TIND17301
JURNAL
[MANUAL MATERIAL HANDLING]
KODE KELOMPOK : C4
TIM PENYUSUN :
1. Johannes Jordan N 200610619
2. Cornellya Arfareza P 200610621
4.1. Tujuan
Melakukan analisis penanganan material secara manual (manual material
handling), meliputi lifting, lowering, pushing, pulling dan carrying
Beban yang diangkat Bu Fatma setiap kali mengangkat kursi adalah 10 kg.
Horizontal location (H) adalah sejauh 54 cm, vertical location (V) adalah sejauh
80 cm, sudut asimetris 4°, distance (D) sejauh 25 cm, dan frekuensi pengangkatan
3 kali per menit. Pengangkatan ini dilakukan selama 10 menit. Setelah itu, kursi
tadi diangkat dengan jarak 4,3 meter ke bagian pinggir restoran. Ketinggiannya
angkatnya adalah sebesar 105 cm.
4.4. Data
4.4.1. Parameter RWL NIOSH
Dalam perhitungan ini praktikan diminta untuk menghitung RWL dan LI
berdasarkan pada kasus yang ditangani. Dalam perhitungan diketahui:
a. LC = 23 kg
b. L = 10 kg
c. Height (H) = 54 cm.
d. Vertical Location (V) = 80 cm = 31,50 inches
e. Distance (D) = 25 cm
f. Asimetric angle (A) = 4°
g. Lifting frequency (F) = 3 times/minute
h. Coupling component (C) = 0.90
25
𝐻𝑀 = 54
𝐻𝑀 = 0,46/𝑐𝑚
𝑉𝑀 = [1 − (0,003|80 − 75|)]
𝑉𝑀 = [1 − (0,003 × 5)]
𝑉𝑀 = [1 − 0,015]
𝑉𝑀 = 0,985 𝑐𝑚
𝑉𝑀 = 0,99 𝑐𝑚
𝐷𝑀 = [0,82 + (4,5⁄25)]
𝐷𝑀 = [0,82 + (0,18)]
𝐷𝑀 = 1,00
𝐴𝑀 = 1 − (0,0032 × 𝐴) (4.4)
𝐴𝑀 = 1 − (0,0032 × 4)
𝐴𝑀 = 1 − (0,0128)
𝐴𝑀 = 0,9872
𝐴𝑀 = 0,99
Berdasarkan tabel tersebut, frequency lift/min bernilai 3 dan berada pada daerah
waktu kerja kurang dari 1 jam. Oleh karena itu, nilai FM akhir bergantung kepada
nilai vertical location. Nilai vertical location pada studi kasus sebesar 31,50 inches,
sehingga nilai frequency multipliers yang didapatkan yaitu 0,88.
Benda yang diangkat Ibu Fatma adalah kursi yang termasuk jenis loose object dan
juga merupakan benda yang tebal
Berikut merupakan rumus perhitungan RWL dan lifting index (LI) yang akan
digunakan.
𝑅𝑊𝐿 = 𝐿𝐶 × 𝐻𝑀 × 𝑉𝑀 × 𝐷𝑀 × 𝐴𝑀 × 𝐹𝑀 × 𝐶𝑀 (4.5)
𝐿
𝐿𝐼 = 𝑅𝑊𝐿
(4.6)
Diketahui:
a. LC = 23 kg
b. L = 10 kg
c. HM = 0,46/cm
d. VM = 0,99 cm
e. DM = 1,00
f. AM = 0,99
g. FM = 0,88
h. CM = 0,90
1. Perhitungan RWL
𝑅𝑊𝐿 = 23 × 0,46 × 0,99 × 1,00 × 0,99 × 0,88 × 0,90
𝑅𝑊𝐿 = 8,21
2. Perhitungan LI
10
𝐿𝐼 =
8,21
𝐿𝐼 = 1,22
Berdasarkan perhitungan nilai LI, beban yang diangkat pada aktivitas pekerjaan
Ibu Fatma dapat dikatakan aman jika LI ≤ 1,00. Pada perhitungan didapatkan nilai
LI sebesar 1,22. Oleh karena itu, manual material handling yang dilakukan Ibu
Fatma tidak aman.
Pada kasus ini, pekerja yang bekerja di restoran ialah Ibu Fatma yang berjenis
kelamin perempuan. Beban yang diangkat Ibu Fatma setiap kali mengangkat kursi
adalah 10 kg. Hand height (Height) meja yang diangkat yaitu 105 cm dan jarak
permindahannya ialah 4,3 m dengan frekuensi yaitu 3 kali per menit. Persentase
populasi 90%. Berdasakan kasus di atas dimana ibu Fatma mengangkat kursi
yang akan dipindahkan maka praktikan akan mencari MAWC dan CI (Carrying
Index).
Keterangan :
Perhitungan MAWP :
Diketahui :
a = 72
b = 105
c = 105
x = 14
y=?
z = 13
72 -105 14-y
72 -105
= 14-13
- 33 14-y
- 33
= 1
y = 429/33 = 13 kg
Berat yang didapatkan berdasarkan MAWC ialah 13 kg. Pada kasus berat kursi
restoran ialah 10 kg yang berarti berat kursi lebih ringan daripada berat pada
MWAC yang didapat.
Perhitungan CI :
L (Beban) 10
CI = = = 0,769 ~ 0,77
MAWC 13
Berat CI adalah 0,77. Karena CI yang didapat kurang dari ( < ) 1, maka CI dapat
dikatakan aman.
Usulan perbaikan perlu diberikan dengan tujuan untuk mengurangi resiko cedera
yang berpotensi dialami Ibu Fatma. Perlu dilakukan peninjauan pada masing-
masing parameter yang digunakan dalam perhitungan tersebut. Berdasarkan
peninjauan, semakin besar nilai RWL maka potensi pekerjaan tersebut tergolong
aman semakin besar juga. Sehingga dilakukan analisis pada nilai-nilai parameter
yang telah didapat sebelumnya. Berdasarkan hasil analisis, didapat bahwa
penyebab kegiatan tersebut tidak aman cenderung karena besarnya nilai
horizontal location (HM). Nilai HM yang didapat berdasarkan horizontal location
(H) terlalu kecil. Hal tersebut dapat diartikan bahwa jarak kursi yang diangkat oleh
Ibu Fatma terhadap tubuhnya sendiri terlalu lebar atau jauh. Jarak yang berlebihan
tersebut menyebabkan nilai H (horizontal location) yang besar. Jarak beban yang
diangkat terhadap tubuh sangat mempengaruhi besarnya gaya kompresi yang
diterima tubuh. Otot tubuh yang paling terbebani yaitu deltoids dan juga otot
punggung Ibu Fatma. Maka dari itu, sebaiknya Ibu Fatma mengubah cara
mengangkat kursinya dengan memperkecil jarak antara beban dengan tubuhnya
sendiri sehingga tidak membebani otot tertentu. Perbaikan tersebut dapat
mencegah resiko cedera musculoskeletal Ibu Fatma pada deltoids dan
punggungnya. Selain horizontal location, terdapat sebuah parameter lagi yang
cukup mempengaruhi efisiensi dari material handling tersebut. Parameter tersebut
yaitu coupling multiplier (CM). Tipe coupling multiplier Ibu Fatma termasuk dalam
kategori poor. Hal itu disebabkan oleh cara mengangkat beban yang salah
terutama pada cara memegang beban tersebut. Jari Ibu Fatma tidak ditekuk
hingga 90°. Hal tersebut dapat menyebabkan beban berlebih yang tidak
seharusnya ditanggung otot tertentu. Otot tersebut yaitu otot dada atau chest, jari
yang diluruskan atau tidak menekuk mengharuskan kedua tangan untuk memberi
gaya seperti menjepit kursi. Kondisi tersebut mengharuskan kedua otot dada untuk
bekerja lebih keras dibanding yang seharusnya. Aktivitas manual material handling
dari Ibu Fatma menjadi tidak efisien karena menghabiskan energi yang lebih
banyak. Oleh karena itu, sebaiknya Ibu Fatma menggenggam kursi dengan
menekuk jarinya 90°. Perubahan posisi jari tersebut dapat meminimalkan
pengeluaran energi yang boros juga mengurangi resiko cedera pada deltoids Ibu
Fatma. Sebagai pembuktian terkait usulan tersebut apakah benar dapat
mengurangi resiko cedera maka dilakukan perhitungan perbaikan. Pada
perhitungan ini nilai horizontal location (H) diambil secara acak dengan rentang
nilai 25 ≤ H < 50. Lalu berdasarkan decision tree, karena jari ditekuk hingga 90°
maka coupling multipliers termasuk ke dalam kategori fair. Nilai coupling multipliers
menjadi 1.00 karena nilai vertikal melebihi 30 inch.
25
𝐻𝑀 =
25
𝐻𝑀 = 1,00
𝑅𝑊𝐿 = 19,84
Perhitungan LI:
10
𝐿𝐼 =
19,84
𝐿𝐼 = 0,50
4.6. Kesimpulan
Adiyanto, O., Prasetyo, F.A., & Ramadhani, F.K. (April 2019). Manual Material
Handling pada Proses Pengangkatan Karung menggunakan Pendekatan
Biomekanika dan Fisiologi. Diakses tanggal 1 Oktober 2021 dari
http://eprints.uad.ac.id/19154/1/B.3.%20MANUAL%20MATERIAL%20H
ANDLING%20IN%20THE%20%E2%80%98KARUNG%E2%80%99%20
LIFTING%20PROCESS%20USING.pdf