http://www.free-powerpoint-templates-design.com
RULA
1 Lengan atas membentuk sudut 20o 1 Lengan atas membentuk sudut 60o-100o
2 Lengan atas membentuk sudut 20o-45o
2 Lengan atas membentuk sudut kurang dari 60o atau
3 Lengan atas membentuk sudut 45o-90o lebih dari 100o
4 Lengan atas membentuk sudut >90o
Posisi tekukan telapak tangan dan Posisi Telapak Tangan yang Mengalami
Tekukan dan Putaran
Penentuan posisi wrist atau tekukan telapak tangan berdasarkan issu kesehatan
dan keselamatan dapat di lihat pada Tabel dibawah. Jika telapak tangan mengal
ami tekukan pada deviasi ulnar dan radial maka skor ditambah 1 Posisi untuk tel
apak tangan yang mengalami tekukan dan perputaran.
Skor Gerakan
1 Jika telapak tangan berada posisi netral
2 Jika telapak tangan membentuk sudut 0o-15o
3 Jika telapak tangan tertekuk membentuk sudut lebih dari 15o
Skor Gerakan
1 Bila telapak yang tertekuk berputar di posisi tengah
2 Bila telapak tangan tertekuk didekat atau diakhiri dari putaran
Group B
Posisi dari leher Posisi punggung
Untuk skor setiap gerakan posisi leher Untuk skor setiap gerakan posisi
dapat di lihat pada Tabel dibawah Jika lehe punggung dapat di lihat pada Tabel
r operator banyak menoleh kesamping kiri dibawah
atau kanan dan tertekuk kesamping kiri
dan kanan maka skor ditambah 1
Skor Gerakan Skor Gerakan
1 Jika operator duduk atau disangga dengan baik oleh
1 Jika leher membentuk sudut 0o-10o pinggul punggung yang membentuk sudut 90o atau
2 Jika leher membentuk sudut 10o-20o lebih
3 Jika leher membentuk sudut >20o 2 Jika punggung membentuk sudut 0o-20o
4 Jika leher melakukan posisi mendengak atau menunduk 3 Jika punggung membentuk sudut 20o-60o
4 Jika punggung membentuk sudut 60o
Posisi kaki
Untuk skor setiap gerakan posisi kaki dapat di lihat pada Tabel.
Skor Gerakan
1 Jika paha dan kaki disangga dengan baik pada saat duduk dan tubuh selalu dalam ke
adaan seimbang
2 Jika dalam posisi berdiri dimana berat tubuh didistribusikan merata ke kedua kaki
3 Jika paha dan kaki tidak sangga dan titik berat tubuh tidak seimbang
Skor Gerakan
3 Bila beban lebih dari 10kg atau perulangan atau beban kejut
Setelah hal di atas dilakukan maka langkah selanjutnya adalah membuat tabel untuk postur tubuh
baik dari grup A dan grup B yang nantinya bersama dengan force/load score dan muscle use score di
gunakan untuk menemukan skor akhir dan daftar aksi perbaikan. Untuk menentukan nilai grup A
menggunakan Tabel score force load. Cara peggunaannya adalah setelah kita menemukan skor
untuk upper arm dan lainnya kita masukkan ke dalam tabel sesuai dengan skor dari tabel sebelumnya
sampai kita menemukan nilai akhir dari Tabel A ini. Untuk grup B menggunakan tabel setelah force
load, cara memperoleh sama seperti yang dilakukan padaforce load.
Pengembangan skor akhir dan daftar langkah perbaikan
Setelah tadi melakukan pencarian nilai untuk grup A dan grup B maka langkah terakhir yang dilakukan
adalah melakukan pencarian skor akhir untuk mengetahui apakah postur tubuh dari operator tersebut
mengandung tingkat bahaya atau tidak, dengan penggabungan dari muscle use score dan force/load
score. Dapat diformulasikan dengan rumus sebagai berikut:
Score A + muscle use score dan force / load score grup A = Score C
Score B + muscle use score dan force / load score grup B = Score D
Setelah didapatkan nilai dari score C dan score D maka kemudian dimasukkan kedalam Tabel Grand
Score yang kemudian didapatkan skor yang ada di dalam table tersebut. Kemudian untuk
menterjemaahkan nilai dari Tabel, maka dibuatlah suatu daftar perbaikan yang bias dilihat berikut ini :
Level 1, skor akhir menunjukkan nilai 1-2 yang mengindikasikan bahwa postur tersebut
dapat diterima dan tidak memerlukan perbaikan untuk jangka waktu yang lama .
Level 3, skor akhir menunjukkan nilai 5-6 yang berarti investigasi dan perubahan
postur kerja harus dilakukan secepatnya
Level 4, skor akhir menunjukkan nilai akhir 7 yang mengindikasikan dan perubahan
harus dilakukan dengan segera.
REBA
Rapid Entire Body Assessment adalah sebuah metode yang dikembangkan
dalam bidang ergonomi dan dapat digunakan secara cepat untuk menilai
posisi kerja atau postur leher, punggung, lengan pergelangan tangan dan
kaki seorang operator. Selain itu metode ini juga dipengaruhi faktor coupling,
beban eksternal yang ditopang olehtubuh serta aktifitas pekerja. Metode
ergonomic tersebut mengevaluasi postur, kekuatan, aktivitas dan faktor
coupling yang menimbulkan cidera akibat aktivitas yang berulang–ulang.
Penilaian postur kerja dengan metode ini dengan cara pemberian skor resiko
antara satu sampai lima belas, yang mana skor yang tertinggi menandakan
level yang mengakibatkan resiko yang besar (bahaya) untuk dilakukan
dalam bekerja.
Pengembangan dari REBA
REBA dikembangkan tanpa membutuhkan piranti khusus. Hal ini memudahkan peneliti
untuk dapat dilatih dalam melakukan pemeriksaan dan pengukuran tanpa biaya peralatan
tambahan. Pemeriksaan REBA dapat dilakukan di tempat yang terbatas tanpa
menggangu pekerja. Pengembangan REBA terjadi dalam empat tahap, yaitu:
Pergerakan Skor
Aktivitas Skor
60 - 100 flexion 1
Satu atau lebih bagian tubuh yang statis. Misalnya memega
< 60 flexion atau >100 ng alat dalam jangka waktu lebih dari 1 menit +1
flexion 2 Gerakan yang sering dilakukan berulang-ulang tidak termas
uk kegiatan berjalan. Misalnya gerakan yang dilakukan 4 kali
dalam 1 menit +1
Kegiataan yang menyebabkan perubahan yang besar dan ce
Pergerakan Pergelangan Tangan pat pada postur dan dasar yang tidak stabil +1
Grup A
Score Terakhir Untuk Grup A = 4
Grup B
Score Terakhir Untuk Grup B = 3
Grup A
Score Terakhir Untuk Grup A = 4
Grup B
Score Terakhir Untuk Grup B = 4
Grup A
Score Terakhir Untuk Grup A = 6
Grup B
Score Terakhir Untuk Grup B = 7
nilai akhir = 7 (implement change),
posisi tubuh operator harus diubah,
terutama pada posisi punggung, leher
dan lutut, secara garis besar posisi
kerja operator mesin gerinda memiliki
resiko sakit otot yang besar, operator
harus memperbaiki posisi punggung.
Operator mesin bor
Perhitungan RULA pada gambar
Grup A
Score Terakhir Untuk Grup A = 5
Grup B
Score Terakhir Untuk Grup B = 3
nilai akhir = 4 (change maybe needed)
, perubahan posisi tubuh mungkin dibu
tuhkan terutama pada siku kanan, lutut
dan pergelangan kaki, secara garis be
sar posisi kerja operator mesin bor tida
k memiliki resiko sakit otot yang besar.
Operator pemeriksaan Perhitungan RULA pada gambar
Grup A
Score Terakhir Untuk Grup A = 4
Grup B
Score Terakhir Untuk Grup B = 5
nilai akhir = 5 (change soon), posisi tu
buh operator akan diubah untuk beriku
tnya, terutama pada leher, punggung
dan lutut, operator mesin penghalus ini
memiliki resiko sakit otot yang tinggi.
Operator finishing
Grup A
Score Terakhir Untuk Grup A = 4
Grup B
Score Terakhir Untuk Grup B = 5
nilai akhir = 5 (change soon),), posisi tubuh
operator harus diubah, terutama pada
posisi leher, punggung dan lutut, secara
garis besar posisi kerja operator finishing
memiliki resiko sakit otot yang besar.
Contoh perhitungan REBA
Contoh perhitungan REBA
Langkah 1
Contoh :
kita sudah dapat skor postur lehe
r (1 atau 2 atau 3), kita lingkari di
di tabel bagian leher tersebut sko
rnya, lalu lingkari juga skor pungg
ung (range 1 – 5) dan yang terak
hir skor kaki (range 1 -4). Setelah
kletemu masing-masing tarik gari
s lurus untuk nemuin ketiga skor t
ersebut, dapet lah skor grup A.
Langkah 2
Nah total skor grup A tadi ditambahkan dengan beban dan gaya.
Jika beban yang didapatkan oleh pekerja kurang dari 5kg maka t
idak perlu ada penambahan, jika beban diantara 5 – 10 kg, mak
a skor ditambahkan +1, dan jika beban lebih dari 10 kg maka sk
or ditambahkan +2. Jika ada gaya yang terjadi (secara cepat ata
u tiba-tiba) skor ditambahkan +1.
Contoh :
Kita sudah dapat skor untuk total postur grup A adalah 5, lalu pa
da observasi pekerja mengangkat beban sebesar 6 kg, dan tidak
ada penambahan beban yang secara cepat atau tiba-tiba. Maka
skor A adalah 5 + 1 = 6
Langkah 3
Selanjutnya adalah kalkulasi Total Postur
Bahu + Siku + Pergelangan tangan deng
an menggunakan tabel B
Contoh :
Langkah 6
Skor dari tabel C, ditambah deng
an skor aktivitas
Contoh Final Score : Skor C = 8+
1+0+0 = 9
Skor Akhir dari contoh ini adal
ah 9,
Langkah 7
Membandingkan dengan Tabel Action Level, maka di
dapatkan sebagai berikut: