Pengertian
Metode REBA merupakan alat analisis postural yang
sensitif terhadap pekerjaan yang melibatkan
perubahan mendadak dalam posisi, biasanya sebagai
akibat penanganan kontainer yang tidak stabil atau
tidak terduga.
Kelebihan Metode REBA
Sangat sensitif untuk mengevaluasi risiko, khususnya pada
sistem muskuloskeletal.
Membagi menjadi segmen tubuh yang akan diberi kode secara
individu, dan mengevaluasi baik anggota badan bagian atas
maupun badan, leher, dan kaki.
Untuk menganalisis pengaruh beban postural selama
penanganan kontainer yang dilakukan dengan tangan atau
bagian tubuh lainnya.
Dianggap relevan untuk jenis kontainer yang mempunyai
pegangan.
Memungkinkan melakukan penilaian terhadap aktivitas otot
yang disebabkan oleh posisi statis, dinamis, atau karena terjadi
perubahan postur yang tak terduga atau tiba-tiba.
Hasilnya untuk menentukan tingkat risiko cedera dan
tindakan korektifnya.
Pertimbangan aplikasi metode REBA
Sudut bagian tubuh berbeda (badan, leher, kaki,
lengan, lengan bawah, pergelangan tangan) terhadap
posisi tertentu.
Beban (force) yang sedang dikerjakan pekerja
dinyatakan dalam kilogram.
Jenis pegangan kontainer yang dikerjakan secara
manual atau dengan menggunakan bagian tubuh
lainnya.
Karakteristik aktivitas otot yang digunakan oleh
pekerja (pengerahan otot statis, dinamis, dan
pengerahan otot secara mendadak atau tiba-tiba.
Alur Proses Penilaian dengan Metode REBA
Grup A: Badan, Leher, Kaki
1. Skoring Badan (trunk)
Posisi badan tegak/tidak,
Sudut fleksi/ekstensi,
Memberi skor badan.
Keterangan skoring Badan (trunk) :
- Skor meningkat, jika terdapat posisi badan membungkuk
atau memuntir secara lateral.
- Skor dimodifikasi sesuai posisi yang terjadi seperti pada
gambar berikut:
2. Skoring Leher
Posisi leher menekuk.
Keterangan skoring Leher :
- Skor ditambah jika posisi leher pekerja membungkuk atau
memuntir secara lateral, seperti pada gambar berikut:
3. Skoring Kaki
Berdasarkan distribusi berat tubuh.
Keterangan skoring Kaki :
- Skor ditambah jika salah satu atau kedua kaki ditekuk (fleksi).
- Jika posisi duduk, dianggap tidak ditekuk. Skor kaki tetap.
Grup B: Anggota tubuh bagian atas (Lengan,
Lengan Bawah, Pergelangan Tangan)
Dinilai pada kedua sisi (kiri dan kanan), dan dinilai secara
individu.
4. Skoring Lengan Diukur sudut lengan dan badan.
Keterangan skoring Lengan :
- Skor ditambah/dikurangi tergantung posisi bahu.
5. Skoring Lengan Bawah
Berdasarkan sudut yang dibentuk oleh lengan bawah (tdk ada
modifikasi)
6. Skoring Pergelangan Tangan
Berdasarkan sudut yang dibentuk oleh pergelangan tangan.
Keterangan skoring Pergelangan Tangan :
- Skor ditambah 1 (+1) jika menekuk ke atas atau ke bawah.
Skor Awal Grup A
Misal: Skor Grup A: Leher = 2, Badan = 3, Kaki = 2.
Maka Skor pada Tabel A adalah 5.
Skor Awal Grup B
Misal: Skor Grup B: Lengan = 3, Lengan Bawah = 2,
Pergelangan Tangan = 2.
Maka Skor pada Tabel B adalah 5.
Skoring untuk Beban (Force)
Ditambahkan pada Skor awal A