Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM ERGONOMIKA

TIND17301

JURNAL
[BIOMEKANIKA KERJA]

KODE KELOMPOK : C4

TIM PENYUSUN :
1. Johannes Jordan N 200610619
2. Cornellya Arfareza P 200610621

LABORATORIUM SISTEM KERJA DAN ERGONOMI


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
Semester Gasal 2021/2022
BIOMEKANIKA KERJA

6.1 Tujuan
Mampu melakukan analisis biomekanika kerja pada aktivitas penanganan manual

6.2 Landasan Teori


Biomekanika kerja adalah suatu ilmu yang berfokus mempelajari elemen-elemen
utama pada proses mekanika di tubuh manusia. Elemen-elemen yang terdapat
pada proses mekanika yaitu gaya (beban) dan momen. Pada sub bab landasan
teori beomekanika kerja ini mencakup mengenai teori pemodelan, analisis
biomekanika lengan, bahu dan punggung.

6.2.1 Teori Pemodelan


Pemodelan adalah kegiatan membuat suatu versi tiruan dari sebuah sistem dalam
bentuk yang berbeda. Bentuk tersebut bisa berupa gambar digital maupun non
digital. Model tiruan tersebut merupakan penyajian ulang model dari sistem
aslinya. Sistem merupakan hubungan keterkaitan antara masing-masing elemen
yang menjadi dasar dalam suatu hal. Pemodelan bertujuan untuk mempermudah
pengamat dalam menganalisis suatu sistem yang rumit. Oleh karena itu, biasanya
dalam kegiatan pemodelan terkadang suatu sistem dibuat lebih sederhana agar
mudah dianalisis.

6.2.2 Analisis Biomekanika Lengan, Bahu dan Punggung


Pada biomekanika teknik, umumnya bagian yang dianalisis yaitu lengan, bahu dan
punggung. Terdapat 2 model berdasarkan bagian tubuh tersebut yaitu model
tangan-siku dan model punggung. Model tangan-siku biasanya digunakan untuk
menganalisis kegiatan membawa beban. Analisis tersebut bertujuan untuk
mengetahui tingkat keamanan pekerja dalam melakukan kegiatan tersebut.
Pemodelan ini dapat membantu dalam menganalisa suatu kegiatan tanpa
melakukan kegiatan tersebut secara langsung. Sedangkan model punggung
diperlukan untuk memperjelas model keseluruhan tubuh pekerja saat membawa
beban. Oleh karena itu, analisis biomekanika lengan, bahu, dan punggung ini
dapat mempermudah kegiatan analisis tanpa perlu mensimulasikan kegiatan
secara nyata. Tujuannya adalah mengurangi resiko cedera saat mensimulasikan
postur kerja.
6.3 Studi Kasus
Di sebuah restoran memiliki 2 orang pelayan restoran, salah satunya adalah Ibu
Fatma yang berusia 29 tahun dengan tinggi badan 158 cm dan berat badan Ibu
Fatma adalah 55 kg. Ibu Fatma bekerja dari pukul 06.00 pagi hingga pukul 14.00
siang, di mana setelah waktu yang disebutkan beliau digantikan oleh rekan
kerjanya.

Gambar 6.1 Postur tubuh mengangkat nampan.

Secara umum, tugas Ibu Fatma adalah mencatat pesanan, membawakan


pesanan, dan membersihkan area makan yang telah digunakan oleh pelanggan.
Saat membawa pesanan ke pelanggan, Ibu Fatma menggunakan nampan yang
dipegang menggunakan satu tangan. Tangan yang lain akan digunakan untuk
memindahkan pesanan dari nampan ke meja makan. Sesudah pelanggan
meninggalkan mejanya maka beliau bertugas membersihkan area yang telah
digunakan. Untuk membersihkan bagian bawah meja Ibu Fatma akan
memindahkan kursi dengan cara diangkat menggunakan kedua tangan.

Setiap pagi Ibu Fatma harus mendorong meja ke tempat semula karena sebelum
restoran tutup pelayan yang lain selalu meminggirkan meja ke samping ruangan
agar mudah di pel. Meja yang disediakan untuk pelanggan adalah meja bundar
dengan tinggi 80 cm dan berdiameter 1 meter yang digunakan untuk 4 orang
dengan berat 45 kg. Untuk membawa pesanan, Ibu Fatma menggunakan nampan
berbentuk lingkaran dengan diameter 38 cm dan dipegang menggunakan satu
tangan. Nampan yang dibawa menggunakan satu tangan dan tangan yang satu
digunakan untuk memindahkan isi nampan ke meja. Saat nampan berisi piring
makanan dan minuman, berat totalnya dapat mencapai 4 kg. Kursi kayu yang
digunakan memiliki tinggi 1 m dengan berat 10 kg Jarak rata-rata dapur ke meja
pelanggan adalah 15 m.

6.4 Data
Berdasarkan pada studi kasus dapat diambil informasi berupa :
a. Tinggi badan 158 cm
b. Berat badan 55 kg
c. Berat beban 4 kg dalam mengangkat nampan.

Data antropometri yang digunakan berdasarkan dari buku Philips.

Tabel 6.1 Rekap data antropometri berdasarkan dari buku Philips

Parameter Segment Length Segment Weight Height Weight


Tubuh (H) (W) (H) (W)
Forearm and ,20 ,02 160 55
hand
Upper arm ,20 ,03 160 55
Arm ,40 ,05 160 55

Pada postur mengangkat nampan yang dilakukan Ibu Fatma berfokus pada tubuh
bagian kanan. Sudut-sudut yang dihasilkan saat mengangkat nampan pada
lengan atas mengarah kedepan dan mengalami fleksi membentuk sudut 80°.
Lengan bawah mengarah ke atas, mengalami fleksi dan membentuk sudut 71,2°.
Dan pergelangan tangan mengalami fleksi sebesar 70° kearah luar. Untuk posisi
leher dan punggu tegak dengan membentuk sudut 0° sejajar sumbu vertikal.
Begitu pula untuk kedua kaki yang tegak sejajar membentuk sumbu 0° searah
sumbu vertikal.

6.5 Analisis dan Pembahasan


Free body diagram Ibu Fatma
Gambar 6.2 Sudut pada Postur tubuh

Informasi:
1. Tinggi badan 158 cm
2. Berat badan 55 kg
3. Berat beban 4 kg.

a. Bahu
Teori

Gambar 6.3 Pemodelan Bahu

FBD bahu pada postur tubuh awal:


Gambar 6.4 DBB Bahu Membawa Nampan

Perhitungan

H = 158 cm

Wn = ( 4 x 9,8 ) = 39,2 N

Wlb = ( 0,02 x 55 x 9,8 ) = 10,78 N

Wla = ( 0,03 x 55 x 9,8 ) = 16,17 N

1. Momen

∑ M =0 (berlawanan arah jarum jam positif)

(Wn×0,2H ×Cos 71,2°)+(Wlb ×0,1H ×Cos 71,2°)+(Wla ×0,1H ×Sin 80°)-


(Fd Sin30°×0,08H ×Sin 80°)=0

(39,2×31,6 ×0,32)+(10,78×15,8 ×0,32)+(16,17×15,8 ×0,98)-


(0,5Fd ×12,64 ×0,98)=0

(396,39)+(54,50)+(250,38)-(6,19Fd)=0

-(6,19Fd )=-701,27

701,27
Fd =
6,19

Fd =113,29 N

2. Fy

∑ Fy =0 (ke atas positif)

-Wn -Wlb -Wla+Fd Sin30°+Fy =0


-39,2-10,78-16,17+113,29×0,5+Fy =0

-39,2-10,78-16,17+113,29×0,5+Fy =0

-66,15+56,65+Fy =0

Fy =66,15-56,65

Fy =9,5 N

3. Fx

∑ Fx = 0 (ke kanan positif)

Fd Cos30°-Fx=0

113,29×0,87-Fx=0

98,56-Fx=0

-Fx =-98,56

Fx =98,56 N

b. lengan

Gambar 6.5 Pemodelan Lengan

FBD lengan berdasarkan postur lengan awal:


Gambar 6.6 DBB Lengan

Perhitungan:

H = 158 cm

Wn = ( 4 x 9,8 ) = 39,2 N

Wlb = ( 0,02 x 55 x 9,8 ) = 10,78 N

1. Momen

∑ M =0 (berlawanan arah jarum jam positif)

(Wn×0,2H ×Cos 71,2°)+(Wlb ×0,1H ×Cos 71,2°)-(Fb Sin71,2°×0,015H)=0

(39,2×31,6 ×0,32)+(10,78×15,8 ×0,32)-(0,95Fb ×2,37)=0

(396,39)+(54,50)-(2,25Fb)=0

-(2,25Fb )=-450,89

450,89
Fb =
2,25

Fb =200,40 N

2. Fy

∑ Fy =0 (ke atas positif)

-Wn -Wlb +Fy =0

-39,2-10,78+Fy =0

-49,98+Fy =0
Fy =49,98 N

3. Fx

∑ Fx = 0 (ke kanan positif)

Fb -Fx =0

200,40-Fx=0

-Fx =-200,40

Fx =200,40 N

Pada sistem tersebut terlihat bahwa otot yang paling besar menahan beban yang
diberikan yaitu otot deltoid. Hal tersebut berpotensi menyebabkan cedera pada
bahu Ibu Fatma. Usulan perbaikan yaitu mengurangi beban makanan pada
nampan hingga lebih kecil atau sama dengan 3kg. Hal tersebut bertujuan
mengurangi besar gaya kompresi yang diterima otot deltoid Ibu Fatma. Selain itu
perbaikan juga dapat berupa mengganti alat kerja yaitu nampan dengan food
trolley.

Berdasarkan perbaikan tersebut, maka dilakukan perhitungan besar gaya momen


dan masing-masing gaya pada sumbu xy tubuh. Beban maksimal yang digunakan
untuk perhitungan yaitu 3kg.

Perhitungan gaya pada bahu

H = 158 cm

Wn = (3 x 9,8 ) = 29,4 N

Wlb = (0,02 x 55 x 9,8 ) = 10,78 N

Wla = (0,03 x 55 x 9,8 ) = 16,17 N

1. Momen

∑ M =0 (berlawanan arah jarum jam positif)

(Wn×0,2H ×Cos 71,2°)+(Wlb ×0,1H ×Cos 71,2°)+(Wla ×0,1H ×Sin 80°)-


(Fd Sin30°×0,08H ×Sin 80°)=0

(29,4×31,6 ×0,32)+(10,78×15,8 ×0,32)+(16,17×15,8 ×0,98)-


(0,5Fd ×12,64 ×0,98)=0

(297,29)+(54,50)+(250,38)-(6,19Fd)=0
-(6,19Fd )=-602,17

602,17
Fd =
6,19

Fd =97,28 N

2. Fy

∑ Fy =0 (ke atas positif)

-Wn -Wlb -Wla+Fd Sin30°+Fy =0

-29,4-10,78-16,17+97,28×0,5+Fy =0

-56,35+48,64+Fy =0

Fy =56,35-48,64

Fy =7,71 N

3. Fx

∑ Fx = 0 (ke kanan positif)

Fd Cos30°-Fx=0

97,28×0,87-Fx=0

84,63-Fx=0

-Fx =-84,63

Fx =84,63 N

Perhitungan gaya pada lengan

H = 158 cm

Wn = (3 x 9,8) = 29,4 N

Wlb = (0,02 x 55 x 9,8) = 10,78 N

1. Momen

∑ M =0 (berlawanan arah jarum jam positif)

(Wn×0,2H ×Cos 71,2°)+(Wlb ×0,1H ×Cos 71,2°)-(Fb Sin71,2°×0,015H)=0

(29,4×31,6 ×0,32)+(10,78×15,8 ×0,32)-(0,95Fb ×2,37)=0

(297,29)+(54,50)-(2,25Fb)=0
-(2,25Fb )=-351,79

351,79
Fb =
2,25

Fb =156,35 N

2. Fy

∑ Fy =0 (ke atas positif)

-Wn -Wlb +Fy =0

-29,4-10,78+Fy =0

-40,18+Fy =0

Fy =40,18 N

3. Fx

∑ Fx = 0 (ke kanan positif)

Fb -Fx =0

156,35-Fx=0

-Fx =-156,35

Fx =156,35 N

Berdasarkan perhitungan hasil perbaikan di atas, dapat terlihat bahwa gaya beban
yang diterima otot deltoid dan bicep Ibu Fatma berkurang. Penurunan gaya beban
yang diterima tersebut dapat menurunkan resiko cedera musculoskeletal Ibu
Fatma. Oleh karena itu, perbaikan yang dilakukan dapat mengurangi resiko cedera
yang dapat dialami pekerja. Berikut rekapan data sebelum dan sesudah evaluasi.

Tabel 6.2 Rekapan Data Evaluasi

Translasi dan Sebelum Sesudah


Rotasi Evaluasi Evaluasi

Fd 113,29 N 97,28 N

Bahu Fx 98,56 N 84,63 N

Fy 9,5 N 7,71 N
Tabel 6.2 Lanjutan

Translasi dan Sebelum Sesudah


Rotasi Evaluasi Evaluasi

Fb 200,40 N 156,35 N

Lengan Fx 200,40 N 156,35 N

Fy 49,98 N 40,18 N

6.6 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat sebagai berikut :
1. Berdasarkan perhitungan pada bahu, gaya beban yang ditahan otot deltoid
sebesar 113,29 N. Nilai Fx dan Fy yang didapat adalah 98,56 N dan 9,5 N.
2. Berdasarkan perhitungan pada lengan, gaya beban yang ditahan otot biceps
sebesar 200,40 N. Nilai Fx dan Fy yang didapat adalah 200,40 dan 49,98 N.
3. Berdasarkan perhitungan, gaya beban yang diterima otot deltoid dan biceps
Ibu Fatma tidak aman. Maka dari itu, perbaikan dilakukan dengan membatasi
beban maksimal nampan yaitu maksimal 3kg.
4. Berdasarkan perhitungan setelah perbaikan pada bahu, gaya beban yang
ditahan otot deltoid sebesar 97,28 N. Nilai Fx dan Fy yang didapat adalah
84,63 N dan 7,71 N.
5. Berdasarkan perhitungan setelah perbaikan pada lengan, gaya beban yang
ditahan otot biceps sebesar 156,35 N. Nilai Fx dan Fy yang didapat adalah
156,35 N dan 40,18 N.
6. Berdasarkan hasil perhitungan setelah perbaikan, didapatkan bahwa beban
yang ditahan otot deltoid dan biceps Ibu Fatma telah berkurang. Oleh karena
itu, resiko cedera musculoskeletal pada Ibu Fatma telah berkurang.
DAFTAR PUSTAKA

Mertha A.S, Anis A, Sabarudin A. 2017. PENGEMBANGAN INSTRUMEN


ESMOCA UNTUK PENGUKURAN SUDUT 3 DIMENSI ALAT GERAK
TUBUH BAGIAN ATAS UNTUK PERHITUNGAN GAYA DAN MOMEN
BIOMEKANIKA KERJA. Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Trunojoyo, Bangkalan. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2021 dari
https://media.neliti.com/media/publications/225261-pengembangan
instrumen-esmoca-untuk-peng-18a91a48.pdf.

BAB 1 PENDAHULUAN. 2010. PGPFN. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2021


dari
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/10952/BAB%20I.pd
f?sequence=5&isAllowed=y.
Lampiran 6.1

Data antropometri berdasarkan dari buku Philips.

Anda mungkin juga menyukai