Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENGANTAR EKONOMI MIKRO

KONSEP TENTANG TEORI PERILAKU KONSUMEN


PENDEKATAN KARDINAL

Dosen Pengampu:

Sugeng Hartanto, S.E, M.Akun

Disusun oleh:

HM. Rifa’I (NIM. 20130213752)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MOCHAMMAD SROEDJI

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya, sehingga kami diberikan kemudahan dalam membuat dan
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk kegiatan pembelajaran
mahasiswa di Kampus Universitas Mochammad Sroedji Jember.

Penyusun menyadari bahwa dalam pelaksanaan pembuatan dan penulisan


makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai referensi buku, jurnal, dan informasi
dari website. Penyusun ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing karena
telah memberikan kesempatan untuk menyusun makalah ini dan terima kasih
kepada orangtua yang selalu mendoakan kami dan mendukung dalam
menyelesaikan makalah ini.

Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat dan mewujudkan


kegiatan belajar yang berkualitas dengan berpresentasi dan mendorong mahasiswa
untuk berprestasi. Saran dan kritik yang membangun selalu penyusun harapkan
untuk kesempurnaan dalam pembuatan makalah selanjutnya.

Penyusun

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Teori konsumen mengenai dua macam pendekatan, yaitu
pendekatan guna kardinal atau cardinal utility approach dan pendekatan
guna ordinal atau ordinal utility approach. Pendekatan guna kardinal
menggunakan asumsi bahwa guna atau kepuasan seseorang tidak hanya
dapat dibandingkn, akan tetapi juga dapat diukur. Oleh karena menurut
kenyataan kepuasan seseorang tidak dapat diukur, maka asumsi tersebut
dengan sendirinya dapat dikaitkan tidak realistik. Inilah yang biasanya
ditonjolkan sebagai kelemahan dari pada teori konsumen yang
menggunakan pendekatan guna kardinal, yang terkenal pula dengan
sebuah teori konsumen dengan pendekatan guna marginal klasik atau
classical marginal utility approach.

B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah adalah
sebagai berikut :
1. Apakah konsep teori perilaku konsumen?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku konsumen?
3. Apa yang dimaksud dengan pendekatan konsumen kardinal?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep teori perilaku konsumen
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku
konsumen
3. Untuk mengetahui pendekatan konsumen cardinal.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Prilaku Konsumen


Perilaku konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan
dalam mencari,menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau
jasa yang mereka anggap untuk memuaskan kebutuhan mereka. Definisi
lainnya adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya
yang terbatas, seperti : uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang
atau jasa yang diinginkan demi kepuasan mereka.
Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera
konsumen, dan harga barang disaat kondisi yang lain tidak berubah
(ceteris paribus). Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku
Konsumen yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan
yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan jasa sehingga
tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen


Untuk memahami perilaku konsumen bergantung pada psikologi
dan sosiologi. Hasilnya berfokus pada empat bidang yang menjadi
pengaruh utama terhadap perilaku konsumen: psikologis, pribadi, sosial,
dan budaya. (RW.Griffin & RJ. Ebert, 2003:366)
a. Pengaruh psikologis mencakup motivasi, presepsi, kemampuan
belajar, dan sikap perseorangan.
b. Pengaruh pribadi mencakup gaya hidup, kepribadian, dan status
ekonomi.
c. Pengaruh sosial mencakup keluarga, pendapat pemimpin (orang yang
pendapatnya diterima oleh orang lain), dan kelompok referensi lainya
seperti teman, rekan sekerja, dan rekan seprofesi.

4
d. Pengaruh budaya mencakup budaya (“cara hidup” yang membedakan
satu kelompok besar dengan kelompok lainya), subkultur (kelompok
yang lebih kecil, seperti kelompok etnis yang memilliki nilai-nilai
bersama), dan kelas sosial (kelompok-kelompok berdasarkan peringkat
budaya menurut kriteria seperti latar belakang, pekerjaan, dan
pendapatan. Walaupun seluruh faktor itu dapat berdampak besar pada
pilihan konsumen, dampk faktor-faktor itu terhadap pembelian aktual
beberapa produk menjadi sangat lemah atau dapat diabaikan. Beberpa
konsumen, misalnya, memperlihatkan loyalitas terhadap merek (Brand
Loyalty) tertentu, yang berarti mereka secara rutin membeli produk-
produk karena mereka puas atas kinerja merek produk itu.

C. Pendekatan Konsumen Kardinal


Pendekatan konsumen Kardinal adalah daya guna dapat diukur
dengan satuan uang atau utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna
tergantung kepada subyek yang menilai. Pendekatan ini juga mengandung
anggapan bahwa semakin berguna suatu barang bagi seseorang, maka akan
semakin diminati.
Pendekatan kardinal memberikan penilaian bersifat subyektif akan
pemuasan kebutuhan dari suatu barang, artinya tinggi rendahnya suatu
barang tergantung sudut pandang subyek yang memberikan penilaian
tersebut, yang biasanya berbeda penilain dengan orang lain.
Pendekatan ini merupakan gabungan dari beberapa pendapat para
ahli ekonomi aliran subyektif dari Austria seperti: Karl Menger, Hendrik
Gossen, Yeavon, dan Leon Walras. Menurut pendekatan ini daya guna
dapat diukur dengan satuan uang atau util, dan tinggi rendahnya nilai atau
daya guna bergantung kepada subyek yang menilai. Dalam pendekatan ini
akan banyak didasari oleh suatu hukum dari tokoh terkenal, Gossen, yaitu
hukum Gossen.

5
- Hukum Gossen I menyatakan bahwa jika kebutuhan seseorang
dipenuhi terus-menerus maka kepuasanya akan semakin
menurun.
- Hukum Gossen II menyatakan bahwa orang akan memenuhi
berbagai kebutuhanya sampai mencapai intensitas yang sama.
Intensitas yang sama itu ditunjukkan oleh rasio antara marginal
utility dengan harga dari barang yang satu dengan rasio
marginal utility dengan harga barang yang lain.

Hipotesis utama teori niali guna atau lebih dikenal sebagai


hukum nilai guna marginal yang semakin menurun, menyatakan
bahwa tambahan nilai guna yang akan diperoleh seseorang dari
mengkonsumsikan satu barang akan menjadi semakin sedikit
apabila orang tersebut terus-menerus menambah konsumsinya pada
barang tersebut. Dalam pendekatan ini, konsumen dianggap
mengonsumsi kombinasi barang untuk mendapatkan kepuasan
yang maksimal dan tambahan kepuasan yang diperoleh dari
tambahan konsumsi suatu barang secara terus menerus akan
semakin berkurang.

Asumsi dasar:

a. Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.


b. Semakin banyak barang dikonsumsi maka semakin
besar kepuasan.
c. Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility
pada tambahan kepuasan setiap satu satuan. Setiap
tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit
tambahan konsumsi semakin kecil. (Mula-mula
kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau
saturation point tambahan kepuasan akan semakin
turun). Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward

6
sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin
menurun ini dikenal dengan hukum Gossen.

Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit


barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar
kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen
memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan
mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang
dirasakan konsumen rendah maka dia hanya akan mau
membayar dengan harga murah.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera
konsumen, dan harga barang disaat kondisi yang lain tidak berubah
(ceteris paribus). Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku
Konsumen yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan
yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan jasa sehingga
tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.
Menurut pendekatan kardinal kepuasan seorang konsumen diukur dengan
satuan kepuasan (misalnya:uang).

DAFTAR PUSTAKA

Eko Suprayitno. 2008. “Ekonomi Mikro Perspektif Islam”. Malang:


UINMALANG PRESS.

Lukman. 2007. “Pengantar Teori Mikro Ekonomi”. Jakarta: UIN Jakarta Press

8
http://senjayakertiawan.wordpress.com/2012/12/05/perilaku-
konsumenpendekatan-ordinal-dan-kardinal/

http://iwakbakar.wordpress.com/2012/03/29/pendekatan-perilaku-konsumen/

Anda mungkin juga menyukai