Di samping menggunakan asumsi umum teori ekonomi dan asumsi asumsi khusus teori ekonomi mikro, seperti yang telah diuraikan di atas, kita juga menggunakan asumsi-asumsi yang lebih khusus lagi yaitu asumsi-asumsi yang hanya dipergunakan dalam model-model analisa tertentu. Prilaku Konsumen
Konsumsi adalah titik pangkal dan tujuan akhir seluruh kegiatan ekonomi masyarakat. Kalau produksi diartikan menciptakan utility dalam bentuk harang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan manusia, maka konsumsi berarti memakai/menggunakan utility itu untuk memenuhi kebutuhan. Mungkin saja terjadi orang dapat memenuhi (sebagian kebutuhannya dengan jalan langsung dan mudah. !ila kita tinggal mengambil ubi atau sayuran dan kebun sendiri, proses produksi dan konsumsinya sederhana. "etapi dalam masyarakat modern. dengan pembagian kerja dan penggunaan #ak. proses tersebut menjadi jauh lebih berbelit-belit. $rang harus mencari pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan, kemudian dan penghasilannya itu baru dapat membeli barang dan jasa yang dihutuhkan. Meskipun jelas betapa penting konsumsi itu, namun dalam teori ekonomi masalah konsumsi lama sekali diabaikan. %sal ada barang yang dihasilkan, tentu akan ada orang yang mau membelinya, kira-kira demikianlah cara berpikir orang. Maka perhatian para ahli ekonomi lebih diarahkan pada segi produksi dan segala persoalannya. "etapi pada jaman modern semakin jelas bah&a tidak selalu ada permintaan akan barang yang dihasilkan. 'roduksi massa juga memerlukan konsumsi massa. $leh karena itu para produsen mulai mencari jalan bagaimana dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli barangnya. Maka timbullah usaha marketing, sales promotion dan periklanan Teori Utilitas Dalam ekonomi, utilitas adalah jumlah dari kesenangan atau kepuasan relati( (grati(ikasi yang dicapai. Dengan jumlah ini, seseorang bisa menentukan meningkat atau menurunnya utilitas, dan kemudian menjelaskan kebiasaan ekonomis dalam koridor dari usaha untuk meningkatkan kepuasan seseorang. )nit teoritikal untuk penjumlahan utilitas adalah util. Doktrin dari utilitarianisme ,elihat maksimalisasi dari utilitas sebagai kriteria moral untuk organisasi dalam masyarakat. Menurut para utilitarian, seperti *eremy !entham (+,-.-+./0 dan *ohn 1tuart Mill (+.23-+.,3, masyarakat harus bertujuan untuk memaksimalisasikan jumlah utilitas dari indi4idual, bertujuan untuk kebahagiaan terbesar untuk jumlah terbesar. Dalam ekonomi neoklasik, rasionalitas dide(inisikan secara tepat dalam istilah dari kebiasaan maksimalisasi utilitas diba&ah keadaan ekonomi tertentu. 1ebagai kebiasaan usaha hipotetikal, utilitas tidak membutuhkan adanya keadaan mental seperti kebahagiaan, kepuasan, dll. )tilitas digunakan oleh ekonom dalam konstruksi sebagai kur4a indi(eren, yang berperan sebagai kombinasi dari komoditas yang dibutuhkan oleh indi4idu atau masyarakat untuk mempertahankan tingkat kepuasan. )tilitas indi4idu dan utilitas masyarakat bisa dibuat sebagai 4ariabel tetap dari (ungsi utilitas (contohnya seperti peta kur4a indi(eren dan (ungsi kesejahteraan sosial. Ketika dipasangkan dengan komoditas atau produksi, (ungsi ini bisa me&akilkan e(isiensi 'areto, yang digambarkan oleh kotak 5dge&orth dan kur4a kontrak. 5(isiensi ini merupakan konsep utama ekonomi kesejahteraan. Teori Preferensi Konsumen 1uatu unit konsumen, indi4idu/perorangan atau rumah tangga/kelompok, akan mendapatkan kepuasan ( satis(action atau guna ( )tility karena mengkonsumsi sejumlah komodity dalam periode &aktu tertentu. 1ejumlah komodity yang dikonsumsi oleh satu unit konsumen dalam satu periode &aktu tertentu disebut kumpulan komodity ( a community bundle . Dari kumpulan komodity tersebut tersusun da(tar urutan komodity yang, dari da(tar urutan komodity tersebut konsumen memilih mana yang akan dikonsumsi dan mana yang belum saatnya dikonsumsi. Dengan kata lain setiap unit konsumen harus dapat menentukan da(tar urutan pre(erensi ( order o( pre(erence komodity yang ada. Dalam menentukan urutan pre(erensi tersebut, syarat-syarat berikut harus terpenuhi yaitu 6 +. )ntuk setiap dua unit untai komodity, misalnya % dan !, bila % memberi kepuasan yang lebih besar disbanding !, maka % harus dipilih dan bukan ! ( % is 're(erence to ! begitu juga sebaliknya , bila ! memberi kepuasan yang lebih besar dibanding %, maka ! harus dipilih dan bukan % ( ! is 're(erence to % . 0. !ila harus % dipilih dan bukan !, sedang ! harus dipilih bukan 7, maka % harus dipilih dan bukan 7. jadi dalam menemukan pre(erensi, berlaku hubungan yang bersi(at transiti(. /. !ila untaian komodity % terdiri unsure-unsur yang sama dengan !, sedangkan untuk unsurnya untaian % lebih besar dari ! , maka % harus dipilih dan bukan !. tetapi bila hanya sebagian yang lain lebih kecil atau sama, maka tidak dapat dikatakan begitu saja bah&a % harus dipilih dan bukan !.
Persoalan ekonomi konsumen 'okok persoalan ekonomi yang dihadapi oleh setiap orang dan setiap keluarga dapat dirumuskan6 orang ingin hidup layak sebagai manusia dan sebagai &arga masyarakat. )ntuk itu dibutuhkan bermacam-macam barang dan jasa6 makanan, pakaian, rumah, obat, sepatu, radio, pengangkutan ini semua tidak 8gratis jatuh dan langit, melainkan harus dibeli, karena harus diproduksi dahulu. )ntuk dapat membeli semuanya itu diperlukan uang, sebab kita harus membayar harganya. *adi seorang konsumen atau suatu keluarga di satu pihak berhadapan dcngan Kebutuhan- Kebutuhan Hidup yang harus dipenuhi, dan yang menentukan apa dan berapa yang ingin dibeli. Di lain pihak dihadapkan dengan Harga Yang Harus Dibaar serta Terbatasna Penghasilan yang membatasi apa dan berapa yang dapat dibeli. Maka persoalannya ialah6 bagaimana dengan penghasilan yang tertentu dan terbatas orang dapat memenuhi semua kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan sebaik mungkin. Menghadapi persolan ini, seorang konsumen harus bertindak bijaksana dalam mempergunakan dan membelanjakan uangnya. !ertindak ekonomis diartikan mempertimbangkan hasil dan pengorbanan . Hasil yaitu terpenuhnya kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan, yaitu karena kegunaan harang/jasa yang dikonsumsikan "erpenuhinya kebutuhan itu menimbulkan suatu rasa kepuasan, Maka hasil yang kita peroleh dan konsumsi barang/jasa biasanya disebut kepuasan (satis(action Kemampuan barang/jasa untuk memenuhan kebutuhan manusii disebut (utility. Pengorbanan yaitu harga yang harus dibayar atau 8usaha9 (kerja, &aktu, dll. yang perlu dicurahkan untuk memperoleh harang/jasa yang dibutuhkan. Demikianlah pola kebutuhan, bersama dengan besarnya penghasilan dan tingkat harga menentukan bagaimana para konsumen membelanjakan uangnya. *ika ada perubahan dalain pola kebutuhan keluarga (apa dan berapa yang dibutuhkan, misalnya karena ada tambahan anggota keluarga atau perubahan dalam tingkat harga barang, atau dalam besarnya penghasilan, maka akan ada pula perubahan dalam pengeluaran para konsumen, agar kebutuhan konsumen terpenuhj sebaik mungkin atau secara $ptimal 'ersoalan ekonomi rumah tangga 6 Kita mau menyelidiki apa pertimbangan-pertimbangan konsumen dalam membelanjakan uang penghasilannya, dan berapa yang akan dibelinya pada berbagai tingkat harga. #al ini penting sekali, tidak hanya demi kesejahteraan keluarga kita sendiri saja, tetapi juga untuk masyarakat sebagai keseluruhan. 1ebab pembelanjaan para konsumen ikut menentukan apa dan berapa yang dihasilkan oleh dunia produksi. Dan ini selanjutnya berpengaruh terhadap kesempatan kerja dan tingkat pendapatan nasional. 1ebab produksi dan konsumsi saling berhubungan. Teori perilaku konsumen 'ada dasarnya ada dua model atau pendekatan dalam teori yang mau menjelaskan perilaku konsumen, yaitu yang dikenal dengan nama Marginal )tility dan indi(erensi. Dua-duanya pada dasarnya mencoba menjelaskan hukum permintaan, dengan cara menelusuri apa yang ada di balik kur4e permintaan itu (yang tidak dan belum dijelaskan dengan income-e((ect dan substitution e((ect. "eori )":;:"< berpangkal dan 8hasil9 yang diperoleh konsumen bila ia membelanjakan uangnya untuk membeli barang dan jasa, yaitu terpenuhnya kebutuhan karena utility atau man(aat barang yang dikonsumsikan. Menurut teoni ini seorang konsumen yang bertindak secama rasional akan membagi-bagikan pengeluarannya atas bermacam-ragam barang sedemikian rupa sehingga tambahan kepuasan yang diperoleh per rupiah yang dibelanjakan itu sebesar mungkin. "eori :=D:>5?5=1: merupakan penyempurnaan dari teori utility tetapi mendekati pokok persoalan yang sama dengan cara yang sedikit berbeda. Menurut teori ini seorang konsumen akan membagi-bagi pengeluarannya atas berbagai macam barang sedemikian rupa sehingga ia mencapai tara( pemenuhan kebutuhan yang terbaik ( maksimal atau optimal yang mungkin dicapainya sesuai dengan penghasilan yang tersedia dan harga-harga yang berlaku. 1ituasi yang paling cocok ( e@uilibrium tercapai kalau penilaian subyekti( konsumen terhadap barang itu sesuai dengan harga obyekti( yang berlaku dalam masyarakat. Anggapan-anggapan Dalam menganalisis perilaku konsumen, para ahli ekonomi biasanya mengandaikan hal-hal berikut ini6 +. bah&a para konsumen sudah mengetahui sendiri apa yang dibutuhkan dan apa yang mau dibelinyaA 0. bah&a konsumen dapat mengatur (membanding-bandingkan dan mengurutkan kebutuhan- kebutuhannya menurut penting atau mendesaknya. /. bah&a para konsumen benusaha mencapai tara( pemenuhan kebutuhan yang sebaik mungkin (optimal atau setinggi-tingginya (maksimal. -. bah&a barang yang satu, sampai batas tertentu, dapat menggantikan barang yang lain ( substitusi . Dengan kata lain diandaikan bah&a seorang konsumen bertindak secara rasional meskipun kita sadari dalam kenyataannya para konsumen belum tentu selalu bertindak rasional. !ertindak rasional di sini diartikan bah&a pendapatan yang terbatas akan mendorong orang untuk ber- ekonomi dan memilih/memutuskan untuk membeli barang yang satu (bukan barang yang lain atau membeli lehih banyak dan barang yang satu (bukan barang lain berdasarkan pertimbangan mana yang akan dapat memenuhi kebutuhan/keinginannya dengan paling baik. K!"#UME" DA" MA"$AAT %A&A"' UT()(TY 1eorang konsumen yang bertindak ekonomis pasti mempertimbangkan pengorbanan, yaitu #%?B% yang harus dihayar, dan hasil, yailu M%=>%%" atau kepuasan yang diperoleh dari pengeluaran uang itu. Dalam hal ini akan ditinjau segi yang kedua, yaitu kepuasan yang ditimbulkan oleh man(aat (utility barang/jasa yang dikonsumsikan. 1ebab ternyata ada hubungan tertentu antara jumlah barang yang dikonsumsikan dan man(aat kepuasan yang diperoleh daripadanya. #al ini berpengaruh terhadap perilaku konsumen, khususnya berapa yang akan dibelinya dari harang/jasa tertentu. )ntuk mempermudah pengertian, kita pelajari dahulu bagaimana peri-laku konsumen terhadap satu macam barang saja. Dalam hal ini pertimbangan besarnya penghasilan tidak begitu menentukan, sehingga perhatian sepenuhnya dapat dicurahkan pada persoalan perbandingan harga barang dan man(aatnya hagi konsumen. Kemudian dilengkapi dengan memperhatikan perilaku konsumen terhadap berbagai macam barang. di mana besarnya pendapatan serta pembagian pendapatan atas berbagai macam barang itu akan mendapat sorotan. HUKUM TAM%AHA" KEPUA#A" YA"' T(DAK P&!P!&#(!"A) 'ertanyaan pertama yang harus dija&ab ialah6 apa yang terjadi dengan kepuasan, jika kita membeli lebih banyak dari suatu barang tertentuC Dilihat sepintas kilas, ja&aban atas pertanyaan tsb. jelas6 Kalau jumlah barang yang dikonsumsikan bertarnbah hanyak, kepuasan yang diperoleh dari konsumsi barang tsb. tentunya akan bertambah juga, karena kebutuhan kita semakin terpenuhi."etapi pengalaman mungkin menunjukkan lainD Hubungan antara *umlah dan kegunaan suatu barang Kalau seseorang hanya mempunyai satu baju yang baik, maka man(aat baju yang satu itu (dan penilaiannya terhadap baju itu amat besar. Kalau baju yang satu itu sobek, ia akan sungguh merasa susah. %pakah :a segera akan membeli baju lainC "entu. Karena sungguh dibutuhkan. Meskipun harus membayar harga cukup mahal. "etapi kalau masih ada persediaan +2 baju yang baik di almari, man(aat dan satu potong baju itu tidak dirasakan begitu besar. Kalau ada satu yang sobek, mungkin ditanggapi dengan nggak apa-apa, kan masih banyak lainnya. %pakah ia segera akan membeli satu lagiC )ntuk apaC ;ebih baik uang dipakai untuk membeli yang lain-lain. Demikian halnya dengan banyak barang lain pula6 pakaian, sepatu, makanan, radio, mobil, bahkan juga dengan uang untuk orang yang kaya uang ?p +2.222.- boleh dikatakan tak berarti, tetapi untuk orang miskin sangat berarti. Dari contoh-contoh ini ternyata ada suatu hubungan tertentu antara jumlah barang yang dikonsumsikan perjangka &aktu tertentu dengan man(aat/utility barang itu bagi kita. *ika jumlah barang yang dikonsumsikan (perjangka &aktu tertentu bertambah banyak, kepuasan kita juga akan bertambah. tetapi belum tentu secara proporsional. )tility atau daya-guna suatu barang, yang sebenarnya berarti kemampuan barang tersebut untuk memenuhi suatu kebutuhan manusia. 'roduksi menciptakan kemampuan tersebut. "etapi baru dirasakan apabila barang itu dikonsumsikan. (oleh karena itu pengertian utility dalam analisis perilaku konsumen berarti. Man(aat yang dirasakan dan konsumsi suatu barang/jasa, kepuasan yang diperoleh daripadanya. dan dengan demikian juga penghargaan konsumen terhadapnya. *adi utility itu nierupakan sesuatu yang subyekti(, tergantung orangnya atau melekat pada diri konsumen, yaitu sejauh mana kebutuhannya terpenuhi dengan konsumsi barang/jasa tertentu. Kepuasan total dan kepuasan marginal )ntuk lebih dapat memahami hal itu, kita selidiki apa yang terjadi dengan kepuasan (E utility yang dirasakan konsumen apabila jumlah barang tertentu yang dikonsumsikan (dalam jangka &aktu tertentu setiap kali ditambah dengan satu satuan akan mengurangi nilai kepuasan dari barang itu. 1ebagai contoh kita ambil6 jumlah gelas teh yang diminum oleh seorang guru persatuan hari kerja. 1etelah bicara di muka kelas selarna sekian jam pelajaran, pak guru merasa haus. 1yukur di kamar guru disediakan minuman teh. 1atu gelas teh dirasakan amat besar man(aat utility-nya. Kalau disediakan lebih dan satu gelas, pak guru juga mau. "etapi minum enam atau tujuh gelas teh tidak perlu. Belas teh ke-F saja sudah tidak ada gunanya bagi pak guru. karena sudah tidak memenuhi suatu kebutuhan. #ubungan antara jumlah barang yang dikonsumsikan (dalam contoh ini6 jumlah gelas teh yang diminum per han kerja dan kepuasan yang diperoleh dan konsumsi untuk yang dengan istilah teknis kita sebut utility, supaya lebih kelihatan hagaimana 8jalannya9 kepuasan jika konsumsi ditamhah. )ntuk itu pada sumbu horisontal (sumbu G kita ukur banyaknya barang yang dikonsumsikan (per jangka &aktu tertentu, sedang pada sumbu tegak (sumbu < diukur tinggi rendahnya kepuasan atau utility. Dengan minum satu gelas teh per han kerja, pak guru mendapat kepuasan tertentu. 1ebenarnya kepuasan itu hal yang subyekti( sekali yang sukar dikuantitati(kan6 namun kita gambarkan seakan-akan dapat diukur secara tepat, misalnya 3 satuan utility. Dengan minum satu gelas lagi ( gelas ke-0, maka kepuasan (total bertarnbah minum dua gelas lebih puas daripada minum satu gelas saja, meskipun mungkin sukar dikatakan berapa lebih puasnya. Katakan saja gelas ke-0 menyumbangkan kepuasan/ utility sebesar - satuan. Dengan demikian kepuasan total menjadi +2 satuan (3H -, yaitu karena gelas ke-0 menambahkan - satuan utility. Hukum 'ossen ke-( atau )DMU Bejala tambahan kepuasan yang tidak proporsional ini pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli ekonomi *erman yang bernarna #ermann #einrich Bossen (+.+2 I +.FJ, kemudian dikembangkan oleh K.1.*e4ons, K. Menger, ;. Kairas dan %. Mar shall. 1ekarang dikenal dengan narna #ukum Bossen ke-: atau ;a& o( Diminishing Marginal )tility (;MD). Hukum tersebut dapat dirumuskan sbb+ *ika jumlah suatu harang yang dikonsumsikan dalain jangka &aktu tertentu ditambah, maka kepuasan total ("otal )tility yang diperoleh memang bertambah, tetapi mulai saat tertentu I Marginal )tility (tambahan kepuasan yang diperoleh jika konsumsi ditambah dengan satu satuan semakin berkurang.Dengan kata lain tambahan kepuasan (yang diperoleh dan tambahan jumlah barang yang dikonsumsikan itu tidak proporsional (E tidak sebanding dengan tambahan jumlah barang yang dikonsumsikan. Dikatakan mulai saat tertentu karena mungkin terjadi tambahan kepuasan yang diperoleh dan unit ke-0 lebih besar daripada yang diperoleh dan unit ke- :. "etapi pada suatu saat hukum mi akan mulai berlaku pula. Bejala tambahan kepuasan yang tidak proporsional ini sebenarnya merupakan gejala psikologis. =amun mempunyai akibat yang penting di bidang ekonomi, karena berpengaruh terhadap tingkah-laku konsumen dan bentuk kur4e permintaan, dan dengan demikian pula terhadap harga barang. MA&'("A) UT()(TY DA" HA&'A %A&A"' *ika konsumsi ditambah dengan satu satuan, Marginal )tility (tambahan kepuasan yang diperoleh dari tambahan satu satuan barang itu akan semakin berkurang."etapi menambah konsumsi dengan satu satuan itu umumnya tidak 8gratis9. !arang yang dikonsumsi itu harus dibeli dan dibayar. Maka dalam mempertimbangkan apakah konsumsi akan ditambah lagi dengan satu satuan (dalam arti membeli :ebih banyak dan barang yang sama, seorang konsumen yang rasional mesti mempertimbangkan6 #asil E tambahan kepuasan yang dipenoleh E Marginal )tility '5=B$?!%=%= E tambahan biaya E harga yang harus dibayar Parado, of -alue 'engertian Marginal )tility merupakan kunci untuk memecahkan pertanyaan atau teka-teki yang sangat terkenal dalam sejarah ilmu ekonomi, yang telah diajukan oleh Adam #mith tetapi tidak dapat dija&abnya6 %pa sebabnya airI yang merupakan barang yang sangat berguna bahkan mutlak perlu untuk hidup I tidak berharga, sedangkan batu intan I yang man(aatnya sangat terbatas dan tidak perlu untuk hidup Ijustru tinggi sekali harganyaCC Kelihatannya mi sesuatu yang bertentangan (maka disebut paradoL. Kan untuk memperoleh barang yang berguna kita mesti harus membayar harga yang tinggi. *a&aban atas teka-teki tersebut harus dicari dalam pcrbcdaan antara "otal )tility dan Marginal )tility. )tility "otal dan air holeh dikata tak tcrhingga. "etapi umumnya air tersedia dalam jumlah yang begitu melimpah sehingga Marginal )tilitynya praktis sama dengan 2. 'adahal, penilaian orang terhadap air itu ditentukan oleh satuan terakhir (marginal6 kalau air melimpah, kehilangan beberapa unit dinilai tidak apa-apa. "etapi situasi mi berubahjika air menjadi barang :angka, seperti di daerah-daerah yang kekurangan air. Di sana air minum per liter mungkin lehih mahal daripada bensin per liter. Karenajumlah yang tersedia hanya sedikit, setiap liter air menjadi barang ber harga, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang paling penting seperti untuk minum dan niemasak. !atu intan sebaliknya sangat langka, dan untuk memperolehnya, apalagi untuk me nambahnya diperlukan biaya yang tidak sedikit. Maka M)-nya tinggi, dan orang ber sedia membayar harga yang mahal untuk memperolehnya. lngatjuga perbedaan antara barang ekonomi dan barang bebas. !arang ekonomi adalah 8terbatas9, tersedia dalam jumlah yang kurang daripada yang dibutuhkan untuk semua orang, dan perlu di- usaha-kan. $leh karena itu diperjualbelikan dengan harga tertentu. "etapi barang bebas tersedia dalam jumlah melimpah sehingga tidak ada harganya dan tidak diperjualbelikan. "otal )tilitynya mungkin sangat hesar, tetapi Marginal )tililty sama dengan 2. Hukum 'ossen ke-(l atau keseimbangan konsumen 'rinsip dasar dirumuskan dalam #ukum Bossen ke-:l, yang pada pokoknya mengatakan6 Seorang konsumen yang bertindak rasional akan membagi-bagi pengeluaran uangnva untuk membeli berbagai macam barang sedemikian rupa sehingga kebutuhan-kehutuhannva terpenuhi secara seimbang, artinya sedemikian rupa sehingga rupiah terakhir yang dibelanjakan untuk membeli sesuatu memberikan marginal utility yang sama, entah dikeluarkan untuk membeli barang yang satu atau untuk membeli barang yang lain. *alan pikiran dapat diringkas sbb.6 Keputusan untuk membeli suatu barang tertentu (banang % didasarkan atas perbandingan antara Marginal )tility (man(aat, kepuasan yang diperoleh dan konsumsi barang tsb., dan harga yang harus dihayar untuk memperolehnya. 'erbandingan tsb. dapat ditulis6 atau dengan kata lain6 M) per ?p yang dikeluarkan. >aktor-(aktor yang ikut mempengaruhi perilaku konsumen +. >aktor indi4idual6 1etiap orang mempunyai si(at, bakat, minat, moti4asi dan selera sendiri. 'ola konsumsi mungkin juga dipengaruhi oleh (aktor emosional. 1ebagian hal ini memerlukan bantuan ilmu psikologi untuk menjelaskannya. "etapi ada juga (aktor obyekti(, seperti umur, kelompok umur (anak, remaja, de&asa, berkeluarga dan lingkungan yang mempengaruhi tidak hanya apa yang dikonsumsikan tetapi juga kapan, berapa, model-modelnya, dan sebagainya. 0. >aktor ekonomi6 1elain harga barang, pendapatan konsumen dan adanya sub stitusi, dan ada beberapa hal lain yang ikut berpengaruh terhadap permintaan sese orang/keluarga6 - lingkungan (isik (panas, dingin, basah, keririg, dsh. - kekayaan yang sudah dimiliki - pandangan/harapan mengenai penghasilan di masa yang akan datang dan besarnya jumlah keluarga (keluarga inti, program K! - tersedia atau tidak kredit murah untuk konsumsi (koperasi,bank /. >aktor sosial orang hidup dalam masyarakat, harus menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya. "elah disebutkan bah&a gaya hidup orang kaya menjadi contoh yang suka ditiru oleh golongan masyarakat lainnya (demonstration e((ect pada hal pola konsumsi golongan kaya sebagian hanya untuk pamer (conspicuous consumption karena barang dibeli justru karena mahal. Dalam masyarakat kita unsur 8tidak mau kalah dengan tetangga9 masih amat kuat D *uga pengaruh iklan ternyata kuat sekali. -. >aktor kebudayaan, 'ertimbangan berdasarkan agania dan adat kebiasaan dapat membuat keputusan untuk konsumsi jauh berbeda dengan apa yang diandakan dalarn teori. Misalnya keperluan korban, pakaian, peringatan han ke-,, ke-/F, ke +22, dan ke- +222 bagi orang yang telah meninggal, kebiasaan berhutang, tersedianya uang karena kehetulan mendapat giliran arisan, dsb. #tandard hidup .standard of li-ing/ 1tandar hidup sering dipakai sebagai ukuran untuk membandingkan tingkat kese jahteraan antara berbagai bangsa (atau antara berbagai golongan di dalam batas satu negara. 1tandar hidup merupakan semacam pedoman tentang apa yang dipandang sebagai tara( hidup (rata-rata yang layak, &ajar atau pantas, oleh karena itu dikejar oleh perorangan/keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. 1alah satu hasil yang diharapkan dalam usaha pembangunan ekonomi nasional adalah meningkatnya tara( hidup masyarakat6 kebutuhan dasar terpenuhi secara merata bagi seluruh rakyat (B!#=. "ara( hidup yang kenyataannya tercapai mungkin masih jauh di ba&ah standar yang digariskan. "ara( hidup menunjukkan pada barang dan jasa yang secara nyata di konsumsi oleh masyarakat. !iaya hidup menunjuk pada jumlah pengeluaran uang untuk membeli kebutuhan hidup sehari- hari. 1alah satu contoh standar hidup minimal adalah Kebutuhan >isik Minimum (K>M seperti yang disusun oleh Departemen "enaga Kerja. K>M mencakup biaya hidup minimal yang diperlukan (oleh seorang bujangan, keluarga dengan 0 atau / anak agar dapat dj sebut hidup layak. Kenyataannya masih banyak tenaga buruh mendapat upah kurang dan Kebutuhan >isik Minimum (K>M P!)A PE"'E)UA&A" K!"#UM#( )ntuk mendapatkan pembahasan tentang perilaku konsumen dengan cukup realistik baiklah kita perhatikan bagaimana masyarakat kita mengeluarkan uangnya untuk konsumsi. Di atas sudah disinggung bah&a ada hanyak (aktor yang ikut mempengaruhi harga M harga kebutuhan yang ada di masyarakat dan untuk apa para konsumen membelanjakan pendapatan mereka, besarnya kebutuhan anggota keluarga diperlukan kebijaksanaan dalam mengatur keuangan keluarga dan lain-lainnya. "etapi dalam masyarakat kita (aktor yang mungkin terpenting adalah6 berapa penghasilan yang tersedia bagi keluarga itu, dan bagaimana pembagian pendapatan nasional di antara para &arga masyarakat. )kuran yang paling umum dipakai untuk menunj ukkan tingkat kemakmuran suatu bangsa adaiah pendapatan per-kapita, yaitu pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk. 'endapatan per-kapita :ndonesia pada tahun +J.F telah mencapai sekitar N F/2. %ngka ini adalah angka rata- rata, yang belum mengatakan apa-apa mengenai pembagian pendapatan di antara para &arga masyarakat. Kenyataannya ada perbedaan yang menyolok dalam hal besarnya pendapatan yang dinikmati oleh berbagai orang dan golongan dalam masyarakat. *uga terdapat perbedaan besar antara daerah kota dengan daerah pedesaan, serta antara daerah yang satu dengan daerah yang lain. Teori Prilaku Produsen "ugas pokok seorang produsen adalah6 melaksanakan produksi dengan menghasilkan barang dan jasa untuk masyarakat. 'ertimbangan produsen dalam menentukan berapa yang akan dihasilkan dan dita&arkan pada perbagai tingkat harga ialah dengan membandingkan hasil dan pengorbanannya. +. #asil berupa barang dan jasa, yaitu produk atau output, yang dinilai dalam uang menurut harga pasar menjadi penerimaan. 0. 'engorbanan yaitu (aktor-(aktor produksi yang digunakan sebagai input, dinilai dalam uang menurut harga pasar menjadi biaya produksi. 'erusahaan atau satuan produksi ada dalam berbagai bentuk dan ukuran, dari usaha kecil,usaha menengah, hingga perusahaan raksasa dengan jumlah ribuan karya&an. 1emua satuan produksi itu menghadapi masalah ekonomi yang sama. yaitu bah&a diperlukan input E biaya untuk mencapai hasil penerimaan. !iaya adalah semua pengorbanan yang perlu untuk suatu proses produksi, dinyatakan dalam uang menurut harga pasar yang berlaku. Dalarn arti ekonomi, semua balas jasa yang seharusnya dibayarkan kepada para pemilik (aktor produksi merupakan biaya, termasuk laba normal. "inggi-rendahnya biaya produksi tergantung dari 6 +. harga input (aktor produksi 0. 'ersentase dari kapasitas produksi yang dipergunakan (berhubungan dengan biaya tetap persatuan /. 'erbandingan (proporsionalitas antara (aktor-(aktor produksi serta kombinasinya. -. !esar-kecilnya luas usaha. Karena input (aktor produksi ada yang tetap dan ada yang berubah-ubah. maka biaya produksi pun dikelompokkan menjadi tiga, yaitu 6 +. !iaya tetap (>iLed 7ost E >7 OO!iaya tetap adalah biaya yang tidak berubah jika ada perubahan dalam jumlah output hasil produksi (sampai pada batas tertentu. 0. !iaya 4ariabel (Pariahel 7ost E P7. !iaya 4ariabel adalah biaya yang berubah-ubah tergantung besar-kecilnya jumlah produk yang dihasilkan. /. !iaya total ("otal 7ost E "7 adalah jumlah biaya tetap dan biaya 4ariabel. Dalam jangka pendek kapasitas produksi suatu perusahaan dinyatakan tetap. 'rodusen dapat memperbesar jumlah outputnya hanya dengan menggunakan kapasitas produksi yang ada itu dengan lebih intensi( dengan menambah (aktor produksi 4ariabel. =amun tidak cukup &aktu untuk memperbesar kapasitas produksinya dengan menambah modal tetapnya (tanah. gedung, mesin. dsb. *angka &aktu yang cukup lama untuk menambah kapasitas produksi disebut jangka panjang. Dalam jangka pendek bila seorang produsen hendak memperbesar jumlah produksinya (dengan lebih mengintensi(kan kapasitas produksi yang ada, maka akan timbul gejala 8diminishing returns. #ukum tambahan hasil yang semakin berkurang (;a& o( Diminishing ?eturns menyatakan, kalau ada (paling sedikit satu input yang tetap (misalnya tanah atau pabrik dikombinasikan dengan input 4ariabel (misalnya tenaga kerja yang setiap kali ditambah dengan satu satuan. maka output atau hasil total ("otal 'roduct akan bertambah juga. tetapi mulai saat tertentu tambahan hasil (Marginal 'roduct akan menjadi kurang dan proporsional (E diminishing returns meskipun pada permulaan mungkin lebih dan proporsional (E increasing returns. !ila dinyatakan dalam rupiah, ini berarti bah&a biaya produksi total ("7 suatu saat akan naik dengan lebih dan proporsional (E increasing cost. meskipun pada permulaan kenaikan/tambahan biaya total mungkin kurang proporsional. Dirumuskan dengan kata lain lagi6 mulai suatu saat Marginal 7ost yaitu bertambahnya biaya total bila produksi ditambah dengan satu satuan. akan semakin meningkat. $leh karena itu dalam jangka pendek kur4e biaya per satuan (%7 maupun kur4e biaya 4ariabel per satuan (%P7 berbentuk seperti ) karena pada saat tertentu dengan bertambahnya produksi biaya persatuan semakin naik. $utput atau hasil produksi dijual dipasar dan mendatangkan penenimaan (?e4enue. OO'enerimaan total ("otal ?e4enue E "? adalah jumlah produk dikalikan dengan harga jualnya ("? E ' L Q. OO!ila "? lebih besar daripada biaya total ("7, perusahaan memperoleh laha. 1ebaliknya bila "? :ehih rendah daripada "7 perusahaan mengalansi kerugian. OO%pabila "? E :7 perusahaan tidak mengalami rugi dan juga tidak mendapatkan laba. 1ituasi itu disebut !reak-e4en atau "itik :mpas. Dalam bentuk pasar persaingan murni (%4erage ?e4enue E %? sama dengan jual persatuan (%?E' dan diperoleh dari "?6 Q. ( "? E ' L Q. 'enerimaan marginal (Marginal ?e4enue E M? ialah tambahan penerimaan total jika produksi (penjualan hasil produksi ditambah dengan satu satuan. 'erusahaan dikatakan dalam keadaan mengalami keseimbangan (e@uilibrium o( the (irm !ila jumlah produksi diatur sedemikian rupa sehingga perusahaan mencapai laba maksimal. #al tertentu terjadi apabila M7 E M?. Dalam jangka pendek perusahaan mungkin mencapai laba ekonomis (lebih daripada laba normal. Dalam jangka panjang perusahaan yang bekerja di pasar bebas (persaingan akan dipaksa oleh persaingan untuk berproduksi pada tingkat biaya yang serendah-rendahnya. Dalam jangka panjang semua sumber daya adalah 4aniabel. Memperluas usaha dalam jangka panjang ada keuntungannya (economies o( scale tetapi juga ada kerugiannya dis-ecomies o( scale. Dengan demikian pertimbangan biaya produksi dan penenimaan bersama-sama menentukan 1upply suatu perusahaan. 1upply melayani permintaan masyarakat. *ika permintaan masyarakat bertambah, output dapat diperbesar. Dalam jangka pendek supply agak inelastis. karena produksi hanya dapat diperbesar dengan menambah input 4ariabel atau mengintensi(kan pemakaian kapasitas produksi yang ada, sehingga biaya produksi per satuan cenderung naik. Kur4e supply perusahaan sama dengan kur4e M7-nya (mulai dari perpotongan kurse %P7 dan kur4e M7. Dalam jangka panjang supply bersi(at elastis. karena cukup &aktu untuk menyesuaikan produksi dengan permintaan masyarakat. 'ermintaan dan pena4aran herasama-sama menentukan harga pasar. M!"!P!)( PE"'E&T(A" M!"!P!)( Monopoli ialah keadaan pasar dimana6 +. hanya ada satu produsen/penjual yang menguasai seluruh suplai suatu barang/jasa tertentuA 0. barang/jasa yang dijual (idak ada pen gganti (substitut yang baikA /. pasaran atau bidang usaha tbs. tak dapat (atau sulit sekali dimasuki pihak lain (ada entry barriers rintangan untuk memasuki bidang itu. :stilah monopoli berasal dan kata mono satu/tunggal dan polein E menjual. *ika hanya ada satu pembeli untuk barag tertentu biasanya juga disebut monopoli, atau dengan istilah tersendiri monopsoni. Monopoli dapat terjadi karena beberapa alasan6 +. Monopoli yang ditetapkan oleh pemerintah (monopoli negara %da monopoli yang dipegang oleh (perusahaan negara. misalnya 'erum 'ostel mempunyai monopoli dalam penyelenggaraan pos, telepon dan telekoinunikasi6 !ank :ndonesia mempunyai hak tunggal untuk mengedarkan uang kertas dan logam6 'erum K% mempunyai monopoli dalam hal jasa pengangkutan dengan kereta apiA 'ertamina untuk distribusi minyak tanah dalarn negeri. Monopoli dipegang oleh negara berdasarkan pertimbangan kepentingan urnum, misalnya cabang produksi yang penting untuk pertahanan nasional atau yang menguasai hajat hidup orang banyakA untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan ekonomiA kerap kali juga berdasarkan pertimbangan ekonomi6 lebih baik hanya ada satu sistem telepon, satu sistem kereta api, dsh. 0. Monopoli di kalangan usaha s&asta bisa terjadi karena beberapa sebab. +. 1ebab utama munculnya monopoli adalah (aktor skala ekonomi (econoinicc o( scale, yang memungkinkan produksi besar-besaran dengan biaya produksi per sattian yang lebih rendah. %da beberapa cabang produksi yang memenlukan modal dalam jumlah yang begitu besar, sehingga praktis tidak mungkin dilaksanakan olch hanyak produsen, dan lebih e(isien dikerjakan otch satu perusahaan saja. %palagi bila luas pasar tidak begitu besar. Misalnya pabrik baja, pabnik kapal terbang. 0. Karena satu perusahaan menguasai (control pengadaan atau pasar suatu sumber daya alam tertentu, I misalnya bahan galian tertentu hanya ditemukan di satu daerah tertentuA keadaan alamliklim khusus sepenti sumber air, pantai indah, jenis temhakau tertentu, atau juga keahlian istime&a yang tidak dapat ditiru (bintang (ilm, seniman, dll.. De&asa ini perlu ditambahkan bila satu perusahaan menguasai suatu teknologi tertentu yang dilindungi oleh hak patent. Keunggulan leknologi clapat memberikan kedudukan monopoli (sernentara kepada perusahaan yang menjadi pelopor pemhaharuan (Eino4asi hasil penelitian dan pengembangan (litbang haikit) produk-produk baru atau teknik produksi sang lehih e(isien. Kedudukan monopoli mi tentu saja mendorong perusahaan lain untuk meniru teknik produksi barn :tu atau mnenghasilkan produk yang lebih unggul lagi Dengan dernikian kedudukan monopoli karena keunggulan teknologi ini dapat tersisihkan oleh pendatang haru. /. Karena diberi kedudukan monopoli oleh pemerintah atau undang-undang, misalnya hak cipta, hak patent, #aki (E hak atas karya ilmiah atau penemuan ilmiah yang selama sekian tahun tidak boleh ditiru oleh pihak lain. *uga hak konsesi untuk eksploitasi sumber-sumber alam atau bahan galian tertentu. !isa juga lembaga tertentu diberi hak tunggai untuk mengurus impor, ekspor atau pengadaan barang/bahan tertentu (tata niaga. -. Karena kerjasama beberapa perusahaan, dengan maksud untuk menguasai pasar dengan menghilangkan persaingan antar mereka (mungkin henupa persekongkolan dengan maksud untuk menjatuhkan saingannya. Kedudukan monopoli Monopoli murni tidak begitu banyak. <ang memang sering kali terjadi adalah monopoli sebagian, yaitu satu perusahaan menguasai sebagian besar (tetapi tidak seluruh suplai suatu barang/jasa. ini terjadi misalnya bila di samping satu perusahaan yang besar masih ada beberapa perusahaan kecil yang rnenghasilkan harang yang sarna, atau monopoli terbatas pada suatu daerah tertentu saja. 1uatu perusahaan yang menguasai sebagian besar pasaran sehingga dengan menaikkan atau menurunkan harga jualnya sendiri dapat mempengaruhi harga pasar dikatakan mempunyai kedudukan monopoli. 1ering kali di samping satu perusahaan yang besar masih ada sejumlah perusahaan lain yang sejenis tetapi lebih kecil. Kalau perusahaan yang besar itu menaikkan (atau menurunkan harga jualnya, perusahaan-perusahaan yang lain terpaksa akan harus ikut. 1ituasi ini disebut price leadership. Monopoli belum tentu berarti perusahaan raksasa. 1ebab monopoli mungkin terbata hana pada atu daerah, hahkan pada satu pasar saja. Misalnya kalau biaya transport suatu harang relati( tinggi dihandingkan dengan nilai barangnya maka pasaran barang tsb. terbatas dan dengan mudah dapat terjadi bah&a suatu perusahaan mendapat kedudukan monopoli di daerah itu. Prilaku Produsen Monopolis 'rodusen atau penjual yang mempunyai kedudukan monopol9 menguasai (seluruh/sebagian hesar suplai suatu barang, dan oleh karena itu dapat menentukan sendiri harga jualnya. Maka apa yang akan dilakukan oleh produsen monopolis ituC Dan hagairnana itu berbeda dengan situasi dalarn pasar dengan persaingan murniC 'erbedaan pokok antara monopoli dan persaingan murni adalah dalam hal permintaan yang dihadapi. Dalam persaingan murni produsen/penjual tidak bisa menentukan sendiri harga pasar. karena masing-masing produsen/penjual terlalu kecil dibandingkan dengan seluruh suplai di pasaran. Maka semua harus 8menerima9 harga pasar yang berlaku (maka disebut price taker9, dan hanya bisa menyesuaikan jumlah produksinya dengan harga pasar yang berlaku, sambil mencoba menekan biaya produksinya. "etapi berapapun yang dita&arkan oleh produsen/penjual indi4idual akan dapat terjual pada harga pasar yang berlaku. Dengan kata teknis6 ' E M? yang bila digambarkan dalam gra(ik berupa garis horisontal. ;ain halnya apabila hanya ada satu produsen/penjual yang menguaai seluruh (atau sebagian besar dan suplai barang tertentu (yang tak ada penggantinya yang baikD. Dalam hal ini produsen/penjual yang satu itu harus melayani seluruh permintaan pasar. Karena ia penjual tunggal. maka dia sendirilah yang dapat menentukan berapa yang akan diproduksinya dan berapa harga jualnya. Monopolis mempunyai kedudukan kuat di pasaran. justru karena ia tidak hanya dapat menyesuaikan din dengan harga pasar yang berlaku. tetapi ikut menentukan sendiri harga pasar itu yaitu dengan menentukan harga jualnya sendiri dan atau jumlah outputnya sendiri. $leh karena itu ia disebut price setter atau price maker. Harga setinggi 0 tinggina Kerap kali dikatakan6 seorang monopolis tentu akan menetapkan harga setinggi mungkin, agar mendapat laba yang sebesar-besarnya. !enarkah pandangan ituC #arga setinggi-tingginya itu memang suatu kemungkinan. "etapi harga tinggi belum tentu berarti laba besar 'adahal yang penting adalah selisih antara "? dan "7. 1ang produsen harus membandingkan penerimaanya (hasil penjualan, jadi "? dan M? dengan biaya produksi ("7 dan M7. 1ebab pedoman M7 E M? juga berlaku untuk monopolisD !entuk kur4e-kur4e biaya produksi ("7, M7, %7 untuk produsen monopolis pada dasarnya sama saja dengan kur4e-kur4e biaya produsen lainnya. "etapi dalam hal penerimaa(l ("? dan M? ada perbedaan yang penting dibandingkan dengan situasi persaingan murni. 1eorang monopolis seorang diri menguasai seluruh suplai suatu barang. !erarti juga seorang din harus melayani seluruh demand. *adi yang dihadapinya adalah kur4e permintaan pasar. Dan kur4e permintaan pasar itu turun ke kanan ba&ah. %rtinya pada harga tinggi, jumlah yang mau dibeli oleh masyarakat (E jumlah yang bisa dijual oleh produsen ybs. hanya sedikit. Memang, monopolis menguasai supply. "etapi ia tidak menguasai demand dan dia berhak menetapkan sendiri harga jualnya, namun apabila harga jual yang ditetapkan terlalu tinggi akibatnya barang yang terjual sedikit, kalau dia mau menjual lebih banyak maka dia harus menurunkan harga jualnya. PE&#A("'A" M!"!P!)(#T(K !entuk pasar persaingan murni (banyak produsen kecil sehingga masing-masing tidak dapat mempengaruhi harga pasar maupun monopoli (satu penjual yang menguasai seluruh suplai untuk barang tertentu merupakan dua bentuk 8ekstrem9. Kenyataannya bentuk pasar untuk banyak barang (terutama hasil produksi pabrik berada di tengah-tengah kedua ekstrem tadi. !entuk pasar di tengah-tengah kedua ekstrim tersebut disebut persaingan monopoli stik. PE"'E&T(A" PE&#A("'A" M!"!P!)(#T(K !entuk pasar persaingan monopolistik teijadi apabila6 +. ada beherapa produsen/penjual6 tidak banyak sekali, tetapi :ebih dan satu, yang masing- masing menguasai hanya sebagian dan seluruh suplaiA 0. masing-masing menghasilkan barang yang sejenis, yang kurang :cbih sarna, tetapi thd((erensiasikan (dibuat berbeda dalam haD namalmerklcap dagang/kualitas/ bentuk pembungkusan, dlD. sehingga kelihatan berbeda dan yang lainA /. produsen-produsen baru dapat memasuki bidang usaha ybs., meskipun tidak selalu mudah. Misalnya perusahaan rokok kretek Budang Baram mernpunyai kedudukan monopoli dalam hal produksi rokok kretek yang hermerk Budang Baram I karena tak ada perusahaan lain yang boleh memakai atau meniru merk itu. "etapi rokok kretek Budang Baram harus bersaing dengan rokok kretek merk-merk lain, sebab merk rokok kretek ada hanyak (ada barang substitusi yang baik, yang dengan mudah bisa menggantikan. Demikian pula halnya dalam produksi mobil, sepeda motor, sabun, kosmetika, pasta gigi. obat-obatan, dll. %kibat situasi ini ialah bah&a tidak ada satu harga pasar yang berlaku umum untuk satu macam barang. melainkan bermacam-macam harga untuk bermacam-macarn barang yang sebenarnya sama atau hampir sarna, sehingga sulit bagi konsumen untuk membanding-bandingkan harga. dan keadaan pasar men jadi kurang sempurna. 'rodusen dalam bentuk pasar ini mempunyai sedikit kebebasan untuk menentukan harga jualnya sendiri. "etapi tidak sebebas monopolis. 1ebab kaDau harganya terlalu jauh menyimpang dan harga barang-barang sejenis, ia akan kehilangan pasarannya, karena masyarakat akan membeli barang pengganti yang lebih murah. *adi kur4e permintaan yang dihadapi oleh perusahaan tidaklah horisontal (seperti dalam persaingan murni melainkan turun ke kanan-ba&ah, dan biasanya agak elastis. 'edoman untuk penentuan jurnlah produksi yang paling menguntungkan sama seperti dalam hal monopoli6 Q terbaik adalah dimana M7 E M?. Mengingat adanya persaingan dan bararig-barang yang sejenis, perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik akan dapat memperbesar labanya tidak pertama-tama dengan menaikkan harga jualnya, melainkan dengan menekan biaya-biaya produksi serta meningkatkan e(isiensi kerja. !ligopoli 1uatu bentuk khusus dan persaingan monopolistik adalah oligopoli dan duopoli. ciri khas bentuk pasar $;:B$'$;: adalah bah&a produksi didominasi oleh hanya sedikit perusahaan. Misalnya hanya tiga atau empat perusahaan raksasa menguasai schagian besar (,2-J2R dan pasaran. Dalam D)$'$;: hanya ada dua perusahaan yang menguasai seluruh suplai barang tertentu. !ila jumlah perusahaan/produsen dalam suatu cabang usaha hanya sedikit, mi henarti bah&a masing-masing menguasai pangsa (bagian pasar yang. cukup besar, sehingga tindakan atau kebijakan perusahaan yang satu mempunyal pengaruh terhadap yang lain-lain, dan sangat mungkin menimbulkan reaksi dan saingannya. 1aling pengaruh-mempengaruhi antarperusahaan mi merupakan ciri khas oligopoDi. dan mi sangat mempersuDit analisis teori. Misalnya besarnya M? produsen yang satu tidak tiapat dipastikan, karena juga tergantung dan keputusan saingannya. "imbulnya bentuk pasar oligopoli disebabkan oleh karena proses produksi menuntut dipergunakannya teknologi modern yang mendorong ke arah produksi secara hesar-besaran. Mungkin juga merupakan akibat merger dimana sejumlah perusahaan yang kecil digabung menjadi satu perusahaan raksasa. !arang yang dihasilkan atau dijual mungkin sama (untuk bahan mentah seperti haja, timah, minyak, mungkin juga didi(erensiasikan, seperti halnya produksi barang konsumsi misalnya mobil, sepeda motor, sabun, rokok. kosmetika, dll. !ila produk diditerensiasikan, biasanya disertai usaha promosi secana besar-besaran pula. )ntuk menghindari perang harga, perusahaan- perusahaan oligopolis sering kali mengadakan )ntuk menghindari perang harga, perusahaan- perusahaan oligopolis sering kali mengadakan persekongkolan/kesepakatan untuk menaikkan harga bersama-sama. 'ersekongkolan seperti itu banyak dilarang di banyak negara dengan undang-undang. Di :ndonesia masalah persekongkolan sering dipersoalkan, karena kekuasaan besar ada ditangan para manajer perusahaan oligopolis, yang pada akhirnya bisa mempengaruhi kemakmuran rakyat karena harga barang dibuat permainan. Harga Pasar - *umlah yang mau dibeli di tunjukkan dengan Q d - *umlah yang mau dijual di tunjukkan dengan Q s - !erbagai kemungkinan harga di tunjukkan dengan ' Pengertian Pasar adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli untuk mengadakan transaksi jual beli barang. Pengertian Pasar dalam ilmu ekonomi lebih luas lagi aitu 'asar mencakup keseluruhan permintaan dan pena&aran, seluruh kontak antara penjual dan pembeli untuk mempertukarkan barang dan jasa. 1etiap barang yang diperjual belikan ada pasarnya+ 1ontoh 2 ada pasar ikan, tetapi juga ada pasar rokok kretek, pasar tekstil, pasar modal dan pasar tenaga kerja. $ungsi Pasar adalah6 sebagai mata rantai yang mempertemukan penjual yang mempunyai barang dan menginginkan uang, dengan pembeli yang mempunyai uang dan menginginkan barang. 'enjual dan pembeli tidak bertemu muka , tetapi dapat juga melalui surat atau telepon. o Pasar #empurna adalah apabila semua pihak di pasar tersebut mengetahui seluruh keadaan pasar yaitu 6 harga-harga yang berlaku, jumlah-jumlah yang dita&arkan. o Pasar Persaingan #empurna terjadi apabila jumlah pembeli lebih banyak dan jumlah penjual juga lebih banyak, yang semuanya mena&arkan barang yang si(atnya sama atau homogen. Misalnya barang jenis tertentu contoh ikan lele, karena jumlah penjual banyak dimana masing-masing mena&arkan sebagian kecil saja dari suplai total, maka tidak ada penjual atau pembeli yang seorang diri mempengaruhi harga, bila jumlah penjual dan pembeli yang bertemu di pasar banyak dan terdapat koordinasi yang baik diantara mereka, untuk satu macam barang akan terjadi satu harga. <aitu harga pasar. Harga Keseimbangan )ntuk mengerti bagaimana permintaan dan pena&aran bersama-sama menentukan harga pasar, sebagai contoh kita pelajari terbentuknya harga gula kelapa. Dalam masyarakat kita gula kelapa banyak pembelinya dan juga banyak produsen/penjualnya (E bentuk pasar persaingan. Dalam tabel di ba&ah mi dikumpulkan hasil pengamatan pasar, yaitu berapa kg gula kelapa yang mau dibeli (Q+ dan berapa kg yang mau dijual (Q pada berbagai harga (di daerah tertentu dan dalam jangka &aktu tertentu, misalnya satu minggu atau satu bulan. Tabel Permintaan dan Pena3aran %a3ang Putih %ngka-angka dan tabel dapat juga digambarkan dalam bentuk sebuah diagram. Karena mengenai barang yang sama, maka jumlah yang mau dibeli (D dan jumlah yang mau dijual dapat digambarkan dalam satu diagram. Dan gambar segera tampak bah&a I pada harga pasar tinggi, para penjual mau menjual banyak, tetapi para pembeli hanya mau membeli sedikitA I pada harga rendah, para pembeli ingin membeli banyak, tetapi para penjual hanya mau menjual sedikit. Maka berapakah harga gula kelapa yang akhirnya akan terjadiC %tau dengan kata lain6 dan berbagai kemungkinan harga yang tercantum dalam da(tar di atas, harga yang manakah yang akan berlaku di pasaranC Dalam interaksi dan ta&ar mena&ar antara para pembeli diketahui 6 +. <ang membutuhkan barang dan bersedia membayar uang untuk memperolehnya, diringkas Demand, dan 0. 'ara penjual (yang telah mengeluarkan biaya untuk menghasilkan barang dan mau menjualnya dengan harga tertentu, ringkasnya 1upply /. 'ada akhirnya akan terbentuk satu harga tertentu, yaitu harga dimanajumlah yang mau dibeli (Qd sama dengan jumlah yang mau dijual (Q. #arga inilah yang disebut harga pasar atau harga keseimbangan (5@uilibrium price. #al ini dengan mudah dapat dilihat dalam gambar diba&ah ini. Pen*elasan 2 a+ Pada Posisi Harga &p 45556-7kg %pakah harga ?p +222,-/kg dapat terjadiC Dapat 1ebab memang ada beberapa pembeli yang bersedia membayar harga setinggi itu. %pakah harga ?p l222.- kg akan inenjadi harga pasar yang umum berlakuC "idakD Mengapa tidakC Karena pada harga kp l222,-/kg para penjual mau menjual ++.222 kg. "etapi pada harga itu para pembeli hanya mau membeli F.222 kg/minggu. *adi ada kelebihan (E surplus sebanyak 3222 kg yang tak terjual. 1upaya barangnya laku (supaya tak perlu disimpan lama, atau diba&a pulang, supaya uangnya segera kembali tentu akan ada penjual yang bersedia menurunkan harga dan menjual barangnya dengan harga yang :ebih rendah. $leh karena itu harga ?p + 222,-/kg tidak akan menjadi harga yang berlaku umum di pasaran. 1ituasi seperti ini dengan istilah teknis disebut buyers market (pasar dikuasai oleh para pembeli). 'ara pembeli yang merupakan pihak yang kuat, para penjual berada di pihak yang lemahA mereka mencani-cari pembeli dan untuk itu bersedia menurunkan harga I hal mana menguntungkan bagi pembeli. b+ Pada posisi harga *ual &p 8556- per kg 1ekarang kita teliti harga ?p -22,-/kg. %pakah harga mi bisa menjadi harga pasar <ang berlaku umumC "idakD 1ebab pada harga itu pmbeli mau membeli sebanyak : .222 kg gula per minggu (Qd E ++.222. "etapi para penjual hanya menyediakan ++.222 kg saja (Qs E 3.222. *adi ada kekurangan supply (E shortage sehanyak F.222 kg/minggu. Dalam situasi mi jelas ada konsumen yang tidak mcndapatkan gula sehanyak yang diinginkan. Maka tentu akan ada pembeli yang berani/ bersedia membayar harga :ebih tinggi. $leh karena itu harga ?p -22,-/kg tidak bisa menjadi harga pasar yang berlaku umum. dan kalaupun terjadi jual-beli dengan harga itu, pasti tidak bisa tahan lama. 1iluasi pasar ini disehut sellers market: para pen*uallah ang menguasai pasar, sedang para pemheli di pihak yang lemah. )ntuk mendapatkan barang, para pembeli bersedia menaikan harga belinya, yang akan menguntungkan para penjual. 9+ Pada Harga &p :556- per kg 'ada harga ?p 322,-/kg I dan hanya pada harga ini jumlah yang mau dibeli (Qd E ..222 kg/minggu dan jumlah yang mau dijual (Qs E ..222 kg/minggu tepat sama, tidak ada kekurangan dan tak ada kelebihan. *adi pada harga ini semua pihak mendapat apa yang diinginkan, dan tidak ada alasan untuk menaikkan/menurunkan harga lagi (ceteris parihus. Maka harga ?p 322,- ini disebut harga keseimbangan (5@uilibrium price. yaitu harga yang menyeirnbangkan 'ermintaan dan 'ena&aran, atau ' dimana QdEQs. Kur-e Permintaan dan Pena3aran #al yang sarna dapat juga dianalisis dengan mempergunakan kur4e. )ntuk itu Bambar +-. di atas tadi dilukiskan kembali dalam bentuk kur4e permintaan dan pena&aran. ;ihat gambar +-J, di mana kur4e D dan kur4e 1 dilukiskan pada diagram yang sama. *umlah (baik Qd maupun Qs diukur pada sumbu horisontal (sumbu G, sedang harga per satuan diukur pada sumbu tegak (sumbu <. 'erpotongan kedua kur4e tsb. menunjukkan harga keseimbangan6 pada harga ?p 322,-/kg, maka Qd E Qs E ..222 kg/minggu. 5lastisitas O '5=B5?":%= 5;%1":1:"%1 Kur4e permintaan dan pena&aran memperlihatkan bagaimana reaksi pembeli dan penjual (dalam hal banyak-sedikitnya jumlah yang mau dibeli atau dijual terhadap perubahan harga. Dalam masalah reaksi ini dipertanyakan lebih lanjut6 berapa besarnya perubahan harga dan berapa besarnya reaksi tsb. 1ehingga para para ahli ekonomi memberikan pengertian elastisitas permintaan dan pena&aran 5;%1":1:"%1 '5?M:="%%= :nti pengertian permintaan adalah6 hubungan antara #%?B% suatu barang dengan *umlah yang mau dibeli. !entuk kur4e permintaan yang turun ke kanan menunjukkan bagaimana reaksi jumlah yang mau dibeli terhadap perubahan harga6 kalau ' naik, Qd justru berkurang, sedang kalau ' turun, Qd justru bertambah. "etapi reaksi konsumen tidak mesti sama untuk perbagai macam barang. )ntuk beberapa macam barang para konsumen sangat peka terhadap perubahan harga, artinya6 perubahan harga yang kecil saja sudah menyebabkan jumlah yang mau dibeli berkurang hanyak. "etapi ada juga barang di mana konsumen hampir tidak peka terhadap pertihahan harga6 biarpun harga naik, jumlah yang dibeli hampir tidak berkurang. )ntuk menyatakan peka tidaknya jumlah yang mau dibeli terhadap perubahan harga dipergunakan istilah elastisitas, tepatnya elastisitas harga (price elasticity o( demand. PE"'E&T(A" DA" &UMU# E)A#T(#(TA# PE&M("TAA" 5lastisitas (harga menunjukkan bagaimana reaksi pembeli (dalam hal jumlah yang mau dibeli bila ada perubahan harga, atau6 peka-tidaknya jumluh yang mau dibeli terhadap perubahan harga. Maka agar dapat dibandingkan dua-duanya dinyatakan dalam R M *ika konsumen peka terhadap perubahan harga suatu barang, permintaan akan barang itu disebut 5;%1":1. %rtinya6 perubahan harga yang kecil menyebabkan perubahan yang relati( (lebih besar dalam jumlah yang diminta. Misalnya harga naik dengan +2R. %kibatnya jumlah barang yang mau dibeli berkurang dengan R yang lebih besar, misalnya 02R M *ika konsumen kurang peka terhadap perubahan harga suatu barang tertentu, permintaan akan barang itu disebut :=5;%1":1. %rtinya6 meskipun kenaikan harga (relati( cukup besar. namun jumlah yang mau dibeli hampir tidak berkurangA sedang kalau harga barang turun, jumlah yang diminta hampir tidak bertamhah. Misalnya harga turun +2R menyebabkan pertambahan dalam jumlah yang diminta relati( lebih kecil, misalnya hanya FR. #al mi terutama terjadi pada barang-barang kehutuhan hidup pokok seperti beras, garam, dll. &umus elastisitas permintaan 5lastisitas permintaan dapat diukur dan dinyatakan dalam suatu angka yang dinyatakan dalam koe(isien elastisitas. !esar-kecilnya koe(isien elastisitas permintaan dapat dihitung dengan bantuan suatu rumus yang sederhana. ?umus umum untuk elastisitas permintaan adalah sbb6 Ketentuan 5lastisitas SSSSS