang yang langsung dilakukan oleh
penggguna barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Contohnya, makanan, minuman,
dan pakaian yang langsung dipakaioleh pengguna sementara itu, konsumsi tak langsung
merupakan pemakaina benda konsumsi berupa barang dan jasa yang tidak secara langsung
digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna barang contohnya, pembelian bahan baku
pabrik yang akan diproses lebih lanjut untuk keperluan penciptaan barang. Pembelian bahan
baku dapat dikategorikan sebagai tindakan konsumsi, tetapi bukan merupakan konsumsi
langsung.
Contoh kebutuhan manusia yang tidak terbatas: . sesorang ingin memiliki sepeda untuk
mendukung ia melakukan aktifitasnya sehari-hari namun sesudah memiliki sepeda Ia akan
menginginkan sepeda motor untuk mendukung aktifitasnya sehari-hari. Dan kemudian setelah
memiliki sepeda motor Ia akan menginginkan yang lebih seperti motor yang lebih bagus
ataupun Mobil.
2. DISTRIBUSI
Distribusi adalah segala kegiatan yang ditujukan untuk menyampaikan atau menyalurkan
barang hasil produksi dari produsen hingga sampai ke tangan konsumen akhir/pemakai.
Yang termasuk kegiatan distribusi diantaranya : Pengemasan, pensortiran/pemilahan,
pengepakan, penyimpanan/pergudangan, pengangkutan, dll Distribusi dapat dibedakan
menjadi 2 cara :
1. istribusi langsung, dimana barang hasil produksi langsung disalurkan ke konsumen
akhir/pemakai.
2. Distribusi tidak langsung, dimana dalam penyalurannya melalui beberapa perantara,
seperti : agen, grosir, eksportir, importir, komisioner, makelar, pedagang eceran, dll.
Semakin panjang mata rantai penyaluran sangat dimungkinkan harga yang ditanggung
konsumen akhir lebih mahal.
Produksi
PENGERTIAN PRODUKSI
1. Pengertian produksi dalam Arti sehari-hari Setiap hari manusia selalu menggunakan barang
untuk memenuhi kebutuhanya. Barang-barang tersebut tidak akan tersedia apabila tidak
ada yang menghasilkanya. Contoh: Di daerah pedesaan para petani mengolah sawah atau
ladangnya untuk menghasilkan barang-barang hasil pertanian seperti padi, jagung, keledai,
tebu, dll.Contoh kegiatan diatas disebut Produksi.Jadi, produksi adalah kegiatan
menghasilkan barang atau jasa.
2. Pengertian produksi menurut ilmu ekonomiMenurut ilmu ekonomi, produksi tidak terbatas
pada kegiatan menghasilkan barang atau jasa, tetapi juga kegiatan yang sifatnya
menambah nilai atau kegunaan barang yang sudah ada menjadi lebih tinggi nilainya.
Perhatikan contoh berikut.
a. Tukang kayu yang mengecat kursi hasil buatanya.
b. Pedagang yang membeli sepeda bekas lalu ia bersihkan, perbaiki, dan dicat kembali lalu
dijual Berdasarkan uraian di atas, produksi menurut ilmu ekonomi adalah setiap
kegiatan yang dilakukan manusia untuk menghasilkan/menaikan nilai kegunaan
barang/jasa.
FAKTOR PRODUKSI
Paktor Produksi adalah Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur-unsur yang dapat
digunakan dalam proses produksi . Faktor produksi yang bisa digunakan dalam proses
produksi terdiri atas sumberdaya alam, tenaga kerja mansuia, modal dan kewirausahaan.
1. Alam Sumberdaya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat
dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumberdaya alam di sini meliputi
segala sesuatu yang ada di dalam bumi, seperti: Tanah, tumbuhan, hewan. Udara, sinar
matahari, hujan. Bahan tambang, dan lain sebagainya. Faktor produksi sumberdaya alam
merupakan faktor produksi asli karena telah tersedia di alam langsung.
2. Tenaga kerja Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmani maupun
rohani yang dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa
maupun faedah suatu barang. Tenaga kerja manusia dapat diklasifikasikan menurut
tingkatannya (kualitasnya) yang terbagi atas:a).
a. Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh pendidikan
baik formal maupun non formal. Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi,
peneliti.
b. Tenaga kerja terlatih (trained labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh keahlian
berdasarkan latihan dan pengalaman . Contoh: montir, tukang kayu, tukang u kir, sopir,
teknisi.
c. Tenaga kerja tak terdidik dan tak terlatih (unskilled and untrained labour), adalah
tenaga kerja yang mengandalkan kekuatan jasmani daripada rohani.Contoh: tenaga kuli
pikul, tukang sapu, pemulung, buruh tani
Distribusi
Secara garis be sar, pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha
memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada
konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga,
tempat, dan saat dibutuhkan).
Dengan kata lain, proses distribusi merupakan aktivitas pemasaran yang mampu:
1. Menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi-fungsi pemasaran yang dapat
merealisasikan kegunaan/utilitas bentuk, tempat, waktu, dan kepemilikan.
2. Memperlancar arus saluran pemasaran (marketing channel flow) secara fisik dan non-fisik.
Yang dimaksud dengan arus pemasaran adalah aliran kegiatan yang terjadi di antara
lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat di dalam proses pemasaran. Arus pemasaran
tersebut meliputi arus barang fisik, arus kepemilikan, arus informasi, arus promosi, arus
negosiasi, arus pembayaran, arus pendanaan, arus penanggungan risiko, dan arus
pemesanan.
Distribusi Yaitu kegiatan menyalurkan atau menjual barangb sampai ke tangan konsumen
Macam-macam Distribusi :
1. Distribusi pendek/ distribusi langsung (produsen-konsumen)
2. Distribusi semi langsung, dimana penyaluran barang hasil produksi dari produsen ke
konsumen melalui badan perantara (toko) milik produsen itu sendiri.
3. Distribusi panjang/ distribusi tidak langsung (produsen-distribusi-konsumen) Lembaga
distribusi Adalah orang / badan usaha yang menjadi perantara antara produsen dan
konsumen.
Contoh :
Pada saat harga Jeruk Rp. 5.000 per Kg permintaan akan jeruk tersebut sebanyak
1000 Kg, tetapi pada saat harga jeruk meningkat menjadi Rp. 7.000 Per Kg permintaan
akan jeruk menurun menjadi 600 Kg, buatlah fungsi permntaannya ?
Pembahasan :
Dari soal diatas diperoleh data :
P1 = Rp. 5.000
Q1 = 1000 Kg ,
P2 = Rp. 7.000
Q2 = 600 Kg
untuk menentukan fungsi permintaannya maka digunakan rumus persamaan garis melalui
dua titik, yakni :
y y1 x x1
=
y2 y1 x2 x1
dengan mengganti x = Q dan y = P maka didapat,
P P1 Q Q1
- =
P2 P1 Q2 Q1
P 5.000 Q 1000
= -
2.000 -400
B. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran adalah persamaan yang menunjukkan hubungan harga barang di pasar
dengan jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen. Fungsi penawaran digunakan oleh
produsen untuk menganalisa kemungkinan2 banyak barang yang akan diproduksi.
Menurut hukum penawaran bila harga barang naik, dengan asumsi cateris paribus (faktor-
faktor lain dianggap tetap), maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik, dan sebaliknya
apabila harga barang menurun jumlah barang yang ditawarkan juga menurun.Jadi dalam
fungsi penawaran antara harga barang dan jumlah barang yang ditawarkan memiliki
hubungan posifit, karenanya gradien (b) dari fungsi penawaran selalu positif.
Bentuk umum dari fungsi penawaran linear adalah sebagai berikut:
Qs = a + bPs
dimana : a dan b = adalah konstanta dimana b harus bernilai positif
b = Qs/ Ps
Ps= adalah harga barang per unit yang ditawarkan
Qs= adalah banyaknya unit barang yang ditawarkan
Ps 0, Qs 0, serta dPs/ dQs > 0
Contoh :
Pada saat harga durian Rp. 3.000 perbuah toko A hanya mampu menjual Durian sebanyak
100 buah, dan pada saat harga durian Rp. 4.000 perbuah toko A mampu menjual Durian
lebih banyak menjadi 200 buah. dari kasus tersebut buatlah fungsi penawarannya ?
Jawab :
dari soal diatas diperoleh data sebagai berikut :
P1 = 3.000 Q1 = 100 buah
P2 = 4.000 Q2 = 200 buah
Langkah selanjutnya, kita memasukan data-data diatas kedalam rumus persamaan
linear a:
P P1 Q Q1
=
P2 P1 Q2 Q1
P 3.000 Q 100
= -
4.000 3.000 200 100
P 3.000 Q 100
= -
1.000 100
C. Keseimbangan Harga
Keseimbangan harga di pasar tercapai apabila Qd = Qs atau Pd = Ps, Jadi keseimbangan
harga merupakan kesepakatan-kesepakatan antara produsen dan konsumen dipasar. untuk
lebih jelasnya perhatikan contoh soal dibawah ini :
Tentukan jumlah barang dan harga pada keseimbangan pasar untuk fungsi permintaan
Qd = 10 0,6Pd dan fungsi penawaran Qs = -20 + 0,4Ps.
Jawab:
Keseimbangan terjadi apabila Qd = Qs, Jadi
10 0,6Pd = -20 + 0,4Ps
0,4P + 0,6P = 10 + 20
P = 30
Setelah diketahui nilai P, kita masukan nilai tersebut kedalam salah satu fungsi tersebut:
Q = 10 0,2(30)
Q = 10 6
Q = 4,
Jadi keseimbangan pasar terjadi pada saat harga (P)=30 dan jumlah barang (Q) = 4.
HARGA PASAR
A. PENGERTIAN HARGA PASAR
1. Harga pasar atau Harga keseimbangan adalah Harga yang disepakati oleh pihak penjual
dan pihak pembeli pada tingkatan harga tertentu.
2. Pada tingkatan harga tertentu, jumlah barang dan jasa yang diminta sama dengan
jumlah barang dan jasa yang ditawarkan.
3. Terbentuknya harga ditentukan berdasarkan hukum ekonomi ( hukum permintaan dan
hukum penawaran ) yaitu Harga akan tetap jika permintaan seimbang. Dan Permintaan
makin bertambah, jika harga turun, penawaran akan berkurang jika harga makin turun..
Makin banyak permintaan, harga makin tinggi, makin banyak penawaran, harga makin
rendah.
ELASTISITAS
Elastisitas Permintaan
Dalam ilmu ekonomi, elastisitas permintaan atau price elasticity of demand (PED) adalah
ukuran kepekaan perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga.
Elastisitas permintaan mengukur seberapa besar kepekaan perubahan jumlah permintaan
barang terhadap perubahan harga. Ketika harga sebuah barang turun, jumlah permintaan
terhadap barang tersebut biasanya naik semakin rendah harganya, semakin banyak benda
itu dibeli. Elastisitas permintaan ditunjukan dengan rasio persen perubahan jumlah
permintaan dan persen perubahan harga. Ketika elastisitas permintaan suatu barang
menunjukkan nilai lebih dari 1, maka permintaan terhadap barang tersebut dikatakan elastis
di mana besarnya jumlah barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya harga.
Sementara itu, barang dengan nilai elastisitas kurang dari 1 disebut barang inelastis, yang
berarti pengaruh besar-kecilnya harga terhadap jumlah-permintaan tidak terlalu besar.
Sebagai contoh, jika harga sepeda motor turun 10% dan jumlah permintaan atas sepeda motor
itu naik 20%, maka nilai elastisitas permintaannya adalah 2; dan barang tersebut
dikelompokan sebagai barang elastis karena nilai elastisitasnya lebih dari 1. Perhatikan bahwa
penurunan harga sebesar 1% menyebabkan peningkatan jumlah permintaan sebesar 2%,
dengan demikian dapat dikatakan bahwa jumlah permintaan atas sepeda motor sangat
dipengaruhi oleh besarnya harga yang ditawarkan.
koefisien Elastisitas
n=0 Inelastis sempurna
0<n<1 Inelastis
n=1 Elastis uniter
1<n< Elastis
n= Elastis sempurna
Untuk barang-barang normal, penurunan harga akan berakibat pada peningkatan jumlah
permintaan. Permintaan terhadap sebuah barang dapat dikatakan inelastis bila jumlah barang
yang diminta tidak dipengaruhi oleh perubahan harga.Barang dan jasa yang tidak memiliki
substitusi biasanya tergolong inelastis. Permintaan terhadap antibiotik, misalnya, dikatakan
sebagai permintaan inelastis karena tidak ada barang lain yang dapat menggantikannya.
Daripada mati terinfeksi bakteri, pasien biasanya lebih memilih untuk membeli obat ini
berapapun biayanya.Sementara itu, semakin banyak sebuah barang memiliki barang substitusi,
semakin elastis barang tersebut.
meskipunpermintaan inelastis sering diasosiasikan dengan barang kebutuhan, banyak juga
barang yang bersifat inelastis meskipun konsumen mungkin tidak membutuhkannya.
Permintaan terhadap garam, misalnya, menjadi permintaan inelastis bukan karena konsumen
sangat membutuhkannya, melainkan karena harganya yang sangat murah.
Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung koefisien elastisitas permintaan adalah
atau menggunakan kalkulus differensial:
dimana:
= harga
= jumlah
= jumlah permintaan
= harga permintaan
=
=
Elastisitas penawaran
Elastisitas penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa berubah ketika
harganya berubah.Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas
kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
Elastisitas pendapatan
Dalam ilmu ekonomi, elastisitas pendapatan adalah perubahan dalam permintaan sebagai
akibat dari perubahan dalam pendapatan. Misalnya, apabila karena pendapatan meningkat
10%, permintaan suatu barang meningkat 20%, maka elastisitas pendapatannya adalah
20%/10% = 2.
RUMUS
TEORI KONSUMEN
Teori konsumen dengan pendekatan guna kardinal
Konsumen adalah pengguna barang atau jasa baik untuk kepentingan diri sendiri dan atau
kepentingan orang lain. Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, :
a. Pendapatan
b. Selera konsumen
c. Harga barang
Setiap penambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang
diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin besar jumlah barang yang dapat
dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya .Pendekatan guna kardinal memiliki
kelemahan berupa asumsi kepuasan seseorang itu tidak realis. Karena kepuasan masing
masing orang pada dasarnya adalah hal yang bersifat relatif.Namun kelebihannya yang
menonjol adalah mudahnya isi konsepsi pendekatan kardinal untuk lebih dipahami: bahwa
pendekatan kardinal mendahului uraian mengenai teori konsumen yang menggunakan
pendekatan ordinal.
KESEIMBANGAN KONSUMEN
Konsumen yang rasional akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat
pendaptan yang dimilikinya. Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung pada individu
(konsumen) yang bersangkutan. Konsumen dapat mencapai kondisi equilibrium atau mencapai
kepuasan yang maksimum apabila dalam membelanjakan pendapatannya mencapai kepuasan
yang sama pada berbagai barang. Para ahli ekonom mempercayai bahwa pendekatan kardinal
utility merupakan ukuran kebahagiaan seseorang. Besar kecilnya utility yang dicapai konsumen
tergantung dari jenis barang atau jasa dan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi
Sehingga dapat ditunjukkan oleh fungsi sebagai berikut :
TEORI PRODUKSI
Teori produksi dengan satu input yang bersifat variable
A. Fungsi Produksi
- Dalam teori ekonomi, setiap proses produksi mempunyai landasan teknis yang disebut
fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan
hubungan fisik atau teknis antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan
jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa memperhatikan harga-harga, baik
harga faktor-faktor produksi maupun harga produk.
- Produksi : Suatu kegiatan memproses input (faktor produksi) menjadi suatu output.
- Produsen dalam melakukan kegiatan produksi, mempunyai landasan teknis, yang didalam
teori ekonomi disebut fungsi produksi
- Fungsi Produksi : suatu persamaan yang menunjukan hubungan ketergantungan
(fungsional) antara tingkat input yang digunakan dalam proses produksi dengan tingkat
output yang dihasilkan.
- Fungsi produksi secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :
Q = f (K, L, R, T)
Ket : Q = jumlah output (hasil produksi)
K = modal (kapital)
L = tenaga kerja (labor)
R = kekayaan akan (raw material)
T = teknologi
- PRODUKSI MARGINAL
Tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan.
Rumus : MP = TP/L
- PRODUKSI RATA-RATA
Produksi yang secara rata dihasilkan oleh setiap pekerja
Rumus : AP =TP/L
Fungsi produksi dengna satu input variabel (misal : tenaga kerja) tunduk pada hukum the law
of deminishing return yang menyatakan : Bila suatu macam input penggunaannya terus
ditambah sebanyak 1 unit, sedangkan input yang lain konstan, pada mulanya Total Product
akan semakin besar pertambahannya. Tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu
produksi tambahan semakin menurun hingga mencapai nol, dan ini menyebabkn total
product semakin lambat pertambahannya dan akhirnya ia (TP) mencapai tingkat maksimum.
Bila penambahan input terus dilanjutkan, maka MP-nya akan menjadi negatif dan TP-nya.
INFLECTION POINT (titik belok) : yaitu titik dimana slope (lereng kurva total product (TP) mulai
berubahan.
Faktor produksi tetap (fixed input) : yaitu input faktor produksi yang jumlahnya tidak dapat
dirubah dengan segera mengikuti perubahan output. Contoh : Gedung, mesin, managerial, dll.
Faktor produksi variabel (variabel input) : yaitu input yang dapat mengikuti perubahan jumlah
output yang dihasilkan.
PENGERTIAN ISOCOST
Kurva isocost adalah suatu garis yang menjelaskan gabungan penggunaan input dengan
sejumlah biaya tertentu. Sebagaimana diketahui bahwa isoquant merupakan berbagai
alternatif penggunaan input untuk manghasilkan output yang sama jumlahnya. Namun sampai
di situ masalah pemilihan berapa komposisi jumlah input yang akan ditentukan belum bisa
dipastikan. Sebab isoquanthanya membahas berbagai alternatif dan kondisi objektif dari sifat
kemampuan alamiah dari dua input yang dipergunakan menghasilkan output. Karena pada
alternatif mana saja sepanjang isoquant hasilnya sama, yaitu jumlah output yang dihasilkan
sama. Pendekatan ini dikenal dengan istilah Isocost, yang diartikan sebagai komposisi input
atau kombinasi dua macam input yang akan dipergunakan untuk menghasilkan output yang
mampu dibiayai oleh perusahaan.
KESEIMBANGAN PRODUSEN
Seorang produsen berada dalam kondisi keseimbangan, apabila dengan sejumlah
pengeluaran (biaya) tertentu dapat menghasilkan output yang maksimal, atau dengan kata lain
untuk menghasilkan sejumlah output tertentu diperlukan biaya minimal. Dengan
menggabungkan kurva isoquant dengan isocost dapat dia nalisa keseimbangan produsen.
Keseimbangan produsen ini terkait dengan penggunaan input optimal. Penggunaan input
optimal dapat dibedakan analisanya berupa maksimasi output dan minimasi biaya.
Keseimbangan produsen dicapai ketika kurva isocost bersinggungan dengan isoquant.
Dari empat bentuk fungsi produksi ini masih banyak bentuk fungsi lainnya seperti fungsi
produksi berikut ini :
1. Constant Elasticity of Substitutions (CES) ; Y =
[ K-p + ( 1 ) L-p]-1/p
2. Transendental; Y AK1b1 ec1x1 x2b2 ec2x2 + u
3. Translog; log Y = log b0 + b1 logX1 + b2 logX2 + b3 (logX1 logX2) + u
4. Semi log; Y = b0 + b1 + b2 logX2
5. Log Invers atau log linier; log Y = b0 + b1 X1 + b2 X2
Y = AL K , Y = K AL,
Dimana:
Y = total produksi (nilai moneter semua barang yang diproduksi dalam setahun)
L = tenaga kerja input
K = modal input
A = produktivitas faktor total
dan adalah elastisitas output dari tenaga kerja dan modal, masing-masing.
Nilai-nilai konstan ditentukan oleh teknologi yang tersedia. Output elastisitas mengukur
respons output oleh perubahan tingkat baik tenaga kerja atau modal yang digunakan dalam
produksi, ceteris paribus. Sebagai contoh jika = 0,15, peningkatan 1% tenaga kerja akan
mengakibatkan kenaikan sekitar 0,15% pada output.
Selanjutnya, jika:
+ = 1, + = 1,
Fungsi produksi memiliki skala hasil konstan .Artinya, jika L dan K masing-masing meningkat
sebesar 20%, kenaikan Y sebesar 20%. Jika :
+ < 1, + <1,
Kembali ke skala yang menurun, dan jika :
+ > 1 + > 1
kembali ke skala yang meningkat. Dengan asumsi persaingan sempurna dan + = 1, dan
dapat ditunjukkan untuk menjadi tenaga kerja dan modal pangsa output.
2. Analisa Efisiensi Proses Produksi Efisiensi merupakan penggunaan input yang sekecil-
kecilnya untuk mendapatkan jumlah produksi sebesar-besarnya tanpa melupakan kualitas
dari produk yang dihasilkan. Efisiensi proses produksi dapat dilihat dari koefisien intersep
fungsi produksi Cobb-Douglas, yaitu: Indeks efisiensi = ea
Keterangan: e = 2,71828
a = koefisien intersep persamaan regresi
In deks efisiensi akan didapat dari perhitungan, dengan semakin tinggi indeks efisiensi
produksi berarti proses transformasi input menjadi outputmenjadi semakin efisien. Selain
indeks efisiensi, rasio efisiensi juga akan didapat dari perhitungan. Rasio efisiensi
menunjukkan perbandingan kemampuan menghasilkan output dengan memakai input yang
tersedia.
3. Return to Scale
Berdasarkan persamaan fungsi produksi Cobb-Douglas, terdapat tiga situasi yang mungkin
dalam tingkat pengembalian terhadap skala (Browning dan Browning, 1989)..
a. Jika kenaikan yang proporsional dalam semua input sama dengan kenaikan yang
proporsional dalam output (p = 1), maka tingkat pengembalian terhadap skala konstan
(constant returns to scale).
b. Jika kenaikan yang proporsional dalam output kemungkinan lebih besar daripada
kenaikan dalam input (p > 1), maka tingkat pengembalian terhadap skala meningkat
(increasing returns to scale).
c. Jika kenaikan output lebih kecil dari proporsi kenaikan input (p < 1), maka tingkat
pengembalian terhadap skala menurun (decreasing returns to scale).
d. Elastisitas Produksi ParsialElastisitas produksi parsial berkenaan dengan input tertentu
merupakan ukuran perubahan proporsional pada input-nya ketika inputlainnya konstan.