OLEH
dinilai adalah leher, punggung, dan lengan atas. Dalam mempermudah penilainnya, maka
tubuh dibagi atas 2 segmen, yaitu Grup A yang terdiri atas lengan bawah (lower arm), lengan
atas (upper arm), pergelangan tangan (wrist) dan Grup B terdiri atas leher (neck), punggung
(trunk), dan kaki (legs).
Selanjutnya adalah REBA (rapid entire body assesment) yang merupakan suatu metode
penilaian postur kerja untuk menilai faktor resiko gangguan tubuh secara keseluruhan. Untuk
masing-masing tugas, penilaian dibagi atas masing-masing grup yang terdiri dari 2 grup yaitu:
Grup A dan Grup B. Grup A terdiri atas postur tubuh kanan dan kiri dari batang tubuh (trunk),
leher (neck), dan kaki (legs). Sedangkan grup B terdiri atas postur tubuh kanan dan kiri dari
lengan atas (upper arm, lengan bawah (lower arm), dan pergelangan tangan (wrist) ditambah
lagi dengan skor coupling dan skor aktivitas.
Yang terakhir adalah QEC. QEC adalah suatu alat untuk penilaian terhadap resiko kerja
yang berhubungan dengan gangguan otot (work related musculoskeletal disorders-WRMSDs)
di tempat kerja. Metode ini diciptakan oleh Guangyan Li dan Peter Buckle pada tahun 1999.
QEC menilai gangguan resiko yang terjadi pada bagian belakang punggung (back), bahu lengan
(should arm), pergelangan tangan (hand wrist), dan leher (neck).
BAB 2
OWAS (ovako working postures analysis system)
OWAS (ovako working postures analysis system) adalah suatu metode untuk
mengevaluasi beban postur kerja (postural load) selama bekerja. Metode ini didasarkan pada
sebuah klasifikasi yang sederhana dan sistematis dari postur kerja pada industri baja dan telah
digunakan dalam penelitian dan pembangunan di Finlandia, Swedia, Jerman, Belanda, India,
dan Australia.
Metode ini dapat diterapkan pada suatu area:
1. Pembangunan stasiun kerja (work place) atau sebuah metode kerja untuk mengurangi beban
ganguan otot (musculoskeletal) agar lebih nyaman dan lebih produktif.
2. Pengukuran ergonomi untuk beban struktur.
3. Pengalaman kesehatan yang mengalami sakit dalam suatu pekerjaan.
4. Riset dan Pembangunan.
Penggunaan OWAS biasanya diperuntukkan sebagai alat mengidentifikasi postur kerja
yang kaku/tidak nyaman untuk daerah bagian belakang punggung (back), lengan (arms), dan
kaki(legs).
Prosedur OWAS :
1. Observasi yakni dengan melakukan pengumpulan ataupun tabulasi data postur,beban/tenaga
dan fase kode.
2. Pengkodean
3. Evaluasi penilaian didasarkan pada skor dari tingkat bahaya postur kerja.
4. Hubungkan dengan kategori tindakan yang harus diambil.
Setiap postur tubuh tersebut terdiri atas 4 postur bagian belakang, 3 postur lengan, dan 7
postur kaki. Berat beban yang dikerjakan juga dilakukan penilaian mengandung 3 skala point.
A. Bagian Belakang (Back)
1 2 3 4
Gambar. Postur Tubuh Bagian Belakang (Back) OWAS
Tabel. Skor Postur Tubuh Bagian Belakang (Back) OWAS
Pergerakan Skor
Lurus/tegak 1
Bungkuk ke depan 2
Miring ke samping 3
Bungkuk ke depan & miring ke samping 4
B. Lengan (Arms)
1 2 3
Gambar Postur Tubuh Bagian Lengan (Arms) OWAS
Tabel. Skor Postur Tubuh Bagian Lengan (Arms) OWAS
Pergerakan Skor
Kedua tangan di bawah bahu 1
Satu tangan pada atau di atas bahu 2
Kedua tangan pada atau di atas bahu 3
C. Kaki (Legs)
1 2 3 4
5 6 7
Gambar. Postur Tubuh Bagian Kaki (Legs) Owas
Tabel Sor Postur Tubuh Bagian Kaki (Legs) OWAS
Pergerakan Skor
Duduk 1
Berdiri dengan kedua kaki lurus 2
Berdiri dengan bertumpu pada satu kaki lurus 3
Berdiri atau jongkok dengan kedua lutut 4
Berdiri atau jongkok dengan satu lutut 5
Berlutut pada satu atau dua lutut 6
Berjalan atau bergerak 7
D. Beban (Load)
1 2 3
Gambar Ukuran Beban (Load) OWAS
Tabel Skor Berat Beban (Load) OWAS
Beban (Load) Skor
< 10 kg 1
10-20 kg 2
> 20 kg 3
RULA (rapid upper limb assesment) merupakan suatu metode penelitian untuk
menginvestigasi gangguan pada anggota tubuh bagian atas. Metode ini tidak membutuhkan
peralatan yang spesial dalam penetapan penilaian postur leher, punggung, dan lengan atas.
Setiap pergerakan diberi skor yang telah ditetapkan. RULA dikembangkan sebagai suatu
metode untuk mendeteksi postur kerja yang merupakan faktor resiko (risk factors). Metode ini
didesain untuk menilai postur tubuh para pekerja dan mengetahui beban musculoskeletal yang
kemungkinan dapat menimbulkan gangguan pada anggota tubuh bagian atas.
Metode ini menggunakan diagram dari postur tubuh dan 3 tabel skor dalam menetapkan
evaluasi faktor resiko. Faktor resiko yang telah diinvestigasi disebut sebagai faktor beban
eksternal, yaitu jumlah pergerakan, kerja otot statik, tenaga/kekuatan, penentuan postur kerja
oleh peralatan, dan waktu kerja tanpa istirahat. Dalam usaha untuk penilaian 4 faktor beban
eksternal, RULA dikembangkan untuk:
Memberikan sebuah metode penyaringan suatu populasi kerja dengan cepat, yang
berhubungan dengan kerja yang berisiko yang menyebabkan gangguan pada anggota badan
bagian atas.
Mengidentifikasi usaha otot yang berhubungan dengan postur kerja, penggunaan tenaga dan
kerja yang berulang-ulang, yang dapat menimbulkan kelelahan (fatigue) otot.
Memberikan hasil yang dapat digabungkan dengan sebuah metode penilaian yang ergonomi
yaitu epidemiologi, fisik, mental, lingkungan, dan faktor organisasi.
Untuk mempermudah penilaian, maka tubuh dibagi atas 2 grup/segmen, yaitu:
1. Grup A yang terdiri atas:
a. Lengan atas (upper arm)
b. Lengan bawah (lower arm)
c. Pergelangan tangan (wrist)
2. Grup B terdiri atas:
a. Leher (neck)
b. Punggung (trunk)
c. Kaki (legs)
Berikut ini adalah langkah-langkah mekanisme penilaian dari metode RULA.
A. Lengan Atas (Upper Arm)
G. Kaki (Legs)
Tabel Skor Postur Kaki (Legs) RULA
Pergerakan Skor
Posisi normal atau seimbang 1
Kaki tidak seimbang 2
Rekapitulasi dari skor bagian tubuh Grup A dan Grup B diatas digunakan sebagai input
bagi Tabel A RULA dan Tabel B RULA
Tabel Tabel A RULA
Wrist
Upper Lower 1 2 3 4
Arm Arm Wrist Twist Wrist Twist Wrist Twist Wrist Twist
1 2 1 2 1 2 1 2
1 1 2 2 2 2 3 3 3
1 2 2 2 2 2 3 3 3 3
3 2 3 2 3 3 3 4 4
1 2 2 2 3 3 3 4 4
2 2 2 2 2 3 3 3 4 4
3 2 3 3 3 3 4 4 5
1 2 3 3 3 4 4 5 5
3 2 2 3 3 3 4 4 5 5
3 2 3 3 4 4 4 5 5
1 3 4 4 4 4 4 5 5
4 2 3 4 4 4 4 4 5 5
3 3 4 4 5 5 5 6 6
1 5 5 5 5 5 6 6 7
5 2 5 6 6 6 6 7 7 7
3 6 6 6 7 7 7 7 8
1 7 7 7 7 7 8 8 9
6 2 7 8 8 8 8 9 9 9
3 9 9 9 9 9 9 9 9
Tabel Tabel B RULA
Trunk 1 2 3 4 5 6
Legs Legs Legs Legs Legs Legs
Neck 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
1 1 3 2 3 3 4 5 5 6 6 7 7
2 2 3 2 3 4 5 5 5 6 7 7 7
3 3 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 7
4 5 5 5 6 6 7 7 7 7 7 8 8
5 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8
6 8 8 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9
Skor bagian tubuh masing-masing dari Tabel A RULA dan Tabel B RULA kemudian
ditambah dengan skor penggunaan otot
Tabel Penambahan Skor Penggunaan Otot RULA
Penggunaan Otot Penambahan Skor
Jika postur cenderung statis
+1
(misalnya diam selama 1 menit)
Jika aktivitas berulang sekitar 4 kali
+1
per menit atau lebih
Tabel Penambahan Skor Beban RULA
Grup A:
d. Wrist twist
Tabel Skor Wrist Twist RULA
Pergerakan Skor
Posisi tengah dari putaran 1
Posisi pada atau dekat dari putaran 2
Grup B:
a. Leher (neck)
Tabel Skor Leher RULA
Pergerakan Skor Skor Perubahan
0-100 1
10-200 2 +1 jika leher
> 200 3 berputar/bengkok
Ekstensi 4
b. Punggung (Trunk)
Tabel Skor Punggung RULA
Pergerakan Skor Skor Perubahan
Posisi normal 1
0
0-20 2 +1 jika leher berputar/bengkok
20-600 3 +1 jika batang tubuh bungkuk
> 600 4
c. Kaki (legs)
Tabel Skor Kaki RULA
Pergerakan Skor
Posisi normal / seimbang 1
Tidak seimbang 2
Tabel Tabel B RULA
Trunk 1 2 3 4 5 6
Legs Legs Legs Legs Legs Legs
Neck 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
1 1 3 2 3 3 4 5 5 6 6 7 7
2 2 3 2 3 4 5 5 5 6 7 7 7
3 3 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 7
4 5 5 5 6 6 7 7 7 7 7 8 8
5 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8
6 8 8 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9
Skor B + 1 (Force) karena beban berada antara 2 sampai 10 kg = 3
Tabel Tabel C RULA
A/B 1 2 3 4 5 6 7
1 1 2 3 3 4 5 5
2 2 2 3 4 4 5 5
3 3 3 3 4 4 5 6
4 3 3 3 4 5 6 6
5 4 4 4 5 6 7 7
6 4 4 5 6 6 7 7
7 5 5 6 6 7 7 7
+8 5 5 6 7 7 7 7
Dari penilaian RULA yang telah dilakukan, kegiatan mengambil alat cetak berada dalam
memerlukan tindakan beberapa waktu ke depan.
BAB 4
REBA (rapid entire body assessment)
Salah satu metode yang dilakukan untuk pengukuran dan penilaian postur kerja adalah
menggunakan metode REBA (rapid entire body assessment). REBA merupakan suatu metode
penilaian postur kerja untuk menilai faktor resiko gangguan tubuh secara keseluruhan. Untuk
masing-masing tugas dinilai faktor postur tubuh dengan penilaian pada masing-masing grup
yang terdiri atas 2 grup, yaitu:
1. Grup A yang terdiri dari postur tubuh kiri dan kanan dari batang tubuh (trunk), leher (neck),
dan kaki (legs).
2. Grup B yang terdiri atas postur tubuh kanan dan kiri dari lengan atas (upper arm), lengan
bawah (lower arm), dan pergelangan tangan (wrist).
Grup A:
a. Batang Tubuh (Trunk
b. Leher (Neck)
Gambar. Postur Leher (Neck) REBA
c. Kaki (Legs)
d. Beban (Load)
1 2 3
Gambar. Ukuran Beban (Load) REBA
Tabel. Skor Beban (Load) REBA
Pergerakan Skor Skor Pergerakan
< 5 kg 0
5-10 kg 1 +1 jika kekuatan cepat
> 10 kg 2
Grup B:
a. Lengan Atas (Upper Arm)
Gambar Postur Lengan Atas (Upper Arm) REBA
Tabel Skor Postur Lengan Atas (Upper Arm) REBA
Pergerakan Skor Skor Perubahan
200 (ke depan dan belakang) 1
+1 jika bahu naik
> 200 (ke belakang) atau 20-450 2
+1 jika lengan berputar/bengkok
45-900 3
-1 jika miring, menyangga berat lengan
> 900 4
d. Coupling
Tabel. Skor Postur Coupling REBA
Hasil : Untuk bagian kiri dan kanan termasuk pada level tinggi dengan tindakan
sekarang juga.
BAB 5
QEC (quick exposure check)
QEC (quick exposure check) adalah suatu alat untuk penilaian terhadap resiko kerja
yang berhubungan dengan gangguan otot (work related musculoskeletal disorders–WRMSDs)
di tempat kerja. QEC menilai gangguan resiko yang terjadi pada bagian belakang punggung
(back), bahu/lengan (should arm), pergelangan tangan (hand wrist), dan leher (neck). Alat ini
mempunyai fungsi utama:
Mengidentifikasi faktor resiko untuk WRMSDs.
Mengevaluasi gangguan resiko untuk daerah/bagian tubuh yang berbeda-beda.
Menyarankan suatu tindakan yang perlu diambil dalam rangka mengurangi gangguan resiko
yang ada.
Mengevaluasi efektivitas dari suatu intervensi ergonomi di tempat kerja.
Mendidik para pemakai tentang resiko musculoskeletal di tempat kerja.
Penilaian QEC dilakukan kepada peneliti dan pekerja/karyawan. Selanjutnya dengan
penjumlahan setiap skor hasil kombinasi masing-masing bagian akan diperoleh skor dengan
kategori level tidakan.
Exposure level (E) dihitung berdasarkan persentase antara total skor aktual exposure (X)
dengan total skor maksimum (Xmaks) yaitu (Brown dan Li, 2003):
dimana:
X = Total skor yang diperoleh dari penilaian terhadap postur (punggung +
bahu/lengan + pergelangan tangan + leher)
Xmaks = Total skor maksimum untuk postur kerja (punggung + bahu/lengan +
pergelangan tangan + leher)
Nilai Xmaks adalah konstan untuk tipe-tipe tugas tertentu. Pemberian skor maksimum
(Xmaks = 162) apabila tipe tubuh adalah statis, termasuk duduk atau berdiri dengan/tanpa
pengulangan (repetitive) yang sering dan penggunaan tenaga/beban yang relatif rendah. Untuk
pemberian skor maksimum (Xmaks = 176) apabila dilakukan manual handing, yaitu mengangkat,
mendorong, menarik, dan membawa beban.
Tabel. Penilaian Observer QEC
Faktor Kode 1 2 3 4
Dimana :
X = Total skor postur
Xmax = Total skor postur statis (162)
Sehingga :