Anda di halaman 1dari 14

Reguler

Ganjil
2015/2016
Reguler
Ganjil
2015/20

BAB I
POSTUR KERJA
1.1. Tujuan Praktikum
1.
Mampu melakukan pengukuran kerja dan memahami postur kerja.
2.
Mengetahui besar beban kerja pada saat melakukan kerja.
3.
Mampu mengaplikasikan metode menggunakan NBM kuisioner,
REBA dan RULA untuk mengurangi resiko kerja.
Mampu memberikan rekomendasi berdasar hasil analisa.

4.

1.2. Tugas Praktikum


Mengambil video dan gambar postur seorang pekerja ketika melakukan
pengangkatan kemudian menentukan sudut pada foto tersebut sesuai
ketentuan lalu melakukan analisa dengan menggunakan metode REBA atau
RULA. Selain itu, pekerja diberikan kuisioner nordic body untuk mengetahui
bagian tubuh mana yang sakit akibat pekerjaan pengangkatan.
1.3. Output
1.3.1. Deskripsi
Peneliti memilih 5 operator dari sumber yang berbeda sebagai objek
bahan penelitian praktikum postur kerja. Berikut data yang telah
diperoleh:
(a) Operator 1
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Tempat penelitian
Jenis pekerjaan

(b)

: Andrea
: 19
: Laki-laki
: Sleman,DIY
: Mengangkat Galon

Operator 2
Nama
: Daniel
Umur
: 21
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Tempat Penelitian : Sleman,DIY
Jenis Pekerjaan : Mengangkat Galon

(c) Operator 3
1

Reguler
Ganjil
2015/2016

1.3.2.

Nama
: Andri
Umur
: 23
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Tempat Penelitian : Sleman,DIY
Jenis Pekerjaan : Mengangkat Galon

(d)

Operator 4
Nama
: Rubiyo
Umur
: 26
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Tempat Penelitian : Sleman,DIY
Jenis Pekerjaan : Mengangkat Galon

(e)

Operator 5
Nama
: Dani prasetyo
Umur
: 18
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Tempat Penelitian : Sleman,DIY
Jenis Pekerjaan : Mengangkat Galon

Reguler
Ganjil
2015/20

Perhitungan Kuisioner Nordic Body Map


Peneliti menggunakan alat bantu berupa tabel Nordic Body Map untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan oleh peneliti. Tabel NBM ini membantu
peneliti untuk mengetahui bagian mana yang paling umum dirasakan sakit
oleh operator yang dimana kali ini bertugas mengangkat galon yang
memiliki berat > 10kg. Berikut hasil dari 5 operator yang berbeda :

NO

Location

Grade of Complaints
A

0
1
2
3
4

Upper neck / Atas Leher


Lower neck/ Bawah leher
Left shoulder / Kiri bahu
Right shoulder / Kanan bahu
Left upper arm / Kiri atas lengan

Total
5
5
2
5
2

%
100
100
40
100
40

B
Total %
0
0
0
0
3
60
0
0
3
60

C
Total %
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2

D
Total
0
0
0
0
0

Reguler
Ganjil
2015/2016

NO

Grade of Complaints Reguler

Location
A

5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
No

Back / Punggung
Right upper arm / Kanan atas
lengan
Waist / Pinggang
Buttock / Pantat
Bottom / Bagian bawah pantat
Left elbow / Kiri siku
Right elbow / Kanan siku
Left lower arm/ Kiri lengan bawah
Right lower arm / Kanan lengan
bawah
Left wrist / Pergelangan tangan kiri
Right wrist / Pergelangan tangan
kanan
Left hand / Tangan kiri

25
26
27

kanan
Left foot / Kaki kiri
Right foot / Kaki kanan

D
Total
0

%
60

60

40

3
4
4
5
5
4

60
80
80
100
100
80

1
1
1
0
0
2

20
20
20
0
0
40

0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0

1
0
0
0
0
0

100

80

20

80

20

60

20

Location

Right hand / Tangan kanan


Left thight / Paha kiri
Right thight / Paha kanan
Left knee / Lutut kiri
Right knee / Lutut kanan
Left calf / Betis kiri
Right calf / Betis kanan
Left ankle / Pergelangan kaki kiri
Right ankle / Pergelangan kaki

C
Total %
2
40

Total
3

Grade of Complaints
A

17
18
19
20
21
22
23
24

B
Total %
0
0

Ganjil
2015/20

Total
4
5
5
4
4
5
5
4

%
80
100
100
80
80
100
100
80

B
Total
1
0
0
1
1
0
0
1

100

5
5

100
100

0
0

0
0

0
0

0
0

0
0

%
20
0
0
20
20
0
0
20

C
Total %
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

Hasil kumulatif dari 5 operator yang berbeda didapatkan dengan cara


mengumpulkan 5 data yang berbeda lalu peneliti menjumlahkan hasil
3

D
Total
0
0
0
0
0
0
0
0

Reguler
Ganjil
2015/2016

grade of comlpaints dari setiap lokasi bagian tubuh yang ingin dihitung.
Kemudian untuk mencari persentase kadar grade of complaints dengan
cara membagi hasil kumulatif dengan 5 lalu dikalikan 100.
1.3.3.

Pengukuran Beban dan Postur Kerja


Pengukuran yang dilakukan menggunakan metode REBA, peneliti
memilih metode ini karena metode ini dapat dinilai cukup tepat untuk
menilai postur seorang pekerja, yang dimana metode ini juga dipengaruhi
oleh faktor coupling, beban eksternal yang ditopang oleh tubuh serta
aktivitas pekerja. Pengukuran yang dilakukan menggunakan satu operator
sebagai sampel yaitu Andrea, yang berusia 19 tahun.Hasil pegerjaannya
sebagai berikut:

Gambar 1.1 Postur Kerja

Reguler
Ganjil
2015/20

Reguler
Ganjil
2015/2016
Reguler
Ganjil
2015/20

Tabel 1.2 Tabel Skor Postur Kerja

Lokasi
Punggung
Leher
Kaki
Lengan atas
Lengan bawah
Pergelangan
tangan

Pergerakan
Flexion 93
Extension 11
Flexion 32
Extension 37
Flexion 70

Score
4
2
1
3
1

Flexion 16

Untuk mendapatkan hasil diatas, diperlukan langkah - langkah sebagai


berikut :
Tabel 1.2.1 Skor pergerakan punggung (batang tubuh)

Tabel 1.2.2. Skor pergerakan leher

Reguler
Ganjil
2015/2016

Tabel 1.2.3. Skor posisi kaki

Reguler
Ganjil
2015/20

Tabel 1.2.4. Skor pergerakan lengan


atas

Tabel 1.2.5. Skor pergerakan lengan bawah

Tabel 1.2.6. Skor pergelangan


tangan

Reguler
Ganjil
2015/2016
Reguler
Ganjil
2015/20

Tabel 1.2.7. Tabel A

Selain scoring pada masing-masing segmen tubuh, faktor lain yang


mempengaruhi nilai Tabel A adalah berat beban yang diangkat.
Tabel 1.2.8. Skor berat beban yang diangkat

Tabel 7. Tabel B
7

Reguler
Ganjil
2015/2016
Reguler
Ganjil
2015/20

Dari hasil Tabel A dan Skor berat beban yang diangkat, maka didapat
score A yaitu 7

Tabel 1.2.9. Tabel B

Tabel 1.2.10. Tabel Coupling

Reguler
Ganjil
2015/2016
Reguler
Ganjil
2015/20

Dari hasil Tabel B dan Tabel Coupling, maka didapat score B yaitu 5.

Tabel 1.2.11. Tabel C

Dari tabel diatas, maka didapat score C yaitu 9

Tabel 1.2.12. Activity Score

Reguler
Ganjil
2015/2016
Reguler
Ganjil
2015/20

Dari hasil score C dan Activity score, maka didapat score reba yaitu 10.

TABEL PERHITUNGAN REBA


GROUP
A

TRUNK

GROUP
B

REBA SCORING
Bagan 1.1 REBA Scoring

5
4

UPPER ARMS

NECK

LOWER ARMS

LEGS

Score A

Score C

Load/Force

Coupling

WRIST

9
+

Activity
Score

REBA Score

10
10

Reguler
Ganjil
2015/2016
Reguler
Ganjil
2015/20

Dari perhitungan di atas didapat skor REBA yaitu sebesar 10 . Hal ini berarti
aktivitas di atas termasuk action level 3

yang memiliki level resiko tinggi dan

tindakan perbaikan nya yaitu perlu segera dilakukan.

1.3.4. Analisa Kuisioner Nordic Body


Dari keempat kategori Grade of Complain, Peneliti memilih 3 kategori
yang paling dirasakan sakit oleh operator.Ketiga kategori tersebut yaitu,
cukup sakit,menyakitkan, dan sangat menyakitkan.Hasil penelitian yang
dilakukan oleh alat bantu kuisioner Nordic Body Peneliti memilih 3
kategori yang paling dirasakan sakit oleh operator.Ketiga kategori
tersebut yaitu, cukup sakit,menyakitkan, dan sangat menyakitkan
Selanjutnya ada 5 bagian-bagian tubuh yang cenderung dirasakan sakit
oleh operator yaitu nomor 2 (Kiri bahu), 4 (Kiri atas lengan) nomor 5
(punggung), 7 (pinggang), 16(tangan kiri) . Dari 5 operator yang telah
diteliti didapatkan hasil sebanyak 3 0perator (60%) merasakan cukup
sakit pada bagian kiri bahu, sebanyak 3 operator (60%) merasakan cukup
sakit pada bagian kiri atas lengan, sebanyak 2 (40%) operator merasakan
bagian punggung terasa menyakitkan , lalu untuk bagian pinggang ada 1
operator (20%) yang merasakan sangat menyakitkan,, dan untuk tangan
kiri ada 1 operator (20%) yang merasakan sangat menyakitkan.
1.3.5. Analisa Beban dan Postur Kerja (Menggunakan Metode REBA)
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode REBA untuk
menganalisa beban dan postur kerja. Hal ini dikarenakan dengan metode
REBA dapat dengan cepat menilai postur seorang pekerja.
Penelitian kali ini peneliti mendapatkan skor REBA yaitu 10. Skor ini
didapatkan dari perhitungan pada grup A dan grup B. Pada grup A terdiri
dari nilai punggung (trunk), leher (neck), dan kaki (leg). Diperoleh nilai
punggung 4 karena terbentuk sudut 93 flexion, nilai leher 2 karena
terbentuk sudut 11 extension, dan nilai kaki 1 karena kaki tertopang,
11

Reguler
Ganjil
2015/2016

bobot tersebar merata, dan sudut yang terbentuk 32. Sehingga diperoleh
dari tabel A diperoleh nilai 5 dan ditambah nilai beban >10 kg yaitu 2,
maka nilai skor grup A akhir yaitu 7.
Sedangkan grup B terdiri dari lengan atas (upper arm), lengan bawah
(lower arm), dan pergelangan tangan (wrists).Diperoleh nilai lengan atas
3 karena terbentuk sudut 37 extension dan abducted, nilai lengan bawah
1 karena terbentuk 70 flexion, dan nilai pergelangan tangan 2 karena
terbentuk 16 flexion dan pergelangan tidak menyimpang atau berputar.
Sehingga diperoleh dari tabel B nilai 4, lalu ditambah nilai coupling 1
karena benda bersifat fair. Maka, nilai akhir skor B yaitu 5. Hasil akhir
dari skor A dan skor B dilihat dari tabel C menghasilkan skor C adalah 9.
Kemudian ditambah dengan nilai aktivitas bernilai 1 karena aktivitas
tubuh bersifat statis dan ditahan lebih dari satu menit. Sehingga diperoleh
skor akhir REBA yaitu 10.
Tabel 1.3 Tabel Level Resiko dan Tindakan
Action
Level
0
1
2
3
4

Skor REBA

Level Resiko

1
2-3
4-7
8-10
11-15

Bisa diabaikan
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi

Tindakan
Perbaikan
Tidak perlu
Mungkin perlu
Perlu
Perlu segera
Perlu saat itu juga

Pada pengamatan ini kami mendapatkan score REBA adalah 10 ini


menunjukka ini berada pada action level 3 dengan lecel resiko tinggi
kegiatan tersebut memiliki tindakan perbaikan yang perlu segera dilakukan.
Hal ini disebabkan karena apabila terus dibiarkan maka operator akan
memiliki kemungkinan cedera yang tinggi dan dapat berakibat pada kerugian
kepada perusahaan apabila menanggung biaya kesehatan.
1.3.6. Rekomendasi Postur Kerja
Pekerja dengan skor REBA 10 memiliki resiko yang tinggi terhadap
tubuh pekerja tersebut yang dimana memungkinkan terjadinya CTDs. Maka
12

Reguler
Ganjil
2015/20

Reguler
Ganjil
2015/2016

dari itu kami peneliti menyarankan agar pekerja melakukan beberapa


pencegahan agar hal seperti itu tidak terulang kembali. Terdapat 2 metode
pencegahan yang peneliti sarankan, yaitu:
1. Engineering controls :
Menggunakan alat bantu.
Agar memudahkan pekerjaan dalam mengangkat.
2. Administrative controls :
Melakukan pemanasan kecil.
Agar otot tidak tegang pada saat melakukan aktivitas, dengan
addanya pemanasan ini, diharapkan pekerjaan lebih dapat

dikerjakan dengan cepat.


Dibutuhkannya pergantian shift yang baik antar pekerja.
Jika tidak dapat melakukan pemesanan kecil , sebaiknya ada
pergantian

pekerja

dalam

mengangkat

beban

ini

akan

menngakibatkan kelelahan sendi


Istirahat yang cukup.
memberikan pemulihan yang baik untuk sendi untuk dapat
mengangkat beban kembali

Rekomendasi dari kami untuk pengusaha , sebaiknya menambahkan


meja untuk air gallon tersebut , agar saat mengangkat tangan operator
tidak jauh dengan couplingnya dan tidak terlalu membungkuk .
1.3.7. Kesimpulan
Penelitian kali peniliti dapat menyimpulkan bahwa:
Hasil dari alat bantu berupa kuisioner NBM terdapat beberapa bagian
tubuh yang dirasa sakit oleh operator mulai dari cukup sakit sangat
menyakitkan . untuk cukup sakit pada no 2 (kiri bahu) ,4 (kiri atas
lengan) ,6 (kanan atas lengan),8 (pantat) ,9 (bagian bawah pantat),12
(kiri lengan bawah),17 (tangan kanan), 20 (lutut kiri), 21 ( lutut
kanan), 24 (pergelangan kaki kiri). Yang menyakitkan pada no 12 (kiri
lengan bawah), 14 (pergelangan tangan kiri, dan untuk yang sangat

meyakitkan pada no 7 (pinggang) dan 16 (tangan kiri).


Berdasarkan hasil perhitungan REBA yang dilakukan, operator
memiliki tingkat bahaya yang tinggi yang memungkinkan terjadi
sebuah cidera sehingga operator harus melakukan tindakan perbaikan
dari segi banyak hal seperti waktu istirahat, waktu bekerja, perbaikan
13

Reguler
Ganjil
2015/20

Reguler
Ganjil
2015/2016

postur saat bekerja, dan penggunaan alat bantu.

Reguler
Ganjil
2015/20

14

Anda mungkin juga menyukai