Anda di halaman 1dari 28

Sumardiyono, SKM, M.Kes.

Pengertian
 Metode REBA merupakan alat analisis postural yang
sensitif terhadap pekerjaan yang melibatkan
perubahan mendadak dalam posisi, biasanya sebagai
akibat penanganan kontainer yang tidak stabil atau
tidak terduga.
Kelebihan Metode REBA
 Sangat sensitif untuk mengevaluasi risiko, khususnya pada
sistem muskuloskeletal.
 Membagi menjadi segmen tubuh yang akan diberi kode secara
individu, dan mengevaluasi baik anggota badan bagian atas
maupun badan, leher, dan kaki.
 Untuk menganalisis pengaruh beban postural selama
penanganan kontainer yang dilakukan dengan tangan atau
bagian tubuh lainnya.
 Dianggap relevan untuk jenis kontainer yang mempunyai
pegangan.
 Memungkinkan melakukan penilaian terhadap aktivitas otot
yang disebabkan oleh posisi statis, dinamis, atau karena terjadi
perubahan postur yang tak terduga atau tiba-tiba.
 Hasilnya untuk menentukan tingkat risiko cedera dan
tindakan korektifnya.
Pertimbangan aplikasi metode REBA
 Sudut bagian tubuh berbeda (badan, leher, kaki,
lengan, lengan bawah, pergelangan tangan) terhadap
posisi tertentu.
 Beban (force) yang sedang dikerjakan pekerja
dinyatakan dalam kilogram.
 Jenis pegangan kontainer yang dikerjakan secara
manual atau dengan menggunakan bagian tubuh
lainnya.
 Karakteristik aktivitas otot yang digunakan oleh
pekerja (pengerahan otot statis, dinamis, dan
pengerahan otot secara mendadak atau tiba-tiba.
Alur Proses Penilaian dengan Metode REBA
Grup A: Badan, Leher, Kaki
1. Skoring Badan (trunk)
Posisi badan tegak/tidak,
Sudut fleksi/ekstensi,
Memberi skor badan.
Keterangan skoring Badan (trunk) :
- Skor meningkat, jika terdapat posisi badan membungkuk
atau memuntir secara lateral.
- Skor dimodifikasi sesuai posisi yang terjadi seperti pada
gambar berikut:
2. Skoring Leher
Posisi leher menekuk.
Keterangan skoring Leher :
- Skor ditambah jika posisi leher pekerja membungkuk atau
memuntir secara lateral, seperti pada gambar berikut:
3. Skoring Kaki
Berdasarkan distribusi berat tubuh.
Keterangan skoring Kaki :
- Skor ditambah jika salah satu atau kedua kaki ditekuk (fleksi).
- Jika posisi duduk, dianggap tidak ditekuk. Skor kaki tetap.
Grup B: Anggota tubuh bagian atas (Lengan,
Lengan Bawah, Pergelangan Tangan)
Dinilai pada kedua sisi (kiri dan kanan), dan dinilai secara
individu.
4. Skoring Lengan  Diukur sudut lengan dan badan.
Keterangan skoring Lengan :
- Skor ditambah/dikurangi tergantung posisi bahu.
5. Skoring Lengan Bawah
Berdasarkan sudut yang dibentuk oleh lengan bawah (tdk ada
modifikasi)
6. Skoring Pergelangan Tangan
Berdasarkan sudut yang dibentuk oleh pergelangan tangan.
Keterangan skoring Pergelangan Tangan :
- Skor ditambah 1 (+1) jika menekuk ke atas atau ke bawah.
Skor Awal Grup A
Misal: Skor Grup A: Leher = 2, Badan = 3, Kaki = 2.
Maka Skor pada Tabel A adalah 5.
Skor Awal Grup B
Misal: Skor Grup B: Lengan = 3, Lengan Bawah = 2,
Pergelangan Tangan = 2.
Maka Skor pada Tabel B adalah 5.
Skoring untuk Beban (Force)
 Ditambahkan pada Skor awal A

Contoh penggunaan Tabel beban (force):


Misal beban selama bekerja antara 5 s/d 10 kg,
maka skor beban/force grup A = 1.
Maka Skor A = Skor Tabel A + Skr Beban/Force = 5 + 1 = 6.
Skoring untuk Jenis Pegangan
 Ditambahkan pada Skor awal B, kecuali jenis pegangan
pada kontainer baik.
Contoh penggunaan Tabel Jenis Pegangan :

Misal Kontainer yang dipegang memiliki pegangan Kurang


Baik dan kontainer agak licin.

Maka Skor B = Skor Tabel B + Skor Jenis Pegangan = 5 + 2 = 7


Penentuan dan Perhitungan Skor C
 Skor C merupakan kombinasi Skor A dan Skor B.
 Contoh Penggunaan Tabel C.
 Skor A = 6; Skor B = 7; maka Skor Tabel C = 9.
Penentuan dan Perhitungan Final
Skor REBA
 Skro Final REBA adalah hasil penambahan antara Skor
Tabel C dengan peningkatan Jenis Aktivitas Otot.
 Metode REBA mengklasifikasikan Skor Akhir dalam 5
tingkatan.
 Setiap Aksi menentukan Tingkat Risiko dan Tindakan
Korektif pada posisi yang dievaluasi.
 Semakin besar Nilai REBA, semakin besar Risiko.
Contoh Penentuan dan Perhitungan Final Skor REBA
Kesimpulan REBA
 Aplikasi metode REBA sebagai pedoman penilaian
dari suatu posisi atau postur tubuh pekerja, dengan
maksud untuk menentukan, apakah perlu dilakukan
atau tidak suatu tindakan korektif pada posisi kerja
tertentu.
 Skor individu pada segmen tubuh, beban, pegangan,
dan aktivitas otot dapat membantu dalam proses
penyelesaian permasalahan ergonomi sehingga dapat
dilakukan upaya pencegahan risiko dan menciptakan
kenyamanan kerja.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai