Kelompok
Nama
Kelas
Asisten
Kriteria Penilaian
Format Laporan
Perhitungan
Analisa
Rekomendasi
TOTAL
: F-7
Tgl. Praktikum
: 26 September 2015
M. Nur Zakka
(14522321)
&
Asaduddin Nur Aufar
:
(14522251)
Hari Praktikum : Sabtu
Dikumpulkan
2 Oktober 2015
:
tgl
:F
Yogyakarta,.......................................2015
: Rahmat Buhanudin (E-97)
Asisten
:
(maks. 10)
:
(maks. 35)
:
(maks. 30)
(
)
(maks. 25)
:
BAB I
POSTUR KERJA
1.1.Tujuan Praktikum
1. Mampu melakukan pengukuran kerja dan memahami postur kerja.
2. Mengetahui besar beban kerja pada saat melakukan kerja.
3. Mampu mengaplikasikan metode menggunakan NBM kuisioner, REBA dan
RULA untuk mengurangi resiko kerja.
4. Mampu memberikan rekomendasi berdasar hasil analisa.
1.2.Tugas Praktikum
Mengambil video dan gambar postur seorang pekerja ketika melakukan pengangkatan
kemudia menentukan sudut pada foto tersebut sesuai ketentuan lalu melakukan
analisa dengan menggunakan metode REBA atau RULA. Selain itu, pekerja diberikan
kuisioner nordic body untuk mengetahui bagian tubuh mana yang sakit akibat
pekerjaan pengangkatan.
1.3.Output
1.3.1. Deskripsi
Pada kesempatan kali ini kami kelompok F-7 melakukan penelitian tentang
postur kerja. Pada penelitian ini, kami mengambil objek yaitu seorang buruh
bangunan yang mengangkat batako yang beratnya sekitar 10kg. Adapun tempat kami
melakukan penelitian ini yaitu di Candikarang, Sardonoharjo, RT 04/09, Jl Kaliurang
KM 12,5, pada sebuah proyek pembangunan kontrakan. Berikut adalah data operator
pada penelitian kami.
Tabel 2.1. Pengamatan Data
Name
Lanjar
Age
35th
Genre
Male
Weight
55kg
Job
Hard worker
Total
Total
Total
Location
Total
No
2 40.0
3 60.0
0 0
0
0
0 Upper neck/Atas leher
1 Lower neck/Bawah leher
2 40.0
2 40.0
1 20.0
0
0
0
0
3 60.0
2 40.0
0
0
2 Left shoulder/Kiri bahu
1 20.0
3 60.0
1 20.0
0
0
3 Right shoulder/Kanan bahu
4 Left upper arm/Kiri atas lengan
0
0
3 60.0
2 40.0
0
0
5 Back /Punggung
0
0
1 20.0
3 60.0
1 20.0
6 Right upper arm/Kanan atas lengan
0
0
4 80.0
1 20.0
0
0
0
0
2 40.0
2 40.0
1 20.0
7 Waist/Pinggang
4 80.0
1 20.0
0
0
0
0
8 Buttock/Pantat
4 80.0
1 20.0
0
0
0
0
9 Bottom/Bagian bawah pantat
1 20.0
4 80.0
0
0
0
0
10 Left elbow/Kiri siku
1 20.0
4 80.0
0
0
0
0
11 Right elbow/Kanan siku
1 20.0
3 60.0
1 20.0
0
0
12 Left lower arm/Kiri lengan bawah
0
4 80.0
1 20.0
0
0
13 Right lower arm /Kanan lengan bawah 0
2 40.0
2 40.0
1 20.0
0
0
14 Left wrist/ Pergelangan tangan Kiri
3 60.0
1 20.0
0
0
15 Right wrist/ Pergelangan tangan Kanan 1 20.0
1 20.0
3 60.0
1 20.0
0
0
16 Left hand/Tangan kiri
1 20.0
3 60.0
1 20.0
0
0
17 Right hand/Tangan kanan
1 20.0
2 40.0
2 40.0
0
0
18 Left thigh/Paha kiri
1 20.0
2 40.0
2 40.0
0
0
19 Right thigh/Paha kanan
2 40.0
3 60.0
0
0
0
0
20 Left knee/Lutut kiri
2 40.0
2 40.0
1 20.0
0
0
21 Right knee/Lutut kanan
2 40.0
2 40.0
1 20.0
0
0
22 Left calf /Betis kiri
1 20.0
3 60.0
1 20.0
0
0
23 Right calf/ Betis kanan
3 60.0
1 20.0
1 20.0
0
0
24 Left ankle/ Pergelangan kaki kiri
3 60.0
1 20.0
1 20.0
0
0
25 Right ankle / Pergelangan kaki kanan
3 60.0
1 20.0
1 20.0
0
0
26 Left foot/ Kaki kiri
3 60.0
1 20.0
1 20.0
0
0
27 Right foot/ Kaki kanan
Dalam hasil tersebut, dapat dilihat bahwa keluhan sakit level (B) yang melebihi 50% dan
persentase tertinggi adalah bagian lengan kanan atas, lengan kanan bawah, siku kiri dan
siku kanan. Selain itu keluhan sakit level (D) memperoleh persentase tertinggi pada
punggung yaitu 60%. Sehingga perlu adanya rekomendasi dan analisa lebih lanjut pada
daerah punggung.
3.1.3. Pengukuran Beban dan Postur Kerja ( REBA Methods )
Punggung (Trunk)
0 - 20 flexion
0 - 20 extension
0
Score
1
+1 jika memutar
atau
20 - 60 flexion
0
> 20 extension
0
> 60 flexion
Perubahan Score
miring ke samping
3
4
Leher (Neck)
Tabel 1.3. Score pergerakan leher
Pergerakan
0
0 - 20 flexion
0
Score
Perubahan Score
miring ke samping
Kaki (Legs)
Tabel 1.4. Score pergerakan kaki
PergerakanScorePerubahan
ScoreKaki tertopang, bobot tersebar merata,1+1 jika lutut
0
0
antara 30 dan 60
flexionjalan
atau dudukKaki tidak tertopang, bobot tidak2+2 jika lutut
0
>60 flexion (tidak ketikatersebar merata/postur tidak stabilduduk)
lengan:>20 extension
0
012+1< 5Kg5 - 10 Kg> 10 KgPenambahan beban yang tiba - tibaatau secara cepat
Keterangan : Berat beban yang diangkat lebih dari 10kg ( skor = 2 )
Coupling
Tabel 1.9. Score coupling
0123GoodFairPoorUnacceptablePegangan pasPegangan tanganPegangan
tanganDipaksakan,dan tepat ditengah,bisa diterima tapitidak bisa diterimagenggaman
yanggenggaman kuat.tidak ideal atauwalaupuntidak aman, tanpacoupling
lebihmemungkinkan.pegangan Couplingsesuai digunakantidak sesuaioleh bagian lain
daridigunakan olehtubuh.bagian lain daritubuh.
Keterangan : Jari - jari membentuk 90 ( skor = 1 )
Activity Level
+1 Karena Gerakan menyebabkan perubahan atau pergesera postur yang cepat dari
postur awal.
Total Score :
GROUP A :
GROUP B :
- Trunk : 4
- Upper Arm : 3
- Neck : 3
- Lower Arm : 2
- Legs : 1
-Wristh
:1
3
4
2
4
10
1
11
Pembahasan:
Jadi menurut tabel di atas skor REBA 11 itu tergolong beresiko sangat tinggi dan
rekomendasinya perlu adanya tindakan saat ini juga.
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode REBA yaitu skor final REBA
diperoleh angka 11. Hal ini menunjukan bahwa skor 11 mempunyai level resiko yang
sangat tinggi. Jadi hal ini perlu ditangani secara serius dan dilaksanakan pada saat ini
juga, karena jika para hardworker menggunakan postur kerja yang salah dan beban yang
terlalu berat dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan cidera pada tulang
mereka. Pada praktikum kami skor 11 didapat karna tingginya skor Grup A yang meliputi
Punggung (skor = 4 ) , Leher ( skor = 3) dan Kaki ( skor = 1 ). Hal ini menjadi masalah
utama. Sesuai teori bahwa semakin membungkuk maka angka sakit semakin besar . Pada
praktikum kami operator melakukan pembungkukan saat mengangkat batako dengan
sudut yang besar yaitu 58. Hal ini tentu saja tidak dalam kondisi yang ideal karna posisi
kaki operator hampir lurus , sedangkan beban berada di bawah. Masalah lain juga terletak
pada posisi leher yang menengadah 22 sehingga menyebabkan hasil skor yang tinggi
yaitu 3. Hal ini menyebabkan tingginya skor REBA. Selain itu skor REBA yang tinggi
juga disebabkan karna pergelangan tangan yang menekuk kesamping yang disebabkan
karena tingginya tempat untuk meletakkan beban
Seharusnya punggung tidak boleh terlalu membungkuk karna posisi beban dibawah.
Karena semakin membungkuk tumpuan beban akan semakin berpusat pada punggung.
Sebaiknya posisi punggung agak tegak saat mengangkat beban supaya punggung tidak
cidera.
Leher yang ideal adalah yang berposisi lurus dengan garis punggung nya. Pada praktikum
kami, operator mengangkat beban dengan menengadah . Tentu saja ini sangat tidak ideal .
Seharusnya posisi leher yang baik saat mengangkat beban lurus dengan garis punggung
atau menunduk sedikit . Itu lebih baik, supaya jangkauan pandangan dengan beban tidak
terlalu jauh.
Karena beban yang kita angkat berada di bawah sebaiknya kaki tidak lurus . Karena jika
semakin lurus otomatis punggung akan semakin membungkuk ( itu salah ) . Sebaiknya
posisi kaki tertekuk supaya mudah mengangkat beban dan punggung tidak sakit atau lebih
baik dengan posisi seperti jongkok.
Tempat meletakkan barang supaya sejajar denagn paha atau rendah, supaya pergelangan
tangan tidak menekuk ke samping.
3.1.7. Kesimpulan
Puji syukur alhamdulillah kami dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya dan
diberi kelancaran. Setelah kami melakukan praktikum tentang postur kerja, kami dapat
memahami seluk beluk postur kerja dan pengukuran kerja. Setelah kami melakukan
praktikum kami juga dapat mengetahui bagaimana porsi beban kerja yang ideal pada saat
melakukan kerja. Selain itu kami juga bisa cara menggunakan metode NBM kuisioner
dan metode REBA untuk mengurangi resiko kerja. Setelah kami menyelesaikan
praktikum tentang postur kerja kami mampu memberikan rekomendasi berdasarkan hasil
analisa yang kami buat. Terima kasih kepada teman-teman, asisten lab.,dosen
pembimbing yang telah membantu kami dalam menyelesaikan praktikum ini.
Demikianlah laporan praktikum yang kami buat semoga bermanfaat dan kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun.