Anda di halaman 1dari 4

NAMA : MUHAMMAD JOEI BAEHAKI

NIM : 195020400111025
KELAS : GC

NAMA PERBEDAAN
TOKOH
John Teori konsumsi Keynes mengedepankan tentang analisis perhitungan
Maynard statistik, serta membuat hipotesa berdasarkan observasi kasual.
Keynes Keynes menganggap perhitungan fluktuasi ekonomi negara dapat
dihitung berdasarkan besarnya konsumsi dan pendapatan belanja
rumah tangga. Pada pengeluaran rumah tangga, selalu terdapat
pengeluaran untuk konsumsi walaupun tidak memiliki pendapatan.
Hal ini disebut sebagai pengeluaran konsumsi otonomus atau
autonomus consumption.
Keynes memiliki teori konsumsi absolut yang disebut sebagai Teori
Konsumsi Keynes (absolut income hypothesis). Keynes berpendapat
bahwa besarnya konsumsi rumah tangga, tergantung dari pendapatan
yang dihasilkan. Perbandingan antara besar nya konsumsi dan
pendapatan disebut Keynes sebagai Marginal Propensity to Consume
(MPC). MPC ini digunakan untuk mengukur bahwa semakin besar
pendapatan yang dimiliki, maka tingkat konsumsi rumah tangga juga
tinggi, dan begitu pula sebaliknya.
Beberapa Menurut ahli ekonom, konsumsi merupakan belanjaan barang atau
ahli jasa untuk memenuhi kebutuhan/melakukan pembelian berdasarkan
pendapat yang diperoleh, dan tabungan merupakan sisa uang yang
tidak digunakan untuk konsumsi, sehingga perhitungan dari
penjumlahan seluruh pengeluaran belanja dan konsumsi masing
masing rumah tangga dalamsuatu negara disebut sebagai pengeluaran
konsumsi masyarakat suatu negara. Ahli ekonom merupakan
perhitungan belanja konsumsi rumah tangga karena konsumsi rumah
tangga tersebut telah memberikan pemasukan yang besar untuk
pendapatan suatu negara dan pertimbangan bahwa besarnya
pengeluaran untuk konsumsi berbanding lurus dengan besarnya
NAMA : MUHAMMAD JOEI BAEHAKI
NIM : 195020400111025
KELAS : GC

pendapatan yang diperoleh, sehingga semakin besar pendapatan yang


diperoleh , maka semakin besar pula pengeluaran konsumsi yang
dilakukan oleh suatu rumah tangga. Hal ini akan mempengaruhi
besarnya fluktuasi kegiatan ekonomi suatu negara.
Simon pendekatan tentang konsumsi juga disampaikan oleh Simon Kuznet
Kuznet yang dikenal dengan paradok Kuznet. Simon Kuznet menemukan
bahwa national account dihitung berdasarkan pendapatan dan
konsumsi dan paradok Kuznet tidak menjelelaskan hal tersebut
dengan sebuah fungsi konsumsi linier sederhana seperti Keynes
(Parker, 2010). Paradok Kuznet menekankan bahwa persentase dari
disposable income yang digunakan untuk konsumsi adalah konstan
pada jangka panjang. Hal ini menjadi penyebab proportional consume
function atau intercept
a adalah nol. Penjelasan tentang paradok Kuznet menjadi primary
goal
dari teori konsumsi pada tahun 1950.
Irving Irving Fisher mengembangkan sebuah model untuk menganalisa
Fisher bagaimana konsumen berpandangan dimasa depan dan tetap berpikir
rasional (Mankiw, 2006:451). Model Fisher mencoba menghilangkan
hambatan-hambatan yang dihadapi oleh konsumen dan preferensi,
serta bagaimana hambatan dan preferensi ini mempengaruhi pilihan
konsumen terhadap konsumsi dan tabungan. Fisher menjelaskan
bahwa keputusan seseorang untuk mengkonsumsi dan menabung
dipengaruhi oleh masa kini dan masa depan, Semakin besar konsumsi
yang dinikmati pada hari ini, maka konsumsi yang dapat dinikmati
dimasa datang akan semakin sedikit. Dalam tradeoff ini rumah tangga
harus memperkirakan pendapatan yang akan diterima dan yang akan
digunakan untuk konsumsi (Mankiw, 2006:450). Teori perilaku
konsumen oleh Irving Fisher ini akan menjadi dasar dari life-cycle
hypothesis yang diterangkan oleh Franco Modigliani dan hipotesis
NAMA : MUHAMMAD JOEI BAEHAKI
NIM : 195020400111025
KELAS : GC

permanent-income oleh Milton Friedman.


Franco Teori ini beranggapan bahwa besarnya konsumsi, tidak hharus
Moldigani tergantung berdasarkan dari pendapatan. Karena pada dasarnya
pendapatan itu sendiri sangat bervariasi, yaitu ketika seseorang tetap
mengatur pendapatannya dari tabungan ketika pendapatan sedang
rendah, tinggi, maupun tidak ada pendapatan misal karena pensiun
yang tellah dibayarkan dimuka, dan lain sebagainya. Teori ini
menjelaskan bahwa besarnya konsumsi tidak hanya tergantung pada
besarnya pendapatan, namun juga berdasarkan jumlah kekayaan yang
dimiliki, dimana kekayaan ini dapat dihasilkan melalui tabungan,
invesatasi, penyisihan pendapatan, warisan dan lain sebagainya.
Milton Hipotesis life-cycle oleh Franco Modigliani mencoba menjelaskan
Friedman teka-teki konsumsi yang sebelumnya dikemukan oleh Keynes dan
Kuznet. Modigliani menekankan bahwa pendapatan bervariasi secara
sistematis selama kehidupan seseorang dan dengan adanya
tabunganan membuat konsumen dapat mengalihkan pendapatannya
dimasa hidupnya ketika pendapatannya tinggi ke masa hidup dimana
seseorang memiliki pendapatan rendah (Mankiw, 2006:461). Fungsi
konsumsi
life-cycle menekankan bahwa konsumsi seseorang sangat bergantung
pada kekayaan serta pendapatan. Jadi perubahan pada kekayaan yang
dimiliki seseorang akan menggeser fungsi konsumsi. Model l
ife-cycle memberikan banyak prediksi, model ini memprediksikan
bahwa tabungan bervariasi selama kehidupan seseorang. Selain itu
menurut hipotesis life-cycle setiap orang ingin meratakan konsumsi
selama hidupnya, maka pada masa muda seseorang yang sedang
bekerja akan menabung dan kaum tua akan menghabiskan tabungan.
Penyelesaian teka-teki konsumsi masih terus berlangsung Milton
Friedman juga memberikan konstribusinya terhadap teka-teki
konsumsi. Milton Friedman memberikan hipotesis mengenai
NAMA : MUHAMMAD JOEI BAEHAKI
NIM : 195020400111025
KELAS : GC

permanent-income untuk menjelaskan perilaku konsumen (Mankiw,


2006:465). Hipotesis permanent-income melengkapi hipotesis life-
cycle yang sebelumnya di jelaskan oleh Modigliani. Seperti yang
dijelaskaan sebelumnya bahwa kedua hipotesis ini menggunakan teori
konsumen yang Irving Fisher untuk menyatakan bahwa konsumsi
seharusnya tidak hanya bergantung pada pendapatan sekarang.
Namun tidak seperti hipotesis life-cyle yang menekankan bahwa
pendapatan mengikuti pola regular selama masa hidup seseorang,
hipotesis permanent-income menekankan bahwa seseorang
mengalami perubahan secara secara acak dan temporer dalam
pendapatan mereka dari tahun ketahun. Jadi berdasarkan hipotesis
permanent-income
konsumsi seseorang bersifat proporsional terhadap pendapatan
permanen.
Robert Teori ini dikemukakan oleh Robert Hall. Robert Hall adalah ekonom
Hall dan pertama yang menderivasikan implikasi dari ekspektasi rasional
Random terhadap konsumsi. Ia menunjukkan bahwa jika hipotesis pendapatan
Walk permanen benar, dan konsumen mempunyai ekspektasi yang rasional,
maka perubahan-perubahan konsumsi sepanjang waktu menjadi tidak
dapat diprediksikan. Bila perubahan-perubahan variable tidak dapat
diprediksikan, variable tersebut dikatakan mengikuti jalan acak
( random walk ). Menurut Hall, kombinasi hipotesis pendapatan
permanen dan ekspektasi rasional menunjukkan bahwa konsumsi
mengikuti jalan acak.
David Teori ini beranggapan bahwa pengaruh psikologis berperan penting
Laibson dalam memahami perilaku konsunmen. Biasanya, karena manusia
mempunyai keinginan yang kut atas gratifikasi instan, maka mereka
mungkin berperilaku inkonsistensi-waktu, dan akhirnya menabung
(Saving) lebih sedikit dari yang ingin mereka lakukan.

Anda mungkin juga menyukai