Agar dapat melakukan konsumsi seseorang harus mempunyai barang atau jasa untuk
dikonsumsi yang dapat diperoleh dengan menggunakan alat tukar berupa uang.
Banyaknya barang yang dikonsumsi tergantung banyaknya barang yang tersedia di
masyarakat serta harga barang tersebut. Oleh karena itu, besarnya konsumsi seseorang
akan dipengaruhi faktor-faktor sebagai berikut:
kemampuan masyarakat dalam menyediakan barang-barang konsumsi,
besarnya penghasilan, khususnya yang tersedia untuk dibelanjakan, dan
tingkat harga barang-barang.
Di samping ketiga faktor tersebut, besarnya konsumsi seseorang juga dipengaruhi
oleh selera dan intensitas kebutuhannya terhadap barang yang bersangkutan serta
adanya barang substitusi.Semakin tinggi selera dan intensitas kebutuhannya, akan
cenderung semakin besar jumlah konsumsinya. Sedangkan semakin banyak jumlah
dan jenisnya barang substitusi akan menyebabkan semakin berkurangnya jumlah
konsumsi barang yang disubstitusi. Besarnya konsumsi masyarakat (tingkat konsumsi
masyarakat) mencerminkan tingkat kemakmuran masyarakat tersebut, artinya makin
tinggi tingkat konsumsi masyarakat, berarti makin tinggi pula tingkat
kemakmurannya.
Produksi
Pengertian Produksi
Produksi adalah kegiatan menciptakan atau menambah nilai guna suatu
barang/jasa. Pelaku kegiatan produksi disebut produsen. Contohnya ialah: kapas
diolah menjadi benang, benang menjadi kain, ban mobil bekas dijadikan sandal atau
pot bunga.
Sumber :
(http://www.ipapedia.web.id/2015/06/pola-perilaku-konsumen-dan-produsen.html?
m=1.)
Pendekatan konsumen Ordinal adalah pendekatan yang daya guna suatu barang tidak
perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi
rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang.
Dalam teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal asumsi dasar seorang
konsumen adalah :
2. Pendekatan konsumen Kardinal adalah daya guna dapat diukur dengan satuan uang
atau utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna tergantung kepada subyek
yang menilai. Pendekatan ini juga mengandung anggapan bahwa semakin berguna
suatu barang bagi seseorang, maka akan semakin diminati
Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal. Pada pendekatan
Kardinal terdapat beberapa asumsi yang dapat digunakan untuk menunjukan bahwa
tingka konsumennya,yaitu :
3. kurva indiferens?
Kurva Indifferen
Perilaku konsumen
Jika dilihat perilaku konsumen dalam mengonsumsi suatu barang dibedakan menjadi
dua macam, yaitu perilaku konsumen rasional dan perilaku konsumen tidak rasional.
Suatu perilaku dalam mengonsumsi dapat dikatakan tidak rasional jika konsumen
tersebut membeli barang tanpa dipikirkan kegu naannya terlebih dahulu. Contohnya,
yaitu:
tertarik dengan promosi atau iklan baik di media cetak maupun elektronik;
memiliki merek yang sudah dikenal banyak konsumen;
ada bursa obral atau bonus-bonus dan banjir diskon;
prestise atau gengsi.
Garis anggaran adalah garis yang menghubungkan titik-titik kombinasi komoditi yang
dapat dibeli dengan sejumlah penghasilan tertentu dan pada tingkat harga tertentu.
Nilai kemiringan adalah “minus” perbandingan harga komoditi. Apabila hanya ada 2
barang yang dikonsumsi maka secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :
PxQx + Py Qy = I
Ruang anggaran belanja adalah himpunan (set) dari semua untai komoditi yang
mungkin dapat dibeli dengan sebagian atau semua penghasilan konsumen yang
terbatas jumlahnya. Ruang anggaran belanja hanya meliputi sebagian (subset) dari
ruang komoditi.
Keterangan:
Keseimbangan konsumen
Secara grafis kondisi keseimbangan tercapai pada saat kurva garis anggaran
(manggambarkan tingkat kemampuan) bersinggungan dengan kurva indiferensi
(menggambarkan tingkat kepuasan. Syarat keseimbangan : MRS = Px/Py
Perubahan harga nominal suatu barang mengakibatkan 2 hal terhadap jumlah yang
diminta konsumen, yaitu:
Adanya perubahan harga relatif/ harga barang lain tetap, hal ini mendorong konsumen
untuk menggubah penggunaan barang yang satu dengan barang yang lain (subtitution
effect)
Perubahan harga nominal suatu barang (penghasilan tetap) mengakibatkan perubahan
penghasilan riil atau jumalah komoditi yang dapat dibeli. Perubahan penghasilan riil
konsumen mendorong efek penghasilan (income effect) terhadap jumlah barang yang
diminta.
https://winitha.wordpress.com/2014/05/25/teori-perilaku-konsumen-analisis-kurva-
indifferent/
Dan yang ku garis kuning itu soalnya ini belum bener dan formatnya masih acak2 an
km benerin sendiri aja ya jangan lupa selasa di kumpul di bagian perkuliahan terus
tanggal 19 desember seminar wajib