MODUL III
RECOMMENDED WEIGHTED LIMIT (RWL)
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Tugas Besar Ergonomi
Disusun Oleh :
Nama/NPM : Sania Gusti Rahayu / 10070217008
Siti Rohmah Fauziah / 10070217019
Kelompok : 8 (Delapan)
Hari / Shift : Selasa / 1
Asisten : Tesya
i
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Recommended Weight Limit yaitu memberikan rekomendasi pengangkatan beban
kerja manual untuk melindungi pekerja yang berpotensi menimbulkan low back
pain (sakit pada bagian punggung) berdasarkan standar NIOSH (National Institute
of Occupational Safety and Health), mampu mengukur hasil perhitungan RWL dan
Lifting Index berdasarkan pengangkatan beban kerja yang dikerjakan oleh operator,
serta mencegah pekerjaan yang bersifat mengandung risiko.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
Keterangan :
RWL : Batas beban yang direkomendasikan
LC : Konstanta pembebanan = 23 kg
HM : Faktor pengali horizontal
VM : Faktor pengali vertikal
DM : Faktor pengali perpindahan
AM : Faktor pengali asimetrik
FM : Faktor pengali frekuensi
CM : Faktor pengali pegangan
Tiap-tiap faktor pengali mempunyai nilai maksimum 1. Artinya, jika semua
pengali nilainya 1 maka RWL akan sama dengan LC, yakni 23 kg. Inilah yang
disenut sebagai kondisi optimal pengangkatan. Berikut ini dijelaskan bagaimana
menentukan besaran tiap-tiap faktor pengali.
a) Faktor Pengali Horizontal (HM)
Besaran HM ditentukan dengan rumus:
HM = 25/H ( untuk H dalam cm)
Atau
3
HM = 10/H ( untuk H dalam inchi)
Keterangan : H = jarak horizontal ( jarak antara titik tengah kedua mata kaki bagian
dalam sampai dengan titik yang diproyeksikan dari titik pusat beban saat
pengangkatan).
Jika H < 25 cm maka diasumsikan H sama dengan 25 cm dan HM = 1. H sangat
ditentukan oleh sikap tubuh saat pengangkatan. Kondisi yang ideal adalah saat
beban sedekat mungkin dengan tubuh.
b) Faktor Pengali Vertikal (VM)
Besaran VM ditentukan dengan rumus:
VM = 1- (0,003V - 75) (untuk V dalam cm)
Atau
VM = 1 – (0,0075V - 30) (untuk V dalam inchi)
Keterangan : V = jarak dari lantai terhadap posisi kedua tangan saat pengangkatan,
yang biasanya diasumsikan sebagai titik tengah benda yang dibawa.
V ditentukan oleh sikap tubuh saat pengangkatan, dengan kondisi ideal adalah saat
beban setinggi pinggang.
c) Faktor Pengali Jarak (DM)
Besaran DM ditentukan dengan rumus :
DM = 0,82 + 4,5/D (untuk D dalam cm)
Atau
DM = 0,82 + 1,8/D (untuk D dalam inchi)
Keterangan : D = jarak perpindahan ketinggian secara vertikal antara posisi awal
dan akhir dari pengangkatan.
Nilai D diasumsikan antara 25 sampai dengan 175 cm. Jika nilai D kurang dari 25
cm maka D dianggap 25 cm. Besaran D juga ditentukan oleh sikap tubuh saat
pengangkatan (kondisi awal dan akhir), dengan kondisi ideal adalah jarak
perpindahan vertikal kurang dari 25 cm.
d) Faktor Pengali Asimetri (AM)
Besaran AM ditentukan dengan rumus :
AM = 1 – 0,0032 A(rad)
4
Keterangan : A = sudut asimetrik yang dibentuk antara pertengahan bidang sagital
dan garis asimetrik. Bidang sagital adalah bidang yang membagi tubuh menjadi dua
bagian , kanan dan kiri, saat posisi tubuh netral. Garis asimetrik adalah garis
horizontal yang menghubungkan titik tengah garis yang menghubungkan kedua
mata kaki bagian dalam dan proyeksi titik tengah beban pada lantai pada tiap saat
posisi pengangkatan. Kondisi optimal di mana AM = 1, diperoleh saat posisi tubuh
berada dalam keadaan netral (tidak berputar)
e) Faktor Pengali Frekuensi (FM)
Berbeda dari yang lain FM tidak dihitung secara matematis, melainkan
dilihat pada tabel acuan. Dapat dilihat pada tabel 2.1
Tabel 2. 1 Faktor Pengali Frekuensi
5
handle yang nyaman dipegang oleh tangan. Kondisi yang buruk berarti pada benda
yang diangkat tidak terdapat handle sama sekali (bulky).
Tabel 2. 2 Faktor Pengali Pegangan
𝐿𝑜𝑎𝑑 𝑊𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡 𝐿
LI = 𝑅𝑒𝑐𝑜𝑚𝑚𝑒𝑛𝑑𝑒𝑑 𝑊𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 = 𝑅𝑊𝐿
6
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
7
BAB IV
ANALISIS
8
1.2 Single Body Static Model
Pengukuran single body static model didapatkan dari sudut yang dibentuk saat
operator mengangkat beban. Setiap operator membentuk sudut yang berbeda-beda
karena bebannya yang ditumpuk sehingga saat mengangkat terdapat perbedaan
posisi lengan bawah. Saat melakukan pengangkatan beban 5 kg, operator 1
membentuk sudut 11 sehingga mendapatkan hasil momen siku 8,89 Nm dan ketika
mengangkat beban 6 kg membentuk sudut 20 serta mendapatkan hasil 9,89 Nm.
Perbedaan nilai juga terdapat pada operator 2, saat mengangkat beban 5 kg
membentuk sudut 20 serta mendapat hasil 9,92 Nm dan untuk pengangkatan 6 kg
membentuk sudut 21 mendapatkan hasil 11,41 Nm. Jadi semakin besar nilai
momen siku, maka gaya yang bekerja juga semakin besar.
9
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan tujuan penelitian dan hasil pengolahan data serta hasil analisa,
dan pembahasan yang telah dilakukan dalam praktikum mengenai beban kerja
Biomekanika terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil meliputi :
10
DAFTAR PUSTAKA
11