Anda di halaman 1dari 11

PERILAKU EKONOMI DAN KESEJAHTERAAN

A.     Inti Masalah Ekonomi


 Dalam kehidupan sehari hari kita sering menghadapi permasalahan ekonomi yang perlu
diantisipasi secara segera maupun bertahap.
Inti masalah ekonomi pada hakekatnya terletek pada keterbatasan sarana untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Sarana yang berupa barang dan jasa yang sering disebut dengan alat pemuas kebutuhan
adanya sangat terbatas sedang kebutuhan manusia sangat tidak terbatas. Keberadaan sumberdaya alam
bisa berupa biotik dan abiotik, khususnya kekayaan alam abiotik jika terus menerus diambil maka
akhirnya bisa habis, sehingga tidak tertutup kemungkinan suatu saat dunia akan benar benar mengalami
krisis karena kelangkaan bahkan kehabisan hasil tambang seperti minyak, batu bara, timah dll, karena
kuantitas pengambilannya jauh lebih besar dari pada kuantitas produksinya.
 Secara ekonomi hal hal penting yang perlu diperhatikan sehubungan dengan kekayaan alam
adalah :

1. Kekayaan alam yang tersebar di atas dunia ini jumlahnya sangat terbatas.
2. Kekayaan alam keberadaannya tidak merata, masing masing negara dan daerah memiliki potensi
alam yang tidak selalu sama.
3. Suatu saat bisa saja terjadi bencana alam yang dapat merusak perekonomian

Berhubungan dengan hal tersebut di atas sudah seharusnya manusia beserrta kebijakannya untuk
mengantisipasi sehingga dapat mengupayakan terjadinya efisiensi ekonomi dan memimalisir damak
negatipnya. Manusia sebagai mahluk hidup yang selalu berupaya memenuhi kebutuhannya. Bagi manusia
kebutuhan adalah tidak terbatas. Hal yang menyebabkan kebutuhan manusia tidak terbatas adalah :
1.         Manusia yang pada umumnya memilki sifat kurang.
2.         Tuntutan kemajuan jaman yang berakibat kebutuhan manusia menjadi sangat dinamis.
3.         Faktor lingkungan yang sangat berpengaruh pada pola hidup manusia
4.         Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Untuk menanggulangi dan mengantisipasi inti masalah ekonomi tersebut di atas, sangat perlu
diupayakan adanya kebijakan dalam rangka memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam sehingga
dapat benar benar bermanfaat unuk kesejahteraan umat manusia dengan tetapenggunakan pertimbangan
prinsip ekonomi atau efisiensi yaitu suatu prinsip memberdayakan sumber daya yang ada agar berdaya
guna tinggi. Sungguh sangat tidak bijak dan tidak berprinsip ekonomi, bila suatu umat manusia menguras
kekayaan alamnya tanpa memperhatikan kelestarian dan dampak negatipnya secara assosial maupun
ekonomi. Hari esuk generasi muda secara ekonomi harus tetap diperjuangkan, sehingga mereka lebih bisa
menatap masa depanya lebih optimis dan lebih sejahtera.
B.     Belajar Ilmu Ekonomi

Pengertian Ilmu ekonomi dapat dirumuskan dengan berbagai kalimat. Berikut ini batasan Ilmu
ekonomi :
a.       Ilmu ekonomi adalah Ilmu yang mempelajari daya upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya dan
meningkatkan kesejahteraannya.
b.       Ilmu Ekonomi adalah Ilmu yang mempelajari persoalan memilih kemungkinan penggunaan sumber
daya yang terbatas agar dapat memenuhi berbagai kebutuhan hidup yang tidak terbatas.
c.       Ilmu Ekonomi merupakan studi tentang bagaimana seseorang atau masyarakat memilih cara
pemanfaatan langkanya sumber daya yang disediakan oleh alam dan oleh warisan generasi sebelumnya.
Dari berbagai batasan tentang Ilmu Ekonomi di atas walaupun bunyi kalimatnya berbeda, tetapi
inti pengertiannya sama.
 Ilmu ekonomi dapat terdiri dari :

1. Ekonomi diskriptif adalah Ilmu yang memaparkan secara apa adanya tentang kehidupan ekonomi
suatu daerah / Negara misalnya : Kajian ekonomi tentang kehidupan nelayan di pantai, Ekonomi
Jepang pasca perang Dunia II, Tulisan tentang ekonomi Indonesia pasca Pelita. dll.
2. Ekonomi terapan yakni Ilmu yang membahas penerapan teori ekonomi suatu rumah tangga
ekonomi, misalnya : Ekonomi Perusahaan, Ekonomi Moneter. Manajemen, Ekonomi
Internasional, Ekonomi Pembangunan, Akuntansi, Ekonomi Koperasi, Ekonomi pertanian dll.
3. Ekonomi Teori yakni Ilmu yang membahas gejala yang timbul sebagai akibat perbuatan manusia
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ekonomi Teori terdiri dari :

a.       Makro Ekonomi mempelajari persoalan ekonomi secara keseluruhan, misalnya : pembentukan produksi
nasional, distribusi Pendapatan nasional, terjadinya pengangguran dan inflasi serta dampaknya dll.
b.       Mikro Ekonomi mempelajari bagian dari teori ekonomi secara lebih mendalam, dimulai Dari kehidupan
rumah tangga perseorangan, rumah tangga produksi, pemilik modal dan faktor produksi sama dengan
pembentukan harga pasar.

Menurut Case dan fair (dalam prinsip prinsip Ekonomi Mikro 2003) ada empat alasan utama
dalam mempelajari Ilmu Ekonomi yakni: mempelajari kerangka berpikir, memahami masyarakat,
memahami masalah-masalah global, dan pemberi suara yang berpengetahuan. :
1.       Mempelajari kerangka berpikir. Barang kali ini merupakan alasan yang penting dalam mempelajari
Ilmu Ekonomi. Satu cara yang baik dalam mempelajari Ilmu Ekonomi adalah menelaah tiga konsepnya
yang mendasar yakni : biaya peluang, marjinalisme, dan pasar efisien
a.       Biaya peluang (opportuinity cost) adalah apa yang kita korbankan bila kita memilih atau mengambil
keputusan. Biaya peluang timbul karena sumber daya yang langka atau terbatas.
 b. Marjinalisme : Dalam menitik beratkan biaya dan membuat keputusan sangat penting memperhatikan
marjinalisme yakni tambahan pengorbanan jika hasil ditingkatkan satu satuan
c.       Pasar yang efisien : Dalam kegiatan ekonomi “laba” merupakan satu hal yang sangat penting. Setiap
pelaku ekonomi akan berupaya melakukan kegiatan ekonomi seefisien mungkin yakni bagaimana bisa
menekan biaya tetapi tetap berproduksi yang berkualitas sehingga harga jualnya tinggi, sehingga akhirnya
bisa mendatangkan laba yang besar.
2.       Memahami masyarakat : Alasan lain mempelajari Ilmu ekonomi adalah untuk memahami masyarakat
dengan lebih baik. Keputusan-keputusan di masa lalu dan sekarang mempunyai dampak terhadap
kehidupan ekonomi di masyarakat. Keadaan lingkungan fisik, tingkat kesejahteraan,dan jenis pekarjaan
merupakan produk dari suatu sistem perekonomian.
3.       Memahami masalah global: Kejadian Internasional sering kali berdampak pada masalah ekonomi.
Beberapa pihak mengklaim bahwa pertimbangan ekonomi mendominasi hubungan Internasional. Yang
pasti para politisi menempatkan kesejahteraan ekonomi rakyat mereka berada di puncak preoritas. Isu
penting bahwa kesenjangan negara miskin dengan negara kaya cukup tajam
4.       Menjadi pemberi suara yang berpengetahuan :
 Pemahaman terhadap Ilmu ekonomi adalah penting untuk menjadi pemberi suara yang berpengetahuan
atau mampu menyampaikan ekonomi secara ilmiah. Saat berpartisipasi pada proses politik dan proses
pendidikan, kita akan memberikan suara atau ide kita dengan mempertimbangkan masalah-masalah yang
menuntut pemahaman dasar Ilmu ekonomi.
C.   Metode dan hukum ekonomi
Upaya untuk mengembangkan Ilmu Ekonomi dengan menggunakan metode, yang dikenal dengan
metode ekonomi
Metode ekonomi terdiri dari : metode induktif, metode deduktif dan metode campuran :
1.       Metode induktif adalah suatu metode yang didasarkan pada beberapa kejadian nyata atau fakta di
lapangan lalu ditarik menjadi sebuah keimpulan yang berupa teori atau hukum ekonomi. Sering dikatakan
bahwa metode induksi itu berdasar pada hal-hal yang khusus menuju ke hal-hal yang bersifat umum.
2.       Metode deduktif adalah metode yang didasarkan pada teori-teori atau hukum untuk diterapkan padahal
atau kejadian yang bersifat khusus. Sering dikatakan bahwa metode deduktif merupakan yang berdasar
pada hal-hal yang umum menuju ke hal hal yang bersifat khusus.
3.       Metode campuran : merupakan perpaduan antara metode induktif dan metode deduktif.
Hukum Ekonomi dapat diartikan sebagai hubungan atau ketentuan umum dari dua atau beberapa
peristiwa atau gerjala ekonomi. Contoh dua variabel ekonomi yang memiliki hubungan dan dapat
dijadikan hukum ekonomi adalah “harga” dan “permintaan”, dapat disusun suatu hukum ekonomi dari
dua variabel tersebut yakni: “jika harga naik maka permintaan turun dan sebaliknya jika harga turun maka
permintaan naik”.
Diatas dinyatakan bahwa hukum ekonomi merupakan hubungan antar variabel-variabel ekonomi,
dalam Ilmu ekonomi ada dua macam hubungan ekonomi yakni hubungan causal dan hubungan fungsional
:
1.       Hubungan causal atau hubungan sebab akibat adalah hubungan dua variabel ekonomi, dimana
variabel yang satu mengakibatkan terjadinya variabel yang lain,tetapi tidak bisa sebaliknya. Variabel X
mempengaruhi variabel Y, tetapi variabel tidak mempengaruhi variabel, misalnya hubungan antara
musim dengan jumlah produksi.
2.       Hubungan fungsional atrau hubungan Interdependence, sering juga disebut hubungan timbal balik
yakni hubungan dua variabel yang keduanya saling mempengaruhi. Variabel X mempengaruhi variabel Y
dan variabel Y mempengaruhi variabel x, misalnya : Hubungan antara harga dengan permintaan.
D.   Konsumsi, Produksi,dan Investasi
1.   Konsumsi
Konsumsi artinya kegiatan untuk mengurangi nilai dan guna barang. Pelaku
dari kegiatan konsumsi disebut konsumen. Tinggi rendahnya konsumsi tergantung pada:
a.   Tingkat peradaban
b.   Besarnya pendapatan
c.   Selera konsumen
d.   Tinggi rendahnya kerja
e.   Lingkungan hidup konsumen
 Permintaan
James L. Pappas mendefinisikan permintaan sebagai jumlah barang atau jasa yang rela dan
mampu dibeli oleh pelanggan selama periode tertentu berdasarkan kondisi tertentu. Adapun Prof. Dr.
Winardi mengartikan permintaan sebagai jumlah suatu barang yang bersedia dibeli pada setiap harga
tertentu, pada pasar tertentu, dan pada saat tertentu.
Permintaan seseorang atas suatu barang sebenarnya tidak hanya dipengaruhi oleh harga saja tetapi
banyak faktor, seperti tingkat pendapatan dan sebagainya. Namun untuk menganalisis banyak faktor
sangat rumit. Oleh karena itu,dalam menganalisis hukum permintaan, dipilih satu faktor yang paling
menentukan, yaitu faktor harga. Sedangkan faktor lain diasumsikan mengalami perubahan atau ceteris
paribus.
Permintaan terdiri dari permintaan efektif dan permintaan potensial. Peermintaan efektif, adalah
permintaan dari konsumen atau pembeli yang disertai kemampuan membayar. Permintaan efektif akan
mendorong kehidupan ekonomi sehingga akan memegang peranan yang sangat besar dalam kehidupan
ekonomi. Permintaan potensial, permintaan yang memiliki kemampuan untuk membeli tetapi belum
melaksanakan pembelian tersebut.
 Hukum Permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat
negatif antara tingkat harga dengan jumlah yang diminta. Dengan kata lain, jumlah permintaan terhadap
suatu barang berbanding terbalik dengan harga. Jika harga tinggi permintaan sedikit dan jika harga rendah
permintaan meningkat. Hukum permintaan menyatakan makin turun tingkat harga, makin banyak jumlah
barang yang diminta, dan sebaliknya makin naik tingkat harga makin sedikit jumlah barang yang diminta.
Namun, perlu diwaspadai bahwa hukum permintaan adalah hukum ekonomi. Hukum ekonomi
hanya berlaku dengan syarat jika keadaan di sekitarnya tidak berubah (ceteris paribus). Oleh karena itu,
hukum ekonomi juga disebut tendens ekonomi, yaitu suatu kemungkinan yang berlaku, tetapi tidak
dijamin kebenarannya karena:
1.       Kesenangan manusia terhadap barang tidak tetap,
2.       Kebudayaan manusia makin meningkat,
3.       Pendapatan masyarakat berubah-ubah, dan
4.       Jumlah penduduk cenderung bertambah.
.
2.   Produksi
Produksi artinya kegiatan menambah nilai dan guna barang. Pelaku kegiatan produksi disebut
produsen.Tinggi rendahnya produksi tergantung pada:
a.   Besarnya konsumen atau jumlah penduduk
b.   Biaya produksi
c.   Selera konsumen
d.   Kemampuan teknologi
e.   Jumlah bahan baku
 Fungsi produksi
 Tujuan setiap perusahaan adalah merubah dari input menjadi output. Pabrik mobil akan
mengkombinasikan antara jumlah pekerja, waktu kerja, modal dll untuk memproduksi mobil. Petani
mengkombinasikan tanah, bibit, pupuk, jam kerja dll untuk memperoleh hasil panen. Dalam hal ini
hubungan antara input dan output dalam produksi disusun dalam fungsi produksi ( Production function )
yang berbentuk :
Q = f ( K, L, M....... )

Dimana Q mewakili output atau kuantias produk dalam preode tertentu, K mewakili mesin
peralatan yaitu modal tetap, L mewakili jumlah jam tenaga kerja dan M mewakili bahan baku sebagai
modal lancar. Bentuk dari notasi ini menunjukkan kemungkinan adanya variabel variabel yang
mempengaruhi proses produksi.
 Biasanya fungsi produksi disederhanakan dengan asumsi bahwa produksi perusahaan hanya
tergantung pada dua input yakni modal ( K ) dan tenaga kerja ( L ), maka fungsi produksi disederhanakan
menjadi :
Q = f ( K, L )

 Faktor produksi Sektor produksi dan perluasan produksi


Faktor produksi terdiri dari:
a.   Faktor produksi asli terdiri dari alam dan tenaga
b.   Faktor produksi turunan terdiri dari: modal dan skill
Sektor produksi terdiri dari:
a.   Sektor primer           :  terdiri dari ekstraktif dan agraris
b.   Sektor sekunder      :  terdiri dari kerajinan dan industri
c.   Sektor tertier           :  terdiri dari perdagangan
Usaha perluasan produksi terdiri dari:
a.   Intensifikasi artinya mengintensifkan faktor yang sudah ada
b.   Ekstensifikasi artinya memperluas faktor produksi
c.   Diversifikasi artinya menambah keanekaragaman produk
d.   Rasionalisasi artinya upaya berproduksi lebih efisien dengan menekan biaya produk dan menyebarkan
kualitas produk
 Penawaran
Dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen pihak produsen menyediakan barang dan jasa.
Barang dan jasa hasil dari produksi ini kemudian dijual kepada konsumen di pasar menurut tingkat dan
harga tertentu. Harga yang ditawarkan beragam sesuai dengan situasi yang mempengaruhinya.
Dari sudut pandang produsen, jumlah barang yang akan dijual pada umumnya searah dengan
harga barang tersebut, artinya semakin tinggi harga suatu barang, tentu saja semakin banyak barang yang
akan dijual oleh produsen. Sebaliknya, semakin rendah harga suatu barang, maka jumlah barang yang
akan dijual oleh produsen akan semakin sedikit.
Dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa penawaran (supply) adalah jumlah
barang atau jasa yang akan dijual (ditawarkan) pada tingkat harga dan situasi tertentu.
 Hukum Penawaran
Hukum penawaran menunjukkan sifat keterkaitan antara jumlah penawaran berbanding sejajar
dengan tingkat harga. Mengapa hal itu bisa terjadi? Bisa jadi karena kenaikan harga menyebabkan para
produsen dan penjual mendapat keuntungan lebih dibandingkan sebelum kenaikan harga. Keuntungan
mendorong produsen atau penjual memproduksi atau menjual barang lebih banyak.
Hukum penawaran hanya berlaku apabila keadaan lain yang mempengaruhi keadaan lain tidak
berubah (ceteris paribus), di antaranya sebagai berikut.
a.       Penjual membutuhkan uang tunai dalam waktu dekat
b.       Jika penjual memerlukan uang tunai, jumlah penawaran tidak akan berkurang walaupun harga turun.
c.       Penjual tidak pesimis artinya penjual tidak berpikiran bahwa harga barang akan selalu turun. Jika
penjual pesimis, walaupun harga turun, penawaran akan tetap banyak karena penjual khawatir harga akan
terus turun.
d.       Perkembangan teknologi produksi sangat membantu proses produksi karena dapat meningkatkan
produksi berlipat ganda. Barang yang banyak tentu menuntut agar semua barang terjual habis. Penjual
tidak punya tempat yang cukup untuk menyiapkan barang
e.       Jika penjual tidak memilikinya, ia harus tetap menjual barang-barangnya walaupun harga sedang turun.
Hukum penawaran menjelaskan tentang adanya korelasi positif antara perubahan harga terhadap
perubahan jumlah barang yang ditawarkan.
Hukum tersebut berbunyi sebagai berikut: “Makin rendah tingkat harga makin sedikit jumlah
barang yang ditawarkan dan sebaliknya makin tinggi tingkat harga makin banyak jumlah barang yang
ditawarkan.”
Hukum penawaran tersebut juga berlaku dengan asumsi bahwa beberapa faktor dianggap tidak
mengalami perubahan. Faktor-faktor tersebut ialah:
1         tingkat teknologi,
2         harga dari barang-barang lain,
3         biaya dari faktor produksi, dan
4         tujuan dari perusahaan.

3.    Investasi
Investasi yang lazim disebut juga dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal
merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Tabungan dari sektor rumah
tanggal melalui institusi-institusi keuangan akan mengalir ke sektor perusahaan. Apabila para pengusaha
menggunakan uang tersebut untuk membeli barang-barang modal, maka pengeluaran tersebut dinamakan
investasi. Dengan demikian istilah investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pengeluaran
penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan
produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam
perekonomian. Pertambahan jumlah barang modal ini memungkinkan perekonomian tersebut
menghasilkan lebih banyak barang dan jasa di masa yang akan datang. Adakalanya penanaman modal
dilakukan untuk menggantikan barang-barang modal yang lama yang telah haus dan perlu
didepresiasikan.
Dalam praktiknya digolongkan sebagai investasi (atau pembentukan modal atau penanaman
modal) meliputi pengeluaran-pengeluaran berikut:
1.    Pembelian berbagai jenis barang modal, yaitu mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya untuk
mendirikan berbagai jenis industri dan perusahaan.
2.    Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik dan bangunan-
bangunan lainnya.
3.    Pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah dan barang yang menjadi dalam
proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional.
Jumlah dari ketiga jenis komponen investasi tersebut dinamakan invetasi bruto, yaitu ia meliputi
investasi untuk menambah kemampuan memproduksi dalam perekonomian dan mengganti barang modal
yang telah didepresiasikan. Apabila investasi bruto dikurangi oleh nilai depresiasi maka akan didapat
investasi netto.
      Penentu-penentu Tingkat Investasi
Penanam modal melakukan investasi bukan untuk memenuhi kebutuhan. mereka tertutup untuk
mencari keuntungan. Dengan demikian banyaknya keuntungan yang akan diperoleh besar sekali
peranannya dalam menentukan tingkat investasi yang akan dilakukan oleh para pengusaha. Di samping
ditentukan oleh harapan di masa depan untuk memperoleh untung, beberapa faktor lain juga penting
peranannya dalam menentukan tingkat investasi yang akan dilakukan dalam perekonomian.

       Faktor-faktor utama yang menentukan tingkat investasi adalah:


1.    Tingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh.
2.    Suku bunga.
3.    Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan.
4.    Kemajuan teknologi
5.    Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya
6.    Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan.

E.   Hubungan Rumah Tangga Konsumsi dengan Rumah Tangga Produksi


Rumah tangga konsumsi merupakan masyarakat sebagai konsumen. Rumah tangga konsumsi
(RTK) memiliki faktor produksi yang dijual kepada rumah tangga produksi (RTP) atau perusahaan.
Faktor produksi yang dimiliki oleh RTK terdiri dari tanah, tenaga kerja, skill, dan modal, faktor produksi
ini menghasilkan sewa tanah, upah tenaga kerja, bunga modal, dan laba dari pemilik skill. Rumah tangga
produksi (perusahaan) menghasilkan barang yang dijual kepada RTK dan RTP mendapatkan pendapatan.
Peranan pemerintah di dalam hubungan antara RTK dengan RTP adalah sebagai pengendali sehingga
terjadi kestabilan hubungan antara RTP dan RTK, pemerintah berfungsi sebagai pelindung terhadap RTK
dan RTP. Pemerintah juga mendapatkan pajak dari RTP dan pajak perseorangan dari RTK. Arus
hubungan antara RTP dan RTK serta pemerintah dapat digambarkan sebagai berikut.
Rumah tangga produksi terdiri dari berbagai badan usaha dan perusahaan. Perbedaan badan usaha
dengan perusahaan adalah:

Ditinjau dari kepemilikannya, badan usaha dimiliki oleh pemerintah (BUMN), swasta (BUMS),
campuran swasta dan pemerintah, campuran dalam negeri dan luar negeri, dan koperasi. Tujuan dari
BUMN antara lain:
1.   Melindungi kepentingan umum
2.   Mencegah monopoli swasta
3.   Untuk pendapatan negara
Keberadaan BUMN didasarkan pada Pasal 33 ayat (2) dan (3) Undang-undang Dasar 1945.
Bentuk BUMN terdiri dari : Perjan (Perusahaan Jawatan), Perum (Perusahaan Umum), dan Persero.

F.   Kesejahteraan dan Permasalahannya


Telah diuraikan di atas bahwa Ilmu ekonomi adalah Ilmu yang dipelajari dalam rangka
memenuhi kebutuhan untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran. Indikator dari kesejahteraan
terpenuhinya semua kebutuhan secara layak. Namun untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran
bukan suatu hal yang mudah, karena penuh dengan permasalahan-permasalahan yang harus
ditanggulangi.
Permasalahan ekonomi dewasa ini
Dewasa ini semua Negara dan manusia di dunia harus menghadapi inti permasalahan ekonomi
yakni keterbatasan barang dan jasa sebagai alat pemuas seiring dengan kebutuhan manusia yang tidak
terbatas.
Pada umumnya negara-negara di dunia khususnya negara berkembang dan miskin menghadapi
masalah-masalah ekonomi berikut ini :

1.       Problema kependudukan :
Sebagian besar negara di dunia menghadapi problema kependudukan atau demografi yakni
problema tentang cepatnya pertumbuhan penduduk, bahkan terjadi ledakan penduduk yang tidak
diimbangi dengan pertumbuhan produksi dan lapangan kerja sehingga berdampak makro di bidang sosial
dan ekonomi. Indonesia dalam bidang kependudukan juga menghadapi problema pokok yakni :
pertumbuhanm penduduk yang termasuk tinggi, dan kepadatan penduduk yang tidak merata. Problema ini
tentu saja sangat berdampak pada banyak bidang, khususnya bidang sosial dan ekonomi.
2          Pengangguran dan Inflasi :
Masalah pengangguran terjadi di banyak negara, khususnya negara miskin dan berkembang, tentu
saja termasuk Indonesia. Pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan penyediaan kesempatan
kerja merupakan faktor dominan terjadinya pengangguran disamping karena faktor yang lain
diantaranya : rendahnya kualitas sumber daya manusia, rendahnya investasi, kemalasan manusia,
melemahnya kepercayaan pihak luar negeri dll. Tingginya pengangguran sebagai tolok ukur rendahnya
produksi dan berakibat pada minimnya jumlah barang, bahkan terjadi kelangkaan produk yang
dibutuhkan masyarakat, tentu saja hal ini akan berdampak pada naiknya harga barang pada umumnya
yang kita kenal dengan inflasi. Negara manapun di dunia ini akan berusaha menstabilkan
perekonomiannya dengan upaya utamanya melalui pengendalian laju inflasi.
3.       Pertumbuhan dan pencemaran :
Pertumbuhan ekonomi suatu negara akan selalu diiringi dan disebabkan oleh pertumbuhan
produksi. Pertumbuhan produksi ditandai dengan pertumbuhan beberapa sektor produksi : ekstraktip,
agraris, industri, perdagangan dan jasa. Pertumbuhan sektor produksi tersebut khususnya sektor industri,
agraris dan ekstraktip sangat mempengaruhi kualitas lingkungan, sehingga sering kita jumpai dampak
negatip dari pertumbuhan sektor ini menimbulkan pencemaran di darat, laut maupun udara yang sangat
mengganggu pada kualitas pertumbuhan mahluk hidup.
4.       Masalah kemiskinan dan kesehatan :
Rendahnya produksi, rendahnya kesempatan kerja, tingginya angkatan kerja, tingginya jumlah
pengangguran akan berakibat pada rendahnya pendapatan induvidu dan masyarakat yang tentu saja akan
berakibat tingginya angka kemiskinan.
Kemiskinan akan sangat berdampak pada rendahnya kemampuan untuk menjaga kesehatannya. Kondisi
ini banyak terjadi di negara negara berkembang, lebih lebih pada negara-negara miskin.
5.       Krisis energi :
Energi merupakan bagian yang sangat penting bagi perekonomian, khususnya sektor industri.
Keberadaan dan produktifitas industri suatu negara sangat ditentukan oleh kemampuan untuk
menyediakan energi khususnya sebagai sumber tenaga. Kemampuan menyediakan energi ini sangat
ditentukan oleh faktor alam yang dimiliki suatu negara dan sumber daya alam yang dimiliki khususnya
minyak, batu bara dan gas. Banyak negara maju yang mengalokasikan dananya cukup besar memenuhi
kebutuhan energi
6. Politik Ekonomi
Politik ekonomi dapat diartikan kebijakan negara di bidang ekonomi. Kebijakan di bidang
ekonomi suatu negara pada umumnya diarahkan pada antisipasi dan penanggulangan masalah-masalah
perekonomian yang dihadapinya, tentu saja dengan memperhatikan skala preoritas. Pada akhirnya
kebijakan ekonomi suatu negara bertujuan untuk menciptakan kestabilan ekonomi dalam rangka
menciptakan kemahmuran suatu negara.
Empat kreteria yang biasanya digunakan untuk menentukan kebijakan ekonomi antara lain :
1.       Efisiensi : Dalam Ilmu ekonomi efisiensi diartikan perekonomian yang menghasilkan apa yang
diinginkan masyarakat dan negara dengan menekan biaya serendah mungkan untuk menghasilkan produk
yang berkualitas.
2.       Keadilan : Keadilan dapat diartikan pembagian dan pendistribusian yang merata sesuai dengan hak dan
kewajibannya. Negara akan berusaha untuk mendistribusikan kemakmuran secara merata sesuai dengan
hak dan kewajibannya.
3         Pertumbuhan : Kebijakan ekonomi suatu negara akan selalu ditujukan pada pertumbuhan ekonomi
yang berkesinambungan. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi sangat diharapkan terjadinya
pertumbuhan pendapatan percapita dan terciptanya kemakmuran secara merata.
4         Stabilitas: Semua negara mengharapkan adanya stabilitas,khususnya di bidang ekonomi. Stabilitas
memiliki tolok ukur kemampuan suatu negara untuk menanggulangi rintangam dan kegoncangan
khususnya bidang ekonomi. Stabilitas ekonomi suatu negara sangat tergantung pada kemampuan negara
untuk menanggulangi laju inflasi atau mengupayakan laju inflasi tetap rendah
Kebijakan ekonomi suatu negara dapat meliputi : kebijakan moneter, kebijakan fiscal, kebijakan
ekonomi Internasional, kebijakan harga kebutuhan pokok dll.

Anda mungkin juga menyukai